Title: Toxic
Pairing: Tora/Yui but Byou/Yui for this chapter
Chapter: Prologue
Rating: PG-13
Genre: Romance, Drama, Highschool, AU
Warning: Written in Bahasa Indonesia
Summary: Selalu ada yang pertama, bukan?
A/N : Maaf kalau ada tipo dan bahasanya jelek. Dibuat di kereta pagi ini, membunuh waktu di jalan XD
Saat pertama bertemu dengan orang itu di tahun pertamanya di SMA, Yui sudah mempunyai kekasih. Kekasih yang setia menemaninya mengisi lembaran awal kisahnya setelah lulus SMP ― kekasih yang pertama kali ditemuinya di ujian masuk SMA.
"Itu, jimat?"
"Eh?" Yui yang tengah serius membaca materi yang akan diujikan sontak mendongak, mencari sang penanya.
Saat mata yui bertemu dengan matanya, Yui terdiam.
Mata laki-laki itu begitu tajam, dengan iris mata coklat. Rambutnya hitam agak panjang, kontras dengan kulit putihnya. Hidungnya kecil, bibirnya tipis, semuanya nampak sempurna di wajahnya, membuatnya nampak begitu menarik. Namun, sekali lihat dari penampilannya yang tidak begitu rapi, sepertinya laki-laki ini bukan tipe murid baik-baik, yang entah kenapa justru aura anak nakalnya itu membuat Yui berdebar.
Tampan sekali, ujarnya dalam hati.
"Eh, I, iya... Ini kan maksudmu? Iya ini jimat. Kenapa?" Yui memegang kantong jimat bergambar Rilakkuma yang tergantung di tas yang berada diatas mejanya, memastikan bahwa barang itulah yang dimaksud si tampan bermata tajam itu.
Mata laki-laki itu bersinar geli, bibirnya perlahan melengkung membentuk senyum sembari berkata, "Lucu sekali. Dari pacarmu?"
"Tidak, aku belum pernah punya pacar" Yui menjawab polos.
Si mata tajam melongo, campuran antara kaget pria semanis Yui belum pernah pacaran, serta dengan kejujuran Yui.
"Hahaha kau ini menarik sekali ya. Aku suka padamu. Namamu siapa? Aku Byou"
"Yu, Yui..." Jawab Yui dengan muka merah, membuatnya terlihat makin imut, Byou jadi semakin ingin menggodanya. Ia menjulurkan tangannya mendekati Yui, mencubit pipinya seraya berkata “Lucuuu. Jadi pacarku ya?"
"Eeeeh??" Yui melotot, tanpa sadar ia telah berdiri dari bangkunya dan hampir menjatuhkan mejanya, membuat semua orang di kelas itu kompak menatap Yui tajam.
Yui menunduk sambil menggumamkan kata maaf, segera duduk kembali dengan wajah malu.
"Apa-apaan maksudmu" Yui berbisik, jelas ia masih tidak mengerti mengapa Byou berkata seperti itu. Sambil mencubit pipinya lagi.
"Aku menyukaimu, pada pandangan pertama. Aku serius." Byou menjawab santai
"Tapi! Bukankah orang pacaran itu harus ada pendekatannya dulu. Kita kan, baru bertemu.. Meskipun aku mengakui kau sangat tamp-" Yui buru-buru menutup mulutnya, kadang... ia membenci dirinya yang terlalu jujur.
"Heee? Tampan maksudmu? Terima kasih. Kau juga manis kok Yui-chan"
"Bukan-"
"Yasudah. Begini saja. Kalau kita berdua lulus masuk SMA ini, kau harus jadi pacarku. Kalau tidak, berarti kita memang tidak ditakdirkan bersama. Tapi aku memiliki firasat kita akan bertemu lagi, Yui-chan"
Yui terdiam. Tentu saja ia tidak bisa langsung setuju begitu saja. Who the hell are you.
"Jangan seenaknya" bibir Yui mengerucut, pipinya merah antara menahan malu dan kesal, membuat si laki-laki berambut hitam disebelahnya tertawa geli. Sungguh manis, pikirnya.
Namun belum sempat mereka melanjutkan percakapan, bel tanda ujian akan segera dimulai berbunyi dan pengawas segera masuk ke kelas mereka, tidak menyisakan waktu bagi mereka untuk membahas lebih lanjut.
******
Yui tidak dapat berhenti memikirkan Byou.
Yui masih belum yakin perasaan apa yang ia rasakan, namun satu hal yang pasti ia menyesal tidak meminta alamat email ataupun nomor telpon Byou, tapi hei, kalau ia menanyakannya duluan kemarin, kemana harga dirinya?
"Biarlah takdir yang membawa kita bertemu lagi" bisiknya lirik ke dinding kamarnya seraya memejamkan matanya menuju alam mimpi.
*****
Yui melangkah menuju papan pengumuman kelulusan dengan gemetar, ia sangat ingin lulus masuk SMA pilihan pertamanya ini, yang merupakan SMA terbaik di Tokyo. Sudah banyak orang disekitar papan pengumuman itu. Ada yang menangis bahagia, ada yang menangis kecewa. Dengan tangan gemetar, Yui melihat satu per satu nomor ujian yang tertempel di papan, cemas. Saat nomor ujian yang dipegangnya sama dengan salah satu yang ada di papan pengumuman itu, Yui sontak melompat girang, baru saja hendak merogoh tasnya, mencari ponselnya untuk menelpon ibunya saat tiba-tiba ia merasakan sepasang lengan memeluknya dari belakang.
Siapa?
"Tampaknya kita memang berjodoh Yui-chan"
Laki-laki yang memeluk Yui tiba-tiba mencium pipinya dari belakang, membuat Yui menoleh kaget dan semakin kaget melihat pelakunya. "Byou-kun! Kau.. kau lulus juga?"
"Iya Yui-chan. Sesuai janji, jadi pacarku ya? Aku serius. Aku suka pada pandangan pertama denganmu. Aku tidak bisa melupakanmu sedetikpun sejak saat itu, aku sangat bahagia kita bisa bertemu lagi. Aku mohon, jadilah pacarku" Byou menatap Yui dengan serius, diraihnya sepasang tangan Yui dan dipegangnya dengan lembut.
Muka yui memerah, Ini didepan orang banyak!
"Ehm, tapi.."
Yui bingung. Ia sebetulnya juga selama ini tidak bisa melupakan Byou tapi ia takut, ia belum pernah pacaran sedangkan byou nampaknya sudah sangat berpengalaman.
"Aku mohon"
"........tapi aku belum pernah pacaran, Byou-kun. Aku..."
"Tenang saja. Selalu ada yang pertama bukan? Aku janji. Aku akan selalu menjagamu." Melihat senyum Byou yang nampak tulus dan hangat, tiba-tiba Yui merasa tenang. Ia memliiki perasaan sepertinya dengan Byou ia bisa menjalaninya. Tidak ada salahnya dicoba.
Byou langsung memeluk erat Yui saat ia mengangguk pelan, Byou yang gemas mengacak-acak rambut lalu mencium puncak kepala kekasih barunya itu.
"Aku akan menjagamu, aku janji"
つずく~