Feb 20, 2008 16:32
Secrets of Our Hearts +part 7+
Fanfic by Mizuno
Rating : PG-15
CHAPTER SEVEN~PASSION AND LUST second part
--RUANG BRIEFING YUKAN CLUB--
Ruang briefing dengan aksen kayu itu dihiasi panel - panel metalik bergaya minimalis. Dengan ukuran 15x12 m, ruangan yang dipenuhi detil kaca itu luas, menampung orang - orang di dalamnya tanpa kesulitan berarti. Sebuah meja panjang berbentuk persegi panjang terletak di tengah ruangan, berlapis kaca hitam yang tebal. Rangkaian bunga segar terletak dekat pintu masuk, memberikan keharuman natural bagi setiap orang yang masuk. Jendela kaca besar bersusun teratur di sisi timur ruangan, membiarkan cahaya matahari menerangi ruangan itu dengan pola - pola berulir keemasan pada karpet persia coklat-emas dengan aksen merah.
Akanishi Jin duduk diapit Junnosuke Taguchi dan Yokoyama Yuu. Anggota Kanjani8 itu sibuk dengan HPnya, sementara Minami menekuni lembar naskahnya tanpa banyak bicara. Kashii Yuu dan Suzuki Emi masuk tak lama kemudian, menempati kursi - kursi yang masih kosong di dekat Minami.
Para staff produksi masih belum duduk, kebanyakan dari mereka masih berbicara satu sama lain di pojok ruangan atau di lorong untuk merokok. Para asisten - asisten yang menenami artis - artis itu berdiri berpencar, dekat dengan artis yang dimanajerinya masing - masing.
“ Jin-kun, Junno-san, ini minumnya “ Mizuno yang baru masuk menyerahkan dua teh kalengan dan berdiri di belakang mereka berdua, bersandar pada dinding yang dilapisi wallpaper bermotif monochrome.
Jin baru saja membuka tehnya ketika Keichiro Koyama dari News masuk diikuti asisten managernya. Koyama tampak pasrah ditempeli gadis yang mengenakan halter top merah dan rok micro mini berpanel kotak hitam-merah itu. Asistennya terus menerus bicara dengan gaya manja, bergelayut pada lengan Koyama dan berkali - kali mengibaskan rambut cokelatnya yang dikeriting gantung. Wajah dengan make up sempurnanya terlihat terlalu berlebihan bagi seorang pekerja part time, sebaliknya dandanannya lebih cocok untuk pergi jalan - jalan.
“ Poor Koyama “ Jin dan Junno bergumam hampir bersamaan. Jin menggeleng - gelengkan kepalanya, “ Kurasa Koyama ingin lari secepatnya dari gadis itu “
“ Dia tidak cukup beruntung mendapat asisten seperti itu. Gadis itu lebih terlihat seperti fans fanatiknya yang terus berjuang agar Koyama tertarik menjadikannya pacar “ Junno mencibir. Jin tersenyum, “ Sebaliknya, kita cukup beruntung ne? Asisten kita bekerja dengan baik tanpa macam - macam “
Junno menoleh ke arah Mizuno yang sedang sibuk mencatat sesuatu di buku notesnya. Seperti biasa pakaiannya hanya berupa kaos yang dipadu dengan celana jeans dan sepatu kets. Rambutnya diikat ekor kuda, wajahnya hanya dipoles dengan bedak dan lipbalm. Dan Junno merengut dalam hati karena gadis itu memang tidak pernah bersikap berlebihan pada mereka, malah cenderung terkesan segan.
“ Lumayan. Tapi tidak ada yang spesial. Memang tugasnya untuk bekerja “ Junno bergumam. Jin tersenyum simpul, “ Dasar tidak jujur “
Junno meringis dalam hati. Aku tidak bisa menyukai gadis yang dengan polosnya menghalangiku untuk mendekati Jin… Sebaik apa pun gadis itu, dia tetap menjadi halangan. Dan bisa - bisanya Yamaguchi-san memerintahkan gadis itu untuk menjadi asisten kami untuk briefing Yukan Club ini ?
Chinen Yuri dari Hey!Say!7 masuk ke ruangan itu diikuti seseorang yang mengenakan parka warna gelap, topi army dan celana 7/8 coklat yang dipadu dengan sneakers putih. Chinen dan Koyama memang akan muncul sebagai bintang tamu di Yukan Club, oleh karenanya mereka juga harus mencul di briefing ini.
Minami yang melihat keduanya masuk menunjuk, “ Hei, itu Chinen Yuri kan ? Siapa yang berada di belakangnya ? Anak cowok itu bukan anggota Hey!Say! baru kan ? “
Emi mengerjab, “ Mana ? Yang mengenakan parka gelap itu ? “
Semua orang yang duduk dekat mereka ikut - ikutan menoleh. Di luar dugaan semuanya, Mizuno ternyata mengenali sosok itu, “ Shinji ! “
Shinji menoleh dan balas melambai. Mereka berhigh-five dengan gaya kocak dan terus tertawa - tawa. Mizuno kemudian mengenalkan Shinji pada yang lain. “ Ini Kuroda Shinji. Dia…ano… mmm.. tomodachi ? Mmm… she is my best friend “
Jin mengerjab, “ She…? “
Shinji tersenyum, “ Hai. I’m a girl. Kuroda Shinji, asisten manager Hey! Say!7 yang sekarang ditugaskan sebagai asisten Chinen Yuri selama briefing ini “
Setelah melepaskan topinya, Shinji memang terlihat seperti anak perempuan. Gayanya yang tomboi dan namanya yang seperti laki - laki memang sering membuat orang salah paham.
“ Kapan rotasi berikutnya ? “ Shinji berbisik pada Mizuno, namun cukup keras untuk didengar Jin. “ Rotasi apa maksudmu ? “
“ Rotasi asisten “ Mizuno yang menjawab, “ Kami akan dirotasi secara acak setelah jangka waktu tertentu. Rotasinya dua hari lagi, jadi mungkin setelah ini aku tidak bisa bersama KAT-TUN lagi “
“ Heeh ? Aku baru dengar “ Jin terlihat kaget, “ Padahal kau sudah mulai terbiasa kan ? Aku tidak mau kamu diganti, kerjamu bagus, tidak pernah macam - macam… “
Mizuno tertawa, “ Sankyuu Jin-kun. Tapi itu terserah pada pihak yang berwenang di JE “
“ Ei-chan tidak bisa membantu ? “
“ Ei-chan bertugas mengurus koreografi, jadi dalam hal ini dia tidak bisa ikut campur dalam rotasi asisten “
“ Sou ka “
Beberapa saat kemudian, seorang wanita berblazer biru tua masuk ke ruangan itu. Rambutnya digerai dengan wajah yang terkesan tegas. Ada sesuatu dalam dirinya yang membuat orang - orang merasa segan pada kharismanya.
“ Anego ! “ Jin memanggil. Sakurada Rei hanya mengangguk, “ Briefing kita mulai “
Dengan singkat dan padat, Rei menjelaskan pembagian peran mereka dalam Yukan Club. Beberapa detail penting dari sutradara, basa - basi untuk menjaga kesehatan, serta pemberitahuan tambahan bila tidak mau menerima peran. Tidak sampai satu jam kemudian, rapat itu selesai.
“ Para asisten diminta berkumpul di ruanganku setelah ini “ Rei menatap para asisten paruh waktu itu, “ Andou-san yang berhalangan hadir memintaku menyampaikan rotasi kalian yang baru “
Jin menoleh pada Rei, “ Anego, bisakah kau membiarkan asistenku di posisinya sekarang ? Aku tidak mau dia diganti. Onegai~ “
Rei menggeleng, “ Bukan aku yang memutuskan hasil rotasinya. Tugasku hanya menyampaikan daftar yang sudah disusun oleh Andou-san “
“ Heee… “ Jin menggerutu kecewa.
“ Daijobu, Jin-kun “ Mizuno tersenyum. “ I guess Jin-kun and Junno-san must go back to your restroom ne? Yamaguchi-san warned both of you to came back as fast as the briefing over “
Jin memasang wajah cemberut, walau hanya main - main. “ This is not fun ! “ gumamnya dengan nada lucu. Junno mencengkram kerah bagian belakang Jin dan setengah menariknya dari tempat itu, “ Ayo, kita harus kembali “
Para asisten lalu mengikuti Rei ke ruangan kerjanya, sebuah ruangan penuh dengan rak buku. Agak terlalu crowded, tapi terlihat rapi. Sebuah lukisan naga besar terpampang dekat meja kerjanya yang elegan.
“ Aku akan mengumumkan isi daftar ini “ Rei memperlihatkan daftar panjang yang memuat nama - nama dari 30 orang staf paruh waktu yang bertugas sebagai asisten itu, “ Kalian semua tahu bahwa jabatan asisten merupakan jabatan yang kalian peroleh karena mendapat nilai score tertinggi saat ujian. Peserta lain yang tidak memperoleh jabatan asisten hanya mendapat tugas sebagai staf administrasi, pekerja dekor, sampai mengurus hal remeh temeh lain. Walau kalian telah mendapat jabatan asisten, tidak berarti kalian aman “
Rei melanjutkan, “ Selama kalian bekerja selama ini, para staf telah menilai hasil pekerjaan kalian. Kalian juga diberi tugas tambahan sesuai dengan jurusan kalian masing - masing, seperti membuat desain iklan yang menurut kalian menarik, bagaimana agar sebuah promosi efektif dan tepat sasaran, cara mengatur jadwal, dan lain - lain. Hasilnya juga dijumlahkan untuk score kalian. Seperti yang kalian ketahui, dalam jangka waktu satu tahun kalian akan mengalami tiga kali rotasi. Jika ingin terus memperoleh jabatan sebagai asisten, kalian harus terus bekerja keras. Rotasi pertama ini tidak hanya berisikan penukaran artis yang kalian manageri, tapi juga menyingkirkan kalian ke jabatan yang lebih rendah jika nilai kalian tidak memuaskan, dengan kata lain kalian akan bertukar tempat dengan peserta lain dari jabatan lain yang nilainya baik. Dan ingat, sikap sehari - hari juga ikut dihitung “
“ HASIL DARI DAFTAR INI TIDAK BISA DIGANGGU GUGAT DAN AKU TIDAK BERTANGGUNG JAWAB LEBIH DARI SEKEDAR MEMBACAKANNYA, JADI AKU HARAP, JANGAN ADA YANG PROTES “ Rei menekankan sebelum membacakan isi daftar itu.
Mizuno mengigit bibirnya dengan gugup, butterfly effect berputar - putar dalam perutnya. Dia meremas tangannya yang mendingin karena gugup. Di sebelahnya, Shinji berdiri dengan raut pasrah. Para asisten lain juga terlihat sama gelisahnya.
“ …pertama, daftar yang nilainya dianggap tidak mencukupi dan yang mendapat rekomendasi buruk. Kalian akan diturunkan ke jabatan lain, bertukar tempat dengan peserta lain. Misa Hayaka… “ Gadis yang tadinya menemani Koyama itu langsung terbelalak dan menunduk lesu. Wajahnya terlihat down, seperti sayuran yang disiram air panas, layu mendadak. Rei terus melanjutkan tanpa ampun. Mizuno merasakan rasa ngilu mengigit - gigit hatinya, jantungnya berdebar tidak keruan. Ketika Rei mengakhiri nama peserta yang diganti sampai 15 orang dan namanya tidak disebut, Mizuno menggengam tangan Shinji erat. Mereka lega tidak diturunkan dari jabatan asisten manager.
“ Selanjutnya tentang perpindahan artis yang kalian manageri, daftar yang bersangkutan telah ditempel di lobi depan. Kalian bisa mengeceknya sendiri. Bagi yang bertahan, kuucapkan selamat “ Rei menyilakan mereka keluar.
Mizuno dan Shinji bergegas keluar dengan yang lain, berdesakan melihat daftar besar yang tertempel di papan pengumuman. Mereka berdua sibuk mencari - cari nama mereka. Mizuno mengerjab tidak percaya ketika menemukan namanya. Dia membekap mulutnya sendiri, air matanya menetes tanpa bisa ditahan. Shinji yang baru saja hendak berteriak gembira setelah menemukan namanya menoleh maklum pada Mizuno dan menepuk bahunya lembut.
--KAT-TUN’S RESTROOM--
Angotta KAT-TUN sedang break makan siang ketika pintu dibuka. Mizuno dan Shinji masuk, disambut yang lain dengan penasaran. “ Bagaimana hasilnya ? “ Jin mendekat, sedikit cemas karena melihat mata Mizuno yang merah sehabis menangis.
Perlahan senyum Mizuno mengembang dan membuka lembaran kertas yang dipegangnya. Kertas itu berisi nama, data pribadi ala CV, hasil pekerjaan, catatan nilai… Terakhir, di bagian bawah terdapat kolom yang berisikan nama artis yang akan dimanageri selanjutnya.
“ Heee, hontou ? “ Jin menunjuk kertas itu. Mizuno tersenyum lebar, “ Hai. I’ll be your assistan for the whole next three months, Jin-kun “
“ Sugeee “ Jin tersenyum, sebaliknya Junno langsung merengut dalam hati. Ueda berpaling pada Shinji, “ Dan dia ini…? “
“ Kuroda Shinji “ Shinji membungkukkan badannya, “ Mantan asisten HEY!SAY!7, dalam rotasi berikutnya, aku bertugas untuk menjadi asisten… “ Dia membuka lembarannya, “ Tanaka Koki “
“ Ne Koki, be nice to her “ Maru berbisik dengan gaya okama, “ Since your new assistant is a little girl “
Shinji memasang wajah pout mendengar ledekan Maru, “ I’m older than Mizuno, you know. I’m already 19 “
Mizuno memasang wajah usil, “ Yeah, she’s just a shorty. Like your song, Koki-san “
Shinji memberikan pukulan ringan di bahu Mizuno, “ Hidoi!! “
Mereka semua tertawa, tapi Junno tidak. Wajahnya terlihat gelap. Ueda yang melihat ekspresinya memberi Junno tatapan menegur, yang kemudian dibalas dengan wajah cemberut.
“ Kau pasti sedang merencanakan sesuatu lagi “ Tatchan menggerakan bibirnya tanpa suara. Junno hanya menyunggingkan sebuah senyum penuh rahasia. “ We’ll just see then “ balasnya tanpa suara.
-to be continued-
SOME SPOILER FROM CHAPTER 8 :
…” Mizuno, can you help me ? “ Jin bowed down and whipered in her ears. Mizuno nodded, “ I can arrange that “…
…She sat there under the moonlight, tears in her eyes, yet she tried hard not to cry…
…” It’s easy for you to talk “ Junno hissed. Mizuno gave him a painful ekspression, “ It wasn’t easy… Indeed, it pains my heart a lot “
…” Why you did that ? “…
” Because… If he is happy, I will be happy too “ Mizuno closed her eyes, “ As simple as that “
fanfic: secrets of our heart