Uniform Chapter 3

Jul 20, 2011 00:01

Title: Uniform Chapter 3
Pairing: YamaChii, TaDaiki, OkaJima
Genre: Romance (mungkin)
Rating: PG-13
Summary: Chinen mendaftar beasiswa di horikoshi gakuen, tetapi saat pendaftaran orangtuanya salah tulis gender chinen(?) chinen pun terpaksa berpura-pura menjadi cewek.
A/N: Sekarang bagian okajimaaa xD

"Nii-chan, mau kemana?"
Raiya yang sedang menonton tv melihat kakaknya berjalan menuruni tangga sambil mencungkil celengannya(?)
"Nii-chan mau beli stik drum yang baru, mau ikut?"
Yuto bertanya ke raiya, dan raiya menggeleng.
"Kalau gitu nii-chan pergi dulu yaa"
"Hati-hati di jalan nii-chaaan"
~0~0~0~Yuto memasuki toko alat musik langganannya dan mulai mencari stik drum.
Saat melewati tempat gitar dia tidak sengaja menyenggol seseorang hingga terjatuh.
"Maaf maaf.."
Yuto langsung meminta maaf, takut orang itu akan marah.
'Muka anak ini familiar banget..'
Pikir yuto dan dia pun langsung memandangi wajah orang itu dan menyadari kalau orang itu adalah teman takaki yang bernama keito okamoto.
"Maaf, aku benar-benar nggak sengaja"
Yuto membantu keito untuk berdiri.
Sebenarnya yuto takut jika keito marah padanya, dia tidak mau berurusan dengan geng-gengan takaki.
"Iya, nggak apa-apa kok. Kamu temannya arioka-kun bukan?"
Keito bertanya dan yuto mengangguk.
"Aku okamoto keito"
"Nakajima yuto"
Keito lalu tersenyum ke yuto, dan senyum keito ini sukses membuat pipi yuto merona merah.
"E..Kamu..Suka gitar ya?"
Yuto bertanya ke keito dengan sedikit gugup karena senyum keito tadi juga membuat jantungnya berdetak cepat *lebe*.
Keito mengangguk, "Kamu juga suka gitar ya?"
"Bukan, aku suka drum hehe"
"Drum? Keren!"
Yuto menjadi semakin malu mendengar pujian dari keito.
Yuto pun memuji balik keito.
"Gitar juga keren kok hehe"
drrt drrt..
Handphone keito bergetar.
Keito pun langsung mengambil handphone yang ada di kantong celananya.
Ternyata itu email dari yamada.
Keito, dimana? Ke rumahku sekarang! Gpl.
"Aku duluan, nakajima-kun"
"Iya^^"
Keito pamit ke yuto dan langsung pergi.
Tapi sebelum pergi, keito meminta ke pemilik toko tersebut untuk mengirim gitar yang dia inginkan ke rumahnya.
Sepertinya keito sudah sangat kenal dengan pemilik toko musik itu.
Yuto menguping pembicaraan keito dan pemilik toko tersebut.
Yuto mendengar keito menyebut nama merk gitar itu dan yuto pun langsung mencari gitar yang dimaksud keito.
Setelah menemukan gitar itu, yuto langsung melihat ke label harganya.
Baru sedetik yuto melihat label harga itu, matanya langsung sakit-_-
"Ini gitar atau motor ya? ¥150.000"
Ucap yuto yang langsung cepat-cepat menjauh dari gitar itu, takut radiasi dari tubuhnya dapat membuat gitar itu lecet.
Yuto pun melanjutkan mencari stik drum yang akan dia beli.
~0~0~0~Sekarang adalah waktu istirahat.
Yuto, daiki dan chinen sedang makan siang di kantin.
Takaki, yamada dan keito juga sedang makan siang di kantin.
Ini membuat yuto mencuri-curi pandang ke arah keito.
Saat yuto melihat ke arah keito, keito juga ternyata sedang menatap yuto.
Mata mereka berdua bertemu *ciee*.
Yuto pun buru-buru menatap ke arah lain.
Dia tidak menyadari bahwa mukanya sudah berwarna merah.
Daiki yang melihat perubahan warna di wajah sahabatnya menjadi khawatir.
"Yuto, kamu nggak apa-apa kan?"
Yuto hanya menggeleng, dia merasa dirinya baik-baik saja.
"Mukamu merah sekali.."
Chinen menambahkan.
"Aku nggak apa-apa kok"
Yuto meyakinkan daiki dan chinen kalau dia baik-baik saja.
Daiki dan chinen pun percaya.
~0~0~0~Setelah dari kantin, daiki dan chinen langsung kembali ke kelas, sedangkan yuto pergi ke perpustakaan untuk meminjam buku.
Saat diperpustakaan..
Yuto berdiri di rak buku fisika, mengambil buku yang akan dia pinjam, dan seseorang tiba-tiba menyapa dia.
"Hai.."
Yuto menoleh ke arah orang itu.
Ternyata yang menyapa dia adalah keito.
"Ha-hai.."
Yuto menjadi gugup saat tau kalau keito sedang berdiri di sampingnya.
"Mau pinjam buku juga?"
Yuto bertanya ke keito, dan keito menjawab dengan anggukan kepala.
Yuto melihat keito mengambil buku yang sama seperti buku yang akan dia pinjam.
'Aku harus minta emailnya!'
Pikir yuto yang sekarang sedang berusaha untuk menyembunyikan kegugupannya.
"E..Okamoto-kun.."
"Ya?"
Keito langsung melihat ke arah yuto.
"Aku..Boleh minta alamat emailmu?"
Keito mengangguk dan ini membuat yuto merasa seperti sedang membelah atmosfir berlapis-lapis, meluncur bareng paus akrobatis dan menuju rasi bintang paling manis *eaa*.
"Emailku okamotokeito@xxx.co.jp"
Yuto langsung mencatat alamat email yuto di tangannya dengan pulpen yang dia selalu bawa dikantongnya.
tengg tengg..
Bel sekolah berbunyi, ini berarti sudah saatnya untuk masuk kelas.
Keito dan yuto pun bersama-sama keluar dari perpustakaan, dan kembali ke kelas masing-masing.
~0~0~0~Malam harinya, yuto mencoba untuk mengirimi keito email.
Setelah mengirim email, yuto menunggu email balasan dari keito.
Satu jam sudah berlalu, namun keito belum membalas emailnya.
Dua jam, keito masih belum membalas.
Lima jam, yuto masih setia menunggu balasan email, padahal jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi.
Waktu berlalu, tak terasa sudah pukul 6 pagi, tapi keito belum membalas emailnya.
Yuto menghela nafas, menyadari kebodohannya yang tidak tidur semalaman hanya untuk menunggu sesuatu yang tidak mungkin terjadi.
Dengan langkah berat, dia berangkat sekolah.
Sebenarnya dia tidak ingin masuk sekolah, tapi hari ini ada ulangan fisika.
Saat tiba di sekolah, yuto melihat daiki dan chinen sedang membaca mading di dekat perpustakaan.
Dia langsung mendekati sahabat-sahabatnya itu.
"Dai-chan.. Chii.."
Yuto memanggil sahabatnya dengan tidak semangat.
"Yuto? Kau kenapa?"
Daiki bertanya, dia heran dengan yuto yang hari ini tidak semangat.
"Kamu sakit?"
Sekarang giliran chinen yang bertanya, dia melihat muka yuto sedikit pucat dan kantong matanya sangat terlihat.
Yuto menjawab pertanyaan chinen dengan gelengan kepala.
"Aku tidak tidur semalaman.."
"Hah? Kok bisa?"
Daiki semakin heran, tidak biasanya yuto begadang.
"Aku...Menunggu email dari keito"
"Emailku?"
Yuto langsung membalikkan badannya saat mendengar suara keito.
Yuto terkejut karena ternyata keito ada di belakangnya.
"Kamu nggak tidur semalaman cuma buat nunggu emailku?"
Keito bertanya ke yuto, dan yuto tidak menjawabnya.
Dia menundukkan kepalanya, terlalu malu untuk menatap keito.
"Maaf, kemarin malam aku sudah tidur. Jadi emailmu aku balas tadi pagi"
Yuto yang mendengar perkataan keito, ingin segera membuka handphonenya.
Tapi dia menunda untuk membuka handphonenya, karena keito masih ada di depannya.
Tiba-tiba yuto merasakan tangan keito di dagunya, dan keito kemudian mengangkat wajah yuto sehingga mereka berdua menjadi saling tatap.
Kaki dan tangan yuto bergetar, dadanya berdetak sangat cepat, dan wajahnya berubah menjadi sangat merah.
"Kamu manis"
Ucap keito sambil tersenyum, kemudian dia meninggalkan yuto yang sekarang mematung di tempat, masih tidak menyangka dengan apa yang baru saja dia dengar.
Daiki dan chinen yang dari tadi hanya menonton keito dan yuto, langsung menghampiri yuto.
"Cieee.." Chinen menyenggol pinggul yuto dengan pinggulnya, dan ini membuat yuto agak tersadar.
Yuto langsung berjalan ke tembok, dan membanting kepalanya ke tembok.
"Yuto! Kau kenapa?!"
Daiki dan chinen mencoba menghentikan yuto.
"Ini pasti mimpi.. Ini pasti mimpi.."
"Ini nyata yuto, dia bilang kamu manis~"
Ucap chinen yang menepuk-nepuk punggung yuto.
Tiba-tiba saja yuto menangis, daiki dan chinen menjadi bingung.
"Seumur-umur hiks baru dia yang bilang hiks hiks kalau aku manis"
Daiki dan chinen menahan tawanya saat mendengar ucapan sahabat mereka.
"Kamu pasti bisa mendapatkan dia, yuto"
Chinen menyemangati yuto, begitu juga dengan daiki.
"Ya! Kamu pasti bisa, yuto!"
Yuto menghapus airmatanya dan mengangguk, "Aku pasti bisa!"
~0~0~0~"Yamada-sama, ini informasi yang kami dapat.."
Yamada mengambil amplop yang diberikan oleh anak buah ayahnya.
Yamada lalu membuka amplop, dan isinya ada 5 buah foto dan sebuah kertas.
"Jadi..Dia laki-laki?"
"Iya, yamada-sama. Dia menyamar sebagai perempuan karena orangtuanya salah menulis gender di formulir beasiswanya"
Yamada tersenyum licik.
Dia kemudian menatap foto chinen yang sedang berpakaian laki-laki.
"Ternyata tidak sulit untuk membuat kamu menjadi milikku, chinen yuri.."
~0~0~0~

fanfic, okajima, yamachii, tadaiki

Previous post Next post
Up