author :
niya_yuuchancast : Takaki Yuya, Arioka Daiki
rated : Teen
genre : shounen ai
# # # #
daiki's pov
"siapa yang sedari tadi takaki-sama sebut??" ku lihat baik-baik wajah takaki-sama. ketika ia tidur, ia seperti anak kecil. ada setetes air mata keluar dan menetes ke pipinya.
Tanganku bergerak dengan sendirinya. Ingin sekali ku hapus airmatanya itu. Hanya tinggal beberapa centimeter saja tanganku bisa menyentuh pipinya.
"akh......" aku terkejut bukan main. Takaki-sama membuka matanya dengan tiba-tiba.
"apa yang kau lakukan di sini??" tanyanya. aku takut.....melihat raut wajahnya yang marah.
"aku...aku hanya datang untuk minta tandatangan anda" ucapku dengan gugup sambil menunjukan file-file pada takaki-sama.
"kau melihat sesuatu lagi yang seharusnya kau tidak lihat??" sindirnya padaku/
"gomenasai...hontou ni gomenasai...aku benar-benar tidak senga.......
Takaki-sama menarik tanganku, memotong ucapanku dengan sebuah ciuman. Aku mencoba memberontak, tapi takaki-sama semakin erat memelukku. sesak. aku benar-benar tidak bisa bernapas. nafasku benar-benar tertahan.
"itu hukuman untukmu" ucapnya sambil melap bibirnya dengan jempolnya. akhirnya aku lepas juga dari jeratannya.
"kenapa direktur senang sekali membuatku seperti mainan" aku benar-benar marah dengannya. Ia menatapku dengan wajah tenang. padahal tadi aku sempat khawatir dengannya.
"aku ini seorang gay" aku tersentak dengan ucapannya. Kenapa ia tiba-tiba berbicara seperti itu. "jadi, kau harus terbiasa jika berada di dekatku" aku mengerutkan dahiku. urat-urat pembuluh di kepalaku seperti mau lepas dari kepalaku.
"aku tidak bertanya. Aku ini hanya bawahan anda saja" ucapku dengan marah. "cepat anda tanda tangani file ini. Aku ingin cepat pulang" aku membentakknya.
".........." takaki-sama menatapku dengan terbengong-bengong.
"yabbaiii.....apa yang tadi kukatakan" aku membekap mulutku dengan tanganku. "apa aku akan di depak dari pekerjaanku.apa yang harus kulakukan kalau aku menjadi pengangguran. Bagaimana aku harus membayar kontrakan dan juga...kyaaaaaaaaaaa bakadaiiiiiiiiiiiiiii w(OAO)w" aku lepas kendali.
"fufufuhahahhahahahahahaaha"
"eh??" (O__O) aku melongo melihat takaki-sama tiba-tiba tertawa.
"omoshiroi na omae" ucapnya sambil tertawa,
"lagi-lagi direktur mempermainkanku" --- "sepertinya aku lebih baik mengundurkan diri" ucapku dengan nada lesu.
"gomen ne" --- "aku tidak akan memecatmu, jadi berhentilah berpikiran yang aneh-aneh" tapi tetap saja takaki-sama tertawa tidak berhenti.
"............." aku terdiam. kenapa perasaanku berubah-ubah jika berada di dekatnya. Dia membuatku marah, tapi dengan mudah ia membuatku tidak bisa marah. Dan lagi ia membuatku khawatir, dan membuatku seperti sebuah mainan. Aku benar-benar tidak mengerti apa isi kepalanya.
"haik..." takaki-sama memberi file yang sudah di tandanganinya. Tapi ia tidak mau melepaskan filenya.
Cepat-epat aku menutup mlutku dengan tanganku.
"kau kenapa lagi?? aku tidak akan berbuat apa-apa" ucapannya membuatku ragu.
"aku tahu jelas kebiasaan anda. Jadi aku harus siap-siap melindungi diriku" ucapku.
"haha.,....kau benar-benar membuatku terhibur. Sepertinya aku benar-benar menyukaimu" aku membulatkan mataku lebar-lebar. Masih tidak percaya apa yang diucapkannya barusan.
"sayangnya aku bukan gay" ucapanku membuatnya terkejut.
yabaaiii....sepertinya ucapanku membuatnya marah. huee....dia semakin dekat menghampiriku...yabai yabai....apa yang akan di lakukannya kali ini. Jangan-jangan.......ia akan menelanjangiku?? hue...yabai kore. mana vas bunga. apa ku pentung saja. Tapi pekerjaanku. sekarang jarak kita berdua hanya 5cm. terlalu dekat. aku bekap mulutku.
"baiklah....kalau begitu aku tidak akan memaksamu"
"eh??" aku tak percaya dengan ucapannya barusan.
"bukankah kau mau pulang?? kenapa masih disini??" --- "hati-hati aku akan menerkamu gaorrrrrr"
"huaaa....ini aku mau pulang takaki-sama" segera aku mengambil file itu dan keluar dari ruangannya.
Yuya's pov
Kutatap punggungnya yang kecil itu sampai ia benar-benar tidak bisa kulihat lagi dengan mataku.
"kenapa aku senang sekali menjaihilinya, apa karena inoo-chan menghilang dariku??"
Kizu tsuita kokoro wo kimi wa ima demo hikizutta mama~~~
"siapa yang menelponku?? moshi-moshi......akh kau, aku kira siapa...bagaimana?? sudah ketemu??"
-------
-------
"begitu yak,,,kalau kau menemukannya cepat kabari, sedikitpun info tentangnya kau harus laporkan"
Kumatikan ponselku. Sebenarnya apa alasanmu menjauhiku?? Kalau kau benar-benar ingin berpisah, Tak bisakah aku mendengar alasannya darimu??
Perasaanku benar-benar kalut sejak kepergiannya. Mungkin benar. Aku harus mencari seseorang agar aku tidak terlalu rindu padamu inoo-chan. Sepertinya aku harus mendapatkan arioka. Hanya dia yang bisa membuatku melupakan sejenak pikiranku pada inoo-chan.
+++++TBC++++