Undefined Love

Mar 15, 2011 22:45

Title : Undefined Love (1/3)
Genre : Romance, Friendship
Rating :
Cast : YamaChiiJima, Airi (OC)
Disclaimer : saya sih pengennya punya yama.. XP

Yama POV
“nee yamachan.. kochi, mite mite....” suara melengking itu membuyarkan lamunanku. Tanpa pikir panjang, aku mendatangi asal suara itu.dan duduk disebelahnya.
“doushitano chii?”
“yamachan tau, airisan kan?”
“tentu, cewe yang duduk di sebelah yuto kan?”
“uun... mite mite, dia udah mau pulang tuh.”
“terus apa hubungannya?”
“aku suka sama airi.” Aku terbelalak. Aku menatapnya heran. Tak percaya dengan apa yang kudengar.
“nani? Chii bilang apa?”
“aku bilang aku suka sama airi.” Wajah serius chii makin mengukuhkan kalau pendengaran ku tidak salah.
“nee yamachan mau bantu aku kan?”
“bantu apa?” ucapku masih aga tercekat
“Bantu aku deketin airi.”
“uun..” aku tersenyum setengah hati pada chii. Melihat chii yang begitu semangat untuk mendekati airi, membuatku tertusuk.
Mungkin jika hatiku dapat bersuara, maka tadi sudah ada bunyi benda terjatuh dan pecah berantakan. Ya, hatiku hancur mendengar pernyataan chii. Chii suka airi. Hati ku hancur tak dapat diperbaiki.
***
Yuto POV
Hari ini hari libur. Aku bersantai dirumah. Hp ku menderingkan bunyi. Kulihat, sms. Dari yamachan.
“Yuto, kau dirumah? Aku mau main ke sana”
Mmm tumben sekali yamachan bertanya dulu, biasanya dia akan langsung ke rumahku. Tau aku tidak pernah pergi. Ada apa ya?
Aku segera membuka pintu saat kudengar bel pintu berbunyi. Aku terkejut melihat siapa yang ada dihadapanku begitu aku membuka pintu. Yamachan. Namun dia tidak seperti yamachan yang biasa. Dia menunduk, sepertinya muram, tak bersemangat. Rasanya disekitarnya ada lubang hitam yang menghisap semua semangatnya.
“nee yamachan ayo masuk... aku sendiri di rumah” ia mengangguk kecil kemudian masuk. Kami ke kamar ku. saat menutup pintu kamar, aku terkejut yamachan benar benar terlihat lain. Ia duduk lemas di tempat biasa ia duduk di kamarku.
Aku menatapnya lekat. Aneh ada apa dengan yamachan.
“yamachan, doushitano? Ada apa?” ia mendongak, menatapku. Makin terkejut aku melihatnya. Mata yamachan merah, seperti habis menangis. Ada apa ini. Aku makin heran.
“chii... chii suka sama orang lain.” Suara yang keluar dari mulut yamachan itu datar, kosong, tanpa nada, membuatku membeku.
“chii minta aku membantunya untuk mendekati dia.” Aku masih memperhatikan yamachan. Berusaha mencerna kata katanya. Aku membuka mulut
“siapa orang itu? Apa aku tau?”
“tentu, airi. Chii suka airi.”
Jelas sudah masalahnya sekarang. Wajar bila yamachan begitu patah semangat.
Sejak awal yama chan sangat suka pada chii. Namun sekawaii apapun chii, dia tetaplah cowo-yang terbukti dengan ini- normal.saat yamachan suka pada chii mereka tidak akan mungkin jadian. Dan tiba-tiba chii bilang suka sama cewe. Pasti yamachan pikir mereka akan jadian dan diamakan kehilangan chii. Bukan salah chii juga, chii belum tau kenyataan bahwa yamachan menganggapnya lebih dari sekedar teman. Yamachan memendam perasaannya itu snediri. Dan aku sangat amat mengerti perasaan yamachan. Karena aku pun merasakannya.
Tiba-tiba badan yamachan bergetar, ia menenuduk lagi.
“yuto.... apa yang harus aku lakukan??” tangis yang sedari tadi ditahannya keluar. Aku tak bisa mengatakan apa pun. Aku hanya duduk disebelahya dan merangkulnya. Berharap bisa membagi kesedihan yamachan.
***
Yama POV
Langkahku gontai masuk kelas. Aku duduk dan membaringkan kepalaku di atas meja. Berusaha mengubur semua pikiran tidak enak yang menghantuiku sejak chii mengutarakan niatnya.
“nee yamadakun. Kau ditunggu oleh seseorang tuh diatap.” Aku mengangkat kepala, menatap orang berbicara itu.
“dare? Siapa kamiki kun?”
“wakaranai, aku hanya dimintai tolong oleh anak kelas sebelah untuk m enyampaikan kepada mu. Cepat temui, katanya ia sudah menunggu mu sejak pagi.”
Aah... walaupun malas aku tetap melangkahkan kakiku ke atap. Takut jika ternyata orang itu akan melakukan sesuatu yang berbahaya jika aku tidak datang. Aku sangat terkejut ketika tau siapa yang menungguku. Aku ingin berbalik pergi, mau tidak peduli dan mau mencoba tidak tau kalau dia yag menungguku, namun terlambat. airi telah menyadari kedatangan ku dan berbalik menghadapku.
Bodoh. Mengapa aku tidak berpikir kalau kejadian seperti ini akan terulang lagi sekarang. Terlebih lagi dialah orangnya.
“anoo yamadakun..” dia menyapaku sambil menunduk. Aku diam. Sebenarnya aku ingin marah padanya. Ia merebut hati orang yang kusuka. Aku sangat amat benci padanya. Namun kuurungkan dulu niatku. Dia melanjutkan kalimatnya yang terpotong tadi.
“nee yamadakun. Aishiteru yo. Aku suka yamadakun. Mau jadi pacarku?” aku terbelalak sesaat. Dia orang yang paling kubenci, orang yang disukai chii, menyukai aku. Agak ironis sebetulnya. Aku menghela nafas. Kuputus kan untuk sedikit mengeluarkan perasaanku. Aku menatap matanya lekat-lekat.
“airi san. Aku tidak bisa jadi pacarmu. Lebih tepatnya lagi tidak mau. Dan tidak mungkin untukku menyukai cewe seperti kau.” Aku berbalik meninggalkannya yang masih terdiam disana. Aku tak peduli apa yang terjadi dengannya selanjutnya. Aku tidak peduli, yang penting dia sudah tau perasaanku.
***
Airi POV
Aahh... gagal.. terlebih lagi, ucapannya itu. Apa maksudnya sih? Yamadakun ga munkin suka sama cewe kaya aku. Apa maksudnya??? Aku menjerit dalam hati. Seharian ini di kelas aku tak berani menatapnya. Takut.
Maunya aku marah. Apa maksudnya ucapannya itu. Dia tidak sudi begitu?
Namun aku sayang padanya, rasa sayangku jauh lebih besar daripada rasa marahku..
“nee airisan ada apa? Ko tumben ga semangat, dari tadi diam saja.” Ucapan yuto mengagetkanku. Teman sebangku ku itu adalah sahabat yamachan. Aku menatapnnya, cerita sajalah. Siapa tau dia bisa membantu.
“yamachan menolak ku.” Kulihat matanya terbelalak.
“kau. Suka. Yamachan.”
“iyah. Aku mengutarakan perasaanku tadi, tapi ia menolakku. Ia bilang tidak mungkin ia menyukai cewe seperti ku. Emangnya aku sejelek itu yah?”
“kau sungguh sungguh suka pada yamachan?”
“kau tidak percaya? Aku sungguh sungguh, sejak pertama kali melihatnya aku suka padanya.”
Setelah itu Yuto menceritakan suatu hal yang membuatku terbelalak. Ia menceritakan suatu kisah yang sama sekali aku tak tau dan aku tak pernah memikirkannya. Itulah alasannya Yamadakun tidak pernah memiliki pacar sampai sekarang. Aku ingin tak percaya, namun wajah Yuto saat menceritakan hal itu sangat meyakinkan ku bahwa itu bukan tipu dayanya belaka.
Pulang sekolah.
Aku masih terkejut dengan apa yang dibicarakan Yuto tadi. Aku sangat tidak menyangka. Namun walaupun begitu, aku masih suka padanya. Mungkin aku dapat mengubahnya. Hah.. kenapa harus yamadakun yang mengalami hal itu. Terulang lagi adegan di atap itu... hah......... aku ingin menangis mengingatnya. Sakit rasanya, aku sangat menyukainya namun ia malah bersikap tidak peduli. Mataku mulai memanas, kurasakan air mata sudah menggenang.
Brak!
Tiba tiba seseorang menabrakku.
“Ittai...” dan karena tabrakan itu air mata ku keluar.
“nee gomen, aku sedang buru buru.” Aku membeku mendengar suara itu. aku sangat mengenalnya. Seketika aku melihatnya, dia ada di sana jatuh terduduk di hadapanku.
“he?? Nakanaide ne... sakit yah??” muka yamadakun panik. Dan aku sangat terkejut dengan apa yang terjadi selanjutnya.

****

tsuzuki......

s:chinen yuri, s:yamada ryousuke, s:nakajima yuto, *fanfic

Previous post Next post
Up