Mengenai pelukis batik dari Rusia yang nanti ke Yogya untuk belajar sedikit batik di Tanah Airnya bisa baca
DISINI. Dan dalam posting ini saya mau memperkenalkan pelukis lain, yang mau datang juga, tapi belum bisa…
Maryana BRUKHANOVA (Odessa, Ukraine)
Saya tinggal di kota Odessa - kota yang mentereng di Ukraine Selatan.
Dari tahun 2000 sampai 2003 saya bekerja di sekolah sebagai guru lukis.
Sejak tahun 1997 sampai 2002 saya belajar di IKIP Ushinski, di fakultas palukis dan grafis, bagian terapan dekoratif.
Saya lahir pada tahun 1980.
Sejak tahun 1997 sampai sekarang saya bekerja sebagai penari dan pelukis di Teater yoga dan tarian. Pada tahun 2005 saya melahirkan anak putri dan peristiwa yang penting itu menjadi dorongan buat saya untuk mulai membatik. Tarikan untuk sesuatu yang mesra, riang, kewanita-wanitaan dan luar biasa tiba-tiba muncul pada waktu ini. Sebagai akibat saya mulai membatik dan sampai hari ini saya sudah membuat lebih dari seratus karya dalam bidang ini, sesuai dengan pesanan atau dengan inspirasi sendiri.
Masih di institute, pada waktunya pelajaran sejarah pengecatan kain, batik Indonesia menjadi inspirasi saya. Corak-corakan kuno dan cara pengecatan,pemilihan warna dan motif selalu menarik perhatianku. Karena saya mengajar batik, saya ingin mengerti rahasia pengecatan tradisional. Sekarang saya pakai cara membatik dengan lilin dingin.
Saya mau merasuki dunia tradisi ini, mencoba mengerti dan menyadari arti yang mendalam yang dimasukkan dalam lukisan oleh pelukis sesuai tradisi-tradisi. Dan sekarang saya berharap mengunjungi Indonesia dan mengenail dengan kesenian kuno ini di tanah airnya.
Olga OKZHAMS (pseudonim) (Moskow, Rusia)
Saya lahir (pada tahun 1984) dan tinggal di Moscow.
Saya belajar batik secara profesional sejak umur 15 tahun dan bermula belajar melukis lebih awal lagi (sejak umur 4 tahun saya menghadiri sekolah seni).
Pada tahun 2004 saya tamatkan Sekolah Lanjutan Atas karl Faberge.
Saya menguasai semua teknis lukisan di atas kain.
Di antara hasil kerja saya yang paling hebat adalah permadani hiasan dinding dari sutra yang bernama "hati Moscow" dan diciptakan untuk mengenali 200 tahun sejak pendirian Kremlin yang sekarang berada di Perpustakaan Presiden Rusia.
Saya mengambil bagian dalam pameran artis-artis muda yang ke-30 di Gedung Artis Seni Rupa Moscow.
Saya juga berminat dengan ciptaan laman web yang berlainan, ada yang ceritakan tentang batik (di sinilah alamatnya:
http://www.okgams.ru/ ,
http://okgams-batik.narod.ru/ ,
http://mail.tascom.ru/~okgams/).
Pada kali yang pertama saya melihat batik bila menghadiri sesuatu ekskursi (dari Pusat Kesenian di mana saya belajar desain, sulaman dan perajutan busana) dan melihat hasil kerja Elena Pelevina. Batiknya membuat saya kagum dan pada waktu itu seni batik merupakan bagisaya sesuatu yang memang ajaib sekali, saya tidak berpikir pun bahwa suatu hari nanti akan menguasai seni ini.
Walaupun pada tahun 1999 saya bercadang untuk mengambil jurusan lain, ternyata bahwa nasibku dalam lukisan di atas kain. Saya berterima kasih sekali kepada semua guru saya yang mengajar saya semua ciri-ciri dan cara khas yand diperlukan untuk membuat batik.
Sekarang, semua perasaan, suasana hati, emosi, kekaguman dengan kekayaan alam dan dunia ini, mahupun mimpi saya bisa mengekspresikan dalam percik-percik lilin, dalam kehalusan garis, kobaran warna yang ajaib dan tekstur kain.
Valentina PAVLOVA (Moskow, Rusia)
Saya lahir dan tinggal di Moscow. Bila berumur tiga rahun, saya dengan rasa gembira menghadiahkan hasil lukisan saya yang pertama (iaitu graffiti di atas kertas dinding yang baru dipasang) kepada ibu-bapak. Lalu, juga dengan rasa gembira saya disekolahkan, supaya hasil-hasil saya yang berikutnya tidak sebegitu menghancurkan. Pada tahun 1989 saya masuk Sekolah Lukisan Serov no. 1. Pada tahun 1996 saya mendapat diploma dengan pujian di sekolah lanjutan atas animasi professional. Saya mengambil bagian dalam pameran pada pertama kalinya semasa berumur lima tahun dan pameran saya sendiri yang pertama diadakan pada tahun 1995.
Kira-kira selama 10 tahun sesudah itu saya melukis untik diri-sendiri saja, tanpa menunkukkan hasilnya kepada sesiapa pun. Pada waktu itu saya mempunyai rencana-rencana yang lain seperti membesarkan anak saya, minat dalam desain di iklan, universitas, psikologi dalam marketing, aktivitas saya sebagai guru. Sekarang saya mengalami penghidupan kembali dalam seni rupa - hidup memberikan saya peluang berkenalan dengan orang, menghadiri pertemuan yang memang penting bagi saya sebagai artis.
Sekarang hasil kerja saya ada di koleksi-koleksi pribadi di Rusia, Germani dan Amerika Serikat.
Saya "bertemu" dengan batik dua kali. Pada kali yang pertama - pada tahun 2000, tetapi minat yang serius datan kepadad saya selepas anak saya yang kedua lahir. Sudah selama satu tahun setengah saya banyak melukis batik, mencoba berbagai teknik serta variasi kain yang berlainan - saya belajar dan coba mengerti caranya. Lagi banyak saya mendalami dunia yang ajaib dan halus, lagi banyak ciri-ciri rahasia yang saya temui. Kunjungan ini
merupakan peluang untuk mengetahui asal-usul batik, belajar dan mengalami dunia kebudayaan etnis.
Indonesia merupakan bagi saya negeri misterius yang hadiahkan kepada saya peluang untuk mengetahui batik, yang ia juga hadiahkan kepada seluruh dunia.
Selain daripada itu, keunikannya dalam pelestarian dan penciptaan tradisinya yang berabad-abad dan kegembiraan sewaktu menciptakan batik memang membuat saya berminat sekali untuk mengunjunginya.
Kunjungan ini juga akan menjadi pengalaman yang unik karena artis-artis menarik lain yang akan mengikutinya.
Irina PERELESHINA (Moskow, Rusia)
Saya lahir dan dibesarkan di Baku, tetapi sudah lama tinggal di Saint-Petersbourg.
Saya menatuh minat di batik sudah 20 tahun yang lalu dan minat ini sudah menjadi kerja saya.
Hasil kerja saya kerap dipamerkan di Saint-Petersbourg dan juga di Moscow.
Saya juga mengajar kursus batik untuk dewasa di dua sekolah seni. Pada tahun 2008 saya menerbitkan buku berjudul "
Batik. Dari asal-usul sampai improvisasi" bagi semua yang belajar membuat batik.
Pada bulan Juni saya menjadi seorang dari para penyelenggara pameran batik bernama "Bulatan Slavik" di Saint-Petersbourg.
Saya senang melukis di atas berbagai kain - selendang, sebai, busana yang lain - barang-barang sehari-hari yang bisa membuat perempuan lebih menawan dan menambah individuasinya.
Saya tidak tahu mengapa saya begitu berminat dengan batik. Saya kerap mencipta bermacam-macam kiasan, antaranya - dari wol halus, juga coba bekerja di ofis yang biasa dengan komputer. Akan tetapi, saya selalu kembali membuat batik! batik merupakan kesenangan yang sempurna - pertama dahulu untuk saya, ketika saya bekerja dengan kain putih dan ia berubah di tangan saya, dan sesudah itu - kesenangan bagi orang yang memakai selendand yang saya ciptakan.
Alina PORONIK (Odessa, Ukraine)
Lahir pada tahun 1974 di kota Arzamas-16.
1990-91 saya belajar di sekolah pelukis 1 Kostandi di Odessa. Saya adalah pelukis, dan saya membatik kira-kira 15 tahun. Batik panas dapat tempat yang istimewa dalam kreativitas saya.
Saya melaksanakan studio, di mana saya mengajar mahasiswa cara-cara pengecatan. Saya suka kerja ini dan selalu mencoba mendalami pengetahuan saya di bidang penghiasaan kain.
Saya membaca banyak materi tentang batik, tetapi kesenian ini masih adalah teka teki buat saya. Kerumitan prosess dan keindahan corak yang mengubah menjadi kain ke kain mulia mengakibatkan rasa kekaguman.
Menurut saya tiap pelukis yang bekerja di bidang pengecatan kain punya idaman untuk melihat prosess ciptaan batik Indonesia dengan mata sendiri. Karena hanya begini bisa merasakan budaya pengecatan khas Indonesia, mengetahui detail ketrampilan dan mempelajari tradisi. Kan metode pemakaian lilin panas, yang dipakai oleh tukan batik di Indonesia sampai hari ini adalah metode utama di kesenian batik.