author :
niya_yuuchancast : Takaki Yuya, Arioka Daiki
rated : Teen
genre : shounen ai
################
daiki pov's
"apaan sih itu orang..mentang-mentang dia atasan. Bukan berarti bisa melakukan apa saja padaku" setelah aku meninggalkan ruangan takaki-sama. aku hanya bisa marah-marah dan mengacak-acak rambutku dengan kesal.
"doushite daiki??" aku mengangkat kepalaku. Dan membalikan kepalaku. Ia Teman pertamaku yang ku kenal di kantor ini. Wajahnya kebingungan melihatku yang bertingkah aneh sejak keluar dari ruangan direktur takaki.
"ano hika. bolehkah aku bertanya soal direktur??" temanku Yaotome hikaru, sangat terkejut dengan pertanyaan yang ku lontarkan.
"kenapa kau tiba-tiba bertanya?? mungkinkah dia melakukan hal aneh padamu?? atau..." tanyanya dengan ragu-ragu padaku.
Benar dugaanku, sepertinya dia mempermainkanku saja tadi. ChiKUso~~. Aku benar-benar marah padanya. "bukan begitu maksudku" aku berbohong pada hika, aku tidak mau sampai semua orang yang berada di sini mengetahui apa yang terjadi barusan. "sudahlah lupakan.........aku lupa tadi ingin bertanya apa" aku membalikan tubuhku lagi. membelakangi hika yang masih penasaran denganku,
"kau yakin daiki?? mungkin saja aku bisa membantumu??" aku menggeleng-gelengkan kepalaku tanpa melihat ke arah hika. Aku tak mau mengingat kejadian tadi. Aku anggap itu hanya kecelakaan.
ya...sebuah kecelakaan.
Aku mulai melanjutkan lagi pekerjaanku. Kubuka layar laptopku. Belum ada satu kalimat, kejadian tadi terus membayangi pikiranku. Kupegangi bibirku yang masih terasa panas karena ciuman tadi.
kenapa???
kenapa ciuman pertamaku harus dengannya. Tapi tadi aku untuk beberapa saat menikmatinya. Bibirnya begitu lembut, seperti aku sedang memakan sebuah es krim.
"HUAAAAAAAAAAA..BAKAAAAAAAA...KENAPA DENGANKUUUUU"
"daiki?? kau yakin baik-baik saja??" aku terkejut. Tanpa sadar aku membuat orang-orang memperhatikanku.
"maaf...mungkin karena aku belum minum obat...hehehehe"setelah mengucapkan itu. aku menunduk meminta maaf karena membuat semua menajdi terkejut, hika masih menatapku,
"aku tidak apa" aku mengangkat tanganku dan membentuk huruf O... agar hika kembali lagi mengerjakan pekerjaanya.
\( ^O^)/\(^O^ )/\( ^O^)/\(^O^ )/\( ^O^)/\(^O^ )/
Keesokan harinya. Aku memilih tetap bekerja. Tak selang berapa lama, dari kedatanganku. Takaki-sama keluar dari ruangannya, Ketika ia keluar dari ruangannya, ia seperti mencari sesuatu ke kiri ke kanan seperti orang kebingungan.
"apa yang sedang ia cari??" pikirku. Aku menghentikan pekerjaanku, menatap ke arah Takaki-sama berdiri.
Mata kami berdua bertemu. segera dengan cepat aku menundukan kepalaku. Aku mulai mengetik dengan tangan yang masih bergetar. Semakin lama tanganku melambat. Kepalaku ku angkat pelan-pelan.
yabaiiiiiiiii yo~~~
Kenapa Takaki-sama masih berdiri disana?? terlebih lagi dia menatapku lalu tersenyum. Lalu masuk lagi keruangannya.
"apa yang dilakukan direktur tadi??" aku terus bertanya-tanya pada diriku. Lagi-lagi aku mulai aneh.
ingat arioka daiki, kemarin orang itu berbuat seenaknya padamu.
Aku benci orang itu......pokoknya aku benci dan marah. Aku terus meyakinkan diriku sendiri.
\( ^O^)/\(^O^ )/\( ^O^)/\(^O^ )/\( ^O^)/\(^O^ )/
Aku melihat jam yang berada di tanganku.
"ternyata sudah sesore ini" ------ "kenapa anak baru sepertiku mendapat lembur sih" aku memonyongkan bibirku. Kubereskan semua meja kerjaku.
Sebelum pulang aku harus mendatangani dokumen yang baru ku kerjakan barusan.
"menyebalkan...tak bisakah besok saja?? bagaimana dia berbuat macam-macam lagi seperti kemarin??"
"haaa~~~~~~~~~" aku menghela nafas panjang.
Sekarang aku berada di depan ruangannya. Ragu-ragu. Takut. Kewajiban. semuanya bercampur aduk perasaanku.
Tok..tok...tok
Belum ada sahutan sama sekali. Aku takut kalau aku melakukan seperti kemarin. KEjadian kemarin akan terulang.
Tapi aku ngin sefera pulang.
Haaaa~~~~~~~~~
Lagi-lagi aku menghela nafas panjang. Membuat energiku terbuang sia-sia. Tak peduli apa yang akan terjadi, Aku membuka pintu ruanan Takaki-sama.
"sumimasen..."ucapku ragu-ragu. Pelan-pelan aku masuk ke ruangan itu.
Kemana orang itu?? kenapa tidak ada seorangpun??. Ku lihat kesekeliling ruangan ini. Pandanganku terhenti ke arah sebuah sofa. Aku terkejut, Takaki-sama saat ini tertidur pulas di sofa itu.
Aku mendekat ke arahnya. ragu-ragu aku langkahkan kakiku ini. Tapi aku melihat takaki-sama sedang tertidur pulas di sofa.
"direktur....direktur takaki...." teriakku pelan-pelan.
"noo..."
Apa yang di ucapkannya barusan?? Dia mengigau??
"direktur takaki....kau sudah bangun?? tanyaku ragu.
"inoo-chan.." aku melihat takaki-sama merintih memanggil nama seseorang.
"ta....
"aku rindu padamu inoo-chan" aku terkejut. Takaki-sama meneteskan air mata. Sebenarnya diia sedang bemimpi apa?? dan siaapa orang yang ia sebut sejak tadi.
To be continue