(prologue) jomblo

Mar 06, 2013 19:06


JOMBLO.

Jomblo? Apa sih jomblo itu? Jomblo diperkirakan berasal dari sebuah kata dalam bahasa latin, yaitu jomblus yang artinya satu, sendiri, atau single. Jomblo terdiri dari beberapa tipe, dan untuk meneliti lebih lanjut tentang jomblo, lahirlah sebuah ilmu yang dinamakan Jomblology. Jomblology mempelajari sifat, kebiasaan, karakteristik, kelebihan, dan kekurangan  berbagai tipe jomblo, dimulai dari penampilan mereka dari luar sampai potensi mereka yang tersimpan di lubuk hati yang paling dalam. Bagi para remaja yang hidup di era gombalisasi ini, status jomblo adalah sesuatu yang akan membuat mereka merasa terpuruk dan tidak semangat hidup. Mereka cenderung akan mengajak orang lain untuk bergabung dengan status mereka dan kemudian membuat suatu kelompok dengan nama-nama yang unik untuk menghibur diri. Contoh: JoKer (Jomblo Keren), JoJoBa (Jomblo-Jomblo Bahagia), Ijo Lumut (Ikatan Jomblo Lucu dan Imut), dan sebagainya. Baru-baru ini dibuat suatu nama kelompok yang mengenaskan, yang dibuat oleh sekumpulan orang-orang yang sebenarnya melas namun akhirnya memilih untuk menertawai status diri sendiri; JoNes (Jomblo Ngenes) atau JoNi (Jomblo Niyeee).

Kehidupan SMA selalu diidentikkan dengan film Ada Apa Dengan Cinta, dimana cowok berharap untuk bisa macarin cewek secantik Dian Sastro dan cewek berharap cowok se-cool dan seganteng Nicholas Saputra akan naksir dan nembak dia. Sayangnya, kenyataan pahit, kawan. Ngayal sih enak, gratis pula, tapi kalau gak diimbangi dengan usaha yang maksimal sampai titik darah penghabisan ditambah dewi keberuntungan yang tidak mau membantu, ya, mau gimana lagi. Karena kejadian seperti ini cukup sering terjadi,  banyak yang menganggap bahwa jomblo bukanlah sesuatu yang dapat diubah dengan mudah, melainkan sebuah nasib.

"Eh, yang romantis, kasih ide dong. Kalo ngasih kado anniversary enaknya apaan ya?"

Mir menghampiri meja langganan teman-teman terdekatnya di kantin sambil menyeruput es jeruk yang sedang digenggamnya. Dua minggu ke depan, Mir akan merayakan first anniversary-nya dengan pacarnya, Lizzy. Mereka bukanlah tipe pasangan yang terlalu mempermasalahkan tentang anniversary, mereka baru satu kali merayakan anniversary yaitu saat enam bulanan.

"Alah, katanya gak peduli sama anniversary-anniversary-an..." Zico menjawab dengan nada meledek.

"Beda cuy, udah mau setaun nih gua,"

Kyung menurunkan kakinya, yang tadinya ditangkringin, dari kursi. Ceritanya kaget. "Hah serius lu udah mau setaun? Gak kerasa dah, perasaan baru kemaren elu dicak-cakin di meja ini terus lu sok ngelak. Eh akhirnya jadian juga, udah mau setahun pula,"

"Lu apaan dah, sok puitis, sampah!" Mir tertawa dan tak sengaja menyembur es jeruknya, untungnya sih ke meja, bukan ke muka orang.

"Eh bener, nyet. Lo gak nyadar apa, lo pacaran udah mau setaun, berarti kita SMA udah hampir 3 taun, terus bentar lagi kita lulus..."

Saat orang-orang yang duduk di meja itu sudah mulai terhanyut oleh suasana, mendadak galau, dan mellow, Zico nyeletuk. "Dan sampe sekarang lo masih aja jomblo."

Biasanya, Kyung adalah orang yang akan selalu menertawakan kekurangan, kebodohan, dan keadaan lo. Tapi untuk kali ini, Kyung cuma bisa ketawa kecut padahal hatinya bagai dipecut sambil ngomong, "Kancut lo, Co." Mentang-mentang udah gak jomblo nih si tai.

(EXHIBIT A, Park Kyung, 17 tahun, biasa dipanggil Kyung. Kyung adalah seorang murid IPS yang ceking, selalu terlihat loyo, jomblo sejak lahir. Gak deng. Merasa memiliki wajah setampan Andrew Garfield dan seseksi Johnny Depp, Kyung memiliki tingkat ke-greasy-an yang amat sangat tinggi, siapapun akan menjadi incaran. Mulai dari temen seangkatan yang satu maupun beda sekolah, adik kelas, bahkan guru-guru macam Bu Kahi dan Bu Gina yang jelas-jelas geli setengah mati sama kelakuannya. Menurut klasifikasi jomblo, Kyung termasuk ke dalam genus jomblus ditolaktrus. Kyung pernah pacaran, sekali, waktu dia duduk di kelas 2 SMP. Kebetulan, pacarnya saat itu, Hyeri, termasuk salah satu cewek yang paling cantik di sekolahnya. Kyung pun langsung ngelunjak, ngerasa kalo dia juga cowok paling ganteng di sekolahnya. Mulai dari situlah Kyung menjadi seorang pemuda yang (terlalu) percaya diri dan mulai gombalin cewek-cewek yang ada di sekitarnya. Sayang, karena tinggi badannya yang kurang diidam-idamkan oleh cewek-cewek, kacamata yang waktu itu kayak kacamata anak kumon, dan badan kurus nan loyo, kegombalannya tidak berhasil menangkap satu cewek pun. Naasnya lagi, setelah 3 bulan menjalani hubungan, Kyung diputusin dan mau gak mau harus terjeremus kembali ke dunia perjombloan, mengemis cinta, jatuh bangun karena terus-terusan ditolak, dan akhirnya diangkat menjadi Presiden The Jones atau TJ #1. Untuk mengalihkan kegalauannya ini, ia menyibukkan diri di dunia perfilman, blue film tepatnya. Ia memiliki satu hard disk khusus yang diisi dengan koleksi-koleksinya itu, sehingga selain menjabat menjadi Presiden The Jones, ia juga seorang bandar bokep. Kalo dituduh macem-macem, Kyung langsung mengelak, "Ini bukan bokep, ini pembelajaran biologi interaktif.")

Kelas 12 adalah masa paling hectic, paling bikin capek, bikin kurang tidur, tapi harus dijalani dengan senyum karena inilah tahun terakhir lo duduk di dunia persekolahan. Inilah tahun terakhir lo makan di kantin bisa ngutang karena udah kenal sama penjualnya, tahun terakhir lo bisa bego-begoin guru ("kalo di kuliah yang ada elo yang diperbudak dosen, karena dosen tuh dewa," kata kakaknya Zico waktu itu), dan yang jelas lo akan terpisah dari temen-temen lo karena gak mungkin lo semua punya minat yang sama terhadap sebuah jurusan.

Setelah melewati hari yang panjang di sekolah dan di tempat bimbel, seperti biasa, Baekhyun nebeng Chanyeol pulang. Bisa dibilang hidup mereka selama kelas 12 ini sangat hardcore. Masuk jam 6.30 pagi, pulang sekolah jam 3 sore, kemudian dilanjutkan dengan bimbel yang dimulai dari jam 4 sore sampai jam 8 malam. Jam telah menunjukkan jam 8.40 malam dan mereka baru keluar dari tempat bimbel gara-gara Chanyeol yang sok diskusi sama guru tentang soal matematika yang tidak bisa ia selesaikan ("Udahlah, Yeol, gak bisa mah gak bisa aja! Pulang aja lah ayo!!", "Duuuuh, gua tuh gak bisa hidup tenang kalo digantungin gini! Lo kalo mau hidup suram jangan ngajak-ngajak gua dong!). Tapi ternyata, ada untungnya juga mereka pulang malam karena entah kenapa jalanan agak sepi daripada biasanya.

"Eh, tumben jalanan sepi, ada apa ya?" Chanyeol mempercepat laju jalan mobilnya.

Baekhyun menyalakan radio mobil Chanyeol kemudian menghembuskan nafas dengan berat, tanda keputusasaan. "Yah, kayak hati kita gitu lah, Yeol. Sepi. Sunyi. Gak ada pengunjung."

"Eits, sori, gua sih SWAG; Single Woles Anti Galau. Makanya, kalo udah galau, di Twitter ngefollownya jangan RadioGalauFM. Sedih banget hidup lo,"

"Lagak lo... Udah bisa move on belom dari sang mantan?"

Chanyeol berusaha untuk menstabilkan setir mobilnya, tangan kiri mengambil sebuah bantal kecil yang terletak di jok belakang, kemudian memukul muka Baekhyun dengan bantal kecil itu cukup keras. Tanpa perasaan kesal ataupun dendam, pada akhirnya mereka berdua tertawa. Lalu mereka dengan sendirinya diam, sambil menikmati lagu yang sedang diputar di radio favorit anak zaman sekarang, 98,7 GenFM.

'Ku berlari, kau terdiam. Ku menangis, kau tersenyum. Ku berduka, kau bahagia. Ku pergi, kau kembali~'

"Tuh, Yeol, Cakra Khan aja berlari, masa lo dari terdiam aja gak move on move on?" Baekhyun, tidak sadar status, tanpa hentinya ngeledekin Chanyeol. Padahal, kalo Chanyeol udah titik maksimum gedek sama Baekhyun, biasanya Chanyeol akan melarang Baekhyun untuk main ke rumahnya. Gak ke rumah Chanyeol = gak dapet makanan enak = gak dapet pemandangan indah, yaitu Kak Jooyeon.

"Elo, sekali lagi ngomong, gua turunin di Taman Lawang."

(EXHIBIT B & C, Baekhyun dan Chanyeol, 17 tahun. Walaupun bersahabat dari kecil dan tak terpisahkan, dalam pengklasifikasian jomblo ini terpaksa mereka harus dibedakan karena mereka adalah dua tipe yang berbeda. Baekhyun adalah tipe jomblo PMDK, yaitu Pendekatan Mulu Dapet Kagak. Sudah hampir setahun belakangan ini, Baekhyun lagi ngedeketin teman sepermainannya dan kebetulan pas kelas 12 ini mereka sekelas. Walaupun udah nyangka bahwa dewi fortuna akhirnya berpihak kepadanya dengan menyatukan dia dengan sang gebetan di kelas yang sama, udah ngayal-ngayal bakal lebih deket dengan sang gebski, ternyata khayalan hanyalah sebuah khayalan. Chanyeol, on the other hand, termasuk ke dalam tipe Jomblo Laku Tapi Susah Move On. Dinilai dari luar, Chanyeol adalah sosok remaja yang hits banget penampilannya. Tinggi, senyum lebar, gigi pepsodent, dandanan ala cowok langganan The Goods Dept, gaul pula. Sayangnya, cowok Sagittarius ini belum bisa move on dari mantannya yang ia pacari waktu kelas 10, padahal ceweknya ini udah punya pacar lagi. Walaupun menolak dibilang jomblo (maunya dibilang single), setiap malam ia sering ngetweet lirik-lirik lagu yang bisa dibilang agak mencerminkan kegalauan dan masih suka mantengin recent updates bbm kalo-kalo sang mantan ganti dp-yang keseringan mengandung unsur si pacar yang sekarang. Duo sahabat ini adalah cowok baik-baik, gak brengsek, bokep di taraf yang wajar. Tau kan kalo cowok cuma ada 2 tipe? Kalo gak brengsek, berarti...? Wallahualam.)

Akhir-akhir ini, kota dilanda hujan dengan frekuensi yang cukup sering. Selain dapat menyebabkan banjir, becek, dan gak ada ojek, para ahli mengatakan bahwa hujan dapat meningkatkan tingkat kegalauan bagi para jombloers. Biasanya saat hujan turun, para jomblo (yang di rumah) akan menarik selimut, mendengarkan lagu semacam Dewa19, Adele, Kerispatih, dan musisi galau lainnya, dan biasanya kalo udah kayak gini Raditya Dika akan ngetweet 'Ujan-ujan kok tarik selimut, jomblo ya?'

Chorong melirik ke jamnya, pukul menunjukkan pukul 15.50, padahal kelas bimbel masuk pada pukul 16.00. "Eh, mau jalan jam berapa nih?"

(Exhibit D, Park Chorong, 17 tahun. Jomblo tapi mengaku single.)

"Tanya Bomi gih, kan biasanya dia yang mager tuh!" jawab Eunji yang sedang melahap bakso dengan nikmatnya.

Chorong pun mengalihkan pandangannya ke sahabatnya yang sekarang sedang duduk di depan kelas sambil berpangku tangan dan melongo menghadap ke arah hujan.

"Bom, mau jalan jam bera-"

"Ujannya awet banget ya... Ujan sama hubungan gue aja awetan ujan...." Bomi menghembuskan nafasnya ala jomblo; ngenes, pasrah, dan melas.

(Exhibit E, Yoon Bomi, 17 tahun. Dalam pengklasifikasian jomblo, Bomi bisa dibilang termasuk ke dalam tipe Jomblo Ngenes, sesuai dengan nama gengnya. Hal ini terjadi karena penyesalan yang teramat sangat, yang mengakibatkan kegalauan dalam jangka panjang dan gak kelar-kelar. Dalam kasus Bomi, dia nyesel udah mutusin sang mantan pacar yang bisa dibilang cukup diidam-idamkan dan sampe sekarang susah move on karena kriteria pacar selanjutnya harus  beti; beda tipis dengan sang mantan pacar. Bomi juga termasuk cewek yang hopeless romantic. Setiap abis nonton film chick flick, pasti dia langsung berandai-andai yang gak mungkin.)

Chorong, selaku sahabat Bomi yang paling dekat, cuma bisa menggeleng-gelengkan kepalanya dan menepuk punggung sang sahabat. Eunji yang tadinya lahap memakan bakso pun langsung berhenti sejenak untuk merasa prihatin terhadap sahabatnya itu.

"Coba kalo gue punya pacar... Mau kemana-mana dianterin, mau kapan aja bisa, gak usah kerepotan cari tebengan gini..."

Sambil menangkringkan kakinya diatas kursi dan kembali makan, Eunji menjawab, "Pacaran aja ama tukang ojek."

Previous post Next post
Up