Realistis ala Sam Smith

Oct 25, 2014 22:02

Pertama kali saya tahu Sam Smith itu waktu adik saya nyetel NET TV pas acara video klip-video klip. Saya nggak sengaja lihat ke layar TV pas acara itu lagi muter video klip Sam Smith yang "Stay with Me". Kesan pertama saya biasa aja sih, nggak terlalu mikirin dan lagunya pun nggak terngiang-ngiang di kepala. Tapi berminggu-minggu setelahnya, saya pengin nyetel lagu-lagu Barat yang lagi populer dan hits untuk nemenin saya ngetik skripsi. Terus saya teringat lagu "Stay with Me" itu dan saya streaming lagu itu di YouTube.

Seperti kebiasaan saya, setiap habis nonton film atau dengar lagu pasti saya langsung nyari informasi sebanyak-banyaknya tentang film/lagu tersebut, termasuk aktor/aktris/penyanyinya. Saya googlinglah si Sam Smith itu. Informasi tentang dia yang masuk banget ke kepala saya adalah bahwa dia gay. =)) =)) (FYI, waktu saya nonton video klip "Stay with Me" lagi, kayaknya yang di kasur itu cowok deh, hahaha.)

Saya nggak mempermasalahkan itu, tentu saja. Saya suka lagu "Stay with Me"--suka suaranya, suka nadanya, suka choir-nya. Dan terutama, saya suka BANGET sama liriknya.

Lagu "Stay with Me" mengisahkan seorang cowok yang baru saja menghabiskan malam dengan pasangan one night stand-nya, tapi kemudian dia galau--dia pengin si pasangannya itu tetap tinggal, tapi di sisi lain dia tahu hubungan itu nggak bisa berlanjut lebih. Saya suka banget kompleksitas perasaan yang tergambar di situ. Lagu itu nggak menggambarkan cinta yang menye-menye, over-mellow, atau the-bullshit-happily-ever-after-thing--melainkan sesuatu yang realistis di kehidupan (Barat) zaman sekarang: tentang one night stand, hubungan singkat yang seharusnya nggak memberikan emosi berlebih tapi kok si cowok ini ujung-ujungnya malah sentimentil terhadap pasangan one night stand-nya itu. Terlepas dari a-b-c budaya Barat di lagu itu (yang nggak sesuai dengan budaya Timur), saya suka banget sama kesan realistis yang saya tangkap dari lagu "Stay with Me".

Sekitar dua minggu setelah "Stay with Me" masuk lagu wajib di playlist saya, pas buka YouTube tanpa sengaja saya lihat video baru Sam Smith berjudul "I'm not the Only One". Saya klik, saya tonton+dengerin, dan setelah itu saya langsung nge-like official page Sam Smith di Facebook.

Saya jauuuuh lebih suka "I'm not the Only One" daripada "Stay with Me" (meski saya biasanya nyetel kedua lagu itu berbarengan, seperti sekarang). Pertama, intro lagunya aja udah bikin jatuh cinta. Kedua, saya suka suka suka sukaaa banget sama musik dan suara jazzy Sam Smith di lagu itu. Ketiga, video klipnya yang bermodel mini-movie itu bagus banget (meskipun ada adegan-adegan "itu"-nya :p). Dan keempat, tentu saja, liriknya yang lagi-lagi mengisahkan suatu kondisi kehidupan yang realistis.

"I'm not the Only One", sebagaimana video klipnya, menceritakan tentang suami istri yang dihantam badai rumah tangga karena suaminya selingkuh. Lagu ini menyuratkan kekecewaan sang istri karena merasa dikhianati, tapi dia bertahan karena masih butuh suaminya. Sumpah itu video klipnya bikin sedih banget. :(

Beberapa orang bilang lagu ini ngajarin "penerimaan akan perselingkuhan", tapi menurut saya nggak tepat seperti itu. Soalnya kalo udah menikah ada banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk mengakhiri pernikahan, kan? Apalagi kalo udah nikah bertahun-tahun--sesakit apa pun karena dikhianati, biasanya orang cenderung mencoba bertahan dulu. Saya pernah menyaksikan kejadian seperti ini di depan mata..., kata "cerai" memang nggak bisa semudah itu terucap. Makanya lagu "I'm not the Only One" ini, lengkap dengan video klipnya, bikin saya jadi suka banget sama lagu-lagunya Sam Smith, karena kesan realistisnya yang kuat itu.

Sepintas saya pernah melihat-lihat daftar lagu-lagu di album pertamanya, "In the Lonely Hour". Belum dengerin semua, sih--tapi kalau ditilik dari judul-judulnya, kemungkinan lagu-lagu yang lain itu juga mengusung tema cinta dalam konteks realistis. Kalau ada rezeki, pengin deh bisa beli CD ori-nya. :3

like, me

Previous post Next post
Up