Deep Night Kimi Omou (Thinking Of You) (3)
by
Pramutyarini Rahma R on Sunday, 1 January 2012 at 11:28
Author : 甘い空
Genre : Drama, romance, friendship,
Rating : PG-13
Cast : Yamada Ryosuke X Amai Sora (OC) + Nakajima Yuto
Chapter Three
Beberapa minggu kemudian,….
“Amai Sora”panggil Kinou-sensei setelah melihat lembar kertas di tangannya, senyumnya mengembang melihat Sora yang maju ke arahnya tuk mengambil kertas di tangannya. “Perfect like always, good job!”seru Kinou-sensei kemudian dan hanya ditanggapi senyum dingin Sora yang terkesan dipaksakan. Diiringi tatapan iri teman-teman sekelasnya Sora beranjak kembali ke bangkunya, duduk di sana beberapa saat memandangi halaman sekolah yang terlihat dari jendela dekat tempatnya duduk sedangkan anak-anak lain mulai maju mengambil lembar kertas mereka.
Tanpa terduga Sora berdiri dan menyeret tasnya keluar kelas setelah sebelumnya berkata, “Sumimasen sensei aku baru ingat, aku ada acara keluarga setelah ini bisa izin?” dan meski tanpa jawaban dari gurunya Sora tetap melangkah keluar dengan tenang. Ia bisa mendengar teriakan Kinou-sensei yang memanggilnya, ia juga masih bisa mendengar bagaimana komentar teman-temannya tadi yang meski dikatakan dengan berbisik perlahan di belakangnya.
Langkahnya semakin cepat seiring airmata yang menitik di pipinya. Ia berlari secepat yang ia bisa dan ia terjatuh, lututnya berdarah lagi di tempat yang sama dengan luka di lututnya dulu tapi tak dihiraukannya dan kembali berdiri lagi mencoba berlari sebelum akhirnya mengaduh dan jatuh terduduk memegangi kakinya. Tak jauh dari sana sepasang mata yang selama ini mengamatinya terus melihatnya dari samping tikungan koridor. Ia mulai tak tahan dengan pemandangan di depannya itu tapi saat ia hampir melangkahkan kaki seseorang mendahuluinya.
“Daijoobu?”kata orang itu berjongkok di depan Sora, matanya berkilat khawatir dan ketika ia tak mendapat respon ia pun langsung mengambil tindakan, mengendong Sora. “Senpai… turunkan aku, aku tak mau kejadian dulu terulang lagi, daijoobu”ujar Sora lirih berusaha menguasai pikirannya yang kacau. “BAKA! Bagaimana mungkin kau bisa bilang daijoobu? Lihatlah lukamu dan lagi kau tampak sangat berantakan!” “Yuto-senpai…”ucap Sora kemudian menatap langsung pada orang yang ia panggil Yuto itu. Senyum perlahan-lahan terukir di bibir Yuto, ia memandang Sora sejenak dengan tatapan yang maknanya hanya ia sendiri yang tahu. Sora yang tak berulah dalam gendongan Yuto tak berani membalas menatap Yuto dan Sora baru sadar, “Yuto-senpai kau mau membawaku kemana?”tanyanya panik karena ia pikir Yuto pasti membawanya ke UKS seperti yang di lakukan Ryo dulu tapi ia salah. “Kau pikir aku akan melakukan hal bodoh seperti yang kau pikirkan? Sekarang masih jam pelajaran dan tak kan ada yang melihat kita jadi kau tenang saja, tak kan ada rumor lagi”
Mereka duduk berdampingan di kursi taman yang berada di atap sekolah hening menyelimuti mereka membiarkan pikiran mereka berkelana ke antah berantah. Dan akhirnya salah satu diantara mereka mulai tak tahan dengan keheningan itu, “Apa yang terjadi hari ini?”ucapnya.
“Betsuni”jawab Sora,“Ah, selamat atas kelulusanmu senpai!”lanjutnya.
“Arigato Sora-chan. Euh, sini ku obati lukamu” dan Yuto langsung berjongkok di depan Sora membersihkan luka itu lalu menutupnya. “Jangan sampai terluka lagi, kau sudah sering sekali terluka dan aku tak suka, kalau ada apa-apa kau bisa bilang padaku bukan? Kenapa kau tak bisa bersikap seperti saat di rumah sakit? Kau tahu? Sikapmu begitu dingin,…”ujar Yuto memandangi Sora, masih berjongkok dihadapannya dan seseorang terus mengamati mereka sedari tadi tersembunyi di samping gazebo taman. Mereka,… batinnya terus memperhatikan.
“Nande, senpai, nande?”ucap Sora menahan isak, bahunya naik turun saat ia tak lagi bisa menahan tangisnya yang seketika pecah. Yuto mendekapnya dan membelai kepalanya berusaha menenangkannya. “Daijoobu, tumpahkan semuanya padaku biar bebanmu terbagi dan tak lagi memenuhi hatimu. Aku disini untukmu…”ujarnya kemudian melepas dekapannya, Yuto duduk disamping Sora meminjamkan bahunya untuk disandari Sora sembari ia terus menepuk-nepuk bahu Sora menenangkannya. Dan pemilik sepasang mutiara hitam yang sedari tadi memperhatikan mereka terpaku melihat kejadian itu, pikirannya mulai kacau, wajahnya panas. Ia beranjak mendekati mereka dan segera merebut Sora dari Yuto, membuat Yuto dan Sora terperanjat kaget.
“Ryo-chan, apa yang kau lakukan?”
“Hah, apa yang kulakukan? Harusnya aku yang bertanya, apa yang kalian lakukan disini?”ujar Ryo emosi, nada suaranya naik beberapa oktaf, matanya menyalang tajam pada Yuto sedang tangannya mencengkram pergelangan Sora kuat.
“kami hanya…”jawab Yuto tapi sebelum ia menyelesaikan kalimatnya Ryo memotong, “hanya apa?” seketika itu juga Ryo menarik Sora pergi dengan kasar membuat Sora mengaduh pelan, “senpai lepas, lepaskan aku, tanganku sakit jika kau begini”pinta Sora tapi Ryo mengacuhkannya. Yuto yang tak tega melihat Sora diperlakukan seperti itu menahan bahu Ryo membuatnya berhenti dan segera melepas cengkramannya tapi tak diyana Ryo memukul pelipis Yuto membuat Yuto jatuh terjerebab. Darah segar keluar dari ujung bibir Yuto, ia berdiri dan membalas memukul Ryo. “Yameru!”seru Sora tapi tak dihiraukan, menyadari pergulatan itu tak kan selesai jika ia tak bertindak, Sora menempatkan dirinya di tengah-tengah mereka. “BAKA! Kalau mau pukul, kalian bisa pukul aku! Ayo pukul!”tantang Sora membuat Yuto dan Ryo berhenti, mereka melihat titik-titik airmata berjatuhan dari ujung mata Sora dan mereka sadar perbuatan mereka salah. “Sora…”seru mereka bersamaan. “Kalian berdua duduklah, luka kalian harus segera di obati”perintah Sora sembari menghapus airmatanya. Yuto dan Ryo hanya bisa menuruti perkataan Sora dan duduk di bangku taman, Sora duduk diantara mereka bergantian mengobati luka mereka tanpa banyak kata.
“Apa yang sebenarnya kalian pikirkan? Kalian sahabat bukan? Kalian satu grup dan kalian artis! Bagaimana kalian bisa bertindak sebodoh itu? Melukai wajah satu sama lain, apa itu menyelesaikan masalah? Sebenarnya apa yang terjadi diantara kalian?”omel Sora setelah selesai mengobati luka mereka dan yang diomeli hanya bisa diam tak bersuara.
“Gomen ne”ujar mereka pada akhirnya.
“Sora, daijoobu?”tanya mereka lagi bersamaan. “Senpai, jangan hiraukan aku”jawab Sora akhirnya bersuara. “Ryo-senpai to Yuto-senpai, jangan dekat-dekat padaku”
“Apa karena yarakashi menyerangmu? Kau jadi bersikap begini? Nande?”
“Yamette, senpai. Iie, bukan karena itu hanya saja aku memang tak bisa berada di dekat kalian. Sudahlah anggap saja kita tak pernah bertemu”ujarnya lagi sebelum beranjak pergi, Yuto dan Ryo reflex menahan Sora melangkahkan kaki, satu tangan Sora ditahan Ryo dan yang lain ditahan Yuto. “Jangan pergi”ucap mereka bersamaan menarik Sora duduk diantara mereka lagi, hening mulai menyelimuti mereka bertiga membuat pikiran mereka melayang entah kemana dan Sora teringat kejadian-kejadian buruk yang menimpanya sejak Ryo mengendongnya dulu, sehari setelah Ryo menabraknya Sora mendapat banyak terror dari fans Ryo, ia juga sering dijahili teman-temannya, di-bully pun pernah dan itu bukan hanya dari teman-temannya tapi juga senpai dan fans Ryo yang lain. Memang Sora bisa menahan itu semua karena memang ia tak menghiraukannya sampai saat Sora tak tahan lagi tatkala seminggu yang lalu makam kakaknya ikut jadi korban. (FlashBack On)
Yuto yang sengaja menyamar untuk menemui Sora yang saat itu sedang berada di pemakaman tempat oneechan Sora bersemayam segera menghampiri Sora, “Sora-chan doushita?”tanyanya berdiri disamping Sora ikut melihat pusara kakaknya yang berantakan ditutupi keisengan fans Ryo dan Yuto segera mengerti apa yang terjadi. “Sora? Daijoobu?”tanya Yuto lagi, kali ini Sora benar-benar tak tahan dan tangisnya pecah, “Senpai, nande? Kenapa mereka tega sekali? Bahkan pada oneechanku yang seharusnya kini tenang, bagaimana bisa mereka mengusik Oneechanku? Apa yang sebenarnya sudah kulakukan? Apa salahku? Aku sudah berusaha menjauhinya demo… Ryo-senpai terus saja…”kata Sora disela isaknya dan tak bisa melanjutkan. Yuto ikut merasa sedih, ia berjongkok disamping Sora memeluknya, mencoba menenangkan Sora. Barulah beberapa lama kemudian Sora bisa tenang dan pamit pulang tapi Yuto yang tak tega melihat Sora seperti itu memaksa mengantar Sora pulang. Dan dijalan mereka pulang beberapa fans fanatik HeySayJUMP yang menamai diri mereka YARAKASHI mendamprat Sora di depan umum dan melemparinya dengan telur, tomat dan tepung. Kejadian itu benar-benar tak kan bisa dilupakan Sora, saat itu beruntung Ryo melewati tempat itu di perjalanannya pulang dan berhasil menghentikan keanarkian itu, Ryo yang sempat pasang badan menjadi tameng Sora agar tak terkena lemparan para fansnya sontak membuat mereka terpaku dan menyesali perbuatan mereka seketika, mereka sudah melempari idola mereka, Out of suck! Sora yang benar-benar shock tak bisa berkata apa-apa, badannya bergetar mengigil dan terasa sangat dingin. Ia terus menunduk, Yuto segera menutupi tubuh Sora yang belepotan dan membawanya pergi, Ryo yang juga diam hanya bisa mengikuti mereka dari belakang dan membersihkan diri sekenanya. Ia tak habis pikir dengan ulah fansnya yang sangat keterlaluan, ia kesal. Hubungannya dengan Sora akan makin buruk sekarang padahal Ryo sudah melindungi Sora sebisanya sembari mencoba mendekati Sora yang sangat dingin padanya berharap ia bisa dekat dengan Sora dan budinya bisa terbalaskan, sekaligus, rasa itu,….
Yuto mengajak mereka ke tempat kakak sepupu perempuannya yang hanya berjarak seratus meter dari sana. Kakak sepupunya yang bernama Yura itu pun segera mengenali Sora dan tak ayal membuat Ryo terkejut juga.
―To be continue ―