[Fiction] Mana yg lebih penting?

Mar 12, 2015 16:10

Title : Mana yg lebih penting?
Pair : Ryokura/Torn pair
Fandom : Kanjani8
Genre : Romance, bl, humor (?)
Rating : PG17
Summary : Ryo sangat kesal sehingga meminta Okura untuk memilih. Jadi, mana yg akan dia pilih?
a/n : cerita pertama di fandom K8 hahaha. Cerita ini berdasarkan episode Janiben di Okinawa SP, jadi kalau terjadi kesamaan tokoh itu mah pasti xD alur cerita ya emang terinspirasi dari situ xD. Dan, bener-bener baru nonton episode ini, padahal udah punya dari lamaaaa banget XD Sekian. Silakan dinikmati kalau mau xD


==
“Jadi, untuk tim yg menang, hadiahnya adalah,” ujar Hina sambil membacakan cue card dengan senyum kemenangan, “menikmati hidangan khas Okinawa dengan mobil mewah!”serunya melanjutkan, disusul dengan teriakan-teriakan bahagia dari Maru dan Yoko.

“Sedangkan untuk tim yg kalah,” ujar Hina lagi sambil memberikan cue card kepada Maru agar memberikannya kepada Subaru.

“Memetik anggur dengan berjalan kaki,” ujar Subaru tidak bersemangat dan kebingungan.

“Apa maksudnya dengan anggur ini? Apakah kami harus mendaki gunung?” tanya Yasu bingung kepada salah satu staf yang hanya dijawab dengan senyuman dan gelengan kepala, tanda staf tersebut tidak tahu menahu soal ini.

“Yak, tim pemenang, ini adalah mobil mewahnya, jadi ayo kita berangkat~” ujar Hina penuh semangat diikuti oleh Maru yang kini berjoget kegirangan.

“Yo.. Yokoyama-kun, apa tidak apa seperti ini? Kenapa harus ada dua tim? Atau paling tidak, biarkanlah Ryo-chan ikut dengan kita yah. Lihat dia, kasihan sekali dia, dia pasti kesal sekali. Ya ya ya, Yokoyama-kun..,” bisik Okura kepada Yoko yang tidak tega melihat orang yg dikasihinya harus menderita hanya karena kalah dalam pertandingan memancing yg diadakan sebelumnya.

“Ne, Okura, kalau Dokkun ikut dengan kita, Subaru dan Yasu juga pasti akan iri. Atau kamu mau jika kamu dan Subaru dan Yasu berganti posisi?”

“Eh? Berganti posisi?”

“Iya. Subaru dan Yasu yg berada di tim pemenang, sedangkan kamu dan Dokkun di tim yg kalah. Jadi, kamu bisa puas berduaan saja dengan Dokkun sepanjang hari ini. Bagaimana?”

“Ah~ Hm~ Kalau aku di tim yg kalah, itu berarti aku tidak bisa makan makanan enak dong nanti?”

“Yah, bisa jadi”

“Uwa~”

“Jadi bagaimana? Lagipula, dengan urutan seperti ini, pasti akan lebih menarik kok,” ujar Yoko dengan senyum yg sangat mencurigakan.

“Hmm.. Gomen na, Ryo-chan,” ucap Okura setangah berbisik sambil menatap Ryo yang sedang duduk dengan wajah kesal.

“ITTEKIMASU~” ujar para pemenang memancing sambil dadah-dadah kepada tim yg kalah, membuat mereka menjadi semakin kesal, karena harus melakukan pengambilan gambar dengan berjalan kaki yang mereka sendiri tidak tahu, di mana di daerah pantai bisa menemukan tempat untuk memetik anggur.

“Ck. Awas kamu Okura!” ujar Ryo kesal sambil memandang kepergian tim pemenang.

“Yak, sepertinya kita juga harus pergi nih,” ujar Subaru mencoba menaikkan moodnya, Yasu dan Ryo. Namun, sepertinya usahanya tidak membuahkan hasil karna Ryo tetap saja memasang wajah masam.

Di sisi lain, saat tim pemenang sedang menikmati perjalanan mereka menuju tempat mereka akan menikmati hidangan khas Okinawa yg mengugah selera, terlihat member termuda mereka tampat tidak terlalu menikmati perjalanannya.

“Ne, Tacchon, ada apa?” ujar Maru dengan nada cemas.

“Tidak apa-apa. Hanya saja aku kepikiran Ryo-chan, tadi saat kita pergi dari dermaga, dia terlihat sebal sekali,” ujarnya sedih.

“Ah~ begitu ya,” ujar Maru penuh pengertian, “ne, Tacchon, kamu tau tidak, nanti itu kita bisa menikmati berbagai macam makanan khas Okinawa loh, ada daging, kerang, udang, lobster, dan masih banyak lagi loh, oh dan jangan lupa juga, ada nasi!” ujar Maru penuh semangat mencoba membuat Okura melupakan soal Ryo sejenak, dan sepertinya hal itu berhasil, karena sesaat setelah Maru menyebutkan kata “nasi”, wajah murung Okura menjadi lebih berseri dan bersemangat. Maru memang moodmaker di grupnya, selalu tau cara untuk membangkitkan semangat teman-teman segrupnya.

“Yosh, karna Okura sudah kembali bersemangat, kita main yuk!” seru Yoko tetiba, mencoba menghidupkan suasana perjalanan agar menjadi lebih ceria. Merekapun bermain dengan sangat seru, sehingga Okura yg awalnya tidak terlalu bersemangat untuk melakukan perjalananpun perlahan mulai melupakan Ryo yg sejak awal dia khawatirkan. Namun, apakah Ryo juga mulai menikmati perjalanannya dengan Subaru dan Yasu?

**
‘Maaf telepon yg anda putar tidak menjawab..’

“Ck. Ke mana sih si bodoh Okura itu? Apa sih yg sedang dia lakukan? Bisa-bisanya dia tidak mengangkat telepon dariku?! Ck,” umpat Ryo marah kepada ponsel di genggamannya. Sudah tiga kali ternyata Ryo mencoba untuk menghubungi Okura, membuatnya semakin kesal atas semua hal yg terjadi hari itu, mulai dari pengumuman bahwa dia dan Okura tidak berada dalam satu tim yg sama hingga kenyataan bahwa dia harus terjebak seharian bersama dengan pasangan yg dia sebut norak, Subaru dan Yasu, karna selalu saja mengumbar kemesraan ketika kamera sedang tidak mengarah kepada mereka, “Awas kamu, Okura,” lanjutnya marah.

“Ne~ ne~ Subaru-kun, sepertinya Ryo-chan sedang kesal ya? Lihat ponselnya saja seperti akan hancur di genggamannya!” ujar Yasu agak ketakutan melihat member yg memang dikenal mudah sekali marah, sambil sedikit bermanja-manja kepada kekasihnya.

“Yah paling juga karna Okura tidak menjawab telponnya... Sudah ayo kita lanjutkan saja perjalanannya agar semuanya cepat selesai. Aku capek nih jalan terus. Uhuhu Yasu, nanti pijitin aku yah,” ucap Subaru tak kalah manja kepada Yasu, “oi Ryo-chan, mau sampai kapan kamu di situ? Ayo cepat kita lanjutkan perjalanan kita!” lanjutnya kemudia berjalan bergandengan tangan dengan Yasu, membuat Ryo semakin merasa panas melihat kejadian itu.

“Ck,” ujar Ryo kesal kemudian mau tidak mau mengikuti mereka.

**
“Uwah~ tetiba semua buah-buahan ini muncul di hadapanku!” seru Yoko kegirangan melihat sekumpulan buah-buahan tropis yg kelihatan sangat mengundang selera.

“Iya! Iya! Uwah! Lihat nanasnyapun pakai kacamata, loh!” seru Maru tak kalah kegirangan.

“Yak, ini semuanya untuk kita loh, makan aja sepuasnya ya! Jangan ragu-ragu, ” ujar Hina berusaha kalem namun dari nada bicaranya terdengar bahwa dia juga tidak sabar untuk mencicipi buah-buahan yg ada di hadapannya.

Setelah mengucapkan ‘itadakimasu’-pun, mereka semua langsung menyerbu buah-buahan tersebut dan memakannya dengan lahap, walaupun sebenarnya tak beberapa lama sebelumnya mereka telah menyantap banyak sekali makanan khas Okinawa.

“Umai!!” seru Yoko.

“Un~” ujar Okura mengangguk setuju sambil tetap menyuapkan beberapa buah-buahan ke mulutnya dengan mata yg berbinar cantik.

“OIIIIIIIIIE!!” seru suara seseorang tetiba dari jauh, mengagetkan Yoko, Hina, Maru, dan Okura, membuat mereka semua menoleh ke arah datangnya suara tersebut.

“Ada apa?” tanya Hina kalem setelah mengetahui bahwa suara berisik tadi hanyalah Subaru yg datang bersama dengan Yasu dan Ryo.

“OIE!” teriak Subaru lagi, meskipun dia telah berdiri di sebelah Hina.

“Hai~!” ucap Yasu sambil membungkuk member salam kepada yg lain.

“Kenapa muka kalian kucel kesel begitu?” tanya Yoko dengan tatapan penasaran namun masih tetap asik makan.

“Kalian tau ngga, seharian ini tuh para staf manggil kita dengan sebutan ‘tim yg kalah’. Itu tuh ngeselin banget tau,” ujar Ryo sebal dan tentu saja dengan wajah masam karna melihat kekasihnya nampak tidak terpengaruh dengan kenyataan bahwa mereka hari ini tidak bisa bersama.

“Nih ya, sehabis dia mendengar hasil lomba memancing, dia jadi bête banget, loh” ujar Subaru penuh arti sambil memandang Okura, namun rupanya orang yg dituju nampak tidak menghiraukannya, karna masih saja sibuk dengan makanan yg ada di depannya.

“Tapi kita tetap bisa have fun, kok,” ujar Yasu mencoba meyakinkan yg lain bahwa mereka juga bisa bersenang-senang walaupun mereka harus berjalan kaki seharian dan dipanggil dengan sebutan ‘tim yg kalah’.

Melihat bahwa orang yg dia tuju tidak merespon apa-apa untuk menenangkan kekasihnya yg sedang ngambek berat, akhirnya Subarupun ‘mencuri’ salah satu buah yg ada di hadapannya dan memberikannya kepada Ryo, dengan harapan bahwa Ryo bisa segera membaik moodnya, karna semua orang tau jika seorang Nishikido Ryo sedang merasa kesal maka siapapun akan kena semprotan omelannya. Dan, karna dia merasa sudah sangat lelah dengan kegiatan pengambilan gambar hari ini yg memang melelahkan, diapun tidak ingin menjadi salah satu sasaran kemarahan Ryo.

“Hoi kamu ngapain, tuh?” tanya Yoko segera setelah dia melihat adegan ‘pencurian’ buah di hadapannya.

“Kami boleh makan ini kan? Boleh kan?” tanya Subaru mencoba meyakinkan, atau lebih tepatnya memaksa teman-temannya untuk memberikan buah tersebut untuk Ryo yg akhirnya dijawab anggukan penuh pengertian dari Hina, serta tidak ketinggalan senyuman kemenangan dari Yoko.

“Yak, tapi hari ini bener-bener menyenangkan loh, walaupun kita tim yg kalah, kita bisa bersosialisasi dengan penduduk di sekitar sini. Seru deh,” ujar Yasu dan Subaru menyimpulkan kegitan mereka dengan saling melengkapi.

“Yak, otsukaresama deshita, minna~” ujar Hina menutup pengambilan gambar hari itu. Tak lama kemudian, para member Kanjani8pun mulai menginggalkan lokasi tersebut dan hanya menyisakan Okura yg masih saja dengan nikmatnya melahap sisa-sisa buah-buahan di hadapannya dengan Ryo yg memandanginya dengan tatapan kesal.

“HOI OKURA!” serunya kesal karna sang kekasih tidak juga menanggapi dirinya yg telah berdiri cukup lama di dekatnya, “HOI BAKAKURA!” serunya lagi, karna tetap tidak mendapat respon dari kekasihnya.

“Ah~ Ryo-chan otsukare~,” ujar Okura kalem, memandang Ryo sebentar sambil tersenyum kemudian kembali memfokuskan diri kepada makanan yg ada di hadapannya.

“HAH?” jerit Ryo tak percaya dengan jawaban yg dia terima, “HOI OKURA!!!” panggil Ryo lagi, dengan suara lebih keras.

“Ryo-chan berisik, aku kan jadi tidak bisa makan dengan tenang dan nyaman. Kenapa sih? Seperti perempuan yg sedang pms aja,” jawab Okura, masih tetap mulut yg penuh makanan.

Karena tidak mendapatkan jawaban dari kekasihnya, Okurapun akhirnya mengangkat kepalanya, mengalihkan perhatiannya kepada Ryo untuk pertama kalinya, “Uwa~,” celetuk Okura ketika menyadari bahwa kekasihnya sedang memandangnya dengan tatapan penuh amarah, “Ryo-chan.. mau makan?” tanyanya cengengesan dan sedikit manja, karna dia tau salah satu kelemahan kekasihnya adalah saat dia bersikap manja di depan Ryo.

“Kenapa tidak mengangkat teleponku?” tanya Ryo marah, dengan tidak melepaskan tatapannya dari mata Okura.

“Eh? Ryo-chan menelepon ya?” tanyanya sambil melihat sekeliling, berusaha mencari bantuan teman-temannya. Namun, ternyata teman-temannya sudah pergi meninggalkannya bersama dengan Ryo.

“Iya.”

“Hm, sepertinya aku tidak mendengarnya deh.”

“Memangnya ponselmu disilent?”

“Ah~ sepertinya sih begitu,” jawab Okura ragu-ragu, mencoba mencari alasan.

“Sepertinya? Apa maksudnya? Huh?” tanya Ryo tak sabar, “Kamu tau nggak, hari ini tuh aku benar-benar sengsara! Aku harus berjalan kaki SEHARIAN hanya untuk memetik anggur laut, dan yg membuatnya lebih menyebalkan adalah aku harus satu tim dengan Subaru dan Yasu. Kamu tau nggak, seharian ini mereka tuh bermesraan terus di depan mataku, kan menjengkelkan sekali. Ditambah lagi, kamu seharian ini tidak menjawab teleponku. Memang apa sih yg kamu lakukan huh seharian ini?” sembur Ryo kesal.

“Uhm.. makan hehehe,” ujar Okura polos dan tersenyum memamerkan giginya, “uwaah hari ini aku makan banyak sekali loh, Ryo-chan. Menyenangkan sekali deh,” lanjutnya tidak mempedulikan kemarahan kekasihnya.

“OI BAKAKURA! Kamu tau nggak kalau aku sedang kesal dan sangat sengsara hari ini, dan sekarang kamu masih seenaknya bercerita bahwa hari ini kamu makan banyak tanpa rasa bersalah. Kamu tidak memikirkan diriku yah, huh?”

“EH? Tidak kok Ryo-chan, aku memikirkanmu kok, awalnya.”

“HUH?!”

“Hehehe iya, sampai aku bertemu dengan hidangan khas Okinawa yg sangat menggoda,” ujar Okura dengan wajah berseri, “terus yah, uh daging bakarnya enak banget loh, lembut sekali, oh.. oh.. lalu udangnya juga besar-besar, enak deh,” ceritanya dengan penuh semangat.
“HUH?! Ck. Bakakura! Kamu sadar nggak kalau aku sedang kesal sama kamu?!” ujar Ryo akhirnya karna kekasihnya tidak juga menyadari kekesalannya.

“Eh? Kenapa?” tanya Okura sok polos.

Sambil menghela napas panjang, Ryopun menyerah dan berkata, “Okura, seharian ini kamu sama sekali tidak memedulikan aku, karna kamu makan. Jadi, sebenarnya mana yg lebih penting untukmu? Aku atau makanan?”

“Eh?” tanya Okura bingung. Melihat sepertinya Ryo serius dengan pertanyaannya, Okurapun mulai berpikir keras dengan jawabannya, “uhm.. Kalau kujawab dua-duanya, boleh tidak?” tanyanya akhirnya, masih belum bisa memutuskan.

“Tidak.”

“Kalau begitu, makanan deh,” ujar Okura setengah berbisik.

“Apa? Aku tidak dengar.”

“Makanan, Ryo-chan. Makanan,” ujar Okura akhirnya, “kamu tau tidak, kalau kita tidak makan, kita tidak akan punya tenaga untuk berbuat apa-apa, dan aku juga tidak bisa bermain denganmu, kan?” lanjut Okura kemudian menyunggingkan senyum penuh arti yg membuat Ryo menutup wajahnya dengan telapak tangannya. Rasa kesal, malu, namun juga gemas bercampur menjadi satu, membuatnya menyerah menghadapi kekasihnya yg memang sangat mencintai makanan, bahkan melebihi dirinya.

“Ayo.. Ayo, Ryo-chan, kita barbeque-an, yuk. Tadi aku, Yokoyama-kun, Hina-chan, dan Maru-chan berencana untuk barbeque-an setelah selesai syuting hati ini. Ayo, Ryo-chan!” ajak Okura penuh semangat sambil menarik lengan kekasihnya itu menuju tempat member lainnya berkumpul, “ah! Terima kasih atas hidangannya~” ujar Okura, berterimakasih atas makanan yg telah disajikan untuknya dan teman-temannya.

**
OMAKE~

“Argh! Sial! Jadi, Ryo-chan berhasil dijinakkan oleh Okura? Ck,” ujar Yoko kesal kemudian mengeluarkan dompetnya, “hei, Hina! Bayarin aku dulu dong!” pinta Yoko dengan memasang wajah memelas di hadapan Hina.

“NGGAK! Aku juga kalah, tau. Huh!” ujar Hina kemudian mengeluarkan dompetnya, “Maru-chan, bagaimana kamu tau kalau Ryo pasti akan luluh oleh Okura?” tanya Hina penasaran dan hanya dijawab dengan senyuman oleh Maru juga tatapan kebingungan dari Yasuba.

p.s: Phew. Akhirnya yg ini dipost juga *ketawa bahagia* padahal ini draftnya ikutan menghilang entah ke mana, bersama dengan draft Ohyass dan yg Ohyass masih belum nemu T_T, waktu mau dilanjutin.

yasuda shota, yokoyama yuu, maruyama ryuhei, shibutani subaru, p: ryokura, ff, p: yasuba, eito, murakami shingo, nishikido ryo, okura tadayoshi

Previous post Next post
Up