Title : My Scary Boss
Author: ryofin30
Pairing : YutoYama , ShirotaYama, InooYama,ZakiYama & YamaChi
Rating : PG - 12
Genre : AU, BL, Fantasy fluff & Angst
Pagi terlihat bersinar cukup mendung dan udara terasa sangat dingin, keadaan kota Tokyo terlihat banyak memiliki ornamen natal. Ketika orang-orang berlalu lalang untuk beraktifitas, kita dapat melihat seorang pria berwajah lesu sedang menunggu di halte bus.
Ketika orang-orang di sekitarnya berbicara, ia hanya menatap kosong pemandangan di hadapannya. Hari ini merupakan hari kepulangan Yuto, ia tidak tau bagaimana ekspresi Yuto ketika mengetahui dirinya sudah tidak tinggal di rumah itu. Handphone dan cicin pemberian Yuto ia letakan di meja kamar Yuto, ia berusaha untuk melupakan semuanya. Semua yang dikatakan Yu dan Rekaman Zaki membuat rasa percayanya dengan Yuto menjadi mengurang dan semakin mempercayai bahwa Yuto benar mempermainkannya atau tidak tulus menyukainya.Kemampuan anehnya juga entah mengapa sudah tidak terlihat kembali, entah apa penyebabnya kini ia tidak bisa melihat aura orang di sekitarnya.
Ketika terus menerus melamun, bus terlihat tiba. Ryosuke mulai tersadar ketika tersenggol seseorang yang ingin menaiki bus, ia dengan segera menaiki bus itu dengan mengantri. Di dalam ia hanya terdiam dan mulai mendengarkan musik di hearphonenya. Memandangi pemandangan di luar yang seirama dengan musik melow yang kini ia putar.
Ketika sudah di kantor, Ryosuke melewati pekerjaannya dengan biasa. Mao-san masih terus menerus memberi banyak pekerjaan dengan Ryosuke, Ketika mengetahui temannya sedang di kerjai oleh bossnya. Keito terlihat kesal dan membantu Ryosuke, Boss mereka menitipkan rapat dirinya dengan pihak bank. sementara dirinya pergi menghilang entah kemana.
Ketika menghadiri rapat Ryosuke di temani oleh yabu dan Keito, pada saat itu Ryosuke tidak fokus untuk menjelaskan sehingga Yabu dan Keito yang menjelaskan kepada mereka.
Ryosuke merasa hari ini ia sangat kosong, entah apa yang ia tuju sekarang.
---
Malam terlihat menyinari Tokyo, Ryosuke terlihat memasuki apartemen berukuran sedang dengan membawa dua kantung plastik belanjaan bahan memasak.
" Ryo-chan okairii " Sapa sosok yang menghampirinya.
" .... " Inoo terlihat berwajah sedih ketika melihat Ryosuke terdiam.
Ketika di dapur Ryosuke mulai terlihat mengenakan celemek dan memasak, sementara Inoo hanya duduk terdiam dan bersender di dekat kokatsu memandang Ryosuke yang sedang memasak.
" Ne Ryo, hari ini aku masih belum mendapatkan pekerjaan " Rengek Inoo dan membuat Ryosuke berwajah sedih ketika masih fokus memasak.
" Kenapa kita tidak kembali ? " Tanya Inoo terlihat cemberut.
" .... " Ryosuke terdiam dan masih fokus memasak.
" Tsk, sebenarnya ada apa denganmu? Kenapa kau tiba-tiba menjauh dari Nakajima-san ?" Tanya Inoo dan mengejutkan Ryosuke.
" Aku akan melupakannya " Seru Ryosuke masih memunggui Inoo.
" Ryo-chan, kau mencintainya kan ? " Tanya Inoo.
" ...... "
" Ryo-chan ? " Inoo terlihat bingung, sebelumnya ia keluar dari perusahaan Yuto dan kini sedang mencari pekerjaan menuruti apa yg di perintahkan Ryosuke.
----
Di gedung Mayoka Group terlihat beraktivitas seperti biasa, akan tetapi nanti malam di apartement Takaki akan di adakan hari malam natal. Ryosuke awal tidak ingin mengikuti acara itu akan tetapi Daiki memaksanya untuk ikut, dikarenakan ia diberi izin oleh Inoo. Ryosuke menjadi ikut mengikuti acara itu.
Ketika di dalam kantin, terlihat Ryosuke dan Keito yang menduduki sebuah kursi makan kosong, mereka terlihat membuka makanan mereka. Sementara teman mereka yang lainnya sedang mengantri membeli makanan, Keito perlahan terlihat menatap Ryosuke. Sebuah tanda tanya dapat terlihat di wajah Keito.
" Yamachan, apa kau sudah izin dengan Nakajima-san juga? " Tanya Keito.
" .... " Ryosuke terlihat terdiam dan ekspresinya berubah menjadi ketakutan dan bersedih. Keito bingung dengan ekspresi Ryosuke, karena tidak biasanya Ryosuke berwajah seperti itu ketika ia membicarakan Yuto.
" Oii sebenarnya ada apa denganmu? Kenapa wajahmu seperti itu? " Tanya Keito kembali.
" .... " Ryosuke terlihat terdiam, tetapi ketika semakin terdiam perlahan ia menangis dan membuat Keito terkejut.
" Oii Yamachan, daijoubu ka? " Tanya Keito terlihat khawatir.
" ..... " Ryosuke masih terdiam dan menangis dan membuat Keito panik.
" Ikouu lebih baik kita pergi dari sini " Keito terlihat merangkul Ryosuke menuntunnya untuk keluar dari kantin untuk menenangkannya.
Sementara semua team Markom yang baru selesai mengambil makanannya terkejut karena Keito dan Ryosuke pergi meninggalkan makanannya.
" Mau kemana mereka? " Tanya Hikaru.
Ketika team Markom terus menerus melihat Ryosuke dan Keito yang keluar dari kantin, dari kejauhan terlihat Zaki yang menenkuk kedua alisnya ketika menatap Ryosuke dan Keito bersamaan .
----
Di tangga darurat lantai 7 terlihat Ryosuke duduk dengan keadaan menangis, sementara Keito sedang berdiri menatap Ryosuke dengan khawatir. Keito khawatir karena Ryosuke masih dalam keadaan menangis.
" Sebenarnya ada masalah apa? Kau bisa cerita denganku " keito terlihat masih khawatir.
Ryosuke terdiam dan terus menerus menangis, Keito ketika mendengar tangisan Ryosuke kembali. Telah membuatnya menjadi bertambah merasa sangat khawatir, Keito mencoba untuk diam terlebih dahulu dan membiarkan Ryosuke mengeluarkan rasa sedihnya. Ketika sekitar 5 menit berlalu Ryosuke mulai berbicara,
" D-dia tidak mencintaiku " Jawab Ryosuke masih dalam keadaan menangis.
" Apa maksudmu ? " Tanya Keito tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Ryosuke.
" Pada awalnya Nakajima-san memang tidak mencintaiku " Jawab Ryosuke dan terlihat menoleh kearah Keito.
" Gomen Keito, aku berbohong denganmu " Ryosuke terlihat menangis kembali.
" Nanni? " Tanya Keito terlihat bingung.
" Memang benar Awalnya aku dengan Nakajima-san bukan pacaran sungguhan " Ryosuke terlihat kembali menangis, Keito terdiam dan berusaha mendengarkan apa yang dikatakan Ryosuke.
" Dulu memang aku hanya alat untuk membuat pacarnya kesal dengannya dan menjauh darinya, tapi ketika Nakajima-san resign dia mengatakan bahwa aku pacar sungguhannya... " Keito terlihat hanya terdiam dan bingung.
" aku senang, ketika mengetahui Nakajima-san mengatakan itu. Setiap hari perilakunya kepadaku juga sangat lembut terlebih ketika ia memberikan cincin kepadaku" Ryosuke makin menangis dan mulai tidak menoleh ke arah Keito karena merasa malu.
" Aku mulai merasa bahagia karena Nakajima-san sepertinya serius denganku tapi.. " Seru Ryosuke terhenti.
" Lalu sekarang apa yang terjadi? " Tanya Keito terdengar khawatir dan penasaran.
" Aku baru sadar bahwa dia tidak mencintaiku " Jawab Ryosuke.
" Darimana kau mengetahui bahwa Dia tidak mencintaimu ? " Tanya Keito.
" .... " Ryosuke terdiam dan tidak berani berbicara, ia berfikir bagaimana mungkin ia mengatakaN bahwa ia mendengar rekaman perkataan Yuto dari Zaki-san.
" Oii Yamachan, sebenarnya apa yang terjadi ? " Tanya Keito kini duduk di samping Ryosuke menunggunya berbicara.
Ketika ia terdiam, Ryosuke mulai teringat sesuatu bahwa dia tidak boleh membuat teman kantornya khawatir.
" Gomen, aku harus ke toilet " Ryosuke terlihat bangkit berdiri dan meninggalkan Keito seorang diri.
" Nande? " Keito terlihat terkejut dan bingung.
Ryosuke ketika di dalam toilet terlihat terus menerus mencuci mukanya dengan air, ia bertekat untuk tidak menangis kembali terlebih ketika membuat khawatir orang-orang di dekatnya.
" Yossh, lebih baik kau fokus kerja kembali " Seru Ryosuke ketika bercermin.
" Kau bisa Ryo " Pikir Ryosuke.
--
Ketika pulang kerja Ryosuke berpamitan dengan temannya dan tidak bisa ikut merayakan malam natal bersama, awal teman-temannya sedih karena ia tidak bisa bergabung tetapi mereka tidak bisa memaksa dan mengizinkan Ryosuke untuk pulang.
Ketika di perjalanan Ryosuke terlihat terus menerus termenung merasakan udara dingin menembus kulitnya, padahal ia sedang mengenakan jaket tebal dan syal hitam yang menghangatkan nya tetap ia merasa membeku. ketika masih melangkahkan kedua kakinya tiba-tiba langkahnya terhenti ketika ia melihat sesuatu menarik melintas di hadapan wajahnya. Ryosuke mengulurkan tangan kanannya dan menoleh keatas memandang langit yang kini di turuni butir-butir salju, perlahan butir salju itu tergeletak di atas telapak tangannya. ketika ia merasakan cukup banyak butir salju di tangannya, ia mulai tersadar dan menunduk tersenyum pahit.
Setelah itu ia terlihat ingin melangkahkan kedua kakinya, tetapi tiba-tiba ia terkejut dan terdiam kembali .
Dari kejauhan di antara butir butir salju yang turun , di hadapannya Ryosuke dapat melihat sesuatu yaitu pria yang tidak ingin ia lihat. ketika pria itu mendekat dengannya, Ryosuke mulai tersadar dan memundur.
" Oii kau " Decak sinis pria itu.
Semakin mendekat langkah pria itu menyebabkan Ryosuke memundur, ketika dirasa langkah pria itu cukup cepat. Ryosuke terlihat dengan segera lari ke belakang meninggalkan pria itu, sementara pria itu terkejut dan mulai mengejar Ryosuke.
" Yamada kenapa kau lari ?! " Teriak pria itu.
' Tsk, aku harus menjauh darinya ' Pikir Ryosuke ketika sedang berlari.
Sebelumnya pria yang mengejarnya adalah Yuto, Yuto
Sosok pria yang sudah menyebabkan dirinya jatuh ke dalam hatinya dan terjatuh dari gunung yang sangat tinggi.
Sekitar 8 menit mereka saling mengejar, Ryosuke mulai memasuki kerumunan orang-orang menyebrang yang sangat ramai ingin memasuki stasiun kereta. Ketika pada saat itu Yuto masih mengejarnya dan wajahnya tampak kesal, tetapi tiba-tiba Yuto menabrak seorang pria dan terjatuh. ketika terbangun ia tidak dapat melihat Ryosuke keberadaan Ryosuke.
" Tsk sial , kemana dia ? " Decak Yuto ketika berada di sisi jalan kerumunan orang-orang.
--------
Hari sudah berganti dan hari Natal tiba, Di sebuah apartemen berukuran sedang, Terlihat Inoo yang sedang membawakan cake strawberry di atas kokatsu. Sementara Ryosuke terlihat terus menerus terdiam,
" Selamat hari Natal Ryo-chan " Inoo terlihat ceria dan memberikan sebuah kado untuk Ryosuke. Ketika melihat sebuah kotak besar bergambar strawberry ia mulai tersadar dan menatap Inoo.
" Ee ini untuk ku? " Tanya Ryosuke terlihat terkejut.
" Ya, ini untuk adik sepupuku tercinta " Inoo tersenyum dengan sangat lebar dan semakin menyodorkan kadonya.
Ketika mendengar itu Ryosuke terkejut, karena kenapa ia tidak mengingat keluarganya dan malah hanya terus menerus termenung. Ia tahu bahwa Inoo kini sedang berusaha menghiburnya yaitu memberikan kado padahal ia tahu bahwa kaka sepupunya itu tidak memiliki uang yang banyak untuk membeli kado dan kue tar strawberry kesukaanya.
" Arigatou " Ryosuke mengambilnya dan memeluk Inoo.
" Daijoubu, aku senang bila kau bahagia " Seru Inoo membalas pelukan Ryosuke.
" Gomen, kau pasti sangat mengkhawatirkanku " Seru Ryosuke.
" Tentu aku khawatir denganmu, kau keluargaku " inoo terlihat tersenyum sangat lebar, Inoo merupakan sosok kaka baginya. Dari kecil Inoo selalu menjaganya walaupun Inoo kadang menyebalkan dan selalu menjahilinya.
" Bila seperti ini aku jadi ingin berkumpul dengan okachan " Rengek Inoo.
Ketika mendengar itu Ryosuke mulai melepas pelukan Inoo, Ryosuke jujur juga sangat rindu dengan tantenya itu.
" Kau ingin apa sebagai penganti kado natalmu ? " Tanya Ryosuke dengan serius.
" Nanni ? " Tanya Inoo.
" Kau ingin berlibur ke Osaka ? " Tanya Ryosuke.
" .... " Inoo terlihat sedang berfikir dan Ryosuke menunggu Inoo.
" Mouu iee, Aku ingin ke taman bermain Q " Seru Inoo terlihat tertawa malu.
" Eee, kau tidak ingin pulang? " Tanya Ryosuke terkejut.
" Aku akan pulang ketika sudah mendapatkan pekerjaan baru, aku tidak ingin pulang dengan mengecewakan okachan " Inoo terlihat cemberut.
Ketika mendengar itu Ryosuke berfikir bahwa hal itu wajar bila Inoo ingin pulang dengan bangga sudah mendapatkan pekerjaan, karena Inoo ingin menjadi anak kebanggaan ibunya.
" Wakatta Ikou kita ke taman bermain " Ryosuke terlihat tertawa dan membuat Inoo terkejut.
" Uwaaaa hontou ni ?! " Tanya Inoo terdengar terkejut.
" Hai " Jawab Ryosuke masih tertawa.
" Uwaaaa Banzai banzai " Teriak Inoo dan kegirangan loncat-loncatan.
Ryosuke tau ketika SMA dulu Inoo selalu mendambakan datang ke Tokyo dan bermain sepuasnya di arena bermain yang sebelumnya tidak ada di Osaka.
Dan kini Ryosuke ingin mengabulkan impian kaka sepupu kesayangannya itu.
-----
Langit sore terlihat berwarna orange dengan sedikit salju yang turun dari awan, keadaan di taman bermain itu terlihat sangat ramai. Ryosuke menemani sepupunya itu untuk bermain, semua wahan sudah mereka naiki dari yang biasa hingga yang membuat jantung mereka hampir coplot. Ketika terus menerus menjelajahi wahana itu Ryosuke terlihat terus menerus tertawa sangat lepas hingga sesaat ia dapat melupakan rasa sakit di hatinya, ketika mengetahui itu Inoo pun menjadi sangat bahagia karena kini adik sepupunya tidak bersedih kembali.
" Uwaaaa tolong aku !! " Teriak Inoo ketika menaiki rollar coaster besampingan dengan Ryosuke dan melewati turunan jurang.
" Hahahahah baka " Teriak Ryosuke tertawa lepas ketika melihat ekspresi saudaranya.
Hari sudah menjadi malam hari, keadaan taman bermain itu masih sangat ramai karena nanti malam ada sebuah pesta kembang api. Ryosuke ketika mengetahui itu sangat bersemangat karena sudah lama ia tidak melihat kembang api.
Ketika kembang api di lepaskan, mereka berdua berdetak kagum dengan pemandangan kembang api itu.
" Ryochan, kau senang ? " Tanya Inoo masih menatap kembang api.
" Ya " Jawab Ryosuke ketika sedang memandang kembang api yang terlihat sangat indah baginya. Senyum dapat terlihat di wajah Ryosuke, karena perasaannya sangat senang ketika melihat kembang api itu. Terlebih hari ini benar-benar sangat menyenangkan Baginya,
Sekitar 5 menit Ryosuke menikmati kembang api itu dengan terus menerus tersnyum tiba-tiba tanpa di duganya. Secara slow motion, Dari kejauhan di hadapannya terlihat seorang pria mengenakan switer hitam mengenakan masker hitam berjalan cepat kearahnya dan..
' Eee ? ' Tanya Ryosuke ketika sudah berada di gendongan bahu orang asing itu.
" C-choto? " Gumam Ryosuke ketika sudah benar-benar tersadar dan pria itu mencoba menerobos orang-orang. Ketika sudah cukup jauh dari Inoo dan keluar dari kerumunan Ryosuke mulai ketakutan dan..
" Kei !!! " Teriak Ryosuke memanggil Inoo.
Sementara Inoo ketika masih memandang kembang api mulai mendengar suara Ryosuke dari kejauhan dan menyebabkan ia menoleh ke arah Ryosuke berdiri tadi, tapi ketika sudah menoleh ia tidak dapat melihat Ryosuke disana.
" Ee dimana Ryo-chan? " Tanya Inoo terlihat bingung.
" Eto, boleh aku minta tolong ? " Tiba-tiba terlihat pria asing di hadapan Inoo yang meminta tolong dengannya. Inoo terlihat menatapnya dengan bingung ,
Dari tempat inoo, di kejauhan terlihat seorang pria masih menggendong Ryosuke dengan santai.
" Chotto siapa kau? Lepaskan aku ! " Teriak Ryosuke meminta turun dan berontak.
Pria itu terlihat masih membawanya dan menahan semua tendangan kaki Ryosuke, tetapi ketika di tempat parkir Ryosuke mulai terkejut ketika pria itu mulai memasukannya ke dalam mobil dengan paksa.
Ketika pintu sudah di tutup dan pria itu masuk kedalam mobil, Ryosuke mulai terlihat panik dan berusaha membuka pintu itu. Tetapi ketika ia mencoba membuka, Pintu itu tidak bisa di buka.
" Tasukette ! " Ryosuke mulai menggedor-gedor kaca mobil, ketika terus menerus menggedor mobil terlihat mulai jalan dan membuat Ryosuke panik.
Sekitar 10 menit Ryosuke masih berada di dalam mobil, ia terlihat ketakutan dan bingung. Karena supir di hadapannya terlihat terus menerus terdiam ketika menyetir, tetapi ketika memasuki sebuah perumahan Ryosuke mulai terkejut dan terdiam.
' U-usoo ' Pikirnya.
" N-nakajima-san ? " Tanya Ryosuke menatap supir yang mengenakan masker mulut itu sedang fokus menyetir melalui kaca kecil di depan.
Awal pria itu terdiam, tetapi perlahan ia mulai membuka kupluk switernya dan membuka masker mulut hitamnya.
" Ya ini aku " Jawab Yuto dengan dingin dan masih menyetir.
" ........ " Ryosuke terlihat masih dalam keadaan syok dan bingung.
-----
Mobil terlihat sampai di sebuah rumah berbentuk keong minimalis, Ryosuke terlihat ketakutan ketika Yuto memaksanya untuk Turun dari mobil.
Yuto terus menerus menariknya hingga di depan pintu Rumah, ketika mereka ingin Masuk Ryosuke terlihat melepas paksa genggaman tangan Yuto. Yuto yang mengetahui itu terlihat terkejut.
" Aku tidak ingin masuk " Ryosuke terlihat berbicara dengan ketakutan.
" ..... " Yuto terlihat terdiam dan menoleh menatap sinis Ryosuke.
Ketika mendapatkan itu Ryosuke terlihat tidak berani menatap Yuto dan terus menerus menundukan kepalanya.
" Kenapa kau pergi dari rumah ini ? " Tanya Yuto terdengar sinis.
" ....... " Ryosuke terlihat masih terdiam.
" Oii jawab aku " seru Yuto.
" Dan kenapa kau meninggalkan cincin dan handphone pemberianku ? " Tanya Yuto kembali dan Ryosuke masih terdiam.
" Jawab aku bodoh, jangan diam seperti ini ! " Teriak Yuto dan mengejutkan Ryosuke bahkan membuatnya mulai menangis.
" ..... " Ryosuke masih terdiam dan menangis.
" Kenapa kau cengeng sekali huh? Jawab aku, ada apa denganmu ? " Tanya Yuto kembali.
Perlahan Ryosuke mulai menatap Yuto,
" Apa kau mencintaiku ? " Tanya Ryosuke dengan menangis.
" ..... " Yuto terlihat terkejut ketika mendengar itu.
" Apa kau benar mencintaiku ? " Tanya Ryosuke kembali.
" ..... " Yuto terlihat masih terdiam dan terlihat bingung.
" Jawab pertanyaanku ? " Ryosuke terlihat menunggu Yuto yang terlihat kebingungan di kedua mata Yuto.
" Souka, ternyata itu benar " Jawab Ryosuke terlihat mulai tertawa memandang Yuto.
" Apa maksudmu ? " Tanya Yuto.
" Awal aku bertemu denganmu, Aku benci denganmu. Dan sekarang ketika aku lebih mengenalmu aku tambah membencimu Nakajima-san " Jawab Ryosuke terlihat tersenyum.
Yuto ketika mendengar itu terlihat terkejut dan terdiam,
" Wakatta, lebih baik aku pergi " Ryosuke terlihat tersenyum kembali.
" Selamat hari natal dan Sayonara " Ryosuke mulai berbalik badan dan menjauh dari Yuto.
Ketika sedang melangkahkan kedua kakinya, Ryosuke mulai merasakan salju mengenai kulit wajahnya. Tetapi ketika mulai ingin membuka pagar, Ryosuke terkejut ketika Yuto menggendongnya kembali.
" Lepaskan aku ! " Teriak Ryosuke ketika Yuto menggendongnya.
Yuto terlihat mengabaikannya dan terus menerus membawa Ryosuke masuk ke dalam rumah, ketika sudah di dalam Yuto membawa ke dalam kamar. Ketika sudah menggeletakan Ryosuke di kasur, Yuto dengan segera membuka pakaian Ryosuke dengan paksa.
" Apa yang kau lakukan ! Berhenti ! " Teriak Ryosuke kembali tetapi Yuto masih memaksa membuka semua pakaian Ryosuke.
Ketika pakaian itu sudah di lepaskan semua, Yuto mulai mendekat dan mencium Ryosuke dengan paksa. Ryosuke terlihat hanya terus menerus berontak dan menangis, ketika mendengar tangisannya Yuto tetap mencium dan menyentuh tubuhnya dengan kasar.
Sekitar 1 jam an Yuto terus menerus berbuat mesum dengan tubuh Ryosuke, Setelah selesai Yuto terlihat bangkit berdiri dan meminum bir duduk di sofanya. Yuto terlihat menatap Ryosuke di hadapan nya yang masih mengenakan selimut menutupi tubuh telanjangnya.
" Kenapa kau bersikap seperti ini ? " Tanya Yuto ketika memandangi Ryosuke yang masih tertidur dengan menangis.
" Apa sebegitu pentingnya kau mengetahui perasaanku ? " Tanya Yuto terdengar sinis.
" ...... " Ryosuke masih terdiam dan menangis.
" Hentikan rasa ingin tahumu dan tetap tinggal dirumah ini " Perintah Yuto.
Ketika mendengar itu Ryosuke mulai mengepalkan kedua tangannya, ia berfikir mungkin semua ini benar bahwa Yuto menganggapnya budak yang dengan mudahnya diperintah. perlahan ia bangkit dari tidurnya dan menatap Yuto dengan tajam.
" Aku benar-benar membencimu " Seru Ryosuke dengan serius dan sedikit mengejutkan Yuto.
Ryosuke terlihat menatapnya dengan serius dan sinis ketika masih dalam keadaan menangis.
" Apa kau bilang ? " Tanya Yuto mulai meletakan botol birnya
" Dari awal aku memang mengetahui kau mendekatiku hanya untuk membuat Zaki-san cemburu " seru Ryosuke dengan kencang dan menangis.
" Tapi aku bodoh setiap hari berharap bahwa kau akan mencintaiku juga " Ryosuke masih menangis.
" dan Pada akhirnya aku tau, bahwa aku hanyalah budak yang selalu mengejar cinta orang yang aku suka " Ryosuke terlihat masih menangis.
" ..... " Yuto terdiam ketika mendengar itu.
" Apa aku budak mu Nakajima-san ? " Tanya Ryosuke dan membuat Yuto semakin terdiam.
Keduanya terlihat bertatapan dan terdiam, ketika terus menerus terdiam Yuto mulai bangkit berdiri dan keluar dari kamar itu.
Ryosuke terkejut ketika melihat Yuto keluar dari kamar, tetapi ketika ia tersadar dengan detik jam ia mulai menutup wajahnya dengan menggunakan kedua lengannya untuk menangis.
------
Pagi hari terlihat bersinar sangat cerah, Ryosuke terlihat terbangun dan memakai pakaiannya. Ketika ia menuruni tangga ia dapat melihat Yuto sedang tertidur pulas di sofa ruang keluarga.
Awal Ryosuke bersedih tetapi perlahan ia mulai tersenyum memandang Yuto, Ryosuke mulai melangkahkan kedua kakinya ke dapur. Disana ia terlihat mempersiapkan masakan untuk Yuto dengan keadaan menangis, ketika selesai memasak Ryosuke mempersipakannya di atas meja makan. Ia dapat mengingat ketika mereka berdua memakan sarapan pagi bersama-sama, menurutnya mungkin itu kenangan yang indah baginya.
Ketika selesai menyiapkan makanan, Ryosuke terlihat menghampiri Yuto yang masih tertidur. Ia dapat melihat Yuto tertidur dengan pulas, ketika terus menerus menatap wajahnya Ryosuke mulai mengeluarkan kedua air matanya.
Perlahan Ryosuke membungkuk dan mencium kening Yuto dengan mendalam,
" Sayonara " Bisik Ryosuke ketika selesai mencium kening Yuto.
Ryosuke mulai bangkit berdiri dan melangkahkan kedua kakinya untuk keluar dari rumah Yuto, ketika di luar rumah Yuto. Ryosuke menoleh memandang Rumah itu, ketika terus menerus memandang ia berfikir bahwa rumah ini Sangat berarti baginya. Semua telah terjadi dirumah ini , dari Yuto mengerjainya, berbuat mesum, membuat hatinya semakin jatuh cinta dan sekarang merasakan rasa sakit di hatinya.
Mungkin ini takdir yang diberikan oleh Tuhan, ia berfikir ia tidak akan memaksa kehendak tuhan. Mungkin Yuto bukan jodoh yang di berikan oleh tuhan, ,,,
" Jaa, Kei menungguku dirumah " Ryosuke mulai tersenyum dan menghampiri taxi yang sebelumnya ia pesan.
Ketika taxi itu menjauh dari rumah keong itu, di dalam rumah keong itu terlihat Yuto yang terbangun dengan keadaan datar. Perlahan ia mulai melangkahkan kedua kakinya ke dapur, ketika disana ia duduk di kursi yang di mejanya terdapat sebuah makanan.
Yuto terlihat terus menerus terdiam menatap makanan itu, tetapi perlahan ia mulai mengambil sumpit dan mengambil makanan di mangkuknya.
Yuto terlihat memakan makanan itu dengan lahap, tetapi ketika suapan ke 3. Yuto mulai melepas kedua sumpitnya, Yuto terlihat menekan kepalanyanya dengan kedua tangannya. Wajahnya terlihat sangat kesal bercampur dengan sedih,
" Kake Nande ? " Tanya Yuto kini mulai membenamkan wajahnya di atas meja makan.
----
Sudah sekitar 10 bulan lebih berlalu, Ryosuke bekerja dengan sangat serius. Perlahan bossnya Mao-san mulai mengakui keahlian Ryosuke, tetapi tetap bossnya itu selalu saja berpergian tidak jelas. Semua tugas selalu di limpahkan ke Ryosuke, awal Ryosuke selalu bertanya-tanya kenapa selalu dia. Tetapi Ryosuke merasa mungkin bossnya berusaha memberikan pelajaran kepadanya.
Mungkin ?
Zaki masih terlihat selalu mendekatinya, tetapi Ryosuke selalu menolak dengan cara halus. Ketika mendapatkan penolakan Ryosuke, Zaki hanya selalu terus menerus tersenyum.
" Gomenasai " Ryosuke meminta maaf dan mulai meninggalkannya.
" Mouu " gumam Zaki hanya cemberut ketika melihat punggung Ryosuke yang semakin menjauh darinya.
Ketika Ryosuke terus menerus menolak Zaki, Ryosuke juga selalu mendapatkan gangguan di luar sana yang mulai selalu menghampirinya. Siapa gangguannya? Tentu saja Shirota Yu yang masih selalu berusaha mendekatinya.
" Konbanwa Ryo-chan ingin aku antar ? " Tanya Yu, Ryosuke ketika mendengar itu mulai mencuekinya dan melangkahkan kedua kakinya.
" Ryo-chan, chotto matte ! " Teriak Yu ketika Ryosuke memberhentikan taxi dan masuk kedalam taxi.
Ketika di dalam Taxi Ryosuke terlihat hanya terus menerus terdiam, ia melihat pemandangan di luar terlihat udara dingin mengenai kaca taxi.
Tidak berasa 10 bulan lebih berlalu, ia bekerja dan menjalani hidup ini tanpa Yuto. Sejak hari itu ia tidak pernah melihat Yuto lagi, Ryosuke berfikir mungkin Yuto benar tidak mencintainya. Ketika berfikir itu Ryosuke terlihat tersenyum,
" Suge Ryo, kau bisa melewatinya " Ryosuke tersenyum dan merasa bangga karena bisa melewati hari-hari dengan selalu tersenyum bahagia.
Ketika sedang melamun tiba-tiba terdengar suara handphonenya yang berdering, ketika melihat itu Ryosuke tersenyum sangat lebar dan mengangkat teleponnya.
" Moshi moshi chinen " Seru Ryosuke menjawab panggilan itu.
Setelah beberapa lama Ryosuke berbicara dengan handphonenya, Ryosuke mulai menyuruh sopir taxi untuk ke daerah shibuya untuk bertemu dengan sahabatnya itu Chinen.
" Wakatta, kita bertemu disana " Seru Ryosuke dan mulai mematikan handphonenya.
Ryosuke terlihat menghela nafas panjang dan menatap pemandangan di luar kaca taxi kembali.
Terdiam memandang perkotaan dengan udara musim dingin yang berbeda dengan tahun lalu...
The end...
A/N: drama angst lol #mungkin ~ arigatou #bow