Eternal First Love. [1/?]

Sep 16, 2010 11:30

[Warning: Girl taemin and key!]

Aku mulai merasa jemariku mulai tidak lagi bersahabat kepada tuts piano ini, pikiranku mulai melayang, pikiranku hanya ada pada  Mei, ia mulai mengikuti gaya hidup yang tidak benar, semalam aku melihatnya mabuk-mabukan hamper membakar rumah orang hingga di tangkap polisi, untung saja aku mengenal Mark yang bekerja sebagai polisi, jadi aku bisa menebus Mei dari penjara, coba saja kalau tidak…bagaimana nasib Mei sekarang.

“Sepertinya konsentrasimu mulai buyar, untuk apa kau berlatih? Hanya mebuang waktumu saja” guru pianoku mulai kesal, hingga akhirnya aku merapihkan semua peralatanku lalu aku pulang. Tiba di depan gerbang pintu kampusku, terparkir sebuah BMW mewah dengan lelaki yang bersandar di mobil itu, aku menyipitkan mataku, sepertinya aku mengenal orang itu… dan ternyata orang itu adalah Park Minho, mantan pacar Mei.

“Ada apa kau disini?”

Ia tertawa kecil melihat ekspresi wajahku yang seperti orang linglung “Kau masih ingat kejadian ketika aku menyelamatkan mu dari tabrakan maut?”

Aku hanya sekedar menganggukan kepalaku

“Kau berhutang banyak padaku, aku ingin kau membayar hutangmu itu padaku”

“Apa?!” aku tersentak, perhitungan sekali dia sampai segitunya, jadi dia tidak ikhlas menolongku? Tanyaku di dalam hati.

“Ayoolahh..” rayu dia.

Aku berpikir keras sejenak, lagian uang yang di berikan ibuku masih ada sedikit sisa, tak ada salahnya jika aku mentraktir manusia tidak tahu malu ini sedikit makanan, tapi bagaimana dengan Mei? Bukankah aku bergegas pulang demi Mei?. Pikiranku mulai tak karuan.

Minho menarik tanganku dan mengajakku ke dalam mobil, aku berusaha melepaskan genggamannya, tetapi tenaganya lebih kuat dariku.

“Apaan ini maksudmu!?”

Dia tidak menjawab apa-apa, dia menyalakan mesin mobilnya dan menjalankannya.

“Kemana kita akan pergi?” tanyaku sambil memandang kaca mobil.

“Menjualmu” Sahut Park Minho dengan air muka yang sangat tenang.

Aku tahu dia bercanda, karena orang ini tidak pernah serius jika berbicara denganku, tetapi aku sangat takut.

Mobilnya terhenti di sebuah restoran mewah ala Eropa, aku nerpikir sejenak, tadi dia bilang dia mau aku untuk mentraktirnya, aku melepaskan tangannya dari genggamanku lalu aku mundur selangkah darinya “Aku tidak punya uang jika harus mentraktirmu di restoran seperti ini”

Park Minho tertawa geli, dia mengacak-acak rambutku “Kau pikir aku serius akan perkataanku tadi?, aku ingin mentraktirmu makan, ayo cepat masuk”

Ketika aku masuk restoran mewah itu, aku memperhatikan ukiran disekitarku, pelayan menghampiri ku dan berkata “Hey ladies” sambil membukakan mantelku dan menaruhnya di suatu tempat, aku tidak biasa masuk ke tempat seperti ini, jujur saja ini pertama kalinya aku makan di restoran seperti ini.

Park Minho menarikkan kursi untukku “Duduklah nona”

Rona wajahku langsung memerah, aku belum pernah di perlakukan oleh seorang laki-laki seperti ini.

“Mengapa kau mengajakku makan? Kenapa tidak Mei saja?”

“Sudahlah, jangan membahas dia lagi, aku bosan mendengar namanya” raut wajahnya langsung berubah menjadi setengah marah.

Aku tahu, selama Mei dan Minho berpacaran, mereka selalu mendapatkan masalah, yang aku dengar dari Mei penyebab hubungan mereka kandas adalah Park Minho selingkuh dengan seorang pelacur, tetapi aku tidak bisa mengira orang seperti dia main pelacur, lihat saja tampangnya, seperti orang bodoh begitu, aku tidak dapat membayangkan bagaimana wajah pelacur yang ia pacari.

“Kenapa melamun? Ayo makan hidangannya sudah siap”

Aku melihat meja makan yang sudah penuh akan makanan, tapi aku sama sekali tidak familiar akan makanan ini, aku hanya biasa makan makanan khas Korea. Aku mencicipi salah satu makanan, rasanya sangat aneh, tetapi Minho menyukainya, mungkin lidah orang kaya dan orang miskin memang berbeda.

Ketika semua hidangan habis Minho membuka sebuah koper hitam dan mengambil sebuah kotak cantik di dalamnya, ia membuka kotak itu dan menyodorkannya, ku lihat isinya ternyata sebuah kalung berliontin mungil namu mengkilap.

Aku menatapnya aneh dan tidak bereaksi apa-apa.

“Kenapa diam? Ini untukmu bodoh”

Aku bukanlah tipe wanita yang dengan mudahnya menerima barang pemberian laki-laki, pasti ada maksud dari semua ini. “Tidak, terima kasih barang itu terlalu mahal untukku”

“Sudahlah, wanita secantikmu sudah sepantasnya memakai barang ini”

Aish dia tahu saja titik kelemahanku, jika di puji, hatiku pasti akan luluh. Akhirnya aku menerima pemberiannya, ia memasangkan kalung itu dileherku, aku dapat merasakan hembusan nafasnya di leherku… Aku jatuh cinta pada Park Minho?

“Kau berasal dari Korea?” Minho mulai berbasa-basi.

“Itu sudah jelas, Mei pasti sudah pernah menceritakan ini padamu”

Minho tidak menatapku, dia terus menatap jalanan sambil menyetir mobilnya itu.

“Jangan pernah sebut nama itu lagi”

Aku tertegun kenapa Minho bisa membenci Mei seperti itu? Padahal Mei tidak seburuk itu, walaupun kadang Emosinya tidak dapat di kendalikan.

Mobilpun terhenti di tepat di depan apartemenku, kulihat kamarku masih gelap, berarti Mei tidak pulang malam ini.

Aku berpamitan dengan Minho, Minho mengecup dahiku dan aku langsung meninggalkannya.

Aku merasa sangat bersalah jika Mei tahu aku menyukai Park Minho, tapi tidak ada salahnya juga, Minho dan Mei kan sudah tidak berpacaran lagi. Aku langsung merebahkan tubuhku ke kasur dan tertidur. Paginya aku langsung buru-buru mandi dan berangkat kuliah, aku takut jika aku ketinggalan kereta dan telat kuliah. Saat aku menuruni tangga apartemen, aku mendengar suara mesin mobil yang ku kenal, tidak salah lagi mobil Park Minho sudah terparkir , Minho membuka kaca jendela mobilnya, dan tersenyum padaku.

“Sayang, marilah masuk, aku antarkan kau pergi kuliah”

Dengan tidak banyak omong, aku masuk kedalam mobil BMW itu, lagian jika aku menumpang dengannya, uang untuk kereta bisa kupakai untuk makan siang.

Ketika sampai di tempat kuliahku, Minho mengantarkanku sampai ke kelas aku pikir ia hanya mengantarkanku sampai depan gerbang, perhatian sekali dia pada diriku.

Ketika pulangnya, dia juga menjemputku. Aish, mengapa Mei bisa memutuskan orang sebaik dia.

Dia keluar dari mobilnya dan berkata “Sayang, aku memikirkanmu…”

2min

Previous post Next post
Up