"Jadi, apa kamu sudah mengatur perceraianmu dengan Lee Chanhee?" Ibuku bertanya ditengah sore sehabis aku membereskan dokumen pengambil alihan perusahaan ayahku dari tangan Chunji.
"Ya, aku sudah mengeposkan surat perceraiannya pagi ini. Bersamaan dengan surat kuasa perusahaan kita yang Chunji tanda tangani ini, ia harusnya sudah menerimanya
( Read more... )
Malam ke tujuh setelah kita hidup dalam hari yang baru, kudengar sayup sayup suara erangan yang kupikir tadinya hanya imajinasiku belaka. Tapi saat aku membuka mata-"Chunji?" dan melihat bahwa erangan kesakitan itu datang darimu, aku tersadar dari tidur dengan rasa panik menyerang jantungku. "Chunji?! Apa yang terjadi? Kenapa kamu berkeringat
( Read more... )
Satu.. Dua.. BRAK!! Hampa.. Lagi lagi hampa.. “kenapa berhenti L.joe? nada yang kamu mainkan tadi sudah sangat tepat..” Kim seongsaenim menghampiriku, ternyata sedari tadi dia bersembunyi di balik pintu. Aku menoleh, menatap wajah guru seni
( Read more... )