Title: Gossip
Pairings: OhnoChii, OhMiya, YamaChii
Genre: Romance, Comedy
Rating: PG
Summary: Ohno mendengar tentang gosip nino dan sasaki nozomi
A/N: Ntar ada TaDaiki dan OkaJima numpang lewat u,u
"Aku dan sasaki cuma teman.."
"Teman?! Cuma teman?!"
Ohno membanting majalah yang baru saja dia baca.
Di majalah itu ada berita tentang gosip nino dan sasaki nozomi.
Nino terlihat takut saat menatap wajah marah ohno.
"Ma-maaf"
Dia menunduk dan menahan agar airmata nya tidak jatuh.
Ohno mendengus kesal dan langsung keluar dari ruang latihan arashi sambil membanting pintu.
Nino terkejut mendengar suara pintu yang dibanting dan akhirnya airmata nya pun jatuh.
Ohno yang sedang kesal karena mendengar tentang gosip itu, bersandar pada tembok dekat ruang latihannya.
Dia menghela nafas.
Sebenarnya dia menyesal telah marah-marah ke nino.
Tapi.....Itu wajar!
Wajar kalau dia marah saat melihat kekasihnya digosipkan dengan orang lain.
Apalagi wanita itu cantik!
Putih! *ditendang ohno*
Ramping! *ditendang lagi*
Dan dia juga masuk dalam 100 wanita tercantik di dunia.
"Aaargh! Kenapa wanita itu sempurna sekali!"
Ohno menjambak rambutnya sendiri.
Dia benar-benar galau sekarang.
Dan dia benar-benar membutuhkan teman curhat.
'Chinen!'
Terlintas nama chinen di otak ohno.
'Dia mungkin bisa memberiku solusi'
Pikir ohno dan langsung berjalan ke arah ruang latihan Hey! Say! JUMP.
Ah, semoga ohno tidak salah memilih chinen untuk mendengarkan curhatnya.
~0~0~0~Chinen membaca sebuah majalah gosip dengan sangat serius.
Dan kalian pasti tau, chinen membaca gosip yang mana.
Mendengar gosip tentang nino sebenarnya membuat chinen senang dan sedih.
Senang karena ohno pasti sedang membutuhkan seseorang disampingnya untuk mendengarkan segala curhatannya, dan dia akan menyusup ke kehidupan ohno, dan ohno akan menjadi miliknya.
Oke chinen, kamu berkhayal terlalu tinggi.
Sedih, karena dia tau ohno sangat mencintai nino, dan chinen yakin sangat susah untuk mengambil hati ohno.
'Tunggu! Kenapa aku mengharapkan ohno-kun?! Aku kan sudah punya ryo-chan!'
Pikir chinen yang segera membuang pikiran dia untuk mengambil hati ohno.
"Oi chinen! Ohno-kun mencarimu!"
Ryutaro teriak memanggil chinen.
Chinen melihat ohno yang sekarang sedang berdiri di pintu dan tersenyum ke arahnya.
"Ohno-kun!"
Chinen melempar majalah dan langsung mengenai wajah keito.
Chinen yang tidak tau majalahnya mendarat di wajah keito, langsung berlari ke arah ohno.
"Chinen, aku akan mentraktirmu. Kamu mau?"
"Eh? Oh-ohno-kun mentraktirku?!"
Ohno mengangguk dan langsung menarik tangan chinen.
Dia tau chinen pasti akan mau ikut dengannya.
Mereka berdua pun berjalan ke arah cafe di jimusho.
Dan mari kita lihat ke arah keito.
"Keito, mukamu nggak apa-apa kan? Chinen harus tanggung jawab!"
Yuto mengelus-elus muka kekasihnya yang sedikit lecet.
"Nggak apa-apa kok. Jangankan majalah, kapak di lempar ke mukaku juga nggak bakal mempan"
Hening.
Dan mari kita abaikan pasangan okajima dan beralih ke yamada.
Yamada hanya menatap pintu dengan tatapan marah.
Matanya memerah menahan amarah yang sudah memuncak.
'Ohno! Kau tidak akan bisa merebut yuri dariku!'
~0~0~0~"Ohno-kun ada apa? Kok mau sih ngetraktir aku?"
Tanya chinen yang sedang minum milkshake vanila.
Di depannya sudah ada 4 gelas kosong.
Ohno hanya tersenyum ke arah chinen.
Padahal dalam hatinya dia sudah memaki-maki 'nyesel gue traktir ni bocah. bangkrut gue'.
"Gini chinen, kamu tau tentang nino kan?"
"Oh gosip itu ya?"
Ohno mengangguk.
"Aku harus gimana ya? Putus? Tapi aku cinta sama dia"
"Kalo menurut aku sih......"
Omongan chinen terhenti karena dia bingung harus menjawab apa.
Setan dan malaikat sedang berdebat di hati chinen.
Setan berkata 'Ayo chinen, embat si ohnoo!!'
Malaikat berkata 'Jangan chinen, jangan, nanti akan ada hati yang terluka'
Chinen terlihat berpikir keras.
Dia bingung, harus mengikuti kata setan atau malaikat.
"Chinen?"
Ohno memanggil chinen dan ini membuat dia sedikit terkejut.
"E-Eh?"
"Kamu kenapa? Sakit?"
Ohno meletak tangannya di dahi chinen.
"Nggak panas kok. Tapi mukamu kenapa?"
"Aku cuma sedikit bingung aja kok hehe"
Chinen menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.
"Kalau aku jadi ohno-kun, aku akan.........."
Perkataan chinen pun terhenti lagi, karena dia melihat yamada yang sedang mengintip ke arahnya.
Yamada bersembunyi di belakang tiang.
Tiang ini berukuran seperti tiang listrik, dan ini tidak sebanding dengan ukuran tubuhnya.
'Ryo-chan baka, udah tau badannya besar, malah sembunyi di belakang tiang'
Chinen terkikik melihat kebakaan kekasihnya.
Dan ini membuat ohno bingung.
"Chinen? Kamu kenapa lagi?"
"Nggak apa-apa kok, ohno-kun. Tadi aku sampai mana ya?"
"Kalau kamu jadi aku.."
"Kalau aku jadi ohno-kun, aku akan memaafkan nino-kun. Kalian bisa bicara baik-baik karena mungkin itu cuma gosip. Saat ryo-chan digosipkan dengan orang lain, saat dia menjelaskan ke aku tentang gosip itu, aku mendengarkannya dan kemudian masalah kami pun selesai"
Ohno mengangguk-angguk saat mendengar cerita chinen.
"Jadi aku harus mendengarkan alasan nino?"
"Ya, aku yakin nino-kun sangat mencintai ohno-kun"
Ohno tersipu mendengar perkataan chinen.
"Yamada beruntung ya memiliki pacar yang sabar seperti kamu"
Ohno memuji chinen karena chinen bercerita seolah-olah dia adalah orang yang sabar saat mendengar gosip tentang kekasihnya (A/N: kalian bakal tau kenapa saya ngomong gini XD).
"Berarti sekarang aku harus menemui nino!"
Ohno berdiri dari kursinya.
"Aku duluan ya chinen~"
Ohno pun pergi untuk menemui nino.
Dan yamada pun keluar dari persembunyian nya dan berjalan ke arah chinen.
"Eh yuri, kamu mau selingkuh sama dia?"
Yamada menunjuk ke arah ohno yang ternyata masih membeli beberapa kue untuk nino.
"Awalnya sih gitu, tapi nggak jadi soalnya aku kan udah punya ryo-chan"
Yamada tersipu malu.
"Kamu laper nggak? Aku traktir. Ada cafe baru di dekat sekolahnya keito."
"Eh? Serius? Ayo ryo-chan!"
Yamada dan chinen berjalan sambil gandengan tangan menuju cafe itu.
Dan bagi para pembaca, marilah kita bersama-sama berdoa untuk keselamatan dompet yamada yang akan menjadi korban kemarukan chinen.
~0~0~0~.:flashback 1:.
Saat yamada digosipkan dengan mariya..
"Yuri! Aku dan mariya nggak ada hubungan apa-apa. Aku cuma cinta sama kamu"
Yamada mengetuk pintu kamar chinen.
Sudah 2 hari chinen tidak keluar dari kamarnya.
Ini semua gara-gara gosip yamada dan mariya.
"Aku benci Ryo-chan!!!"
Chinen berteriak dari dalam kamarnya.
Yamada pun menangis karena mendengar chinen membencinya.
"Yama-chan, biar aku yang bujuk chii"
Daiki menepuk pundak yamada dan langsung mengetuk pintu kamar chinen.
"Chii, aku daiki, aku masuk ya?"
Beberapa saat kemudian, chinen membiarkan daiki masuk ke kamarnya.
"Chii, kamu harus maafin yama-chan, dia itu nggak punya hubungan apapun dengan mariya"
"Tapi....."
"Kamu lebih percaya media daripada yama-chan? Aku juga pernah ngerasain ini saat yuya pacaran sama kato rubi itu"
"Eh? Terus?"
Chinen penasaran dan daiki pun langsung bercerita.
"Aku dan yuya saat itu sudah berpacaran. Terus ada gosip tentang yuya dan kato. Dan itu bukan gosip. Saat itu yuya meminta maaf padaku, karena sudah menyelingkuhi ku"
"Yuyan kan jahat pada dai-chan, kenapa dai-chan masih mau dengannya?"
"Dalam suatu hubungan, egois itu harus dihindarkan. Dan aku yakin sebenarnya yuya itu cinta padaku, jadinya aku langsung memaafkannya"
Chinen kagum dengan cerita daiki.
"Kalau aku jadi dai-chan, aku pasti udah bunuh diri.."
"Bunuh diri itu bukan solusi, bunuh diri itu hanya untuk pengecut yang selalu lari dari masalahnya"
Chinen semakin kagum dengan perkataan daiki.
"Baiklah, aku akan memaafkan yama-chan"
Daiki tersenyum lebar.
Dia pun keluar dari kamar chinen dan memberitahu berita bahagia ini ke yamada.
Tapi, beda di mulut, beda di hati.
Yamada dan chinen benar-benar baikan saat chinen mengakhiri perang dinginnya dengan yamada yang sudah berlangsung selama sebulan.
.:flashback 2:.
Saat takaki digosipkan dengan kato.
Takaki mencari daiki di kamarnya untuk menjelaskan tentang hubungannya dengan kato.
Sebenarnya takaki tidak mencintai kato, dia terpaksa berpacaran dengan kato karena dia kalah taruhan dengan teman sma nya.
Dia hanya mencintai daiki seorang.
Saat sudah ada di kamar, takaki tidak melihat keberadaan daiki.
Dia hanya melihat ada sepucuk surat di meja.
Lalu dia membuka dan membacanya.
Dear yuya,
aku mencintaimu
saaangat mencintaimu
tapi aku yakin kamu tidak mencintaiku
Yuya,
mungkin saat kamu membaca surat ini, namaku akan menjadi 3 suku kata, Almarhum Daiki Arioka
Yuya,
terima kasih
untuk semua kenangan indah
sampai bertemu di kehidupan yang akan datang
sekian
wassalam
Takaki meneteskan air mata saat membaca surat daiki.
Dia pun keluar kamar dan mencari daiki.
Dia berharap semoga dia tidak terlambat untuk menghentikan usaha bunuh diri daiki.
Ternyata dia terlambat.
Saat takaki ada di belakang rumah, dia melihat tubuh daiki yang tergeletak di tanah.
"D-dai-chan.."
Badan takaki bergetar saat mendekati badan daiki.
Akhirnya tangisnya pun pecah.
"Dai-chaaaan jangan tinggalkan aku.."
Takaki terus menangis sampai dia merasakan ada seseorang yang memukul kepalanya.
"Oi bakaki! Kamu sedang apa?"
Takaki hanya melihat sekilas ke arah yabu, kemudian dia melihat lagi ke arah tubuh daiki.
"Oh dai-chan ya? Tadi dia lompat dari pagar. Kurang kerjaan amat ni bocah. Masa kecilnya kurang bahagia kali ya?"
Takaki langsung menatap ke arah yabu karena kaget mendengar ucapan yabu.
"Pa-pagar ini?"
Takaki menunjuk ke arah pagar yang hanya setinggi 2 meter.
Yabu mengangguk.
Airmata takaki yang semula membanjiri mukanya langsung menguap seketika dan sekarang tergantikan dengan ekspresi madesu.
'Aku harus mencari buku biologi, apakah penguin itu tergolong hewan pintar atau bukan'
Ucap takaki dalam hatinya.
-TAMAT-Maaf ya kalau ceritanya jelek, maksa, ga jelas, dll.
Soalnya saya nulis pas lagi di sela-sela ngerjain laporan.
Dan, kalian ngerti kan kenapa saya tambahin flashback 1 dan 2?-_-