Soba ni Ite
Drabble, PWP
Aramyu, Yasui Kentaro
NC17
Disclaimer: Saya hanya punya ide cerita, gimana ini, makin lama otak saya semakin kotor orz
Summary: Myuto baru pulang dari Amerika, ia dan Aran saling merindukan, tapi ada Yasui Kentaro di ujung telepon sana.
‘Blub’ ‘splash’ suara riakan air terdengar saat Myuto dan Aran memasuki bath up bersama, mereka lalu duduk di pinggir bathup, Myuto bersandar pada keramik putih dan Aran di depannya, bersandar pada dada nya. Keduanya baru saja selesai mandi dan berencana berendam dulu sejenak, Myuto baru pulang dari Los Angeles dan malam itu pertamakalinya mereka bertemu lagi setelah sekian lama.
“Haaahhhh...” Myuto mencondongkan badannya, menjatuhkannya pada punggung Aran yang jauh lebih kecil, helaan nafasnya gabungan antara rasa lelah dan lega
“Daijobu?” Tanya Aran mencoba memalingkan wajahnya, tapi posisi Myuto membuatnya sulit bergerak
“Un...” Myuto menggeleng-gelengkan kepalanya di tengkuk Aran
“Akhirnya aku merasa hidup lagi” Bisiknya
Aran tersenyum
“Pasti lelah ya, pergi hampir sebulan” Ia juga sebenarnya lelah, lelah menunggu Myuto pulang
“Un, tapi kalo bareng Aran gini, semua lelahnya hilang”
“Aku juga” Aku Aran
‘sret’
Myuto dengan sengaja membelai dada Aran
Dada Aran mulai berdebar
“Kangen sama badannya Aran” Bisik Myuto dari belakang, ia membenarkan letak duduknya, lalu menyentuh bagian depan tubuh Aran dengan perlahan
Aran membiarkannya
“Yappari, tidak ada yang lebih aku inginkan daripada menyentuh Aran” Myuto mulai menjelajah tubuh lelaki 19 tahun di depannya, badan nya terlihat kecil dibanding badan Myuto sendiri
“Aahn...” Aran mulai merasakan sensasi yang dirindukannya
Myuto memutar chikubi Aran “Ini... Chibi Chikubi masih seimut ini ya” Bisik Myuto sambil tertawa
“Mou... Aaahhnnn” Aran menggerakkan tubuhnya karena rasa geli itu sudah menjalar ke seluruh tubuhnya, busa bercampur air di bathup tumpah ke berbagai arah
“Aran...” Myuto meraih dagu Aran dan langsung mencium bibir lelaki yang lebih muda dua tahun itu
“Uuhhnnn” Aran langsung menerima ciuman itu, ciuman lembut yang sudah lama tak dirasakannya, “Nnnn....Uunnn...” Lidah mereka berputar-putar, tangan Myuto masih berada di tubuh Aran, menghalangi nya untuk bergerak lebih banyak. Posisi yang membuat Aran semakin merasakan nikmatnya.
Tangan Myuto sampai pada bagian bawah Aran, “Okikunatta ne” Myuto menggoda nya, benda itu sudah tegak dan keras. Aran hanya diam, malu
Myuto menyentuhnya, lalu menggerakan tangannya “Aaahhnnn... nnn... Hhhhhggg” Aran mencoba menetralkan perasaan ena pada tubuhnya, menggerak2kan kakinya di dalam bathup yang penuh busa. Tangan Myuto licin, gabungan antara busa dan cairan yang mulai keluar dari tubuh Aran membuatnya makin cepat menggosok-gosokan tangannya “Myuto-kun, ddaammmeeennnnggg...” Aran tak bisa menahan dirinya, Myuto bahkan hanya menggosok-gosokan tangannya sebentar tapi perasaan Aran sudah penuh dengan luapan yang susah ia bendung “Rasakan tanganku Ran” Bisik Myuto sambil menggigit telinga Aran “Aaannn... Yabbbaiii...I...I...” Aran terbata, matanya terpejam "Ki..mochi...U..Ahnn...." Aran tak bisa menahan dirinya lagi "Ikku...I...Ikkuu.." Erangnya “icchau?” Tanya Myuto “Iyak, aargggh...” Tubuh Aran menegang “Ikku... Icchau...Aaaahhhhhggg” Cairan itu keluar, memenuhi tangan Myuto. Aran terengah, tubuhnya lemas dan terasa panas.
“Ohisashiburi” Myuto mengeluarkan tangannya dari dalam bathup, sisa-sisa cairan putih masih menempel di tangannya, sebagian yang lain mengambang diantara busa-busa “Myuto-kun...” Bisik Aran mencoba berbalik dan memeluk Myuto, perasaan cinta nya jadi semakin mendalam
Tapi..
Tulilulilulilulilut
Bunyi telepon
“Eh?” Aran terkejut
Tulilulilulilulilut
Smartphone Myuto, yang diletakkannya di pinggir bathup, berdering
“Dare?” Tanya Aran agak kesal
“Yasui-kun” Myuto memperhatikan smartphone nya, video call
“Hai” Myuto mengangkatnya, di layar smartphone nya, ada gambar Yasui-kun
“Omae, sudah sampai di Jepang kok ga bilang-bilang” Yasui to the point
“Ahaha, gomen” Jawab Myuto singkat, tak ada niat untuk berbicara lebih
“Omae.. E?! Doko?! Ofuro?!” Tanya nya saat sadar di mana Myuto sekarang
“Un...”
“Di jam segini?”
“Un... Sama Aran” Myuto mengarahkan smartphone nya, Wajah Aran yang masih merah menatap gambar Yasui-kun dengan sedikit malu tapi juga mencoba memasang ekspresi ‘tolong jangan ganggu kami’
“O...Oi...” Yasui jadi merasa kikuk, harusnya dia tau kalau Myuto pasti sedang bersama Aran sekarang
“Jya, nani?” Tanya Myuto, sepertinya mengerjai Yasui di saat seperti ini seru juga, lagipula sudah beberapa waktu mereka tidak bertemu
“Iya, sono...” Yasui mencoba mengalihkan pandangannya, melihat sepasang kekasih sedang mandi bahaya juga
“Nani?” Tanya Myuto lagi, tangannya kembali ia masukkan ke dalam bathup, menyentuh milik Aran yang tadinya sudah mulai lemah
“Ahn..” Aran terkejut, “Myuto-kun” Ia menatap Myuto
“Iya... Kalau elu udah sampai di Jepang lagi, kasih kabar dong, biar kita bisa kasih jadwal”
“Huunn.. Tapi kalo jadwal sudah ada di Aran kok” Myuto mulai menggosok-gosokkan tangannya, Aran mencoba menahan diri, dia harus bersikap senetral mungkin dihadapan Yasui
“Ya tapikan masa lu pulang ga bilang-bilang” Pembicaraan Yasui berputar-putar
Myuto mengabaikannya, mencium Aran dengan cepat. Aran yang sudah keburu nafsu langsung menerima ciuman itu
“O..Oooiii!!!” Yasui gemetar, ingin rasanya dia memasukan tangannya ke dalam smartphone dan memisahkan dua insan itu, ntah kenapa ia jadi gerah
“Myu...to...kuu..nnnhhh...nnnhhhaaaahhhh” Bisikan Aran sudah berubah menjadi erangan
Riakan air di sekitar bagian bawah Aran mau tak mau menarik perhatian Yasui, Myuto meletakan smartphone nya sedemikian rupa hingga Yasui bisa melihat tubuhnya dan Aran bersama
“Myuto omae... Tangan lu...” Yasui sadar kalau salah satu tangan Myuto terbenam di bawah air, menuju ke tubuh bagian bawah Aran
Mengetahui kalau Yasui sudah menyadari apa yang tengah ia lakukan, Myuto mempercepat tangannya, Aran sudah tak bisa menahan diri, lalu mengejang hebat “Aaaaaarrrrhhhnnnnn yaammeettteeeee ikkkuuuuuuuu” Dan dengan mata kepala nya sendiri, Yasui menyaksikan Aran menegang, badannya mengeras lalu meringkuk dan tersengal parah. Yasui terdiam, keringatnya mulai bercucuran, tubuhnya jadi ikut menegang, yabai!
“Pokoknya, liad besok aja deh ya, sori lagi sibuk, gue tutup dulu” Myuto langsung menutup telpon nya, mengabaikan Yasui yang masih terdiam di ujung sebelah sana. Aran takluk di hadapannya, sulit untuk bergerak
“Myuto-kun... Hidoi...” Bisik Aran manja
“Gomen... Demo... Nanka seru juga ya”
“He?!” Aran bergidik, kenapa pulang dari Amerika Myuto jadi sedikit lebih pamer begini, Aran ga mau Myuto berubah
‘Gyut!’ Aran mencoba sekuat tenaga nya, bangkit dan memeluk Myuto
“Ou, Doushita?” Tanya Myuto membalas pelukan Aran
“Daisuki... Myuto no koto...” Aran mencium pundak Myuto
“Uhn... Ore mo dayo” Myuto mengelus rambut Aran
“Zutto, soba ni ite” Aran mengeluarkan semua perasaan rindu nya
“Hai, wakarimashita, daijobu, aku akan selalu ada di sisinya Aran”
Aran melepaskan pelukannya lalu mengecup bibir Myuto, Myuto memandangnya dengan sedikit bingung “Lagi” Kata Aran singkat
“Lagi?”
“Uhn... Mau lagi, yang lebih” Aran menyentuh bagian bawah Myuto, ia sadar sejak tadi benda itu sudah mengeras
Myuto tersenyum nakal
“Jya... Kita selesaikan mandinya, dan pindah ke kamar” Myuto memeluk Aran lagi
“Uhn!” Aran mengangguk senang “A! Jangan lupa matikan smartphone nya” Aran menunjuk smartphone Myuto, Myuto mengacak rambut Aran dan tersenyum “Wakatta!” Ia lalu mematikan smartphone nya.
=TAMAT=
Omake
‘Bip’ Myuto mengakhiri panggilannya
“A, chotto!” Yasui kalah cepat, ia yang melakukan panggilan malah Myuto yang mematikannya lebih dulu. Perasaan Yasui kacau, apa yang baru saja ia lihat.
Semua kejadian nya terulang lagi di kepalanya, dengan jelas, wajah penuh nafsu Aran dan Myuto
“Yabai na...” Yasui jatuh terduduk, bagian bawahnya mulai menegang
“Yabai na kore....” Bisiknya sambil mulai memegang bagian bawahnya
=TAMAT=
Adoh ampon daaahhhh~ Gegara liad Krist dan Singto bulan madu ke China, main-main di bathup, otak malah jadi makin ga beres gini ampoooonnn... Maafkan sayaaaa.... XDDD
Ijou desu, dou desuka kore?? XDDD