[OriFic] Pintu Itu (4/30)

Mar 15, 2010 02:57



Pintu Itu
.
*menjawab tantangan jusrecht : Song-inspired Ficlets di Infantrum*
*lagu Jon Schmidt's cover of Love Story meets Viva La Vida*
*link www.youtube.com/watch*

Senyum yang tersisa di kelam ingatanku menuntun kembali ke sini, ke tempat kita biasa duduk bersebelahan dalam diam. Matamu menatap lurus ke pintu itu. Pintu yang selalu terbuka, tapi tidak pernah untukmu.


Mataku selalu berkeliaran mengikuti orang lalu-lalang. Mereka juga tidak pernah lalu-lalang untukku. tapi aku tak pernah keberatan dengan itu, seperti kau tidak pernah keberatan dengan pintu yang tidak pernah terbuka untukmu. Kau cukup senang dengan melihat pintu yang terbuka itu.

Kita cukup bahagia menggenggam harapan yang tidak pernah berpaling pada kita, begitu kataku padamu. Kau menggeleng. Kau bilang, “harapan tidak pernah berpaling dari siapapun. Manusialah yang enggan menatap harapan, bosan menggenggam dan merengkuhnya.”

“Mungkin karena itu melelahkan,”potongku.

“Mana yang lebih melelahkan, membelai harapan atau membuangnya?” sanggahmu.

“Pintu itu tak akan terbuka untukmu,” pancingku.

“Orang-orang tidak akan berjalan demi kamu. Mereka tidak akan berhenti untukmu,” sahutnya.

Dia memandang orang-orang yang lalu-lalang. Aku menatap ke pintu yang selalu ditatapnya. Pintu itu tertutup.

“Mereka tidak ada,” katanya.

“Pintunya menutup,” kataku.

Dia menatapku. Aku balas menatapnya. Kulihat dia melirik ke arah pintu itu.

“Terbuka,” bisiknya.

Lewat ekor mata, kulihat pintu itu tertutup. Tak perlu lewat ekor mata, kulihat bibirnya tersenyum. Seluruh pori wajahnya tersenyum.

“Pintu itu terbukaaaaa,” serunya sembari meloncat-loncat meninggalkan aku. Tapi senyum itu tak pernah benar-benar meninggalkan aku.

Begitulah akhir setiap pertemuan kami.

Aku tak tahu pasti bagian mana dari kisah itu yang benar-benar terjadi. Kelam ingatanku terlalu suram. Tapi senyum dan kalimat “Pintu itu terbuka” meloncat lemah dalam kepalaku. Meski tertatih, aku selalu berhasil dituntunnya ke sini, ke tempat kita berdua duduk bersebelahan dalam diam.

~ . ~

A/N:
oh well, apanya yg mirip lagu (Love Story +) Viva La Vida?
setelah lagu itu masuk kuping dan melewati proses pengolahan di dengkul saya, jadilah fic ini. tempo yang riang melompat-lompat seperti kelinci dikejar serigala (haiah, perumpamaannya :p) itu saya wakilkan ke sikap optimis tokoh 'kamu'.
semoga rada2 nyambung :p

fic, infantrum, drabble, 30 entries

Previous post Next post
Up