Maaf Saya Menghamili Anak Anda.

Aug 29, 2010 13:21

[WARNING MPREG, YAOI]

Ok ini fic 2min aku yg pertama kali aku post, biasanya engga pernah :DD

here we go!

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Taemin belum pernah merasakan jatuh cinta sehebat ini sebelumnya, ia sedang jatuh cinta dengan Minho Choi, guru olahraga-nya disekolah. Taemin tidak memberitahukan kepada siapa-siapa tentang kisah cintanya, karena dia begitu malu jika teman-temannya mengetahui kalau dia jatuh cinta dengan seorang guru. Tetapi Taemin menceritakan kisah cintanya hanya kepada umma tercintanya, Key. Key selalu mendengarkan apapun cerita "precious son" kesayangannya itu.

"Umma, bagaimana aku bisa mendapatkan cinta namja itu?" keluh Taemin.
"Kalau kamu jodoh dengannya pasti kamu akan mendapatkan cintanya" balas Key singkat.
Taemin pun menjadi kesal karena umma-nya hanya membalas dengan kata itu setiap hari. Akhirnya Taemin pergi meninggalkan ummanya dan menuju ke kamar. Ia merebahkan tubuhnya diatas kasur sambil membayankan wajah guru kesayangnnya yang sekaligus 'gebetan'-nya.

Pada pelajaran biologi Taemin menatap keluar jendela kelasnya, ia melihat Minho yang sedang mengajar, Taemin pun jadi tidak konsentrasi dan senyum-senyum sendiri, hingga sang guru pun mendapati Taemin yang sedang melalmun dan memarahinya. Tapi itu tidak membuat Taemin jera, ia terus melamun di dalam kelas.

Pelajaran kedua pun berlangsung, yaitu pelajaran favorit Taemin, pelajaran olahraga, walaupun Taemin tidak pintar dalam olahraga, Taemin selalu bersemangat dalam pelajarn olahraga, faktor utama ia menyukai pelajaran itu adalah gurunya.

"Ya, hari ini kita akan mengadakan test lari marathon, saya harap kondisi kalian fit hari ini karena marathon membutuhkan banyak tenaga" Minho memberikan pengarahan kepada murid-muridnya.
"Baik pakk!"
"Bguslah kalau kondisi kalian fit semua, sekarang ambil posisi pemanasa!"

"Pokoknya hari ini aku harus bisa menjadi yang pertama dalam test marathon ini!" Taemin berbicara kepada dirinya sendiri.

Taemin mengambil posisi lari paling depan, dan kelihatannya dari semua murid yang ada, Taemin lah yang paling bersemangat.

"Bersedia, siap...... mulai!!!" teriak Minho.

Semua murid berlarian, pada menit pertama, Taemin mengusai lapangan, ia berlari sangat cepat, tapi, ketika beberapa menit kemudian, Taemin mulai merasakan nyeri di bagian perutnya. Ia merasakan nyeri itu makin lama makin membunuhnya, nafas ia pun mulai ter-engah-engah, ia memperlambat laju nya, ia tiadak lagi dapat menahan rasa sakitnya dan nafasnya pun mulai tidak beraturan lagi, kepalanya pun menjadi ikutan sakit. Ia baru sadar bahwa tadi pagi ia belum makan apapun.
Karena sudah tidak kuat menahan sakitnya lagi, taemin pun menjatuhkan dirinya ke tanah dan dirinya setengah tidak sadar.

Semua murid pun mendadak panik, dan Minho pun turun ke lapangan.
"Tenang anak-anak, semuanya harap tenang!"
Minho mengecheck nafas Taemin yang terengah-engah.

"Ok anak-anak, kalian jangan kemana-mana, bapak akan membawa Taemin ke ruang p3k".

Minho menggendong Taemin ke ruang p3k. setibanya di ruang p3k, Minho memberikan pertolongan pertama untuk Taemin, ia membuka kancing baju olahraga Taemin.

"Ya tuhan, anak ini......" Minho melihat kearah tubuh Taemin.
Untungnya Minho sudah kembali dari alam bawah sadarnya, ia hampir membuka lebih dari 3 kancing baju Taemin.

Minho pun mencoba memberikan nafas buatan, perlahan ia mendekat ke bibir Taemin, ketika dalam proses nafas buatan itu, Taemin pun terbangun. Taemin pun terkejut, tetapi MInho tidak melepaskan bibirnya dari bibir Taemin, dia mebiarkannya dan membalas ciuman tersebut. Minho pun mulai makin terhanyut dalam alam bawah sadarnya, tangannya mulai menggrayangi tubuh Taemin.

Taemin mendorong sedikit tubuh Minho, Minho pun tersadar. Ciuman itu berlangsung selama 10 menit.

"Ya Tuhan, astaga, apa yang tlah ku perbuat kepada anak didik-ku sendiri" Minho mengelus dadanya.

"Ppaak.." bibir Taemin bergetar, ia hampir menitiskan air matanya, ia mendekati Minho dan memeluk Minho.

"Aku mencintaimu" Ucap Taemin singkat.

"Tapi aku gurumu, aku pengganti orang tuamu di sekolah" Minho mengelus punggung Taemin.

"Aku tidak peduli"

"Akuu, juga mencintaimu Taemin.... jangan beritahu siapapun tentang ini kepada orang-orang di sekolah" Minho mengelus rambut Taemin.

"Baiklah" Taemin mencium bibir Minho.

"Tapi kamu tidak apa-apakan?" tanya minho dengan nada cemas.

"Aku tidak apa-apa" Taemin perlahan meninggalkan ruang p3k.

Wajah Taemin pun memerah mengingat kejadia tadi di ruang p3k. kalau saja Taemin tidak mendorong Minho, apa jadinya?

..................................................................................................................................

"JAGIII..." Teriak Taemin ke Minho di tengah lapangan olahraga.

"PSSSSSSST!" Minho memberikan pertanda, agar orang lain tidak heran, ada apa murid dan guru memanggil jagiya.

Taemin mengampiri Minho dan menyodorkan kotak makanan kecil kepada Minho.

"Makan berdua yuk, aku yang buat loh, spesial buat jagiya" Taemin membuka kotak makannya yang berisi sandwich.

Minho memotong sandwich itu menjadi dua bagian.

"Enak jagii?" Taemin menatap Minho dengan senyumnya yang sangat manis.

Minho menggelengkan kepalanya, ekspresi wajah Taemin pun berubah menjadi cemberut, Minho pun tersenyum dan mengelus pipi Taemin.

"Sandwich-nya enak kok, aku suka".

............................................................................................................................................................

Empat bulan kemudian...

"Aku sebentar lagi lulus jagi, aku tidak mau berpisah dengan jagi, aku masih mau liat jagi >.<" Taemin mermgek ke Minho.

"Dasar bocah!, kita masih tetap sepasang kekasih walaupun kita terpisah hanya karena jarak"

"Janji looh jagi, tapi jagiya, aku mau ada yang berkesan sebelum kita berpisah di sekolah ini" Taemin mulai merengek lagi.

Minho hanya tersenyum dan ia mendekat ke arah Taemin. Ia menarik tangan Taemin dan mengajaknya ke ruang p3k.

"Ruangan ini, ruangan yang akan kita kenang, ruang yang menyatukan kita" Minho tersenyum kecil mengingat apa yang terjadi di ruangan itu.

Taemin pun jadi bosan melihat kekasihnya yang asik bercerita tentang kejadian yang lalu. Ia merebahkan dirinya di kasur pasien p3k.

Minho pun melihat ke arah Taemin, ia menggigit bibir bawahnya, ia paling tidak tahan jika melihat Taemin tidur. Ia memajukan langkahnya ke arah Taemin.

"Jagiya..." Minho mengelus paha Taemin.

"Geli!" seru Taemin.

Minho tidak menghiraukan perkataan Taemin, ia terus mengelus paha Taemin dan akhirnya Minho pun sekarang tepat berada diatas tubuh Taemin.

"Jagiya, kamu bilang, kamu ingin ada sesuatu yang berkesan di sekolah ini sebelum kita berpisah?"

Taemin mengaggukan kepalanya.

Minho pun menarik Taemin dan menciumnya, lidahnya menjelajahi mulut Taemin, saliva mereka berdua menjadi satu, Minho pun mulai mebuka baju Taemin perlahan.

"Jagiya.. dingin.." Taemin memeluk badan minho.

"Aku juga merasakan yang sama, aku akan mengahatkan tubuhmu" Minho menjilati seluruh badan Taemin.

Taemin hanya pasrah apa yang kekasihnya perbuat.

"Nggghh... min.... hah"

"Jaghhiahhh"

"Ahhhhhh...."

"Mmhhhhhhhhh....."

"Lebih cepathh lagh... jaghh.."

Minho dan Taemin mengakhiri permainanya di ronde ke 10.

"Masih mau lagi sexy?" Minho tersenyum kearah Taemin, Taemin pun tersenyum ke arah minho.

"Awrrrr!" Taemin turn dari kasur dan merebahkan dirinya ke atas meja.

"Aish, kamu menggoda ku" Minho pun turun dari kasur dan melanjutkan ronde berikutnya di atas meja.

Ke esokan hari-nya Minho pun terbangun lebih dahulu, setelah semalaman penuh mereka mengahbiskan malam perpisahannya di ruangan itu.

"Jagi! bangun jagi. sudah pagi, gawat kalo ada orang yang tau! cepat pakai bajumu!"

Taemin yang setengah sadar memakai bajunya dan minho pun menolongnya sebelum orang-orang mengetahuinya.

===============================================================

5minggu kemudian.

"Kenapa aku mual-mual ya, badanku sakit dan aku sudah lama tidak haid?" Taemin berkeluh kesah kepada teman terdekatnya, Jonghyun.

Jonghyun pun terkejut dan memberikannya bingkisan berupa testpack.

"Pulang lah, dan coba kamu test dengan ini, jika postif, tandanya kamu hamil" Jelas Jonghyun.

Taemin pun pulang dan mencoba testpack tersebut.

"Bagaimana cara pakainya? bagaimana cara mengetahuinya?" Taemin bertanya pada dirinya sendiri. Lalu keluarlah secarik kertas putih dari bungkus testpack tersebut.

"Ohh ini cara menggunakannya" Taemin menganggukan kepalanya.

Dan setelah di coba ternyata hasil nya positif, dan bodohnya Taemin meniggalkan testpack tersebut di wastafel.

.....................................................................................................................................

Paginya, ayah Taemin, Jinki sedang menggosok gigi di wastfel, dan ia menemukan sebuah testpack, dirinya pikir, testpack itu punya Key, ia sangat bahagia ketika mengetahui bahwa istrinya hamil lagi.

"Sayang........ kamu hamil lagi? selamat ya!" Jinki mengelus-elus perut Key.

"Hamil? maksudmu? aku kan ikut program KB, jadi tidak mungkin untuk hamil lagi"

"Lalu, testpack ini punya siapa?"

Key dan Jinki saling pandang dan ternyata pikiran merka sama, mereka berdua langsung berlari ke kamar anaknya.

Mereka melihat Taemin sangat pucat dan tidak bertenaga.

"Taemin, jelaskan itu anak siapa?" Jinki menekankan suaranya.

Taemin pun tidak menjawab.

"Sayang, jelaskan, kamu sudah ditiduri siapa?" Key menanya dengan nada halus.

Taemin pun menjawab sambil menahan air matanya.

"Ini.... anak... Minho....."

"APA?!" seru Jinki dan Key serentak.

"Itu kan guru kamu, sayang" Key masih terkejut.

"Iya, umma waktu itu aku tidur dengannya"

Jinki tidak banyak omong, ia langsung ke sekolah Taemin dan mencari minho yang sedang mengajar.

Jinki mengajak Minho ke kafe terdekat untuk berbicara sejenak.

"Yang terhormat Minho, tahu apa yang telah anda perbuat?"

Minho menggelengkan kepalanya.

"Jangan tidak berdosa!, anak saya hamil!" Minho pun terkejut.

"Bapak serius anak bapak hamil?"

"SERIUS" jawab Jinki kesal.

"Saya akan bertanggung jawab" Jawab Minho singkat.

"Ohh itu, harus, jangan hanya mau meniduri anak saya lalu tidak bertanggung jawab"

Dan tiga minggu kemudian Minho menikahi Taemin, walaupun Minho gak sanggup liat mantan anak didiknya jadi istrinya sendiri.

Badan Taemin pun semakin lama semakin membesar sampai suatu hari, Taemin ngidam ingin permen kapas yang ada di taman hiburan, mau tidak mau, Minho pun harus mengikuti kemauan istrinya.

Ketika dalam perjalanan ke taman hiburan, Taemin merasakan sakit yang sangat sakit di perutnya.

"Minho... aku mau...."

"Sabar jagi, sebentar lagi kita juga sampai ke taman hiburan"

"Bukan... bukan itu yang aku mau..."

"Iya, permen kapaas kan?"

"BUKAN JAGIYA! SAKITTTTTTTT, TOLONG AKU!"

Minho pun melirik ke arah Taemin dan ternyata jok mobil-nya sudah penuh dengan air, ketuban Taemin ecah sebelum waktunya.

Tanpa banyak omong Minho pun langsung putar arah menuju rumah sakit.

Taemin pun langsung dilarikan ke UGD bersalin.

Selama persalinan Minho tidak henti-hentinya menyemangati Taemin dan berjuang bersama.

Hingga akhirnya, lahirlah bayi mereka, bayi laki-laki tepatnya. Rupanya sangat tampan seperti ayahnya, nama anak itu adalah Yoogeun. Kini hidup mereka suadah sangat bahagia dengan kehadiran putra tercintanya.

+++The End+++

onkey, 2min

Next post
Up