FanFict Childish Boss & Cute Boys (CiBi2) part 5

May 05, 2013 17:29




author   : niya_yuuchan
cast        : Takaki Yuya, Arioka Daiki
rated      : Teen
genre     : shounen ai
Daiki's picture by Fi daichan *sankyuu for pic* ^^

Daiki's POV

Rumahnya besar sekali. aku duduk disamping takaki-sama. aku benar-benar tidak tenang berada di sini dengan tujuan tidak jelas.

"tolong antarkan gadis ini ke ruang tamu" perintahnya pada seorang pelayan. Apa tadi dia bilang?? gadis?? dari sudut manakah aku terlihat seperti seorang gadis. orang itu benar-benar menyebalkan. Perlukah aku mengirim orang itu ke hutan belantara. Dan membuatnya menjadikan dirinya serang raja hutan.

(O_O) yabaii....kenapa direktur tiba-tiba melihatku?? apa dia bisa membaca pikiranku??...matte matte.....direktur menghampiriku dan mendekatkan wajahnya lagi padaku. Aku berusaha menutup mulutku dan membuat posisi tubuhku kebelakang 35 derajat.

"aku akan berganti pakaian dulu. duduklah disana dengan tenag sampai aku kembali bersama ayahku" bisiknya di telingaku.

"a..ayah..m..mu?? maksudnya PRESDIR" buru-buru direktur menutup mulutku dengan tangan kanannya,

"tenanglah...dan ikuti permainanku. wakarimashitaka" aku mengangguk tak bernafas. setelah itu, ia lepaskan tangannya dari mulutku. iapun melangkahkan kakinya ke sebuah anak tangga.

"saya antarkan ojou-sama ke ruangtamu" ucap pelayan itu dengan ramah. sesuai pesan direktur akupun mengikutinya.

Aku duduk di sebuah sofa yang sangat empuk. tidak pernah kurasakan sebelumnya. akupun memainkan sofa itu seperti anak kecil.

"tanoshiikatta??" aku tersentak dengan ucapan seseorang. aku terdiam menatap sosok itu. aku tak bisa bernafas sedikitpun. Pria tua itu aku mengenalnya jelas. Dia ayah Direktur yuya sekaligus Presdir perusahaan dimana aku berkerja.

"GO..." suara laki-laki yang keluar dari mulutku. "gomenasai" ucapku dengan selembut mungkin agar terlihat seorang perempuan.

"lihatkan paman...gadis pendek itu tidak cocok dengan yuya-kun" gadis itu selalu berkata pendek padaku. Bukankah dia lebih pendek dariku.

Menyebalkan presdir terus menatapku dengan tatapan membunuh. Direktur cepatlah kemari. Untuk pertama kalinya aku ingin direktur bersamaku.

"paman..." gadis itu menyebalkan. Aku berharap tidak memiliki pacar seperti gadis itu.

"kau......." dia semakin menatap tajam diriku. hua.....kenapa direktur harus membuatku melakukan ini. setiap sudut presdir terus menatapku. Seperti dia ingin menelan hidup-hidup diriku.

"ayah...tidak baik menatap pacarku seperti itu"

Suara itu?? ya..itu suara direktur yuya. Untunglah dia datang. Presdir yang berdiri dimana aku sedang duduk. menggeserkan dirinya dan membuatku bisa dengan jelas melihat direktur.....

"yuya...." bisikku. DEG# kenapa....baru kali ini aku melihatnya benar-benar membuatku terkagum. Memakai pakaian hitam..rambutnya yang ia sisir begitu rapi. (./////////.) kenapa wajahku tiba-tiba terasa panas.

"benarkah,,,dia pacarmu??" presdir menyilangkan tangannya.

"tentu saja" ucap direktur sambil merangkulku. "ne" ia tersenyum kearahku dan menekan bahuku agar aku tidak memasang wajah terkejut. "jadi biarkan aku memilih calon istriku ayah" ucapnya dengan manja.

"benarkah??" presdir terus mengucapkan itu. aku mengangguk pelan dengan penuh keringat di keningku. "siapa namau??" tanyanya padaku. jujur saja aku gugup setengah mati saat ini.

"a...a...arioka...dai..dai"

"Daisy......" aku memalingkan wajahku kearah direktur. Matanya seperti menyuruhku mengikuti ucapannya.

"arioka daisy (^_^;) yoroshiku" ucapku dengan gugup.

"baiklah..." aku terkejut bukan main begitupun gadis yang di jodohkan dengan yuya-kun.

"paman doushiteeeeeeeee??" teriak gadis itu. "bukankah paman berjanji akn menjodohkan aku dengan yuya-kun?? aku mencintainya paman" rengek gadis itu.

"itu sudah menjadi keputusannya Tsukiyama Momo" ucapan presdir membuatku terkejut. kenapa ia begitu mudahnya menyetujui hubungan kita berdua. MATTE.....kenapa aku berbicara seolah-olah aku benar-benar berhubungan dengan direktur. "bagi paman asalakan yuya tidak mencintai seorang laki-laki lagi. itu cukup bagiku" presdir menatapku dengan dingin.

laki-laki?? ternyata benar direktur yuya ini homo?? ayahnya melakukan perjodohan agar dia tidak mencintai seorang laki-laki lagi?? tapi bukankah aku juga ini laki-laki. apa sih yang ada di otak direktur satu ini. "dan tentu saja. 1 bulan lagi kita akan umumkan pernikahan kalian, tidak perlu bertunangan" ucapannya lagi-lagi seperti sebuah senjata yang membunuhku. aku hanya bisa menganga tidak percaya.

"arigatou...." direktur yuya mengucapkannya seperti anak kecil.

"paman ...ini tidak adil bagiku. bagaimana kalau dia gadis miskin. tidak berpendidikan. atau jangan-jangan dia ini seorang penipu yang menjerat pria-pria kaya" rengek momo. dan jujur saja tangan ini sepertinya sudah tidak sabar ingin menamparnya. Ku angkat tangan kananku. dan

PLAKKKK#

Sebuah tamparan melayang ke arah pipi gadis itu. dan bukan aku yang melakukannya tetapi direktur.

"bisakah kau tidak menjelek-jelekan orang yang ku sukai??" lagi-lagi jantungku berdebar-debar. "semakin lama aku muak padamu" gadis itu merasa takut dengan tatapan yuya. tangannya bergetar. Entah kenapa aku jadi kasihan pada gadis itu.

"cukup....aku tidak apa-apa" aku menengahi mereka. aku mengambil sebuah saputangan yang berada di tas kecil pemberian yuya. "biar kuhapus airmatamu"

AUTHOR's POV ********

"KAU MEMUAKKAN..KAU HANYA BERPURA-PURA BAIK PADAKU"teriak gadis itu setelah ia mengenyahkan tangan daiki yang hendak memegang wajahnya.

"tuan saya bawakan secangkir teh" seorang pelayan yang tiba-tiba datang. dan membuat momo mengambil cangkir berisi air itu lalu menumpahkannya ke kepala daiki.

BYUURRRRRR

"MOMO" teriak yuya.

. "INI PANTAS UNTUKMU" teriak momo. daiki masih mematung.

"yuya bawa arioka ke kamarmu. dan kau momo lebih baik kau pulang, bilang pada ayahmu pernikahan di batalkan" ucap presdir dengan santainya.

"aku akan menghancurkanmu" ancam momo di telinga daiki.

"dai-chan ikut aku" yuya memapah daiki yang masih tidak bisa percaya apa yang terjadi padanya tadi.

Yuya dan daiki berada di satu ruangan sekarang. dai masih berdiri di depan pintu kamar yuya tidak sedikitpun bergerak dari sana. hingga yuya menghela nafasnya.

"gomen membuatmu terlibat sejauh ini" ucap yuya dengan bersalah.

"apa direktur puas membuatku seperti ini?? INIKAN YANG KAU INGINKAN. MEMBUATKU TERLIHAT SEORANG BODOH" teriak daiki yang sedari tadi menahan semua emosinya.

"dai-chan pelankan suaramu" perintah yuya.

"TIDAK MAU....AKU TIDAK PEDULI LAGI DENGAN PEKERJAANKU. AKU CUKUP SABAR MENAHAN PERLAKUANMU. YANG MEMBUATKU KECEWA PADAMU. KENAPA KAU MEMBUAT PERMAINAN SEPERTI INI DAN MELUKAI BANYAK ORANG" daiki terus berteriak.

"akan aku batalkan perjodohanku denganmu" ucap yuya lemas.

"tentu saja....kalau perlu sekarang juga" daiki meraih kenop pintu dan dihalangi begitu saja oleh yuya.

"ku mohon...bersabarlah selama 1 bulan ini" yuya memohon dengan sangat. "biarkan aku mencarinya dan menemukannya. aku yakin bisa melakukannya selama 1 bulan itu" daiki tersiam mendengar ucapan yuya.

"kenapa??"

"aku harus mencari inoo-chan...dialah yang membuatku tak bisa menikah dengan siapapun" yuya menjelaskan semua penyebabnya. "jika aku menemukannya..aku janji akan membatalkan pernikahan dan tidak akan mengganggumu sediktipun" - "dan kau akan tetap bekerja di perusahaan ayah tanpa gangguan lagi dariku"

"haruskah aku percaya??" ucap daiki dengan sinis.

"ku mohon...untuk kali ini percayalah padaku. hanya kau satu-satunya harapanku" melihat yuya yang kacau seperti itu perasan daiki  meluluh dan melonggarkan tangannya dari kenop pintu.

"siapa inoo-chan yang direktur terus sebutkan?? apa dia seorang laki-laki??" tanya daiki penasaran.

+++++++++++++TBC++++++++++++++++

*arioka daiki, *takaki yuya

Previous post Next post
Up