Gerschicte Der Mafia ~The Prologue - First of all~

Sep 18, 2011 20:16

Cast : Secret *hehehe
Genre : Angst and i dunno
Lenght : Chapter

Tik Tik Tik

Jam dinding besar milik namja tampan yang tengah duduk sambil menenggelamkan kepalanya pada lipatan tangan diatas meja. Menemaninya dalam kesunyian malam. Bergelut dengan pikirannya yang sepertinya sangat berat. Yah… resiko seorang Presdir.

Knock Knock

“Come in” mengangkat perlahan kepalanya yang terasa berat. Rasanya sangat lelah.

“Sorry Sir, I have bad news ….” Seseorang berpakaian rapi formal serba hitam lengkap dengan kacamata hitam masuk sambil membawa beberapa berkas.

“hemm?” merespon singkat anak buahnya yang tengah sedikit panic. sangat jelas dari gelagatnya. Memberi semua berkas yang berada ditangannya dan menjelaskan sedemikian jelasnya.

“…………” matanya terus bergerak menyapu satu persatu kata yang tertulis diberkas itu. Selagi anak buahnya memberi penjelasan lebih. Matanya membesar saat beberapa kata yang membuat jantungnya berdetak lebih cepat.

“WHAT THE HELL?! AARRGGHH” mencengkram keras kemeja hitamnya. Tepat pada dada sebelah kiri. Merasa matanya mulai gelap. Tiap jantungnya berdetak makin terasa sakit. Nafasnya mulai tak bisa dikontrol. Memejamkan matanya sangat kuat.

BRUK

“Mr. Yunho!!”

=-=-=-=-=

“Tuan Yunho dilarikan ke rumah sakit karena serangan jantung. Keadaannya sekarang koma” memberikan informasi pada atasannya. Namja yang berpakaian serba donker blue. Memainkan gelas wine yang ada ditangan kanannya. Menyicip sedikit rasa manis yang memabukan. Tersenyum licik ditengah gelapnya malam yang hanya diterangi cahaya bulan. Menerobos masuk kedalam ruangan lewat kaca jendela besar itu.

“This is my chance eh?” mengangkat gelas wine. Menutupi cahaya bulan yang ia lihat dengan merah pekat wine nya. Merasa menang. Dewi fortuna selalu dipihaknya.

=-=-=-=-=

“Atur rencana baru. Aku ingin jangan sampai dia berbuat sesuatu yang membuatnya menguasai kedudukan Yunho hyung. Arra?” wajahnya menegang. Sedikit mencengkram ponsel touch screennya. Firasat buruk menghantui pikirannya. Berusaha tenang dalam situasi yang akan membahayakan kehidupannya.

“Yes sir” membungkuk dan berlari menjalankan tugas yang telah diucapkan namja itu.

=-=-=-=-=

PRANGG

JLEBB

“A..A…Appa~ kenapa kau--” menatap jasad ibunya yang sangat ia cintai itu terkulai tak berdaya bersimbah darah. Cipratan cairan merah itu mengotori seluruh lantai ruang dapur. Pecahan botol whisky yang berserakan disekitarnya. Menatap nanar namja yang ia panggil appa.

“SHUT UP HELLBOY!!! THIS BITCH MUST DIE!!” potong sang appa. Tertawa seperti orang gila saat ia masih menusuk terus menerus pisau yang ia tancapkan di dada sang istri.

TES

“ck” sedikit berdecak kesal melihat darah yang menetes dari pisau yang digenggam appanya. Memalingkan wajahnya dengan rasa jijik. Seperti melihat sampah.

“HEY!! WHAT ARE YOU SAY--”

JLEB

“K..kk.kau~.. argghh”

CREK

“can you stop ur fucking mouth?” melepas tusukan yang tepat pada jantung sang Appa. Rubuh tepat dihadapannya. Sedikit menendang nendang tubuh tak bernyawa itu layaknya benda mati.

“Heee~ how poor you are”

=-=-=-=-=-=

“Kau harus jadi anak yang baik ne~ jangan cengeng” menepuk bahu anak tunggalnya yang terisak keras walau keadaanya benar benar sekarat. Sampai akhirnya menghembuskan nafas terakhir dengan senyum yang masih menghiasi wajah tampannya.

“Appa~~” tetap menangis dan terisak melihat sang appa dengan keadaan menggenaskan. Darah yang seharusnya berada didalam tubuh appanya, sekarang sudah memenuhi lantai berkarpet soft choco miliknya.

GREB

“LARRRIII TUAN MUDA!!! AAARRRGGHHH”

DOR

“huks appa” berlari meninggalkan semua yang berada dibelakangnya. Mimpi buruk yang sayangnya nyata.

=-=-=-=-=

“Aku tahu kau bisa…” meminum moccanya. Menatap namja cantik yang tengah terdiam menatapnya kaku.

“Come on. Tidak ada alasan kau menolak. Aku akan membiayai segalanya. Kalau kau terima tawaranku” tersenyum licik.

“… can I answer tomorrow?” sedikit ragu dengan tawaran namja asing. namja yang tiba tiba datang menemuinya saat ia duduk dipinggir sungai.

“Aku tetap menunggu” yakin dengan pemikirannya. Bahwa namja yang berada didepannya akan menerima tawaran yang ia berikan.

=-=-=-=-=-

“Kau salah paham!”

“SHUT UP DAMN YOU! KAU SUDAH MEMBUNUH APPAKU! KARENA APPA KU MENINGGALKAN UMMA MU OH?! KAU HARUS TERIMA HAL YANG SAMA!” cukup emosi yang melanda dirinya. Setelah mengetahui segalanya tentang kematian ibunya. Dendam tumbuh dalam hatinya yang terdalam. Menatap liar lawan bicaranya.

=-=-=-=-=

“aku sangat berhutang dengan kau hyung~” membungkuk sangat dalam. Merasakan bahwa hidupnya akan berakhir jika namja itu tidak membantu dirinya saat itu.

“Hidup itu tidak murah hei dongsaeng” mengibas ngibaskan telapak tangannya diudara. Memang hidup itu sangat penuh dengan… ehm… hutang.

=-=-=-=-

“Aku harap kalian berdua bisa melanjutkan usahaku” berharap pilihannya benar. Mempercayai kedua namja yang sudah ia anggap sebagai dongsaengnya sendiri.

“Ne, kami pasti bisa” jawab serempak. Melempar pandang satu sama lain. Mata mereka seperti sedang perang dingin dalam keheningan. Ck.

=-=-=-=

HOSH HOSH

“ja..jalan.. bu..b..buntu?!”

“Kau ga bakal bisa lari wahai kakek tua” berjalan mendekat.

“DAMN IT YOU SUCK BOY”

DOR

“ARRGGHH” mengenai perut sang target. Masih mau bermainkah?

“one more” ucapnya sedikit berbisik. Membidik sekali lagi.

DOR

Head shot

“Finish. Piece of cake eh?” memasukan pistolnya kedalam saku pistol yang berada dipinggulnya.

“Good Job 01 !” terdengar dari earphonenya yang selalu ia pakai. Tersenyum puas saat tugasnya selesai.

=-=-=-=-=

ff

Previous post Next post
Up