Kedipan Matamu Mengalihkan Duniaku (1/3)

Jan 08, 2012 12:38



Namanya Bang Chulyong, atau nama eksisnya: Mir.

Dia hanyalah seorang remaja biasa. Suka cewek, suka malas belajar, suka tawuran, suka malak, suka melawan guru, dan sifat-sifat yang dimiliki remaja cowok jaman sekarang. Ya, memang, namanya desa sekali. Tapi, ya, apalah sebuah nama jika ayahnya memiliki berhektar-hektar tanah yang berartinya artinya: dia tajir.

Walaupun begitu, dia bukanlah sosok pribadi yang sombong. Dia lebih suka nge-basis (julukan untuk anak-anak yang suka naik bis) daripada diantar jemput oleh supir atau membawa mobil pribadi. Ia pun suka malak bukan karena ia tidak punya duit, tapi, ya, hanya ajang pamer ‘gua kakak kelas nih, lu harus nurut apa kata gua.’

Cewek. Ya, tentu saja dia suka cewek. Terlalu suka, bahkan. Dari pertama kali masuk SMA, jumlah cewek yang ia taksir dapat dihitung sampai jari kaki. Mulai dari teman seangkatan, kakak kelas 11, dan kakak kelas 12. Namun, naas sekali, tidak ada yang membalas cintanya.

Satu hal yang pasti, hanya satu orang yang awet di posisi hatinya: Jiyeon, yang merupakan teman seangkatannya.

Maka, alangkah bahagianya saat ia mendapat kabar bahwa di tahun kedua ini ia ditempatkan di kelas yang sama dengan Jiyeon.

Beberapa hari yang lalu…

지코:

 PING!!!

 Mir

 Dmn lo

 Woi

 PING!!!

 PING!!!

 PING!!!

Mir pun bangun dari tidurnya. Ia ambil hpnya, jam menunjukkan pukul 08:30. Lalu ia lihat BBM dari temannya, Zico.

미르:

 Bacot

 Di rumah. Nape

Baru saja ia mau melanjutkan tidurnya, hpnya berbunyi lagi.

지코:

 Lu ga ke sekolah?
미르:

 Ngapain dah?
지코:

 Liat kelas doang si, sama bayaran
미르:

Yaela gw kira paan, liatin kls gw dong

Melihat tanda D berubah menjadi R tanpa balasan, Mir pun melanjutkan tidurnya lagi.

지코:

 Nyet lu ipa 3

 Gua ipa 2

 Pisah kita

 Woi!!!!!!

 Tebak lu sekelas sm syp

 PING!!!

 PING!!!

 PING!!!

 Woi kebo

 Anjir lu bangun

Mir terbangun lagi sambil mengeluh.

미르:

 Berisik cot 

 Siapa si

 Lu skls sm syp aja 
지코:

 Kls gua rame byk anak2

 Ada pyo baro gt2

 Lu skls sm pujaan hati lu

 Slamet dulu slamet

Jantung Mir terasa seperti berhenti berdetak. Apakah ini… kenyataan?

미르:

 Kacrut

 Miapa lu

 Yakali
지코:

 Kalo boong veter dah gua

 Srius

Mir tersenyum, lebar sekali. Tangannya juga gemetaran. Rasanya ingin sekali ia melompat dari jempatan ke laut dengan gaya salto. Apakah ini berarti usahanya untuk mendekati sang pujaan hati akan membuahkan hasil?

Mir tersadar dari flashbacknya. Ia pun bangun dari tidurnya dengan semangat, mandi, dan memakai seragamnya dengan rapi. Today is the day, pikirnya. Ia pastikan tidak ada tugas atau buku pelajaran yang tertinggal agar di kelas nanti ia tidak akan mempermalukan dirinya sendiri di depan Jiyeon.

06:15 pagi.

Mir sudah tiba di sekolah. Ini merupakan pertama kalinya ia tiba di sekolah se-pagi itu. Biasanya kalau tidak telat, ya, datangnya mepet-mepet bel masuk.

Ia lihat sekelilingnya. Jiyeon belom dateng, gumamnya. Akhirnya, karena sasaran target utamanya belum datang dan ia bingung mau ngapain, akhirnya ia pun meletakkan tasnya diatas meja dan tidur dengan tasnya sebagai bantal. Memang, kebo sekali.

Rasanya baru sebentar ia tidur, namun ia terbangun lagi dengan suara lantang yang datang dari pintu.

“PAGI SEMUANYAAA!” bunyi suara itu.

Dengan refleks, Mir pun menjawab suara nyaring dan cempreng itu. “Berisik dah lu pagi-pagi!”

Ia lihat sosok yang memliki suara cempreng itu. Lizzy. Ya Tuhan… harus banget gua sekelas sama nih orang? ucap Mir dalam hati.

Akhirnya, mau tak mau, ia pun bangun dari tidurnya. Ia lihat sekelilingnya, sudah banyak teman-temannya yang datang. Termasuk Jiyeon, walaupun kelihatannya ia sedang tidur.

Melihat Sulli dan Lizzy yang sedang mengobrol dengan anak baru yang cantik sekali, walaupun Jiyeon tetap nomor 1, iapun kepo dan menghampiri mereka.

Mendengar Lizzy yang sok-kenal-sok-dekat dengan si anak baru, Mir pun nyamber dalam pembicaraan mereka.

“SKSD lu!” kata Mir sambil menoyor Lizzy. Ia rebut posisi Lizzy dan mengulurkan tangan ke anak baru, “Hai, gw Mir.”

Lizzy yang tidak terima ditoyor begitu saja langsung mendorong Mir, “Gak usah centil sama anak baru!! Sana gih hus-hus.”

Mir dan Lizzy memang seperti Tom dan Jerry. Setiap bertemu, selalu saja berantem. Tapi jika salah satu dari mereka menghilang, satu yang lain pasti merasa kehilangan, walaupun mereka tidak mengucapkan itu secara langsung. Maka dari itu, tidak sedikit yang ingin sekali mencomblangkan mereka berdua.

Kalau dilihat dari fisik, Lizzy memang not bad. Not bad banget malah. Dia merupakan anggota cheerleader yang sering dipuji kakak kelas, sering disuruh-suruh juga. Cantik, iya. Badan bagus, iya. Pintar, ya lumayan. Cuma satu hal yang bikin Mir males sama Lizzy: cempreng banget, berisik. Tapi, ya, namanya juga anggota cheerleader…

Setelah berargumen dan kejar-kejaran dengan Lizzy, bel pun berbunyi. Itu berarti hari pertamanya di tahun kedua di SMA resmi dimulai. Wali kelasnya, ibu Seohyun, datang dengan tepat waktu dan masuk ke kelas. Setelah berbasa-basi mengenai pembicaraan-yang-selalu-diucapkan-saat-awal-tahun-pelajaran, pelajaran pun dimulai.

Bel jam pelajaran ke 2 sudah dibunyikan. Itu artinya mereka harus ke lab kimia untuk pelajaran bu Herni yang agak killer. Tapi sayangnya, Jiyeon izin untuk tidak mengikuti pelajaran karena harus bersiap-siap untuk tampil PCT di demo ekskul nanti. Begitu juga dengan Lizzy, yang bersiap-siap untuk tampil cheerleader. Cepetan jam 10 dong… gumam Mir dalam hati sambil melihat jamnya.

10:00 pagi.

Bel istirahat berbunyi.

Murid-murid pun dengan lekas menuju lapangan untuk melihat demo ekskul. Tidak terkecuali Mir dan teman-temannya. Tidak lupa, Mir juga mengajak Krystal, anak baru di kelasnya. Itung-itung bisa colo dikit, pikir Mir. Mereka langsung menuju tempat nongkrong mereka selaku kelas 11, yaitu di podium, yang sangat strategis jika ingin menonton pertunjukan di lapangan.

Podium sudah dipenuhi oleh anak-anak kelas 11 lainnya. Terlihat Zico, Pyo, Baro, dan teman-teman lainnya duduk di paling depan. Lesehan. Mir pun langsung menyusul teman-temannya itu.

“Eh, itu siapa, Mir?” tanya Baro.

“Oh iya, ini Krystal. Krystal, ini Baro, Pyo, sama Zico.” Mir memperkenalkan teman barunya ke teman-teman… alaynya.

“Um.. Halo.” sapa Krystal singkat, sambil mengumbar senyum basa-basi.

Merasa tidak nyaman berada diantara cowok-cowok, Krystal pun memisah. “Mir, gue disana aja ya. Ga enak disini sama cowok-cowok.”

“Gapapa? Yaudah, ntar kalo ada apa-apa, gw disini-sini aja kok.” kata Mir, memastikan.

Sepeninggalan Krystal, MC demo ekskul memulai basa-basinya.

Murid-murid yang tidak sabar pun berteriak, “PCT! PCT! PCT! PCT!”

Sang MC yang kewalahan, meminta kode dari PCT apakah mereka sudah siap atau belum. Setelah ia melihat jempol dinaikkan, barulah ia mengucapkan acara selanjutnya.

“Ya, kita sambut… P C T !!”

Teriak murid-murid pun terdengar, terutama teriakan para murid laki-laki.

“BISMILA….HIRRAHMA….NIRRAHIM…..”

Begitulah tradisinya. Angkatan berapapun, setiap PCT akan tampil, selalu saja murid laki-laki dari berbagai angkatan mengucapkan basmalah. Tidak terkecuali Mir, Zico, Pyo, dan Baro.

Jiyeon, Hyuna, Hwayoung, dan Nicole pun masuk ke lapangan dan membentuk formasi.

Begitu musik diputar, mereka pun menunjukkan gerakan-gerakan mereka yang enerjik dan juga seksi. Dengan gerakan mereka yang sinkron satu sama lain dan aura pesona yang keluar dari diri masing-masing, mereka pun berhasil merebut hati para penonton dan itulah yang menjadikan mereka kebanggaan sekolah.

“Nyet, Hyuna, nyet…………” Zico angkat bicara sambil mangap-mangap.

Tidak ada yang menggubris. Semuanya terlalu fokus menonton penampilan PCT. Mulai dari adik kelas, teman seangkatan, sampai kakak kelas. Mungkin, ya, guru-guru secara diam-diam juga.

Setelah pose terakhir, suara tepuk tangan yang gemuruh terdengar. PCT pun menyampaikan salam hormatnya.

“ALHAMDULILLAH…..HIRABBIL ALAMIN….” teriak para penonton.

“Anjir… gua deg-degan….” ucap Baro sambil memegang dadanya.

“Gua jadi lo ya, Co, langsung aja sih sabet itu si Hyuna.” kata Mir sambil menepuk pundak Zico.

“Sok banget lu, ajak ngomong dulu tuh Jiyeon.” balas Zico.

Tak lama setelah mereka berdebat seusai penampilan PCT, MC pun mengumumkan penampilan selanjutnya, yaitu cheerleader.

“Udah lu diem semua, gua mau nonton cewek gua.” ujar Pyo semangat.

Gerombolan cewek-cewek memakai rok mini dan rambut diikat dengan pita warna-warni pun memasuki lapangan. Mir benci untuk mengakuinya, tapi Lizzy terlihat cantik sekali.

Dengan semangat dan enerjik, para anggota cheerleader menunjukkan gerakan-gerakan gymnastik yang mereka kuasai. Senyum yang terpancar dari wajah mereka pun membuat para penonton ikut terbawa suasana semangat dan gembira.

“SULLIIIII! AKU SAYANG KAMUUUUU!” teriak Pyo tidak terkontrol sambil berdiri.

Buru-buru, teman-temannya menarik Pyo untuk duduk kembali. Sesempatnya, Sulli pun melambaikan tangan ke pacarnya itu dan tersenyum geli.

“Nyet… Cewe gua cantik banget…” tak berhenti Pyo memuji pacarnya.

Mir pun tertawa kencang. Sampai akhirnya ia melihat Lizzy. Mengedipkan matanya ke penonton.

Anjir cantik banget……… gumam Mir. Namun buru-buru ia menyangkal gumamamnnya itu.

Setelah penampilan usai, giliran Zico yang menepuk pundak Mir. “Gua bingung sama lo, itu Lizzy udah di depan mata masih aja sok nyangkal.”

“Tau lu, daripada lu sama Jiyeon ga ada progress sama sekali. Mending sama Lizzy dah.” timbrung Pyo.

“Progress… Lo kira inten. Sori coy, Jiyeon di hati.” jawab Mir sambil menepuk dadanya.

“Asal ga omdo sih…” ucap Baro, meledek.

Mir tidak melanjutkan pembicaraan. “Ah, ke kantin aja yok.”

Zico, Pyo, dan Baro pun tersenyum misterius.

Previous post Next post
Up