Title : My Scary Boss (Again)
Author: ryofin30
Pairing : YutoYama , ShirotaYama, InooYama, ZakiYama & YamaChi
Rating : PG - 12
Genre : AU, BL, Drama & Angst
Summary : Setelah mengetahui bahwa Yuto tidak mencintainya dan mengacuhkannya, Ryosuke mulai berusaha menjalani kehidupannya dengan seperti biasa dan selalu tersenyum. Sudah hampir 1 Tahun Ryosuke tidak pernah melihat dan mendengar suara Yuto, ia berharap bahwa ia perlahan dapat melupakan Yuto sosok mantan pacar(?) atau mantan Boss nya yang pernah ia sukai.
Di sebuah rumah berukuran besar di kota Tokyo terlihat seorang anak kecil sedang bermain di halaman rumahnya dengan seorang pria, mereka terlihat bermain dengan sangat gembira dan ceria.
" Otousan tangkap ini " Teriak anak kecil itu dan melemparkan sebuah bola.
" C-chotto Yu-chan ! " Pria itu terlihat terkejut dan kewalahan mengejar bola itu.
" Hahahaha " Tertawa anak kecil itu ketika melihat pria itu terjatuh.
Ketika keduanya sedang bermain, dari arah pintu rumah halaman terlihat seorang wanita membawakan sebuah piring berisi kue coklat.
" Mouu berhenti bermain. Mama bawakan makanan untuk kalian " Wanita itu terlihat membawa kue ke sebuah meja taman.
" Uwaa cakeki ! " Anak kecil itu terlihat sangat senang dan berlari menghampiri wanita itu.
Mereka terlihat sangat bahagia, memakan kue itu bersama-sama dengan selalu tersenyum. Ketika senyum terus menerus terlihat, tiba-tiba pemandangan itu menghilang dan berubah menjadi sosok Yuto yang sedang di kamarnya.
Ia terlihat sedang melamun, sebelumnya cerita di atas adalah bayangan yang sedang ada di lamunan Yuto. Ia Merasa bersyukur bahwa ia memiliki ayah dan ibu yang baik, dahulu semua apa yang diinginkan Yuto mereka berdua selalu memenuhinya. Akan tetapi menurut Yuto hal itu berbeda ketika pada saat ia kelas 6 SD, Ketika mengingat itu perlahan Yuto mulai berbaring dan rasa kantuk di matanya mulai menghampirinya. Perlahan kedua kelopak matanya mulai tertutup dan..
Sebuah cahaya mulai menerangi penglihatannya, Yuto dapat mengingat ketika ia baru pulang sekolah pada saat ia kelas SD. Yuto syok ketika memergoki Ayahnya sedang melakukan hal mesum dengan seorang pria, Yuto terlihat sangat syok ketika mengetahui itu. Karena bagaimana mungkin ayahnya bermesraan dengan seorang laki-laki, Terlebih bermesraannya tidak hanya pelukan atau ciuman. Lebih tepatnya ia dapat melihat ayahnya sedang di fuck bokongnya dengan seorang laki-laki asing baginya.
Sekitar 30 detik Yuto mengintip, Yuto mulai tersadar ketika mendengar suara erangan ayahnya yang mengeluarkan cum. Secara sembunyi- sembunyi ia mulai lari masuk ke kamarnya, di dalam kamar Yuto terlihat masih syok tergeletak di depan pintu. Ia tidak mengerti dengan apa yang terjadi sekarang, ketika terus menerus terdiam tiba-tiba ia mendengar sebuah suara teriakan ibunya.
Yuto reflek lari keluar dari kamar itu dan menghampiri suara ibunya yang kini berada di kamar yang sebelumnya ia melihat ayahnya sedang bermesraan dengan seorang pria,
Dari kejauhan Yuto dapat melihat ibunya terus menerus memukul ayahnya, sementara pria asing yang sebelumnya bermesraan dengan ayahnya mulai lari keluar. Yuto perlahan dapat melihat jelas wajah pria bertubuh besar itu, ia menatap pria itu dengan datar dan masih dalam keadaan syok ketika pria itu melewatinya.
Setelah ibunya selesai memukuli ayah Yuto dan merasa kecewa, Yuto di tarik oleh ibunya dan keluar dari rumah dengan membawa koper. Ayah Yuto terlihat menangis dan memohon untuk meminta Yuto dan istrinya tidak pergi. Ayahnya mengaku bahwa memang ia bersalah dan ia menyesal melakukan ini, akan tetapi Ibu Yuto mengacuhkannya dan pergi menaiki mobil menjauh dari rumah cukup besar itu.
Supir terlihat sedang menyetir dengan wajah sedih, sementara Yuto terlihat melihat Ibunya terus menerus memeluk dirinya dan menangis. Ketika melihat itu Yuto terlihat membalas pelukan ibunya, ia menangis tapi ia ingin berusaha menenangkan ibunya.
Setelah banyak melewati jalan akhirnya mereka sampai di sebuah rumah super duper besar daerah Kanto, ketika di dalam Yuto di jamu oleh banyak pelayan dan ia bertemu dengan sosok kakenya.
Yuto terlihat berlari menghampirinya dan memeluknya, ibu Yuto terlihat hanya terdiam ketika melihat itu.
Ketika kakenya bertatapan dengan Ibunya, Yuto terlihat disuruh masuk ke kamar tamu khususnya. Sebuah pelayan terlihat membimbingnya untuk ikut, ketika Yuto pergi. Ibu dan kake Yuto mulai terlihat saling berbicara.
Yuto tidak dapat mendengar percakapan keduanya, sementara kita hanya dapat melihat Ibunya bersujut di hadapan ayahnya dan menangis.
Hari sudah berganti, Yuto kecil terlihat hanya terdiam ketika sedang berada di kamarnya. semua mainan terlihat bertebaran di sekitarnya, Tapi ketika melihat itu tidak membuat Yuto merasa senang atau bahagia. kali ini hatinya hancur dan bingung karena menerima kenyataan bahwa ayahnya adalah seorang penyuka sesama jenis, Yuto masih dapat mengingat wajah ayahnya ketika sedang berbuat mesum dengan seorang pria besar itu. Suara erangan ayahnya juga selalu melekat di benaknya, ketika mengingat itu Yuto mulai menekuk kedua alisnya dan mengacak-acak mainannya. Yuto melempar mainan itu dan menangis, ia sangat benci dengan ayahnya. Karena dia keluarga hancur berantakan sekarang,
" Hikss otousan nande ? " Tanya Yuto dan ia terlihat masih menangis.
Hari demi hari berlalu, Pada suatu malam Yuto terlihat terbangun dari tidurnya. Ia mendapatkan mimpi buruk yaitu di kejar-kejar oleh monster, ketika ia ketakutan dengan segera ia lari keluar dari kamar untuk ke kamar ibunya.
Awal ia ingin membuka pintu itu, tetapi ketika ia mendengar suara erangan ibunya Yuto mulai terhenti dan syok.
" Ahh terus ahh " Suara erangan ibunya sangat terdengar di telinga Yuto.
" Besok aku akan bercerai dengannya ahh, dan kau akan memilikiku seutuhnya " Suara Ibunya dapat ia dengar kembali.
Yuto ketika mendengar kata 'cerai' dari ibunya telah membuatnya bertambah syok, di pikirannya hal itu telah membuatnya terjatuh dari tempat yang sangat tinggi.
" Apa kau tidak mencintainya ? " Tanya seorang pria yang mulai menyadarkan Yuto.
" Ahh, dari dulu aku tidak akan pernah mencintainya. Pria gay busuk itu hahaha ah " Seru Ibunya kembali.
" Aku ingin membawamu ke America tapi bagaimana dengan anakmu ? " Tanya Seorang pria.
" Ahh aku akan mengikutimu, Yuto akan aku tinggalkan dengan papa " Jawab ibunya dan terdengar tertawa.
Yuto mulai terbayang wajah ayah dan ibunya yang selalu tersenyum di hadapannya, sebuah keluarga yang sangat hangat sudah membuatnya merasa sangat nyaman ketika sedang di peluk mereka. Tetapi perlahan semua yang ada di sekitarnya hancur berantakan, ayah dan ibunya juga menghilang darinya dan meninggalkan kegelapan.
.....
.....
" Okasan ! " Teriak sosok pria terbangun dengan berkeringat dingin.
" Sial " decak Yuto yang sudah terbangun, ia dapat melihat jam di dinding sudah jam 4 pagi.
-----
di daerah Kanto Langit sore terlihat diterangi matahari orange , di sebuah pemakaman besar di atas bukit terlihat seorang pria hanya duduk terdiam memandang langit sore.
Wajahnya terlihat sangat datar dan tidak memiliki ekspresi, tetapi ketika ia merasakan angin menghembus kulit wajahnya ia terlihat mulai tersadar dan menoleh ke arah makam di belakangnya kembali.
" Mungkin ini lebih baik " Seru nya dengan datar.
" Ne kake ? " Tanya Yuto terlihat tersenyum.
-----
Hari demi hari hingga bulan demi bulan sudah ia lewati dengan selalu bekerja dan bekerja, perlahan Yuto mulai berusaha membuka sebuah bisnis baru yaitu usaha restaurant. Restaurantnya masih turun pendapatannya di jepang ataupun di korea, ia tidak menyerah karena Yuto bertekad untuk dapat membangun outlet di semua negara asia.
Tetapi ketika pada saat tidak bekerja Yuto selalu berpergian ke club Gay kembali, Sudah banyak pria yang ia kencani. Ketika menjalani itu Yuto hanya terus menerus tersenyum dan menikmatinya, Meminum minuman keras, melakukan sex dan berpesta menjadi hal rutin Yuto untuk membuatnya merasa lebih baik dan selalu bahagia.
Tetapi suatu ketika, ia sedang menari di tengah-tengah orang-orang ia dapat melihat seorang pria terlihat terdiam memandangnya dan menangis. Yuto ketika melihat itu terhenti dari tarinya dan fokus melihat pria itu, perlahan suara musik tidak terdengar dan kerumunan orang-orang di sekitar Yuto menjadi blur. Yuto melangkahkan kedua kakinya, ketika sudah di dekatnya. Yuto dapat melihat jelas wajah itu, wajah menangis sosok yang ia kenal.
....
...
" Y-yamada ? " Tanya Yuto terlihat syok dan mencoba untuk menyentuh pipinya yang terus menerus mengalir air mata.
Tetapi ketika Yuto menyentuhnya perlahan Ryosuke menghilang seperti taburan pasir yang terkena angin.
" .... " Yuto terlihat terdiam dan termenung, perlahan suara di sekitarnya yang terdengar menjadi sunyi. Pada saat itu Yuto terlihat bingung dan keadaan di sekitarnya berputar hingga membuatnya pusing.
Di karenakan ia terus menerus melihat putaran di sekitarnya, Yuto mulai terjatuh dan penglihatannya menghitam. Ia dapat mendengar sedikit orang yang berteriak dan menggendongnya.
---
Pagi terlihat menyinari Tokyo dengan sangat terang karena musim panas sudah tiba, seorang pria terlihat hanya terus menerus tertidur tetapi ketika beberapa lama kemuadian terlihat seorang pria tua yang mengenakan baju dress biru muda memasuki kamar itu dan menghampiri pria yang masih terlihat tertidur.
Pria tua itu terlihat terdiam dan menatap khawatir Yuto, tetapi ketika Yuto mulai terlihat bergerak dan terbangun. Pria tua itu mulai mendekat dengannya, tetapi ketika mengetahui itu Yuto terlihat menekuk kedua alisnya dan menatap ayahnya dengan sinis.
" Tsk, menjauh dariku " Yuto terlihat menolak dan menyebabkan pria tua itu terdiam.
" ..... " Ayah Yuto tidak dapat berkata apapun.
" Tsk, sial aku mabuk semalam " Decak Yuto dan mulai bangun duduk dengan keadaan memegang kepalanya karena pusing akibat masih terdapat efek alkohol.
" Yuto kenapa kau membiarkannya pergi ? " Tanya Ayahnya.
" ..... " Yuto terdiam dan masih memegang kepalanya.
" Otousan tau kau sangat kehilangannya " Seru Ayahnya kembali dan mulai memancing emosi Yuto.
" Tsk, berisik " Yuto mulai bangkit dengan perlahan.
" Aku tidak perlu orang seperti dia dan kau pergi dari sini" Tambah Yuto dengan sinis dan mulai memasuki kamar mandinya.
Ayah Yuto terlihat berwajah sangat sedih, sementara Yuto di dalam terlihat mulai mencuci wajahnya dan menatap cermin dengan sinis.
-----
Musim Gugur akan berlalu, Di sebuah kantor berlantai 5 terlihat Yuto sedang fokus bekerja. Ketika ia sedang menghitung tiba-tiba terdengar suara handphone, Perlahan ia melihat handphonenya dan mendapatkan bahwa itu adalah nomor Zaki atau mantan pacarnya.
" Ada apa ? " Jawab Yuto dengan sinis.
" sudah hampir setahun Apa kau sudah mencapai kemenangan ? " Tanya Zaki.
" ..... " Yuto terlihat terdiam.
" Aku tau, kau itu pasti akhirnya sama seperti kakemu " Zaki terdengar sinis.
" Seorang yang Licik tapi bodoh dan selalu kalah " Zaki kini mulai tertawa.
" Diam " Perintah Yuto dengan nada sinis.
" Sudah kau menyerah saja, kau tidak bisa mengalahiku Yuto " Zaki terdengar sangat bahagia.
" Dan perlahan aku juga akan memiliki Ryosuke " Tambah Zaki, ketika mendengar itu entah kenapa membuat Yuto mengepalkan tangan kirinya.
Ya, setiap Zaki mengatakan ingin memiliki Ryosuke selalu membuat emosinya naik. Padahal Yuto mencoba untuk melupakan Ryosuke, tapi ia tidak mengerti apa yang ada di pikirkannya.
Ia masih tidak mengerti, apa yang ia rasakan dan apa yang ia pikirkan.
" Aku tunggu kau di yoka billiard nanti malam " Perintah Yuto.
" Wakatta, aku datang " Jawab Zaki.
" Wakatta"
----
Malam terlihat menyinari Tokyo, di sebuah gedung gedung mewah terdapat arena bermain billiard. Mereka yang ada di sana terlihat bermain dengan sangat bersemangat dan saling bersaing untuk menang, tetapi hal itu berbeda ketika kita melihat sebuah arena private. Di ruang No. 141 Terlihat 2 orang pria yang hanya terdiam dan bertatapan sinis, sebelumnya mereka Yuto dan Zaki.
" Ohisashiburi Yuto " Sapa Zaki dengan tersenyum menyeringai.
" .... " Yuto terlihat terdiam ketika masih berada di depan pintu masuk.
" Kau bertambah tampan ne " Zaki terlihat menghampiri Yuto dan menyentuh wajah Yuto, ketika mendapatkan itu Yuto terlihat mendorongnya untuk menjauh.
" Wakatta, kita sudah bertemu lalu kau ingin apa ? " Tanya Zaki dengan tersenyum menyeringai.
Yuto tidak tau apa yang dipikirkan Zaki sekarang, mungkin dulu ia tau apa yang dipikirkan Zaki. Tapi di satu sisi Yuto juga tidak terlalu menginginkan mengetahui soal Zaki, karena baginya Zaki hanya sekedar pembawa sialnya.
Ketika terus menerus terdiam tiba-tiba..
Bruukk..
Yuto terlihat terus menerus memukul Zaki, ketika beberapa lama kemudian setelah selesai Zaki terlihat terjatuh. Yuto mulai menatap Zaki dengan rendah.
" Bila kau mempermainkannya, aku akan menghajarmu lagi" Seru Yuto dengan sinis.
" Tsk, apa itu " Decak Zaki dan mendongak menatap Yuto.
" Kau! Kau yang sudah mempermainkannya ! " Teriak Zaki kini mulai bangkit dan menarik kemeja Yuto.
" Dan kau tau? Kau juga sudah mempermainkanku ! " Teriak Zaki kembali dan kini membuatnya menangis.
" Kau mendekatiku hanya karena kakeku kan !? Kau mengincar ku hanya untuk membalas dendam kakekmu kan ?! " Teriak Zaki.
" Aku tau itu semua ?! " Teriak Zaki kembali dan kini mulai menangis kencang.
Perlahan Zaki mulai melepas cengkraman kerah Yuto, ia mulai menoleh kearah lain dan sedikit menjauh dari Yuto.
" Aku tidak perduli, aku pergi " Seru Yuto dengan datar dan meninggalkan Zaki yang terlihat masih menangis.
" Baka " Zaki terlihat berwajah sedih.
Yuto menyetir dengan keadaan mengebut dan wajah sangat di tekuk, Tetapi Ketika di Rumah seorang diri terlihat Yuto hanya terdiam dan merenung.
" Nande? " Gumam Yuto terlihat bingung dan mulai membenamkan wajahnya di atas bantal empuk.
------
2 minggu telah berlalu dan akan memasuki musim dingin, kini Yuto sedang bekerja seperti biasa. ia terlihat masih serius mengetik, Ketika terus menerus mengetik tiba-tiba dari arah pintu terlihat seorang pria mengenakan rok memasuki ruangan dan duduk di hadapan Yuto.
" Ada apa ? " Tanya Yuto dengan sinis.
" Yu-chan, kau yakin baik-baik saja ? " Tanya pria tua itu.
" Kau lihat aku sekarang bagaimana ? " Tanya sinis Yuto dan mulai menatap ayahnya.
" ...... " Awal ayahnya terdiam dan menatap wajah Yuto.
" Betul, kau terlihat baik-baik saja di luar " Seru Ayahnya mulai berbicara.
" Tapi, aku dapat melihat hatimu menangis Yu-chan " Ayahnya terlihat khawatir.
" ..... " Yuto terdiam.
" Tsk, kau terlalu berlebihan " Decak Yuto dan mulai fokus ke kerjaanya lagi.
" ....... " Ayahnya terdiam.
" Gomenasai Yu-chan, otousan hanya tidak ingin kau bersedih kembali " Seru ayahnya dan Yuto mengabaikannya ketika sedang mengetik.
Ayah Yuto ketika melihat anaknya terdiam, raut wajahnya benar-benar sangat khawatir. Ingin rasanya ia melihat wajah tersenyum anaknya kembali.
------
Pagi hari terlihat bersinar sangat terang, Yuto seperti biasa terbangun dengan segar walaupun keadaannya masih mengantuk. Setelah itu ia segera mandi dan mengenakan pakaian kantornya, Yuto terlihat tidak memakan sarapan dan langsung berangkat mengendarai mobilnya. Ya, setelah hampir setahun Ryosuke tidak tinggal di rumahnya. Setiap hari Yuto tidak pernah sarapan atau makan dirumah, Sekalinya makan ia hanya memakan ramen.
Ketika sedang melewati perumahannya, Yuto terlihat berjalan pelan dan mulai membuka jendela di sampingnya. ia berusaha merasakan udara pagi hari dan mendengarkan suara burung-burung pagi hari yang sedang berkicau, Yuto terlihat menikmatinya. hal itu terlihat jelas ketika ia sedang menyetir tangan kanannya mencoba merasakan hembusan angin.
".... " Yuto terdiam ketika masih menyetir dengan keadaan sedikit melamun.
Ketika ia sedang melamun, tiba-tiba entah mengapa di benak Yuto mulai terlihat wajah seseorang. ia terkejut dan berhenti ke sisi jalan ketika mengingat itu, di pikirannya Yuto dapat melihat wajah tersenyum Ryosuke. Awal ia terdiam tetapi Ketika ia tersadar, ia mulai menatap sinis dan mulai bergegas menyetir kembali.
Jalan terlihat terus menerus ia lalui, ketika terus menerus menyetir Yuto terlihat mulai melewati deretan gedung-gedung perkotaan. Ia mulai memperlambat jalannya dan menatap orang-orang yang berlalu lalang di sekitar trotoar di sampingnya dengan masih dalam keadaan berkemudi.
Wajahnya tampak datar ketika sedang menyetir, tapi di lain sisi entah mengapa ia merasa jantungnya berdetak sangat cepat. Mungkin hal itu bagi orang lain menandakan rasa malu ataupun senang bila jantungnya berdetak cepat, tapi Cepat yang ia rasakan ini tidak membuatnya bahagia. Yuto dapat merasakan jantungnya menyebabkan dirinya sulit untuk bernafas, terlebih ketika ia mengingat Ryosuke.
Yuto tidak tau apa yang ia rasakan, tapi jujur di dalam hatinya ia ingin sekali bertemu dengan Ryosuke kembali.
Ketika masih dalam keadaan menyetir tiba-tiba matanya tanpa disengaja melihat sesuatu yang mengejutkannya, ia dapat melihat seorang pria sedang berlari melewati orang-orang yang berlalulalang di trotoar sampingnya.
Yuto mulai mengikuti pria itu, ketika ia melihat pria itu berbelok dan mulai memasuki gedung Mayoka Group ia mulai terhenti di sisi jalan menatap pria itu yang sudah memasuki gedung.
" ..... " Yuto terlihat terdiam dan mencengkram setir mobilnya.
Ketika Ryosuke sudah tidak terlihat, Yuto mulai menjalankan mobilnya kembali. wajahnya terlihat sangat datar tapi kedua tangannya masih mencengkram setir mobil dengan kencang dan ia menjalankan mobilnya dengan sedikit mengebut.
" Yamada " Gumamnya.
------
Yuto terlihat baru tiba di kantornya, ketika di kantor ia masuk keruangnya dengan keadaan suram. Perlahan kita dapat melihat Yuto duduk di kursinya, ketika ia sedang duduk Yuto mulai mengambil sesuatu di laci kerjanya.
Yuto mengambil sebuah kota kayu berukuran sedang, perlahan Yuto membuka kotak itu. Wajah Yuto mulai terlihat sangat sedih, mungkin ini pertama kalinya lagi ia merasa benar-benar merasakan sedih kembali.
Hari ini ia dapat melihatnya, tapi ia tidak berani dan lebih memilih menjauh. ia mulai mengambil sebuah kertas foto dan terus menerus memandang foto itu. Gambar foto itu terlihat wajah Ryosuke yang tertidur dan terdapat jempol kaki Yuto, ia mulai tersenyum ketika terus menerus mengamati foto itu. Tetapi ketika kedua matanya mulai melihat sebuah cincin, ekspresinya mulai di tekuk kembali.
" Apa benar kau mencintaiku ? " Tanya Yuto.
---- Pov Ryosuke ---
Ryosuke terlihat menuruni taxi dan memasuki sebuah cafe lollipop, ketika sudah di dalam ia dengan segera menghampiri Chinen yang sedang memakan es cream berukuran besar.
" Chinen ! " Seru Ryosuke dan ingin memeluk Chinen.
" Yamachan ! " Chinen terlihat bangkit dan menerima pelukan Ryosuke.
" Akhirnya kita bisa bertemu lagi, sudah berapa bulan kita tidak bertemu " Chinen terlihat sangat senang.
" Un, akhirnya ne " Jawab Ryosuke.
Keduanya terlihat mulai duduk dan memakan makanan pesanan mereka, Ryosuke terlihat terus menerus bercerita mengenai Inoo yang kini sudah bekerja di perusahaan khusus video games.
Ryosuke mengatakan bahwa pekerjaan itu cocok karena Inoo sangat menyukai permainan, ia juga menyeritakan ia akan mendapatkan bonus akhir tahun dan akan mengajak Chinen untuk berlibur bersama dengan Inoo.
Chinen menyetujui dan bersemangat ketika mendengar itu, Chinen meminta Ryosuke untuk membawanya berlibur ke hawaii.
Ryosuke yang mendengar itu setuju, karena ia tau bahwa nanti ia mendapatkan bonus besar. Jadi tidak masalah bila ia ingin membahagiakan sahabat dan saudaranya.
Tetapi selang beberapa menit kemudian, Chinen terlihat mengeluarkan 2 buah tiket kupon undian.
" Nanni kore? " Tanya Ryosuke terlihat bingung.
" Aku memenangkan lotre ! " Seru Chinen merasa sangat senang.
" Eeeee ? Kau menang? " Tanya Ryosuke mulai ikut bersemangat dan penasaran.
" Ya, aku memenangkan berpergian dengan menggunakan Kapal pesiar Celebrity Solstice private minggu depan ! Ditambah aku dan kau akan menaikinya " Seru Chinen dan membuat Ryosuke semakin terkejut.
" Eeeee !?" Ryosuke terlihat bangkit berdiri dan menyebabkan dirinya menjadi pusat perhatian semua orang.
" Stttsss duduk kembali " Perintah Chinen.
" G-gomen, aku hanya kaget karena hadiahnya,- " Ryosuke terhenti karena ia membayangkan berada di sebuah kapal persiar besar, ia juga membayangkan disana hanya ada Dirinya dan Chinen saja.
" Un un, kau bisa bayangkann kita akan bersenang-senang disana. Restauran mewah, kamar mewah dan lain-lainnya gyaaa " chinen terlihat sangat kegirangan.
" Uwaaa sugeee, kau hebat Chi " Ryosuke juga mulai kegirangan dan bersemangat.
" Hahaha siapa dulu, Chinen " Chinen terlihat bangga ketika mendapatkan pujian Ryosuke.
" Chotto, perjalanan ini tidak di hari kerjakan ? " Tanya Ryosuke mulai serius.
" Iie, perjalan ini di mulai hari sabtu pagi hingga minggu sore. Jadi aman " Chinen menjelaskan dengan sangat jelas dan sinar kakkoi bertebaran di sekitarnya.
" Souka, ikou ikou aku mau " Ryosuke mulai terlihat kegirangan kembali, karena menurutnya mungkin pikirannya akan lebih tenang ketika melihat laut dan berlibur dengan sahabatnya itu. Ya, walaupun ini memasuki musim dingin yang memiliki udara cukup dingin. padahal apabila musim panas akan menyenangkan pirikirnya, tapi ia tetap tidak akan menolak bila di beri liburan gratis musim apapun dia terima.
Tapi menurutnya itu tidak penting, ia hanya ingin menikmati liburan di dalam kapal feri besar.
" Wakatta, minggu depan aku harap kau free ne " Seru Chinen dengan serius,
" Haii wakatta roger! " Ryosuke memberi hormat dan membuat Chinen tertawa, mereka terus menerus tertawa membayangkan bahwa mereka akan menjadi raja di kapal berukuran besar.
-----
Beberapa hari sudah berlalu , Ryosuke terlihat sedang dalam perjalanan pulang. Wajahnya terlihat sangat bahagia karena ia sudah tidak sabar lagi untuk bisa menaiki Kapal pesiar Celebrity Solstice yang sangat terkenal itu dan menikmati fasilitas mewah disana.
" Uwaa pasti menyenangkan " Gumam Ryosuke dengan tersenyum, imaginasinya penuh dengan dirinya yang sedang menikmati kapal persiar.
Ketika terus menerus berbicara sendiri di jalanan yang cukup sepi, tiba-tiba ia tertabrak sosok badan besar di hadapannya. Ketika ia tersadar dan kesakitan dihidungnya, Ryosuke mulai mendongak melihat orang itu.
Ryosuke terlihat menekuk kedua alisnya, karena..
" Konbanwa " Sapa pria itu dengan ramah.
" ......... " Ryosuke terlihat terdiam dan mulai melewatinya.
" Ryosuke, aku mohon jangan acuhkan aku terus menerus " pinta pria itu dengan wajah sedih ketika menatap punggung Ryosuke.
" ..... " Ryosuke terhenti dan menoleh kearahnya.
" Mou Aku kan sudah bilang denganmu, aku tidak bisa menerima mu Shirota-san" Seru Ryosuke dari kejauhan.
Ya, sebelumnya pria itu Yu.
" Iya, aku tau itu " Yu perlahan mulai jalan menghampiri Ryosuke.
" Tapi, apa kau akan terus menerus seperti ini? " Tanya Yu.
" Apa kau tidak bisa melupakan Yuto ? " Tanya Yu kini sudah berada di hadapannya.
" .... " Ryosuke terdiam dan terkejut, entah kenapa ketika ia mendengar nama Yuto membuat hatinya kembali sakit seperti ditusuk-tusuk pisau.
" Ryo, aku akan menunggumu dan aku akan membuat kau melupakan Yuto " Tambah Yu kini berbicara sangat serius menatap Ryosuke.
" Berhenti menyebut namanya " Ryosuke terlihat menatap Yu dengan sinis dan mengejutkan Yu.
" Gomenasai , gomenasai aku tidak akan menyebut namanya lagi " Yu terlihat terus menerus membungkuk dan meminta maaf.
Ryosuke terlihat terdiam dan bingung ketika melihat Yu terus menerus meminta maaf, ia sangat tau apa yang dirasakan Yu sekarang. Mencintai orang dan tidak mendapatkan balasan apapun, Yu orang yang sangat baik menurut Ryosuke. Selama ia mengejarnya, Ryosuke tidak pernah mendapatkan hal pelecehan apapun atau Yu tidak pernah menyentuhnya. Ryosuke merasa bahwa perasaan Yu dengannya itu tulus.
Sebenarnya ia ingin memberikan kesempatan dengan Yu dari pada Zaki, tapi tetap hatinya belum bisa menerima sepenuhnya. Karena ia tau bahwa sekarang ia sangat takut untuk jatuh cinta dengan orang lain.
Tapi, disatu sisi hatinya mengatakan bahwa Ryosuke harus memberikan kesempatan itu...
" Arigatou Shirota-san " Ryosuke tersenyum dan membuat Yu terkejut.
" Beri aku waktu " Seru Ryosuke dan membuat Yu bertambah terkejut tidak percaya dengan apa yang ia dengar.
" Wakatta " Yu terlihat tersenyum memandang Ryosuke terus menerus.
Keduanya terlihat terdiam di trotoar yang cukup sepi, Yu merona dan Ryosuke hanya menatap Yu dengan datar.
' Apa aku coba ? ' Tanya Ryosuke.
-------
Beberapa hari sudah berlalu dan hari ini merupakan hari sabtu, atau lebih tepatnya hari bersenang-senang. Ryosuke terbangun dengan tersenyum lebar, ia terlihat dengan segera mandi. Setelah mandi ia mulai memakai bajunya yang bergaya casual dan memakai syal berwarna merah. Ketika sedang bercermin tiba-tiba handphonenya berdering, Ryosuke mulai mengambil handphonenya dan mendapatkan pesan email dari Yu yang mengucapkan selamat pagi.
" Shirota-san? Bagaimana dia bisa tau emailku ?" Tanya Ryosuke terlihat bingung.
" Mouu apa aku harus membalasnya ? " Tanya Ryosuke dengan bingung.
Setelah terus menerus mondar-mandir tidak jelas karena bingung, Ryosuke mulai membalas email Yu.
" Wakatta, selesai " Gumam Ryosuke dan mulai meletakan handphonenya di atas kasur.
Kini Ryosuke mulai merapihkan beberapa baju ganti yang akan ia bawa, setelah selesai dengan segera ia mulai menelepon menggunakan handphonenya.
" Ohayou Chinen " Sapa Ryosuke dengan gembira.
" Ohayouu !! " Balas Chinen.
" Kau sudah siap-siap ? " Tanya Ryosuke.
" Haiii, tapi aku ada masalah dengan tetanggaku sedikit " Rengek Chinen.
" Nannde ? " Tanya Ryosuke terlihat khawatir.
" Iee daijoubu, kau duluan saja jalan. Kita bertemu disana " Seru Chinen.
" Wakatta, aku tunggu disana "
" Eeee Yamachan, Jangan lupa bawa tiket yang aku titipkan di kau ! " Chinen terdengar terkejut karena menurutnya tiket merupakan senjata utama bisa masuk ke dalam Kapal pesiar Celebrity Solstice itu.
" Hahahaha wakatta "
" Wakatta, sudah dulu aku selesaikan masalahku dulu biar bisa cepat kesana " Rengek Chinen.
" Haii haiii jya ne " Ryosuke dengan segera mematikan handphone dan mulai bersiap-siap untuk pergi.
Ryosuke menempuh perjalanan selama 1 jam untuk sampai di pelabuhan, ketika turun ia segera menuju tempat Kapal pesiar Celebrity Solstice itu berada. Di tempat no. 21 ia dapat melihat sesuatu yang sangat membuatnya terkejut, ia dapat melihat sebuah kapal Persiar besar yang sangat mewah. Ryosuke masih berdetak kagum dan tidak percaya ia akan menaiki kapal mewah ini, tetapi ketika seseorang menyapanya ia mulai tersadar.
" Chinen Yuri dan Yamada Ryosuke ? " Tanya pelayan itu.
" H-haii, aku Yamada Ryosuke teman Chinen Yuri " Seru Ryosuke menjawabnya.
" Bolehkah kami melihat tiket lotrenya ? " Tanya pelayan.
" H-haii " Ryosuke mulai mengambil 2 tiket lotre itu dari tas.
" Wakatta, kau boleh masuk. Silahkan " Jamu pelayan itu.
Ketika pelayan mempersilahkan Ryosuke untuk masuk, Ryosuke kebingung karena Chinen belum datang. Ryosuke mulai mengatakan kepada pelayan itu untuk menunggu, ia mulai menelepon Chinen.
Ketika ia sudah berhasil menghubunginya, Chinen mengatakan ia masih berada di perjalanan. Chinen menyuruh Ryosuke untuk masuk kedalam kapal itu terlebih dahulu karena ia akan menyusul dan mengatakan sekitar 30 menit lagi ia akan sampai.
Ryosuke awal ragu untuk naik kapal itu, tetapi karena Chinen menyuruhnya dan udara semakin terasa dingin di luar. Menyebabkan ia dengan segera menaiki kapal feri itu di bimbing oleh para pelayan.
Ryosuke ketika sedang dalam perjalanan menelusuri lorong dalam kapal terlihat berdetak kagum dengan semua pemandangan di kapal feri itu, menurutnya kapal ini sangat mewah. Semua isi kapal terlihat seperti di sebuah rumah jaman Romawi dengan lukisan yang sangat mahal.
' Uwaaa suge '
Ketika pelayang terus menerus menuntunnya, Ryosuke kini tiba di sebuah restaurant besar yang sepi. Disana ia di persilahkan duduk di kursi makan yang sudah di sediakan untuk 2 orang.
' Kyaaa suge ' Decak kagum Ryosuke ketika melihat para pelayang keluar dan mengantarkan beberapa makanan di meja makannya.
Ryosuke dapat melihat, satu persatu makanan lezat itu tiba. Dari makanan pembuka, utama dan penutup. Tapi ketika hampir terbujuk nafsu untuk memakannya , ia mulai teringat Chinen.
" Silahkan menikmati hidangannya " Seorang pelayan terlihat mempersilahkan Ryosuke untuk makan.
" A-arigatou, aku akan memakannya ketika temanku datang " Jawab Ryosuke dan menyebabkan pelayan itu mengangguk.
Pelayann terlihat mulai menjauh darinya, Ryosuke merasa bahwa ini seperti mimpi. Ia di kapal feri mewah dan di layani para pelayan, ketika Ryosuke menunggu dan duduk terdiam ia masih menatap semua apa yang di sekitarnya dengan norak. Kapal ini seperti di film Titanic menurutnya, ia tidak membayangkan apabila ia harus membayar menginap di kapal besar ini terlebih private.
' Arigatou Chinen' Teriak Ryosuke Dibenaknya.
Ketika ia masih sibuk dengan kenorak-annya,suara keras seperti terompet mulai terdengar tetapi Ryosuke masih tidak menyadarinya. Awal Ryosuke mengabaikan suara itu, akan tetapi ketika ia merasa kapal bergerak. Ryosuke mulai terkejut dan terdiam, Ekspresi wajahnya terlihat sedang berfikir.
....
....
Ketika sudah selesai berfikir dan tersadar, Ryosuke mulai bangkit berdiri dan melihat jam di tangannya. ia melihat bahwa Chinen masih memiliki waktu 10 menit lagi.
" Iee ?! " Ryosuke mulai lari dan panik mencari jalan keluar, lorong di kapal itu di lewatinya dengan cepat. Awal ia terlihat bingung dengan pintu keluarnya karena lorong di kapal ini sangat banyak, tetapi Ketika ia menemukan sebuah pintu. Ryosuke mulai membuka pintu, perlahan pintu itu terbuka Ryosuke dapat melihat pemandangan dihadapannya sudah penuh dengan laut.
" Eeeee! Kenapa kapal ini jalan ?! " Teriak Ryosuke ketika menoleh ke belakang pelabuhan itu sudah menjauh dari kapalnya.
Ryosuke mulai mengeluarkan Handphone di saku celananya dengan panik, ia dengan segera menelepon nomor Chinen. Wajah Ryosuke benar-benar sangat panik, karena bagaimana mungkin ia sendirian disini.
Ketika terus menerus menunggu, terlihat seorang pria berada di belakang Ryosuke. Ketika ia sedang sibuk menelepon, langkah demi langkah pria itu mulai mendekat dengan Ryosuke.
Ketika jarak hingga 2 meter Ryosuke mulai merasa terdapat seseorang di belakangnya dan..
" Yamada "
Bersambung....
(A/N) : Happy Weekend, Long weekend ~ tanggal merah dan yama cantikknyoo lol. awal mau bikin cerita ini sisi Yuto aja Tapi pas di coba kurang mendingan dobel, kaya Star & Strawberry (pov Yuto & Pov Ryosuke )
Arigatou bila masih ikutin ff ini ~