Promise

Feb 13, 2008 08:24

PROMISE

Fanfic by Mizuno
Rating  : PG-13 (for angst theme)
Pairing : Akame
Summary : Akanishi Jin has made a promise to Kamenashi Kazuya…

Ne~ Jin… Apakah kau ingat janjimu padamu malam itu ?

Aku ingat… Aku takkan pernah lupa…
Kau sedang duduk bersandar di bahuku ketika tiba - tiba kau berpaling dan menatapku lekat, “ Ne~ Jin, apakah kau mencintaiku ? “
Aku membatu saat itu. Kurasa wajahku terlalu shock sampai - sampai kau terbata meminta maaf. Aku hanya kaget saat itu… Aku tidak menyangka bahwa kau masih merasa was - was akan hubungan kita walaupun setiap hari aku terus mengatakan bahwa aku mencintaimu. AKU MENCINTAIMU MELEBIHI APA PUN DI DUNIA INI… Jadi aku menatap bola matamu lekat dan berkata…

“  …aku mencintaimu melebihi apa pun di dunia ini “

“  …aku berjanji aku akan terus mencintaimu apa pun yang terjadi “

“ …aku akan selalu ada di sisimu… melindungimu, menjagamu, takkan pernah meninggalkanmu…”

Aku telah berjanji…
Dan aku akan menepatinya walau apa pun yang terjadi…

Sinar matahari pagi perlahan menerobos masuk lewat sela - sela tirai jendela yang bermotif kotak - kotak dengan dasar putih itu, serasi dengan kusen jendelanya yang gelap dan wallpaper dinding kamar kita yang berwarna biru. Apa yang kau katakan memang benar, warna biru laut itu terlihat indah tertimpa sinar matahari pagi yang keemasan.

Kau tidak berada di sebelahku, bagian tempat tidurmu kosong… dengan selimut yang ditepis ke tepi, dengan bantal yang masih terasa hangat. Aku perlahan bangkit meninggalkan kamar, berdiri menghadapi ruang tamu apartemen kita yang tidak luas. Dinding dengan warna kuning kunyit itu membuatku teringat akan pertengkaran kita saat memilih cat dulu. Kau menginginkan warna hijau, sementara aku memaksakan warna kuning kunyit ini. Kita lalu bertengkar dan tidak saling bicara selama tiga hari. Akhirnya kau mengalah dan mengecat ruangan dengan warna ini. Saat itu aku tidak merasa menang… Aku merasa malu akan sikap egoisku dan aku merasa kau begitu sabar menghadapiku yang seringkali bersikap kekanak - kanakkan ini.

Pintu depan terbuka dan kau masuk membawa dua kantung belanjaan. Rupanya kau pergi ke minimarket di blok sebelah. Tanpa banyak bicara, kau meletakkan barang bawaanmu di meja dapur dan mengatur isinya.

Pasta gigi, detergen, bumbu dapur, kopi bubuk, gula, garam, telur, mayones, mentega, buah kalengan, kornet, daging ayam kalengan, ikan sarden, beberapa snack dan… onigiri berisi umeboshi ?

Senyumku mengembang. KAU SELALU MEMBENCI UMEBOSHI. Tapi aku menyukainya. Jadi kau membeli onigiri itu untukku.

“ TIDAK!! “ teriakmu ketika aku memakannya di hadapanmu waktu itu.
“ Kenapa ? Ini enak… “ Aku menyodorkan separuh bagianku dan kau langsung menghenyit, “ DAME!!! “
“ Aku benci umeboshi !!! “ Sergahmu, “ Kau tahu itu, dan jangan dekat - dekat ! Aku benci rasanya dan jangan coba - coba untuk membujukku “

Pembohong…

Aku menyeringai dan mencium bibirmu. Aku memelukmu dengan erat, memaksa bibirmu merekah dan menyusupkan lidahku untuk mengelitik lidahmu. Rasa umeboshi terasa kuat dalam ciuman itu, tapi kau tidak menolak. Kau tidak berontak sama sekali. Kau memejamkan matamu dan menikmati ciuman itu, membalas lidahku… tidak peduli rasa umeboshi itu berputar dan bercampur dalam mulutmu…

Bertumpu pada pinggir jendela, kau menatap keluar dengan tatapan menerawang. Bola matamu meredup seolah tengah memandang sesuatu di kejauhan, namun aku tahu kau sedang melamun. Sosokmu yang ditimpa sinar matahari terlihat begitu rapuh. Tubuhmu terus mengurus, tapi kau tidak pernah makan lebih dari separuh makananmu. Kau terus hidup dengan menyiksa dirimu sendiri…

“ Hentikan ! Yang kau lakukan ini membuatku merasa sedih “

“ Ne~ Jin… “ ujarmu dengan nada serak, “ Apakah kau ingat janjimu padaku malam itu ? “

“ Aku ingat !! Aku tidak akan pernah melupakannya ! Aku telah berjanji padamu, Kazuya “

“ Kau bilang… Kau akan mencintaiku melebihi apa pun di dunia ini… “ Air matamu menetes jatuh, bergulir di pipimu yang pucat.

“ Aku SELALU mencintaimu melebihi apa pun di dunia ini “

“ Kau juga bilang… kau akan terus mencintaiku apa pun yang terjadi… “ Air matamu bergulir lagi, menetes jatuh dari dagumu.

“ Aku SELALU mencintaimu, Kazuya… Apa pun yang terjadi. APA PUN “

“ …kau berjanji… bahwa kau akan selalu berada di sisiku… melindungiku, menjagaku… Kau berjanji bahwa kau takkan pernah meninggalkanku… “

Air mata ikut mengenangi pelupuk mataku. Aku berdiri di hadapanmu, merasa hancur setiap kali air matamu menetes jatuh.

“ Kau bohong padaku, Jin… “

Aku melihatmu di ujung jalan… Aku melambai, dan kau tersenyum melihatku. Aku memberi isyarat agar kau berhenti dan menungguku. Aku menyeberang jalan…

Lalu semuanya terjadi begitu cepat. Kau berteriak. Sebuah mobil yang dikemudikan oleh seorang pemabuk yang tidak bertanggung jawab menabrakku… Aku terpental… Lalu semuanya gelap… gelap… gelap…

Ketika aku membuka mataku, aku melihat dirimu sedang menangis sambil berlumuran darah. Darahku, yang terus mengalir bagaimana pun kau berusaha untuk menghentikannya. Kau terus memeluk dan meneriakkan namaku, tapi aku tahu semua sudah terlambat…

Takdir memaksa kita untuk berpisah…

Angin berhembus masuk lewat jendela yang terbuka. Angin yang cukup kencang itu membuat pigura foto kita berdua goyah. Kau bangkit secepat mungkin, tapi pigura itu telah terjatuh… Kacanya pecah berkeping - keping, dengan foto kita yang kini berbaring menyedihkan di lantai.

Kau menyerbu pecahan kaca itu dengan membabi - buta.

“ Kazuya !! Jangan ! “ Aku berteriak, tapi kau takkan bisa mendengarnya. Kau mencoba memunguti pecahan kaca itu dengan mata penuh air mata dan… “ Auw !! “

Jemarimu tersayat dan mengeluarkan darah. Kau mengulum jarimu, masih dengan air mata yang mengalir deras dari pelupuk matamu.

“ Cukup… Kazuya !! Jangan menyiksa dirimu sendiri lagi “

“ Jin… “ panggilmu parau, memeluk foto kita berdua, “ Aku merindukanmu… “

Aku ada di sini…

“ …seandainya kau bisa terus di sisiku selamanya… “

Aku selalu berada di sisimu, Kazuya… Selalu…

“ Aku mencintaimu “ Suaramu bergetar sedih.

Aku pun mencintaimu…
Aku terus berada di sisimu, walau kau tidak menyadarinya…
Melindungimu, menjagamu…
Mencintaimu… SELAMANYA.

“ Kau sudah berjanji… “

Aku sudah berjanji.
Dan aku pasti akan menepatinya, apa pun yang terjadi.
Karena aku telah berjanji…

-end-

gyaaaa...!!! angst fanfic~~ seems that I read too many angst fanfics from aoi... many people protested when I posted this fic at KAT-TUNesia, they said I'm so cruel that I made Jin die here...

Well, it's hard to me either. Believe me!! I freezed for some seconds in front of my computer as I yelled, "Kyaa, Jinjin!!!" *something like that*
The bright side? Jin stays there beside Kame-chan even the latter didn't notice. Seemed the phrases "until death keeps us apart" can't seperate them. HA-HA!!

fanfic: promise, one shot

Previous post Next post
Up