Jan 03, 2018 11:26
Beberapa minggu ini saya kerap meratap-ratap pada Allah. Meratap-ratap, mengiba-iba, mewek-mewek. Saya ingin udahan. Tak mau lagi melanjutkan.
Sempat ada secercah harapan. Sayangnya, berharap pada manusia tak pernah benar. Saya dihempaskan.
Kini yang tersisa hanya kelelahan dan sisa-sisa kesabaran.
Allah seperti sedang bertanya ke saya, "Percayakah kamu kepada-Ku?"
Saya berusaha bertahan dengan mengingat betapa dulu saya pernah berada di kondisi nyaris serupa. Kemudian saya percaya kepada-Nya, dan mendapatkan buah termanis.
Kini saya mesti melakukan hal yang sama. Allah tidak menguji hamba-Nya di luar kemampuan, jadi meskipun mulut saya menjerit-jerit "Sudah tak tahan, Ya Allah!", jika ini belum selesai, barangkali artinya Allah menganggap saya masih mampu.
Allah masih menyuruh saya bertahan.
*menghela napas superpanjang*
Allah beserta orang-orang yang sabar ....
me,
dislike