Title : My Scary Boss
Author:
ryofin30 Pairing : YutoYama , ShirotaYama & YamaChi
Rating : PG-13
Genre : AU, BL, Fantasy fluff & Angst
Hari sudah berganti, pagi hari ini awan terlihat medung karena hujan. Di akibatkan hujan cukup lebat di luar menyebabkan suhu udara menjadi bertambah dingin, di dapur terlihat seorang pria sedang sibuk menyiapkan bento. Siapa dia? Tentu saja Ryosuke.
Wajahnya terlihat cemberut ketika sedang menyiapkan bento itu, kenapa ia cemberut? Karena pagi ini ia tidak dapat bertemu dengan wajah pria yang ia cintai yaitu Yuto. Baru kemarin Yuto pergi ke Korea, sekarang ia sangat rindu dengannya.
Tetapi ketika ia sedang menyiapkan bekalnya, tiba-tiba terdengar suara bel pintu masuk. Ketika mendengar itu Ryosuke tersenyum dan bergegas menghampiri pintu itu.
Ketika pintu itu terbuka ia dapat melihat sosok pria tua yang sedang berpakaian gaun berwarna pink, Ryosuke tersenyum lebar menyambut pria tua itu.
" Paman Ohayou " Sapa Ryosuke.
" Kau sudah siap Ryo-chan? Seperti janjiku kemarin aku akan menjemputmu " Seru Pria tua itu.
" Un un arigatou" Jawab Ryosuke terlihat tersenyum.
" Demo Paman, Ikou kita sarapan dahulu " Ryosuke terlihat dengan segera menarik tangan pria tua itu untuk membawanya ke meja makan.
" Aihh wakatta hihihi " Seru Pria tua itu mengikuti Ryosuke.
Keduanya terlihat sedang lahap memakan makanan yang berada di meja makan dengan sangat akrab, ayah Yuto memuja masakan Ryosuke. Kok mereka bisa akrab? Ya, karena mungkin faktor hobi mereka sama yaitu suka memasak.
Kemarin, setelah di hari Yuto pergi ke Korea. Ryosuke hanya terus menerus melamun, tetapi ketika ayah Yuto datang Ryosuke mulai merasa terobati karena Ayah Yuto menceritakan kelucuan Yuto pada saat kecil. Ayah Yuto Juga memperlihatkan sebuah foto Yuto yang berada di dompetnya, Ryosuke melihat Yuto sedang mengenakan pakaian polisi. Menurutnya Yuto terlihat sangat lucu walaupun wajahnya cemberut, ayah Yuto mengatakan bahwa dia sangat bahagia ketika Yuto berpacaran dengan Ryosuke.
Sebenarnya ia sedikit bingung kenapa ayahnya mengucapkan terima kasih dengannya, tetapi ia tidak berani menanyakan itu karena ia merasa mungkin ayah Yuto sangat menyayangi anaknya yang mendapatkan sosok pacar. Walaupun ia bingung padahal dulu Yuto memiliki pacar yang lebih dari dirinya Yaitu Zaki-san yang sangat hebat dalam karir dan tingkah lakunya sangat berwibawa tidak seperti dirinya.
Ketika terus menerus berbicara Mereka mulai berbagi kunci resep membuat kue, saking semangatnya mereka juga langsung mempraktekannya dalam membuat kue.
Ya, itu adalah beberapa faktor yang menyebabkan mereka sangat dekat kini.
Seperti sekarang, mereka makan dengan sangat akrab sambil berbicara mengenai makanan yang mereka makan. Ketika keduanya sedang makan, tiba-tiba terlihat Inoo yang sudah mengenakan pakaian kerja menguap sangat lebar karena merasa sangat mengantuk.
" Kei ohayou " Ryosuke menyapa Inoo ketika melihat Inoo baru tiba
" Ohayou Ryo-chan " Sapa Inoo.
" Ohayou Paman " Tambah inoo menyapa Ayah Yuto.
" Ohayou " Jawab Pria tua itu tersenyum sangat lebar.
" Kei ikouu makan sarapanmu " Ryosuke terlihat menyuruh Kei untuk duduk di kursinya.
Inoo terlihat mulai duduk dan memakan sarapannya itu, ayah Yuto terlihat tersenyum ketika menatap Inoo.
" Ryo-chanmp apampp kaumpp sudahmpp mengetahuimpp kabarmp Nakajima-sanmpp disanampp ? " Tanya Inoo berbicara ketika sedang melahap makanannya. Ryosuke ketika mendengar itu terlihat menekuk kedua alisnya karena Inoo tidak sopan terlebih di depan Ayah Yuto.
" Un, Ryo-chan. Apa Yu-chan sudah menghubungimu ? " Tanya Ayah Yuto dan membuat Ryosuke menoleh kearahnya.
" ..... " Ryosuke terlihat terdiam dan menunduk menatap cincin di jari kirinya.
" Belum " Jawab Ryosuke.
" d-demoo mungkin i-ia s-sedang sibuk disana sekarang. Pasti nanti d-dia akan menghubungiku setelah tidak sibuk" Tambah Ryosuke kini mulai tersenyum lebar, ayah Yuto terlihat tersenyum.
" Ryo-chan " Ayah Yuto terlihat menghampiri Ryosuke dan memeluknya.
" Kau memang Pacar yang pengertian " Seru Pria itu membungkuk hingga menyebabkan pakaian dalamnya terlihat oleh Inoo, Yaitu celana dalam berenda.
" P-paman " Ryosuke merona ketika di peluk ayah Yuto.
" Kau memang yang terbaik " Seru pria itu kembali.
" Yosh, Kau Harus menjadi menantuku ! " Tiba-tiba pria tua itu berteriak dan mengangkat tangannya tinggi-tinggi higga terlihat beberapa helai di ketiaknya. Ryosuke terlihat merona merasa malu dan heran ketika mendengar itu, karena ia dapat melihat pria tua itu mengeluarkan aura api.
" Wow " Inoo terlihat takjub dengan semangat pria tua yang mengenakan dress pink super mini.
-----
Di sebuah ruangan markom terlihat sangat tenang, semua yang ada di ruangan itu terlihat berkerja dengan tenang. Ryosuke juga terlihat sedang sibuk dengan komputernya, tetapi ketika ia sedang melihat email kerjanya. Ia terlihat mulai berwajah sedih ketika melihat history email, ketika melihat nama Nakajima Yuto. Dia sangat rindu Yuto, ingin rasanya Yuto bekerja kembali di Mayoka Group. Agar ia bisa selalu bersama dengan Yuto, mendengarkan cermahannya, juteknya dan semua yang ada didiri Yuto.
Ryosuke terlihat terus menerus melamun, tetapi ketika ia mendapatkan panggilan telepon kantornya Ryosuke mulai tersadar.
" M-moshi moshi " Sapa Ryosuke di teleponnya.
" Yamada-san kau bisa ke ruanganku sekarang ? " Tanya bossnya.
" H-haii " Jawab Ryosuke dan dengan segera membawa buku catatan dan sebuah pulpen.
Ketika di dalam ruangan itu Ryosuke terus menerus mencatat apa yang di katakan bossnya, tetapi ketika ia mendengar kata-kata terakhir yang di katakan bossnya mulai membuatnya terkejut.
' Nanni? ' Tanya Ryosuke terlihat bingung.
" Ya, semua pembukaan event hotel Grandsuki aku serahkan semuanya kepadamu " Seru Bossnya terlihat tersenyum sangat lebar.
" D-d-demo " Ryosuke terlihat takut,
" Daijoubu, kau sudah menghitung perancangan budged kemarin dan sekarang kau harus belajar menjadi PIC hingga hotel itu buka " Seru bossnya, Ryosuke dapat melihat bossnya itu dengan santainya mengambil alat untuk meratakan kukunya.
" H-hai " Jawab Ryosuke dan terlihat mengangguk pelan, tetapi sebenarnya ia terlihat takut karena bagaimana mungkin ia bisa. Ryosuke terlihat terus menerus mencengkran kain celananya karena merasa takut semua akan menjadi berantakan.
------
Di dalam sebuah rumah keong terlihat Ryosuke yang baru tiba di rumah, ia terlihat berjalan sangat lemas hingga ke ruang keluarga. Wajahnya terlihat sangat bingung dan takut.
" Mou apa aku bisa ? " Gumam Ryosuke terlihat cemberut.
Ia sedang berfikir bagaimana mungkin ia bisa menjadi PIC pembukaan sebuah hotel baru, ia takut kesialan akan terjadi.
" Aaaaaa kenapa harus aku kenapa tidak yang lain ! " Ryosuke terlihat mebenamkan tubuhnya diatas sofa dan berguling-guling tidak jelas.
Tetapi ketika ia sedang berguling-guling, suara handphonenya mulai mengejutkannya untuk duduk tegak. Ia dengan segera mengambil handphonenya, ketika ia melihat handphone. Entah mengapa tiba-tiba Senyum dapat kita lihat di wajah Ryosuke, tetapi perlahan kedua matanya terbuka lebar dan menekuk kedua alisnya ketika melihat sebuah icon kamera video. Ya, Yuto memanggilnya dengan video call.
' Uwaaa bagaimana ini ? ' Ryosuke terlihat panik dan bangkit berdiri mondar-mandir tidak jelas, ia ingin melihat Yuto tapi ia merasa malu sekarang .
Ketika ia sedang mondar mandir handphonenya terdengar berhenti berdering, ketika mengetahui itu Ryosuke terlihat memandang handphonenya.
" Mouuu panggilannya berhenti " Rengek Ryosuke cemberut ketika panggilan itu berhenti.
Tetapi ketika ia melemas, kita dapat mendengar kembali panggilan dari handphone Ryosuke. Ryosuke terlihat tersenyum sangat lebar, dan kali ini yakin bahwa ia akan mengangkat panggilan itu.
Perlahan jari Ryosuke memencet dan ia dapat melihat wajah Yuto, tetapi perlahan wajahnya ketakutan ketika ia melihat wajah Yuto sudah terlihat sangat di tekuk.
" Kenapa kau lama sekali mengangkatnya ? " Tanya sinis Yuto.
" G-gomenasai, tadi handphonku aku tinggalkan ke kamar mandi sebentar " Jawab Ryosuke terlihat tersenyum pahit karena sudah berbohong.
" ...... " Yuto terlihat terdiam ketika mendengar itu, sementara Ryosuke berusaha untuk tetap tersenyum.
" Kau baru pulang? " Tanya Yuto.
" H-hai, k-kau juga sekarang sedang di hotel Nakajima-san ? " Tanya Ryosuke.
" Ya " Jawab Yuto dengan wajah datar.
" ....... " Ryosuke terlihat terdiam ketika melihat wajah datar Yuto, jujur otaknya sekarang blank bingung ingin berbicara apa. Terlebih Ketika ia mengingat Yuto sudah memberikan ia cincin yang mengartikan dirinya itu milik Yuto.
' Mouu aku harus bicara apa ? ! ' Teriak Ryosuke dibenaknya karena ia malu dan bingung.
" Apa Kei bersama denganmu ? " Tanya Yuto dan mulai menyadarkan Ryosuke.
" T-tidak, d-dia belum pulang " Jawab Ryosuke, tetapi ketika mendengar itu Yuto terlihat menekuk kedua alisnya.
" Souka " Yuto terlihat semakin menekuk kedua alisnya.
" N-nakajima-san " Sapa Ryosuke.
" Nanni? " Tanya Yuto.
" A-apa kau sudah makan ? " Tanya Ryosuke wajahnya terlihat khawatir, Yuto terlihat terdiam.
" Belum " Jawab Yuto.
' Eeee ? ' Teriak Ryosuke di benaknya.
" N-nannde, k-kau tidak boleh telat makan Nakajima-san " Seru Ryosuke terlihat panik dan khawatir karena ia tau bahwa Yuto selalu telat makan.
" Aku tidak nafsu " Jawab Yuto.
" Kau harus makan Nakajima-san, 10 sendok nasi atau roti untuk mengisi perutmu " Ryosuke terlihat benar-benar khawatir.
" Wakatta, aku akan makan " Seru Yuto dengan wajah datarnya.
" Tapi aku ingin memastikan melihat kau mandi terlebih dahulu " seru Yuto dan menyebabkan Ryosuke terkejut, karena bagaimana mungkin ia mandi dalam keadaan video call.
" D-demo Nakajima-san, bagaimana bila handphone aku terkena air " Rengek Ryosuke.
" Jangan sampai terkena air " Jawab Yuto.
" Cepat " Tambah Yuto memerintah.
" Wakatta " Ryosuke terlihat melangkah kedua kakinya untuk ke kamarnya.
Jujur jantungnya terus menerus berdetak ketika masih berhadapan dengan Yuto pada saat ini, ya walaupun sekarang Yuto sedang berada di korea.
Ryosuke terlihat mulai membuka kemejanya ketika masih memegang handhonenya, ketika semua pakaian sudah terlepas ia mulai masuk ke dalam bathub. Wajahnya benar-benar sangat memerah, sementara Yuto terus menerus menatapnya dengan datar.
" Bagaimana kerjaanmu ? " Tanya Yuto.
" B-baik " Jawab Ryosuke wajahnya terlihat tersenyum, padahal sebenarnya ia sedang kebingungan karena menjadi PIC.
" Souka " Yuto terlihat mulai merebahkan badanya di atas kasur.
" N-nakajima-san, k-kau harus makan dulu baru tidur " Seru Ryosuke wajahnya terlihat sangat khawatir.
" Nanti saja " Jawab santai Yuto.
" D-demo a-aku sekarang sedang mandi, j-jadi kau harus makan sekarang " seru Ryosuke.
" .... " Yuto terlihat terdiam.
" N-nakajima-san, onegai aku akan selesaikan mandiku kau harus makan sekarang " Ryosuke kini berbicara dengan wajah serius.
" Wakatta " Jawab Yuto terlihat bangkit duduk.
" Aku makan dulu, nanti aku telepon lagi " Seru Yuto.
" U-unn " Jawab Ryosuke.
Setelah beberapa lama kemudian Yuto mulai terlihat memutuskan panggilannya itu, sementara Ryosuke terlihat tersenyum ketika sedang memegang handphonenya karena rasa hangat di hatinya semakin terasa hangat dan berdetak.
Ketika masih menahan senyumnya, tiba-tiba
" KYAAAAA! Dia meneleponku " Teriak Ryosuke kegirangan dan memainkan air di bak busa itu.
Kita dapat melihat Ryosuke terus menerus kegirangan, tetapi ketika ia merasakan sesuatu di tangannya. Wajahnya mulai di tekuk dan dengan segera ia mengangkat tangannya, ketika tangan sudah di angkat ia dapat melihat tangan kanannya sedang memegang handphone yang kini terlihat mengalir air keluar.
...
" UWAAA ! " Ryosuke terlihat panik berdiri dan dengan segera keluar dari bathub untuk ke arah wastafel mengambil handuk kering.
" Mou baka, bagaimana ini " Rengek Ryosuke ketika terus menerus mencoba mengeringkan handphonenya.
Ketika ia selesai mengeringkan, ia terlihat menekuk kedua alisnya ketika mendapatkan handphonenya tidak menyala kembali.
" Aaa bagaimana bila Nakajima-san telepon nanti ? " Tanya Ryosuke terlihat cemberut.
" Mouu " rengek Ryosuke kembali.
------
Di sebuah kasur besar terlihat pria pendek sedang tertidur dengan bibir cemberut, ketika terus menerus cemberut tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka kencang yang membuatnya terkejut.
Ryosuke terlihat bangkit duduk dan menatap ke arah pintu kamarnya, ia awal tidak melihat apapun. Akan tetapi tiba-tiba...
Terlihat sebuah kain putih dan...
" UWA!! " Teriak sosok itu dan membuat Ryosuke terkejut dan berteriak.
" Pffff hahaha " sebua suara dapat Ryosuke dengar, ia terkejut ketika ia melihat kei membuka kain itu.
" Keii ! " Ryosuke terlihat kesal.
" Hahaha ada apa denganmu? " Tanya Inoo.
" Mouu berhenti menjahiliku, aku sedang kesal " Rengek Ryosuke dan terlihat menatap kesal Inoo.
" Nande ? " Tanya Inoo.
" ..... " Ryosuke terlihat terdiam sementara Inoo menunggu jawaban Ryosuke.
" Oii " Tanya Inoo kembali, Ryosuke perlahan wajahnya terlihat bersedih.
" Handphoneku masuk ke dalam air " Ryosuke wajahnya terlihat lemas.
" EEEE !! Bagaimana bisa ? " Tanya Inoo.
" T-tadi a-aku sedang video call dengannya ketika sedang di bathtub, setelah selesai aku kegirangan dan aku tidak sengaja memasukannya ke dalam air hiks " Rengek Ryosuke dan kini memeluk Inoo.
" Lalu handphone mu rusak ?! " Tanya Inoo dan Ryosuke menganggukan kepalanya.
" Bagaimana ini, Nakajima-san akan meneleponku lagi " Rengek Ryosuke.
" Huh, kau itu selalu saja ceroboh " inoo terlihat sedikit memukul kepala Ryosuke.
" Kei sakit ! " Ryosuke melepas pelukannya dan membalas Inoo.
" Eeee kenapa kau memukulku? " Tanya Inoo.
" Karena kau memukulku " Jawab Ryosuke terlihat kesal.
" Mou bagaimana ini, uang ku tidak cukup untuk beli handphone " Rengek Ryosuke , jujur uangnya memang tidak cukup. Ia baru memiliki uang 20 hari lagi ketika hari gajian.
" Bodoh, kau bisa gunakan handphoneku untuk menelepon tapi hanya kali ini saja " Seru Inoo bangkit berdiri dan memberikan handphonenya ke Ryosuke.
Ryosuke kedua matanya mulai menatap Handphone Inoo, ketika Inoo lebih menyodorkan Ryosuke mulai mendongak menatap wajah Inoo.
" ...... " Ryosuke terlihat terdiam dan mengangguk.
----
Di dalam kamar rumah besar bergaya keong, terlihat Ryosuke yang duduk di atas kasur terdiam dan mengutak-atik handphonenya. Ia mulai membuka kontak di handphone itu yang memiliki nama Nakajima Yuto.
" Yosh " Ryosuke mulai memanggilnya.
Sekitar 8 detik ia menunggu jawaban Yuto, ketika panggilannya sudah diangkat Ryosuke mulai terlihat menelan ludah.
" Nanni ? " Tanya Yuto dengan nada datar.
" ...... " Ryosuke terlihat terdiam bingung ingin bicara apa.
" Oii cepat kau bicara " Perintah Yuto dengan nada sinis.
" E-eto .. " Ryosuke mulai berbicara.
" Kau, Kenapa handphone mu tidak aktif ? " Tanya sinis Yuto dengan tiba-tiba, ketika mendengar itu Ryosuke terkejut karena bagaimana mungkin ia tau bahwa ini dirinya.
" Kenapa kau menggunakan handphone Inoo ? " Tanya Sinis Yuto.
" G-gomenasai, handphoneku rusak " Jawab Ryosuke.
" Apa kau bilang ? " Tanya Yuto .
" Eto, tadi setelah telepon kita selesai. Aku tidak sengaja memasukan handphoneku ke dalam air dan handphoneku menjadi mati total" Jawab Ryosuke dengan nada ketakutan.
" Bodoh " Yuto terdengar sangat sinis, Ryosuke merasakan aura hitam keluar dari handphone inoo.
" Besok, Beli handphone" Tambah Yuto.
" H-hai " Jawab Ryosuke dengan tegas.
' Mouu bodoh uang dari mana aku untuk membelinya ' Rengek Ryosuke ketika menyetujui perintah Yuto.
" Sebagai hukumannya kau harus membuatku tertidur " Seru Yuto.
" Eeee, b-bagaimana bisa ?! " Tanya Ryosuke, ia berfikir bagaimana caranya.
" Pikirkan bagaimana caranya " Seru Yuto.
" E-eto .. " Ryosuke terlihat sedang berfikir.
" Oii " Yuto terlihat menunggu Ryosuke.
" A-aku akan membacakan dongeng " Jawab Ryosuke dengan kikuk.
" Membosankan " Jawab Yuto.
" Ee, n-nande ? " Tanya Ryosuke.
" Nyayikan aku lagu tidur " Jawab Yuto.
" N-n-nyanyii? " Tanya Ryosuke.
" Cepat " Yuto terdengar ketus.
" W-wakatta " Ryosuke mengangguk pelan dan perlahan ia mulai bernyanyi.
Ryosuke terus menerus menyanyikan lagu tidur, ketika nyanyian itu usai. Yuto selalu memintanya untuk mengulang nyanyiannya, ketika terus menerus bernyanyi Ryosuke mulai membaringkan tubuhnya dan meringkuk di atas kasur.
Sekitar 15 menit Ryosuke terlihat masih bernyanyi hingga tanpa ia sadar, kedua kelopaknya berasa sangat berat. Ketika terus menerus bernyayi perlahan kedua kelopak matanya tertutup dan handphone yang ia pegang terjatuh di atas kasur.
Ya, Ryosuke tertidur ketika sedang menyanyikan lagu untuk Yuto yang sedang berada di korea sana. Sementara Yuto yang sedang jauh disana terlihat tersenyum,
" Oyasumi " Seru Yuto dan mulai mematikan panggilanya.
----
Di sebuah perusahaan Mayoka Group, terlihat Ryosuke yang sedang panik mempersiapkan data presentasi di mejanya. Boss nya Mao-san mengatakan, bahwa nanti siang dirinya memeiliki rapat dengan para manager pimpinan Perusahaan untuk mempresentasikan media promosi dalam memasarkan hotel terbaru 1 minggu lagi. Oleh karena itu Ryosuke harus membuat presentasi powerpoint semua perhitungan budged yang ia hitung kemarin yang sebelumnya di bantu Yuto, Ryosuke terlihat mencoba menjabarkan dengan cara merangkai kata-kata dan sedikit ilustrasi dalam membuat presentasinya itu untuk mempermudah Bossnya untuk membaca dan mengartikannya.
Akan tetapi ketika jam 11.00 Mao san berbicara dengannya bahwa ia tidak dapat menghadiri rapat itu, dan Maosan menyuruh Ryosuke untuk memimpin mewakili dari unit markom dalam mempresentasikan semua kegiatan yang akan dilakukan markom.
' Hikss menyebalkan ' rengek Ryosuke terlihat lemas di kursi kerjanya.
" Yamachan, ganbarre " Sapa Keito terlihat menepuk bahu Ryosuke.
Ryosuke sesungguhnya sedikit kesal dan bingung, karena sebelumnya ia tidak pernah melakukan hal ini. Terlebih Mao-san tidak mengajarinya, ia menjadi bertambah bingung ketika kemarin ia mengatakan bahwa dirinya menjadi PIC dan ditambah sekrang harus menghadiri rapat manager para atasan perusahaan.
" Yamada, jangan lupa kau menghadiri rapat hari ini ne. Aku harus ke Chiba Hotel hari ini " Seru Mao-san
Dan terlihat sudah rapih membawa tas kerja.
" H-haii " Ryosuke terlihat bangkit berdiri dan membungkuk.
" Good, wakatta jya ne " Seru Mao-san dan pergi meninggalkan Ryosuke dan team markom.
" Hai hati-hati di jalan mao-san " serempak Semua terlihat berdiri memberi hormat.
Ketika sudah keluar dari ruang markom, perlahan wajah Ryosuke menjadi takut kembali dan sedangkan teman-temannya menatap Ryosuke dengan khawatir.
" Daijoubu Yama-chan kau pasti bisa " Seru Keito terlihat menghampirinya dan merangkulnya dari belakang.
" Yosh, kau pasti bisa Yamachan " Daiki terlihat menghampirinya dan duduk di meja Ryosuke.
" Itu betul, aku akan menemanimu " Seru Yabu dari mejanya.
Ryosuke terlihat menatap wajah semua temannya, ia dapat melihat aura semangat terlihat membuatnya semangat dan mendapatkan energi positive itu.
" Arigatou minna " Seru Ryosuke .
Jam terlihat terus menerus berputar, Ryosuke masih mengerjakan bahan presentasinya. Ketika sudah hampir memasuki jam makan siang Ryosuke tersenyum sangat lebar, karena bahan presentasinya sudah selesai.
" Yatta ! " Teriak Ryosuke merasa senang.
" Uwaa yokatta, kau sudah dapat menyelesaikannya " Seru Keito yang berada di sampingnya ikut senang.
" Un " Ryosuke terlihat tersenyum tipis tetapi..
" Nande? Kenapa wajahmu tiba-tiba seperti itu? " Tanya Keito terlihat khawatir.
" Aku takut, nanti aku harus mempresentasikannya " Seru Ryosuke terlihat menundukan kepalanya, jujur ia tidak berani dan takut. Karena ia sangat takut bila ia tidak bisa berbicara nanti di depan para manager unit lain.
" Daijoubu kau pasti bisa " Seru Keito terlihat tersenyum lebar.
" Arigatou " Seru Ryosuke .
" Saah, kau save presentasimu di flasdisk. Dan setelah itu kita makan untuk mengisi energi " Keito terlihat menghampirinya dan mengacak-acak rambut Ryosuke.
" Keito berhenti " Rengek Ryosuke.
" Cepat kau save aku lapar " Seru Keito, Ryosuke terlihat tertawa dan dengan segera meng-save pekerjaan Ryosuke ke dalam flasdisk berwarna hitam.
Setelah selesai, Ryosuke terlihat mencabut flasdisk itu dan meletakannya di atas meja.
" Ikouu kita ke kantin " Seru semua team markom menunggu Ryosuke.
" Haii " Jawab Ryosuke.
-----
Ryosuke terlihat duduk terdiam dengan wajah ketakutan, ia dapat melihat orang-orang penting sudah duduk di kursinya masing-masing. Terlebih ketika ia melihat Zaki-san yang mengikuti rapat itu yaitu salah satu boss besar mayoka group. Awal Rapat dimulai dengan bagian unit otorisasi, mereka mengatakan bahwa pendapatan Mayoka Group pada saat ini mengalami penurunan. Mereka mengatakan bahwa peruhaan membutuhkan sesuatu untuk mendongkrak peningkatan pendapatan, terlebih akan dibukanya hotel baru. Dari segi promosi dll team management mengatakan bahwa harus menghemat.
Ryosuke ketika mendengar itu terlihat mulai berusaha untuk tenang, karena budged yang kemarin di ajarkan Yuto sangat sempurna dan Ryosuke dapat mengetahui rincian-rincian media promosinya.
Ketika team otorisasi selesai, Ryosuke dan Yabu di perkenakan untuk maju memberikan presentasi perihal pembukaan hotel terbaru.
Yabu terlihat mempersiapkan laptop dan mencolokan flesdisk, Ryosuke terlihat kikuk ketika sedang mengarahkan perihal datanya.
" Yamachan, nanni kore ? " Tanya Yabu terlihat terkejut begitupun dengan Ryosuke.
Ryosuke terlihat dengan segera mengambil alih laptop itu dan mulai mencari file, kita dapat melihat wajah Ryosuke terlihat sangat panik.
" Apa kau yakin di flasdisk ini ?" Bisik Yabu terlihat panik.
" A-a-aku m-m-memang taruh disini Yabu-san " Ryosuke terlihat lebih panik.
Ketika mendapatkan itu Ryosuke merasa bahwa otaknya sudah blank dan bingung, ia dapat merasakan orang - orang di hadapannuya sedang menunggunya.
" Ada apa kenapa lama sekali ? " Tanya sosok pria tua kepada Ryosuke dan Yabu.
" ..... " Ryosuke terlihat terdiam, perlahan Ryosuke dapat melihat aura hitam keluar dari semua orang yang ada di ruangan itu.
" Yamachan.. Yamachan " Yabu berusaha untuk menenangkannya.
" Ha-hai?" Ryosuke terlihat mulai tersadar,
" aku akan menangani ini kau ambil flasdisk itu di komputermu".
Yabu terlihat dengan segera bangkit berdiri dan melangkahkan kedua kakinya untuk berada di hadapan para manager itu, sementara Ryosuke terlihat dengan segera membungkuk dan keluar dari ruang rapat.
' Baka ' Ryosuke terlihat berlari sangat cepat dilorong itu.
Ketika sudah di depan lift, ia terlihat panik karena kedua lift itu masih berada di lantai 20. Terlebih Ryosuke keadaanya mau ke atas, Ryosuke ketika mengetahui itu ia dengan segera berlari menaiki tangga.
Ketika menaiki tangga terus menerus Ryosuke terlihat terpeleset dikit dan menyebabkan dengkulnya terpentok anak tangga di atasnya, tetapi Ryosuke terlihat dengan segera bangkit dan menaiki tangga.
Ryosuke mulai memasuki ruang markom dengan tegesah-gesah, sementara teman-temanya terlihat terkejut ketika melihat Ryosuke lari sangat panik dan mengutak atik komputernya.
" Yamachan ada apa ? " Tanya Keito terlihat khawatir.
" Daijoubu ka Yamada ? " Tanya Hikaru kini mulai menghampiri Ryosuke.
" Mouuuu dimana data itu ? " Tanya Ryosuke terlihat panik karena ia tidak menemukan data presentasinya.
Ia sudah mengecek semua komputernya tapi ia tidak dapat menemukan apapun, padahal data power point sebelumnya menerangkan semua perincian dengan bahasa tidak hanya bagan rincian pengeluaran. Ketika tidak menemukan apapun, Ryosuke terlihat melemas di kursinya. Di otaknya sekarang tidak dapat berfikir apa yang harus ia lakukan sekarang, karena tanpa data itu ia tidak bisa menerangkan apapun.
' Hikss bagaimana ini ? ' Tanya Ryosuke kini masih terlihat syok.
" Yamada ada apa? Kau baik-baik saja? " Tanya Hikaru menggoncang badan Ryosuke. Daiki dan teman lainnya terlihat khawatir dan menghampirinya.
" Minna, data itu tidak ada di flasdisk dan komputerku " Ryosuke terlihat ketakutan.
" D-dan sekarang semuanya sedang menungguku " Seru Ryosuke terlihat panik.
" Yamada tenang, tenang jangan panik seperti ini " Hikaru terlihat menenangkannya dan Keito mulai membantu Ryosuke untuk mecari data itu di komputer Ryosuke.
" D-d-demo " Ryosuke terlihat menatap Hikaru dengan wajah takut.
" Souka, ada yang menghapusnya "! Seru Keito terlihat menekuk kedua alisnya.
" Eeee ?!" Serempak semuanya terkejut.
" ....... " Ryosuke terlihat terdiam dan bertambah terkejut.
" Sial, siapa yang melakukan ini ?! " Daiki terlihat kesal.
' Bagaimana ini ? '
' Bagaimana? '
' Apa yang harus aku lakukan ? '
Ryosuke terlihat sangat panik dan merasa berada di ruangan gelap, tidak ada yang dapat membantunya. Ryosuke membayangkan semua orang akan menertawakannya dan mengatainya bodoh.
" Yamachan, kau bisa menggunakan bagan rincian keuangannya " Seru Keito dan terlihat dengan segera meng-print lembar kerja itu dan menyadarkan Ryosuke.
" D-d-demo " Ryosuke terhenti, karena ia bingung untuk menjelaskannya tanpa data presentasinya.
" Jangan takut, cepat ambil dan sampaikan ke mereka semua yang kau ketahui " Seru Keito dengan tegas.
" Betul Yamachan, kau jelaskan pointnya saja. Lagipula kau mengerjakan presentasi itu berdasarkan budged itu kan " Seru Daiki.
Awal Ryosuke terdiam, ia jujur masih mengingat dengan apa yang dikatakan Yuto ketika sedang mengajarinya. Ia berfikir bahwa dirinya tidak boleh menyerah, ia harus mencoba dan berusaha terlebih dahulu.
" Wakatta " Ryosuke terlihat mengambil kertas yang diberikan Keito, ia terlihat berlari keluar dari ruang markom. Teman-temanya terlihat khawatir dan berdoa agar Ryosuke dapat melewati rapat itu.
Ryosuke terlihat menuruni tangga darurat dengan terburu-buru, langkah demi langkah kakinya ia berdoa agar semua orang di ruang rapat itu tidak keluar atau nanti mengabaikannya.
' Kamisama semoga semua lancar ' Harap Ryosuke ketika ia sudah keluar dari tangga darurat.
----
Di sebuah rumah berbentuk keong besar terlihat Inoo yang terus menerus mondar mandir di depan kamar Ryosuke, wajahnya terlihat sangat khawatir karena sebelumnya ia melihat Ryosuke pulang terburu-buru dan langsung masuk ke kamar hingga sekarang jam 9 malam belum terlihat tanda-tanda Ryosuke keluar dari kamar.
" Ryo-chan Kau makan dulu, jangan seperti ini " Seru Inoo tetapi tidak mendapatkan balasan Ryosuke.
" Ryo-chan ? " Gumam Inoo terlihat khawatir.
Tetapi ketika Inoo masih mencoba mengedor pintu Ryosuke, tiba-tiba terdengar suara handphonenya berdering.
" Dare ? " Tanya Inoo terlihat mulai memeriksa handphonenya.
Disana ia dapat melihat Nama bossnya yaitu Nakajima Yuto, Inoo berfikir pasti Ia ingin berbicara dengan Ryosuke. Dan ketika berfikir itu Inoo fikir Ryosuke akan keluar dan memakan makanannya.
" Ryo-chan, Nakajima-san telepon " Teriak Inoo mengedor-ngedor pintu Ryosuke.
" ..... " Ryosuke terlihat tidak menjawab Inoo.
" Tsk, kenapa dia tidak keluar? Apa ia tidak ingin bicara dengan Nakajima-san ? " Tanya Inoo.
Inoo terlihat bingung, Ryosuke tidak keluar dan Yuto masih menghubunginya.
" Sial, aku angkat dia akan marah ketika mengetahui Ryosuke tidak ingin bicara dengannya " Gumam Inoo dengan wajah serius.
" Demo, bila aku tidak angkat ia pasti akan marah dan memecatku " Decak Inoo terlihat bertambah bingung.
Ketika terus menerus bingung, Inoo terlihat mulai mengangkat panggilannya itu.
" Moshi moshi " sapa Inoo.
" Dimana Yamada? Apa dia sudah membeli handphone ? " Tanya Yuto dengan sinis.
" E-eto.. Hahahaha " Inoo terlihat tertawa untuk seolah-olah itu lucu.
" Cepat Yamada mana, aku ingin bicara " Seru Yuto kembali.
" Hahahaha " Inoo terlihat tertawa.
" Kenapa kau tertawa? " Tanya sinis Yuto.
" Gomenasai, dia sudah tertidur " Inoo berbohong karena ia tidak ingin saudaranya itu terkena marah terlebih kondisinya pada saat ini sedang aneh.
" Cepat sekali?" Tanya Yuto terdengar bingung.
" H-hai, mungkin pekerjaanya sangat banyak " Jawab inoo.
" ..... " Yuto terdengar terdiam.
" Nakajima-san ? " Tanya Inoo ketika tidak mendengar suara Yuto dan...
Tuttutt
" Dia mematikan panggilannya " Gumam Inoo terlihat heran.
Setelah selesai dengan handphonenya, inoo mulai menatap pintu kamar Ryosuke kembali.
" Ada apa dengannya ? " Tanya Inoo terlihat khawatir.
---
Di ruang markom, terlihat Ryosuke yang sedang duduk terpaku mendengarkan apa yang dikatakan sosok di hadapannya.
Apa yang mereka bicarakan? Ryosuke terlihat sangat takut dan tidak berani menatap wajah sosok di hadapannya. Sementara ketika pria di hadapannya mengetahui Ryosuke hanya terus menerus menunduk tiba-tiba pria itu mendobrak mejanya membuat Ryosuke terkejut.
" Kau itu bisa kerja atau tidak? " Tanya Pria di hadapannya.
" ..... " Ryosuke terlihat hanya terdiam.
" Aku beri tugas seperti itu kenapa kau tidak selesaikan dengan baik " Tambah pria itu.
" G-gomenasai " Ryosuke terlihat terus menerus menundukan kepalanya dan mengenggam kedua tangannya secara bersamaan.
" Bila hal ini terulang, aku tidak menjamin akan membantumu " Ancam boss di hadapannya.
" H-h-haii " Jawab Ryosuke terlihat mengangguk pelan.
" Wakatta " Jawab bossnya.
---
Ryosuke terlihat lemas ketika sudah duduk di kursinya, kemarin ketika ia masuk ke dalam ruang rapat. Ia dapat melihat mata-mata dan bisik orang-orang di ruang rapat itu., Ryosuke juga dapat melihat Zaki hanya terdiam memandangnya dengan tersenyum.
Yabu di belakangnya terlihat khawatir, karena Ryosuke hanya membawa selembar kertas dan ia juga dapat melihat terdapat banyak angka di lembar itu.
" G-gomenasai a-atas kesalahan ini " Seru Ryosuke meminta maaf.
" Cepat tidak usah berbelit jelaskan " Seru sosok pria tua wajahnya terlihat sangat kesal, sementara Zaki terlihat tetap tenang.
" E-e-eto h-h-haii " Jawab Ryosuke.
Semua terlihat terdiam ketika Ryosuke ingin mencoba menjelaskan, awal ia menjelaskan dengan cukup lancar walaupun sedikit terbata-bata. akan tetapi entah kenapa ketika ia lebih melihat kertasnya, Semua angka terlihat bergerak dan mengacak. ketika mendapatkan itu Ryosuke terlihat bingung dan panik.
Ryosuke masih bingung dan berusaha untuk fokus , terlihat seorang pria tua bangkit berdiri dan menjelekan Ryosuke. Ryosuke terlihat terkejut ketika mendengar itu, Ketika 1 orang keluar, Ryosuke juga melihat beberapa orang juga keluar dengan wajah sangat jengkel dan mengatakan bahwa team markom bodoh.
Ryosuke terlihat panik begitupun dengan Yabu, setelah beberapa lama kemudian Ryosuke melihat semua yang ada disana keluar dari ruangan.
" N-n-nanni ? " Gumam Ryosuke terlihat syok, tetapi ketika ia menoleh ke arah meja di tengah ia dapat melihat Zaki disana menatapnya dengan tersenyum.
Entah mengapa Ryosuke terlihat merinding ketika melihat senyum itu, walaupun ia dapat melihat aura Zaki terlihat berwarna kuning cerah.
Itu adalah apa yang sedang dipikirkan seorang pria yang kini sedang melamun di meja kerjanya. Ya, semenjak hari itu Ryosuke menjadi sering melamun. Seperti hari ini ketika bekerja kadang ia melamuni kebodohannya.
Jam terus menerus berlalu hingga sudah pukul 5 sore, Ryosuke terlihat pulang dengan keadaan lemas. Teman-temannya terlihat khawatir dengannya, tetapi ketika mereka mencoba menghiburnya Ryosuke hanya terus menerus terdiam.
Ryosuke terlihat hanya terus menerus melamun ketika sedang berada di deretan jalan Shibuya. Ryosuke masih merasa kecewa dengan dirinya, boss nya maosan memaafkan perbuatannya akan tetapi tetap karena kejadian hari itu menyebabkan dirinya di anggap rendah oleh para manager unit lain dan bossnya yang mengatakan bahwa dirinya tidak berguna.
Ryosuke terlihat terhenti sesaat, ketika terus menerus berfikir ia terlihat mulai mendongak melihat pemandangan langit sore yang akan berganti dengan malam.
' Kau tidak boleh menyerah Ryo ! '
" Ganbatte !!! " Teriak Ryosuke dan menyebabkan dirinya menjadi pusat perhatian, orang - orang terlihat berbisik dan menertawakan Ryosuke.
" Saaa, lebih baik aku bersenang-senang hari ini " Seru Ryosuke dan terlihat tersenyum lebar. Ia terlihat dengan segera pergi ke sebuah caffe.
Di dalam ia memesan banyak makanan, satu persatu makanan itu habis. Akan tetapi ketika ia sedang memakan es cream berukuran besar terlihat sosok pria yang ia kenal sedang duduk di hadapannya, Ryosuke dapat melihat pria itu tersenyum dan.
" Chotto Ryosuke, aku tidak akan menganggumu " Yu terlihat menahannya dan menuntunnya untuk duduk kembali.
Ya pria itu adalah Shirota Yu.
" ..... " Ryosuke terlihat terdiam dan bingung.
" Lanjutkan makan es cream mu " Seru Yu.
"...." Ryosuke terlihat bingung karena sebelumnya Yuto mengatakan bahwa ia harus menjauh dari Yu, ketika beberapa detik mereka bertatapan mata. Ryosuke mulai merasa terganggu dengan tatapan mata Yu yang mendalam dengannya.
" Gomen aku harus pulang " Ryosuke terlihat dengan segera meninggalkan uang dan lari keluar dari caffe itu. Sementara Yu terlihat mengejarnya.
Di jalan shibuya yang penuh dengan orang-orang terlihat Ryosuke yang berlari menjauh dari sosok yang mengejarnya, ketika terus menerus lari Ryosuke terlihat terkejut ketika melihat sosok pria besar di hadapannya menangkapnya dan membekapnya dengan sebuah sapu tangan putih. Pria itu terlihat menyeretnya ke dalam lorong kecil antara 2 gedung.
Ryosuke terlihat melawan, akan tetapi ketika ia semakin mencoba melawan penglihatannya perlahan menjadi menggelap dan suara lalu lalang semakin menghilang dari pendengarannya.
-----
Di sebuah kamar berukuran besar terlihat Ryosuke yang tidak sadarkkan diri sedang tertidur di atas kasur berwarna putih, keadaannya kini ia masih mengenakan kemeja kerja dan celananya. Ketika terus menerus memejamkan kedua matanya Ryosuke mulai terbangun, kedua matanya terlihat menatap langit kamar itu. Ia terlihat menekuk kedua alisnya karena pemandangan kamar ini sangat asing menurutnya, ia terlihat bangkit duduk. Ketika sudah pada posisi duduk, ia terlihat menoleh ke kanan dan kiri karena merasa asing dengan kamar ini.
" Dimana aku ? " Tanya Ryosuke terlihat bingung.
Ketika ia sedang kebingungan, tiba-tiba terdengar sebuah suara pintu yang mengejutkannya.
Ryosuke terkejut ketika melihat sosok pria yang ia kenal memasuki kamar, ketika pria itu sudah menutup pintu ia mulai menatap Ryosuke dengan sedih.
" Ryosuke " pria itu terlihat mulai mendekat.
" B-berhenti ! " Ryosuke terlihat menahan pria itu untuk tidak memaju mendekat dengannya.
Sebelumnya pria itu adalah sama dengan sebelumnya yaitu Shirota Yu.
" Ryosuke ? " Yu terlihat terhenti.
" K-kau penculik ! " Teriak Ryosuke merasa kesal.
" Aku tidak Ryo. Aku,- " Seru Yu terhenti.
" Iee " Ryosuke terlihat bangkit berdiri dan berusaha untuk menjaga jarak dari Yu.
Ketika Ryosuke berhasil melewati Yu, Ryosuke mulai lari untuk membuka pintu kamar. Akan tetapi hal itu terhenti ketika tiba-tiba Yu menahan dan menggendongnya.
" Lepaskan aku ! " Teriak Ryosuke berusaha berontak tetapi Yu terlihat mengabaikannya dan meletakan Ryosuke di atas kasur kembali.
" Berhenti bersikap seperti ini, Aku tidak akan menyentuhmu Ryosuke aku hanya ingin bicara denganmu. Percayalah ! " Teriak Yu dan membuat Ryosuke terkejut dan terdiam.
Yu terlihat tersadar ketika melihat wajah ketakutan Ryosuke, perlahan Yu mulai terlihat tenang dan duduk di atas kasur memunggungi Ryosuke.
" Gomen, bila aku mengejutkanmu " Seru Yu dan Ryosuke masih terdiam di belakang Yu.
" Aku sangat mencintaimu, aku tidak ingin melihat kau terluka " Yu terlihat masih memunggunginya.
" ..... " Ryosuke terlihat masih terdiam.
Yu terlihat mulai menoleh ke arah Ryosuke dan membuat Ryosuke ketakutan dan memundur.
" Aku mohon berhentilah mencintai Yuto " Yu terlihat berwajah sedih.
Sementara Ryosuke ketika mendengar itu ia terlihat terkejut dan menekuk kedua alisnya, karena bagaimana mungkin Yu berbicara seperti itu.
" Ryosuke " Yu kini mulai mendekat.
" Berhenti " Ryosuke terlihat menundukan kepalanya.
" Ryo,- " Seru Yu semakin mendekat akan tetapi ia terlihat terhenti ketika tiba-tiba Ryosuke menampar pipi Yu.
" Aku tidak akan pernah berhenti mencintai Nakajima-san " Seru Ryosuke dengan tegas.
" Jadi berhenti,- " Seru Ryosuke terhenti ketika melihat Yu menatapnya dengan sedih dan...
" Apa kau benar- benar mencintainya ? " Tanya Yu kini terlihat mulai menangis.
" ...... " Ryosuke terlihat terdiam karena baru kali ini ia melihat Yu menangis.
" Tsk, sudah cukup aku ingin pulang ! " Ryosuke terlihat bangkit berdiri dan berusaha untuk turun dari kasur.
" Ryosuke, apa kau tau kau hanya salah satu boneka ambisinya " seru Yu dan menyebabkan Ryosuke terhenti dari langkahnya.
" Yuto bukan orang yang baik seperti kau kira, aku tidak ingin kau tersakiti Ryo" Seru Yu kembali dan menyebabkan Ryosuke terdiam.
"......." Ryosuke terlihat melanjutkan langkahnya mengambil tas dan jas kerjanya.
" ..... " Ryosuke mulai keluar dari kamar itu.
Sementara Yu terdiam dan wajahnya terlihat sedih, ketika sedang terdiam ia mengambil sesuatu dari kantong celananya.
Sebuah gantungan bertulisakan Nama terlihat menyilaukan kedua matanya, ya sebuah nama yang melekat itu yaitu...
" Ryosuke "
" Kenapa kau memilih dia ? " Tanya Yu.
-----
Hari sudah sangat malam yaitu pukul 11 malam. Ryosuke terlihat sedang menunggu taxi di persimpangan jalan, ketika terus menerus menunggu Ryosuke terlihat mulai mendapatkan mobil, di perjalanan Ryosuke terus menerus melamun.
Jujur ia takut perihal perasaan Yuto dengannya, karena Yuto tidak pernah mengatakan bahwa dia mencintainya. Ia takut bila apa yang di katakan Yu itu benar, bahwa Yuto memanfaatkannya.
Ryosuke terlihat menangis ketika berfikir hal itu, karena ia takut bahwa cintanya benar-benar bertepuk sebelah tangan.
Sekitar 45 menit Ryosuke tiba di rumah Yuto, ketika turun ia terlihat cemas. Akan tetapi ketika ia ingin masuk ke dalam rumah tiba-tiba...
" Dari mana saja kau ? " Tanya sosok pria di hadapannya dengan sinis.
" .... " Ryosuke terlihat terdiam dan membatu.
" Oii aku tanya dari mana saja kau ? " Tanya pria itu kembali dengan sinis.
" N-nakajima-san ? " Ryosuke terlihat bingung karena tidak seharusnya Yuto sudah ada di jepang, padahal baru 2 hari Yuto pergi ke Korea dan sekarang kini ia ada di hadapanya.
" Nanni ? " Tanya sinis Yuto kembali.
" K-kenapa kau ada di jepang? Ini belum 4 hari ? " Tanya Ryosuke terlihat bingung, Yuto ketika mendengar itu terlihat terdiam dan menatap sinis Ryosuke.
" Karena kau tidak menghubungiku dari kemarin " Jawab Yuto dengan sinis dan memberikan sesuatu ke tangan Ryosuke.
' Eee ? ' Tanya Ryosuke terkejut.
" Nani kore ? " Tanya Ryosuke terlihat bingung.
" Handphone " Jawab Yuto dengan santai.
" .... " Ryosuke awal terdiam tetapi perlahan ia mulai teringat sesuatu, yaitu handphone karena sebelumnya Ryosuke mengatakan akan membeli handphone.
" Tunggu, ada apa dengan wajahmu itu ? " Tanya sinis Yuto.
" Nanni? " Tanya Ryosuke dan mulai tersadar ketika mengingat bahwa tadi sebelumnya ia habis menangis.
" Kau menangis ? " Tanya sinis Yuto.
" ..... " Ryosuke terlihat terdiam dan tidak berani menatap Yuto.
" Dasar cengeng " Decak Yuto dan membuat Ryosuke semakin terdiam.
Tetapi ia terkejut ketika Yuto menariknya, langkah demi langkah mereka lalui hingga sudah di dalam kamar Yuto. Ryosuke ketakutan dan entah mengapa pikiran mesum terlintas di benaknya.
" Ganti bajumu dengan piyamaku disana" seru Yuto dan menyebabkan Ryosuke terkejut. Ryosuke terlihat dengan segera membawa baju piyama Yuto dan memakainya di kamar mandi.
' Yabai, bagaimana mungkin aku melakukan hal mesum sekarang ? ' Tanya Ryosuke terlihat cemberut, ia tidak memiliki mood bagus sekarang karena ia masih bingung dengan perasaan Yuto kepadanya dan perkataan Yu selalu menghantui pikirannya.
Ryosuke terlihat ketakutan dan bingung karena Mungkin dirinya sekarang akan bermesraan dengan Yuto, walaupun..
" Mouu kau tidak boleh seperti ini " Ryosuke terlihat menatap kaca denga tegas.
Ryosuke terlihat sudah keluar dari kamar mandi, ia dapat melihat Yuto terbaring di atas kasur itu.
" Sini kau " Perintah Yuto.
" H-haii " Ryosuke mulai menghampiri Yuto, jujur ia sebenarnya takut tapi ia juga kangen dengan Yuto.
Ketika Ryosuke sudah menaiki kasur, Yuto terlihat terbaring dan tangan kirinya di rentangkan. Ryosuke terkejut ketika melihat itu karena Yuto menyuruh Ryosuke untuk tertidur di antara lengan itu.
" Cepat " Seru Yuto dengan tegas.
" H-hai " Ryosuke terlihat mulai tertidur di sisi Yuto, jantung di dadanya sangat berdetak cepat karena kini Yuto berada di sisinya.
" Sekarang tidur " Yuto mulai meletakan tangan kanannya di antara punggungnya , posisi Ryosuke pada saat ini sangat membuatnya merona karena Ryosuke merasa sedang di peluk walaupun dalam keadaan terbaring.
Ryosuke dapat merasakan detak jantung dan jantung Yuto berdetak, ia terlihat sedikit mendongak melihat wajah Yuto. Ryosuke melihat bahwa Yuto sudah tertidur, ketika melihat itu Ryosuke merasa sangat terhanyut dalam cinta Yuto. Tetapi ketika ia teringat perkataan Yu sebelumnya membuat Ryosuke mengigit bibir bawahnya dan lebih merapat dengan Yuto.
' Aku mohon semoga apa yang dikatakan Yu itu tidak benar ' Pikir Ryosuke semakin merapat dengan Yuto.
------
Keesokan paginya Ryosuke terlihat terbangun, ketika ia sudah pada posisi duduk. Ryosuke mulai tersadar bahwa Yuto tidak ada di sisinya, ia terlihat bingung dan dengan segera berdiri mencari keberadaan Yuto.
Ryosuke mencari di kamar, dapur dan ruang keluarga tetap ia tidak menemukan Yuto.
" Mou kemana dia ? " Rengek Ryosuke.
" Ohayou Ryochan " sapa inoo.
" Kei " Ryosuke terkejut ketika menoleh kearah Inoo.
" Ada apa denganmu? Hari akhir pekan seharusnya kau bahagia " seru Inoo tersenyum sangat lebar.
" Kei, apa kau melihat Nakajima-san ? " Tanya Ryosuke dengan serius.
" Nakajima-san ? " Tanya inoo.
" Tadi malam aku tidur dengannya tapi sekarang ia tidak ada ? " Ryosuke terlihat bingung.
" Oiyaa, aku lupa. Tadi Nakajima-san pergi ke korea kembali jam 5 pagi, katanya ia masih memiliki rapat dengan pihak mall outlet barunya " seru Inoo dengan serius.
" Eeeeee ?! " Ryosuke terlihat terkejut.
" T-tidak mungkin?! " Ryosuke terlihat terkejut, karena bagaimana mungkin Yuto datang kemari hanya untuk memberinya handphone dan setelah beberapa jam ia tertidur ia pergi kembali ke korea.
Ryosuke dapat membayang bagaimana Yuto rela menghampirinya dan sangat mengkhawatirkan dirinya, walaupun Yuto banyak memiliki uang tetap kesehatan sangat terbatas apabila ia kecapean.
" Mou aku malah merepotkannya " Gumam Ryosuke terlihat bersedih,
" Eto Ryo-chan , ada yang tertinggal infonya. Nakajima-san mengatakan bahwa ia memperpanjang waktunya di korea selama 2 hari " Inoo terlihat khawatir ketika melihat wajah sedih Ryosuke.
" ... " Ryosuke terdiam ketika mendengar itu, bahwa Yuto masih harus berada di korea.
Ryosuke terlihat segera pergi meninggalkan Inoo, ia menaiki tangga dan masuk kedalam kamar Yuto. Ketika sudah di dalam Ryosuke terlihat menghampiri kasur Yuto, perlahan ia terbaring merasakan lembut seprai dan selimut yang sebelumnya di pakai oleh Yuto dengan dirinya.
"Nakajima-san" Gumam Ryosuke semakin erat memeluk selimut itu.
Ketika terus menerus memeluk, Ryosuke terlihat melihat kesisi meja samping tempat tidur. Ia melihat sebuah handphone pemberian Yuto sebelumnya. Ryosuke awal terdiam tetapi perlahan ia bangkit dan mengambil handphone itu.
Ia terus menerus mengamati handphonenya, ketika terus menatap handphonenya Ryosuke mulai memberanikan diri untuk mengirimi Yuto sebuah pesan.
Ia tidak bisa menelepon sekarang karena ia tau pasti Yuto masih dalam perjalan di pesawat, Ryosuke terlihat sedang mengetikan sesuatu di handphonenya ketika usai dengan ketikannya. Ia terlihat ragu untuk mengirim, tetapi ketika ia berfikir kembali ia mulai mengirim pesan tersebut.
Ryosuke terdiam ketika pesan itu sudah ia kirimkan, detik jam terdengar di telinganya. Ketika terus menerus merasakan detik jam dan merasakan detak jantungnya, perlahan wajah Ryosuke merona.
" Arigatou Nakajima-san " Gumam Ryosuke menatap langit-langit kamar Yuto yang di penuhi lukisan bingtang-bingtang bertebaran di awan gelap.
-------
Disebuah gedung mayoka group terlihat sangat tenang, akan tetapi ketika kita menelusuri beberapa lantai dan masuk ke ruang markom. Terlihat Ryosuke yang sibuk mencari berkas di deretan lemari di ruang kaca seperti aquarium.
" Mouu kemana dia ? " Rengek Ryosuke ketika masih mencoba mencari.
" Yamachan, apa kau menemukannya ? " Tanya Keito terlihat panik.
" Tidak, a-aku tidak menemukannya " Seru Ryosuke.
" Tsk, apa kau yakin dokumen-dokumen itu kau taru disana ? " Tanya Takaki terlihat mulai memasuki ruangan.
" Aku yakin, karena beberapa bulan lalu aku membereskan dokumen itu. Sesuai dengan nama file bindexnya " Seru Ryosuke menjelaskan.
" Apa mungkin Nakajima-san mengambilnya ? " Seru Daiki terlihat menatap curiga Yuto.
Ketika mendengar itu Ryosuke terlihat terkejut karena Daiki sudah menuduh Yuto, ia sangat yakin bahwa Yuto tidak akan melakukan hal itu.
" I-ie aku yakin dia tidak akan membawa dokument itu " Seru Ryosuke dengan tegas.
" Lalu kemana bindex itu ? " Tanya Daiki dan menyebabkan Ryosuke terdiam.
-----
Di dalam ruang markom terlihat Ryosuke yang sedang duduk terdiam sambil memegang kotak bento di hadapannya, Ryosuke terlihat melamun. Ryosuke masih memikirkan keberadaan file dokumen memo besaran asli Markom dari awal tahun berdiri hingga kini.
" Mou aku harus menemukan dimana file itu ? " Tanya Ryosuke.
Ketika ia sedang melamun tiba-tiba terdengar sebuah panggilan masuk, ketika melihat handphone itu Ryosuke dapat melihat nama Yuto disana. Dengan segera ia mengangkat panggilan itu karena ia sudah kangen ingin mendengar suara Yuto.
" Nakajima-san " Seru Ryosuke wajahnya masih terlihat takut.
" Kau dimana ? " Tanya Yuto.
" Aku di ruang markom nakajima-san " Seru Ryosuke menjelaskan.
" Kau tidak makan di kantin dengan yang lain " Tanya Yuto.
" Tidak, a-aku sedang mencari dokumen jadi setelah selesai makan aku akan menlanjutkan kembali " Ryosuke menjelaskan dengan sangat jelas dan membuat Yuto terdiam.
" Mencari apa ? " Tanya Yuto.
Ryosuke terdiam ketika mendengar itu, dia sebenarnya sedikit penasaran apa benar Yuto membawa dokumen - dokumen itu.
" E-eto Nakajima-san " Ryosuke terdengar ragu..
" Nanni? " Tanya Yuto.
" E-eto, a-apa kau melihat file bindex perihal memo asli Markom ? " Tanya Ryosuke terdengar ragu.
Awal ia tidak mendengar suara Yuto, tetapi perlahan ia mulai mendengar decak Yuto.
" Kau menuduhku membawa file itu semua ?" Tanya Yuto dengan sinis.
" E-e-eto, a-aku tidak menuduhmu " Ryosuke terdengar panik.
" Lalu ? " Tanya Yuto terdengar masih sinis.
" A-aku hanya bertanya " Jawab Ryosuke terlihat merasa bersalah.
" ..... " Yuto terdiam.
" Wakatta, aku harus kembali bekerja jya ne " Seru Yuto dan menyebabkan Ryosuke terkejut, ia berfikir Yuto marah denganya karena secara tidak langsung ia sudah menuduh Yuto.
" C-chotto!- " Telat Ryosuke berbicara panggilan itu sudah di putuskan.
" Mouu bodoh, kenapa aku bertanya kepadanya " Rengek Ryosuke merasa bersalah.
" Tsk, pasti sekarang ia sedang marah denganku " Gumam Ryosuke dengan cemberut.
-----
Hari ini Ryosuke dan Yabu menghadiri unit audit, mereka menjelaskan kepada unit tersebut bahwa memo-memo tersebut sedang dalam proses pencarian, sehingga mereka meminta untuk di beri untuk pemunduran hari.
Awal mereka menolak, akan tetapi akhirnya mereka menyetujui setelah Yabu mencoba memohon dan menjelaskan bahwa boss nya kini sedang tidak berada di tempat dan sulit untuk di hubungi.
Ryosuke dan Yabu terlihat jalan di lorong kantor lantai 16 dengan lemas, mereka bingung apa yang harus di lakukan sekarang karena markom pada saat ini sedang di kejar dengan unit lain.
Ketika Ryosuke dan Yabu sedang melangkahkan kedua kakinya, tiba-tiba Yabu mendapatkan panggilan melalui handphonenya. Ryosuke terlihat terhenti dan menunggu Yabu yang sedang menjawab panggilannya, akan tetapi setelah Yabu selesai dengan panggilannya. Ia berkata dengan Ryosuke bahwa Ryosuke harus keruangan CEO boss besarnya atau Yamazaki Kento sekarang .
Ryosuke menelan ludah ketika mendengar itu, karena tidak mungkin Zaki menyuruh ke ruangannya. Dikarenakan Yabu menyuruhnya kesana, Ryosuke mulai mengikuti apa yang di katakan Yabu.
Ryosuke terlihat menelan ludah ketika ia mencoba membuka pintu besar ruangan Zaki, ketika pintu itu terbuka Ryosuke dapat melihat Zaki yang tersadar menoleh kearahnya ketika sedang sibuk dengan pekerjaanya.
" K-konnichiwa Zaki-san " Sapa Ryosuke terlihat memberi hormat.
" Ryo-chan " Zaki terlihat tersenyum lebar dan bangkit dari duduknya.
" Silahkan masuk, kau boleh duduk disini" Zaki menunjuk kursi di hadapannya untuk mempersilahkan Ryosuke untuk duduk.
" W-wakatta " Ryosuke mulai mendekat dan duduk di kursi hadapan Zaki.
Ryosuke terlihat bingung dan takut, karena sebelumnya ia masih mengingat kejadian ketika Yuto berciuman dengan Zaki ketika ia ingin menjenguknya ketika sakit.
" Aku kesini hanya ingin membahas permasalahan kemarin di ruang rapat " Seru Zaki dengan tersenyum.
" ... " Ryosuke terdiam ketika mendengar itu karena ia tau bahwa Zaki menertawakannya.
" H-hai, g-gomenasai " Ryosuke terlihat tidak berani menatap Zaki dan kedua tangannya masih mencengkram kain celana di dengkul.
" Daijoubu, hal itu wajar karena mungkin pada saat itu hari pertama kau mempresentasikan sesuatu di hadapan orang-orang " seru Zaki terlihat tersenyum ketika menatap wajah Ryosuke yang masih tidak berani menatapnya.
" ...... " Ryosuke terdiam karena ia tidak tau apa yang harus ia katakan.
Keduanya terlihat terdiam selang beberapa detik,
" Ryo-chan .. " Zaki terlihat menghilangkan senyumnya dan menatap Ryosuke dengan datar.
" Bisakah kau jauhi Yuto ? " Tanya Zaki dengan Nada dingin.
Ketika mendengar itu Ryosuke terkejut dan mulai menatap Zaki, ia dapat melihat Zaki menatapnya dengan dingin. Detik demi detik berlalu hingga keringat mengalir di dahi Ryosuke, Ryosuke masih bingung untuk mengatakan apa dengan boss besarnya ini. Karena ia sangat mencintai Yuto, ia pun tidak ingin Yuto di ambil kembali oleh Zaki.
" Ryo-chan " Seru Zaki dan mulai menyadarkan Ryosuke.
Ryosuke terlihat menatap Zaki dengan tajam , Zaki terkejut ketika melihat tatapan mata Ryosuke. Jujur Ryosuke takut dengan Zaki terlebih dia boss besarnya, tapi tetap ia akan memilih berusaha untuk mempertahankan cintanya dengan Yuto.
"G-gomen, Aku tidak akan meninggalkan Nakajima-san " Seru Ryosuke dengan serius.
Zaki awal terdiam ketika mendapat tatapan tajam Ryosuke, akan tetapi perlahan ia terlihat tertawa dan memandang lembut Ryosuke .
" Ryo-chan, bagaimana bila cinta Yuto kepadamu itu palsu ? " Tanya Zaki dan membuat Ryosuke terkejut.
" ...... " Ryosuke terlihat terdiam.
" Kau tau, apapun akan di lakukan seseorang ketika sedang berusaha mendapatkan apa yang ia tuju " Seru Zaki kembali kini terlihat bersender di kursi kerjanya.
" Dan apa kau tau? Apa yang dirasakan Yuto terhadapmu ? " Tanya Zaki kembali dengan tersenyum lebar.
" .... " Ryosuke masih belum bisa mengatakan apapun, karena semakin Zaki menanyakan perihal perasaan Yuto. Sebuah tanda tanya di kepalanya itu semakin membesar.
" Semua itu palsu " Zaki terlihat tersenyum menyeringai ketika berbicara.
" Dia tidak mencintaimu " seru Zaki kembali dan semakin membuat Ryosuke terkejut dan syok.
Kita dapat melihat kedua tangan Ryosuke terlihat gemetar ketakutan, ia takut bila semua apa yang dikatakan Zaki itu benar seperti halnya yang dikatan oleh Yu.
Zaki terlihat menekuk kedua alisnya, ketika melihat wajah Ryosuke ketakutan dan bingung.
" Kau ingin mendengar sesuatu ? " Tanya Zaki dan kembali tersenyum menyeringai.
" ..... " Ryosuke terlihat terdiam.
" Wakatta, kau bisa dengar ini " Zaki terlihat menggunakan sebuah remote dvd player di sisi kiri Zaki.
Ketika suara itu di putar, Ryosuke terkejut ketika mendengar suara sosok yang ia kenal yaitu Yuto. Ryosuke semakin menekuk kedua alisnya dan kedua tangannya gemetar, ketika mendengar suara Yuto yang mengatakan bahwa ia melakukan hal ini karena ingin menjatuhkan Zaki. Menjatuhkan dari segi hati perasaan Zaki dan semua saham yang dimiliki Zaki.
Ryosuke dapat mendengar Yuto menantang Zaki dan mengatakan perkataan kasar dengannya.
Awal Ryosuke masih terdiam, tetapi ketika mendengar perkataan...
" Aku tidak akan membiarkan kau memilikinya, dia akan selalu menjadi miliku atau budakku yang selalu tergila-gila mencintaiku " Yuto terdengar sangat percaya diri.
" Aku akan membuat kau merasakan apa yang aku rasakan "
" Kehilangan apa yang kau inginkan ! " Teriak Yuto dan terdengar tertawa.
Ryosuke terdiam dan membatu ketika mendengar suara itu,
" Chotto Yuto, aku mohon jangan lakukan itu " Ryosuke kini mendengar suara Zaki di rekaman itu.
"Hahaha Aku tidak perduli, aku akan membuatnya menyukaiku dan kau akan merasakan sakit " Yuto terdengar tertawa kembali dan berbicara dengan sinis.
Pippp
Zaki terlihat mematikan rekaman itu dan mulai menatap Ryosuke dengan ditekuk, ia dapat melihat Ryosuke terdiam dan perlahan mengeluarkan air mata.
" Gomen Ryo-chan, aku sesungguhnya tidak ingin memberitahu hal ini kepadamu " Zaki terlihat khawatir dan bangkit berusaha untuk mengahampiri Ryosuke, tetapi Ryosuke memberikan tanda untuk Zaki tidak mendekat dengannya.
" Apa semua itu benar ? " Tanya Ryosuke terlihat masih menangis.
" Gomen, Hai " jawab Zaki terlihat khawatir.
" Dia mendekatiku hanya ingin membuatmu merasa tidak bahagia ? " Tanya Ryosuke kembali.
" Ya " Jawab Zaki.
" Dia tau bahwa aku mencintaimu Ryo-chan, kau ingat ketika kita sedang bermain ski " Seru Zaki kini mulai terlihat bersedih.
" Semua perasaan yang aku katakan adalah benar aku menyukaimu " Seru Zaki.
" Tetapi ketika aku mengetahui reaksimu hingga hampir membuatmu terluka, membuatku berfikir untuk mendekatimu dengan perlahan dan tidak mengejutkanmu " Zaki masih berusaha untum menjelaskan.
"Tapi, Dia membuat aku hancur ketika aku mengetahui kau berpacaran dengannya, aku tidak ingin itu. Aku benar-benar sangat menyangimu Ryo-chan " Zaki kini terlihat menekuk kedua alisnya karena kesal dan sedih.
" Sebelumnya Dia mendekatiku dan menjadi pacarku hanya untuk membalaskan dendamnya yang tidak aku mengerti, dan ketika aku menemukan sosok yang benar-benar aku sukai dia mulai mengambilnya " Zaki menceritakan dengan wajah sedih.
" Cukup, aku tidak ingin mendengar lagi! " Ryosuke terlihat bangkit berdiri dan menghapus air matanya.
" Maaf Ryo-chan, aku hanya ingin mengatakan yang sebenarnya " Seru Zaki.
" Gomenasai, aku harus pergi " Ryosuke terlihat membungkuk dan pergi meninggalkan Zaki.
Zaki ketika melihat itu ia terlihat khawatir, tetapi perlahan ia mulai menoleh kearah sebuah lukisan di sisi kanannya yaitu Lukisan gunung fuji ..
" Yuto "
-------
Di sebuah atap gedung tinggi terlihat Ryosuke yang meringkuk dan terus menerus menangis, Ryosuke dapat mengingat apa yang dilakukan Yuto terhadap dirinya.
Semua kejadian ketika ia berciuman , berpelukan, berbuat mesum dan perhatiannya itu adalah palsu atau ambisi Yuto untuk membuat Zaki merasa sedih.
" Kamisama, kenapa seperti ini ? " Ryosuke terlihat menangis dengan sangat kencang. Semua rasa sakit di hatinya, ia keluarkan dengan menangis.
Angin dingin terus menerus menembus kulitnya, dan butir butir air mata telah mengotori lantai aspal gedung itu.
Semua yang dikatan Yu pada akhirnya memang benar, bahwa Yuto memanfaatkannya untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
" Hiksss " Ryosuke masih terus menerus menangis hingga bersujut dengan terhisak-hisak.
-------
Di sebuah kamar berukuran besar terlihat Ryosuke yang sedang memasuki pakaiannya di dalam koper, wajahnya terlihat sangat lembab dan memerah karena akibat ia terus menerus menangis sebelumnya.
Ketika Ryosuke selesai dengan kopernya, Ryosuke mulai keluar dari kamar.
" Ryo-chan kau ingin kemana ? " Tanya Kei terlihat khawatir.
" Aku ingin keluar dari rumah ini " Ryosuke mulai melangkahkan kakinya dan membawa beberapa barang dan kopernya.
" Chotto, ada apa dengamu " Tanya Inoo menahan Ryosuke.
Ryosuke terlihat terdiam, tetapi Inoo terkejut ketika Ryosuke menghadap kearahnya dan tiba-tiba memeluk inoo dengan menangis.
" Ryo-chan, nande ? " Tanya Inoo terlihat sangat khawatir.
" Nande, nande ? " Ryosuke terdengar sangat serak.
" Kenapa semua yang aku sayang tidak dapat aku miliki kei, nande ?! " Teriak Ryosuke merasa kesal dan tangisnya semakin kencang.
" Ryo-chan ? " Tanya Inoo terlihat terkejut.
" Okachan Otousan pergi dariku " Ryosuke makin menangis, sementara Inoo ketika mendengar itu terlihat memangis juga.
Inoo dapat mengingat ketika Ryosuke menangis seperti ini ketika upacara kematian kedua orang tuanya, Ryosuke selalu menyalahkan dirinya ketika kedua orang tuanya berjuang menyelamatkan dirinya dari orang jahat yang ingin menculiknya.
" Kei, Nakajima-san tidak mencintaiku " Ryosuke semakin erat memeluk Kei.
" Apa yang harus aku lakukan ? Aku sangat mencintainya " Tanya Ryosuke.
" Ryo-chan, kau harus yakin bila Nakajima-san mencintaimu ! " Seru Inoo menatap Ryosuke dengan tajam.
Ketika mendengar itu Ryosuke terlihat terdiam melepas pelukannya dan menundukan kepalanya, Inoo yang melihat itu terlihat terkejut dengan ekspresi wajah Ryosuke yang sudah tidak mempercayai apa yang baru ia katakan.
" Aku akan keluar, apa kau akan ikut denganku ? " Tanya Ryosuke.
" ...... " Inoo terlihat terdiam dan khawatir dengan keadaan Ryosuke.
-----
Hari telah berganti, tokyo kini sedang dipenuhi dengan hiasan natal yang sangat meriah. Semua orang-orang tokyo mempersiapkan hari natal yang akan berlangsung 2 hari lagi.
Di sebuah apartement sederhana, terlihat Ryosuke yang sedang melamun memandang langit malam yang di penuhi bintang.
" Nakajima-san " gumam Ryosuke ketika berada di sebuah beranda apartemen sederhana.
(A/N) : yama sama yamazaki nongol bareng lol, selamat buat kalian~ btw arigatou bila masih ikut ff ini. Maaf kalau telat kerjaan lagi poll nulisnya kesenset2, arigatou 😚😚