ALL IN LOVE (VIXX_VVE) part 3

Jun 30, 2016 17:05

Author : NIYA_YUUCHAN

Genre : Romance comedy

Rating : Teen

created : 30 juni 2016

Maincast:
- Niya As Park Ncha (OC)
- Nia Jung As Kim Lenia (OC)
- Aya As Lee Jaeya (OC)
- Ersha As Song Visha (OC)
- Silvia As Jang Leevi (OC)
- Vita As Park Hyuvi (OC)
- Cha Hakyeon (VIXX)
- Jung Taekwon (VIXX)
- Lee Jaehwan (VIXX)
- Kim Won-sik (VIXX)
- Lee Hongbin (VIXX)
- Han sanhyuk (VIXX)



Keesokan harinya,
"Jaeya, Hongbin, Leevi cepat turun!!! Sarapan sudah siap" teriak ibu di bawah.
Orang yang pertama turun tentu saja Hongbin. "Loh jaeya dan Leevi blm turun??" Tanya Hongbin.
"Cepat bangunkan mereka berdua".
"Hah??? Aku lagi??" Hongbin memonyongkan bibirnya, segera ia pergi ke kamar jaeya terlebih dahulu dan membangunkannya.
"Oppa... kenapa tidak membangunkanku dr awal sih" ucap jaeya kesal.
"Siapa suruh begadang nonton kemarin malam. Dan bangunkan Leevi".
"Oppa saja yang bangunkan. Aku sedang terburu-buru ini" secepat kilat jaeya membereskan buku ke tas nya. Lalu pergi ke kamar mandi untuk cuci muka.
"Hishhh.. kan belum telat. Masih banyak waktu" protes Hongbin. Segera ia ke kamar dimana Leevi tidur. "Hei, Leevi bangunlah" Hongbin menggoyang-goyangkan Leevi agar bangun.
"........." Leevi masih belum bangun.
"Aku tau kamu sudah bangun. Cepat siap-siap. Nanti aku terlambat ke sekolah" Hongbin beranjak dari tempat tidur Leevi.
"......." Leevi masih belum bangun.
"Yakkk... jangan pura-pura tidur. Oppa tau kau sudah bangun Leevi!!!" Teriak Hongbin.
"Leevi tidak mau bangun sebelum oppa mencium Leevi. Leevi kan Putri tidur" levi berbicara tanpa membuka matanya sama sekali.
"Jangan melantur. Cepat bangun anak nakal!!!!" Hongbin menarik selimut Leevi.
"Kyaaaa oppa mesum..... kyaaa" teriak Leevi.
"(-_-) oppa tidak berminat dengamu. Lihat, baju tidurmu saja piyama bergambar Larva".
"Kalau begitu haruskah Leevi memakai baju seksi???" Tanya Leevi polos.
"Ishhh.... sudah cepat turun. Dan jernihkan dulu otakmu itu" Hongbin menjitak kepala Leevi.
"(=3=) oppa pelit" Leevi akhirnya pergi ke kakamar mandi.

"Loh, jaeya makan pelan-pelan nanti kau tersedak" ucap ibunya.
"Abu havus Batang bagi bu(aku harus datang pagi bu)" sambil mengunyah sarapannya.
"Tumben??? Bukannya kegiatan anak kelas satu belum di mulai. Kenapa datang pagi-pagi??" Tanya Hongbin.
"Buban ububan obba(bukan urusan oppa)" jaeya masih sibuk memasukan makanan ke dalam mulutnya.
"Leevi kemarilah, cepat makan".
"Iya tante" Leevi segera duduk dan memakan sarapannya.
"Aku selesai. Ibu, oppa, Leevi aku berangkat dulu" segera jaeya pergi.
"Hati-hati di jalan Jaeya" teriak ibunya.
"Akh... iya jaeya..." ucap Leevi tiba-tiba.
"Kenapa lagi dengamu?" tanya Hongbin.
"Kemarin Leevi menulis nama di surat itu lee jae....." wajah Leevi berubah menjadi pucat.
"Surat apa?? Dan kenapa wajahmu pucat?? Jangan bilang kau berbuat uulah lagi" Hongbin menyipitkan matanya ke arah Leevi.
"Ha...ha...ha...ha... ti..tidak kok" Leevi hanya cengengesan. "Semoga tidak terjadi apa-apa dengan jaeya-eonnie.

Jaeya yang berlari begitu cepat ke sekolah, langsung pergi ke loker dimana anak kelas tiga menyimpan loker nya.
"Semoga taekwon-sunbae membaca surat ini" suratpun dimasukan kedalam loker jung taekwon.
"Hei, anak kelas satu ngapain di loker anak kelas tiga" Ncha yang baru saja datang untuk menyimpan sepatunya.
"Ti...tidak senior... a..aku.. salah tersasar" segera jaeya pergi dengan perasaan gugup.
"Jangan terlalu galak park-jumma".
"Terserah aku dong, ketua osis sepertimu harusnya juga tegas" ucap Ncha dengan nada sinis.
BRAKKKK
Hakyeon menutup loker mirip Ncha. Membuat yeoja itu kaget. "Yakkk... kau mem.." ketika Ncha membalikan badannya. Wajah Hakyeon sudah dekat dengannya. "A...apaaa!!!" Ucan Ncha dengn gugup.
"Kemarin kau membuatku malu. Haruskah aku membuatmu malu juga" wajah Hakyeon semakin mendekat dan terus mendekat lalu.
Jdukkkkkkkkk
"Awwwwww" Hakyeon mengaduh kesakitan. Ncha menyundul kepalanya.
"Jangan bermimpi" lalu mendorong Hakyeon. Lalu pergi meninggalkan Hakyeon.
"Sial.... " Hakyeon mengusap keningnya. "Sepertinya, aku semakin tertarik padanya" ucap Hakyeon.

=====smp sinhwa====

Hyuvi yang baru sampai di ruang kelasnya. lalu membuka pintu.
Krieeetttt
"Sepertinya aku yang pertama datang" masih terpaku di pintu.
"Sampai kapan kau berdiri???" Hyuvi kaget mendengar suara di belakangnya. Dan orang itu ternyata Han sanhyuk "Kau, tidak akan masuk ke dalam??" Tanya Hyuk.
"Ah... ma...maaf" segera Hyuvi masuk kedalam. Hyuvi heran, kenapa hyuk membawa tas besar. "Kenapa, kau membawa tas besar??" Tanya Hyuvi.
"Akh ini??? Tidak.. bukan apa-apa?" Ucap hyuk sambil tersenyum.
"Siapa, tau di dalam tas itu aku menemukan kelemahan hyuk" pikir Hyuvi. Hyuvi yang duduk tepat dibelakang hyuk terus memperhatikan isi tas itu. "Ya ampun, aku penasaran apa yang di bawanya" ucapnya dalam hati.
"Akh iya... Hyuvi ada yang aku mau tanyakan???" Hyuk membalikan badannya tiba-tiba ke arah Hyuvi. Sedangkan mat Hyuvi masih tertuju ke tas itu.
"Kau mau tanya apa???".
"Kau lihat kemana???" Tanya hyuk.
"Akhhh... mian... ta..ta...di aku hanya melamun" ucap Hyuvi gugup.
"Jangan banyak melamun, nanti kerasukan baru tau rasa" hyuk menyentil jidat Hyuvi. Hyuvi tentu saja wajahnya merona merah. Ditambah hyuk tertawa di depannya.
"Kau tadi mau nanya apa??" Tanya Hyuvi.
"Itu soal kakakmu.. aku..." seseorang datang masuk kedalam kelas. "Nanti saja" ucap Hyuk lalu berdiri dan menghampiri temannya itu.
"Tunggu, dia mau tanya apa?? Kakaku kenapa??? Ehhhh???" Banyak pertanyaan di kepala Hyuvi sekarang.

"Hyuvi...hyuviiiiiii!!!!!" Teriak visha yang baru datang.
"Kenapa kau teriak-teriak baru saja datang".
"Ada kabar baik dan buruk pagi ini" ucap visha dengan penuh semangat.
"Jadi....".
"Ta..tadi... aku bertemu dengan oppa yang kemarin. Kyaaaa senangnyaaa...." memukul-mukul bahu Hyuvi.
"Lalu kabar buruknya??".
"Dia pergi bersama dengan perempuan. Dan aku tidak tahu dia siapa (TwT) apa mungkin wonshik-oppa punya pacar yak" ucap visha dengan kecewa.
"Kalau begitu ya sudah tidak usah di kejar" ucap Hyuvi enteng.
"Ish kau ini. Sebelum janur kuning(?) Melengkung... aku akan membuat wonshik oppa berpaling padaku" ucap visha dengan optimis.
"Kemarin kau menyuruhku mundur. Kau sendiri malah lebih nekad visha" Hyuvi menatap visha.
"Aku bilang seperti itu kah?? Rasanya tidak.... ha...ha....ha".
"-_-)//"
"ya sudah, aku masuk ke kelas dulu ya,,,, byeee" segera visha keluar Dari kelas Hyuvi.
Hyuvi yang masih penasaran dengan tas itu segera mencondongkan badannya ke arah tas hyuk.
"Mian hyuk" ucapnya. Iapun meraih seleting tas itu. "Sedikit lagi" ia berhasil membuka sedikit tas itu.
"Kau mau apa???" Wajah Hyuvi berubah menjadi pucat pasi.
"A...akhhh... ak..aku sedang senam... lihat... satuu.... duaaaa...tigaaaa....kau mau ikutan??" Tanya Hyuvi.
Hyuk hanya memandang gadis itu dengan aneh. "Tidak, kau saja" tolak hyuk.
"Memalukannn" Hyuvi menyembunyikan rasa malunya.

=================

Bel Pulang telah berbunyi di sma shinhwa. Jaeya terburu-buru memasukan semua bukunya kedalam tas.
"Kau kenapa terburu-buru jaeya??" Tanya Lenia.
"Iyah..... ada urusan mendadak" segera ia mengambil tasnya lalu pergi.
Jaeya berlari ke arah belakang gedung sekolah. "Semoga senior taekwon mau datang.
Sesampainya di tempat belakang sekolah. Belum ada siapapun disana. "Loh, belum datang yak. Okeh... sebelum itu aku harus latihan dahulu" jaeya menarik nafas dalam-dalam. "Senior, terima Kasih mau datang...akh tidak tidak... terlalu formal. Senior... bisakah kita berteman??? Apa tidak terlalu to the point yak" pikir jaeya.
Krek
Terdengar suara kaki yang menginjak sebuah ranting kecil. Jaeya yakin bahwa suara itu memang taekwon yang baru datang.
Segera jaeya membalikkan badannya lalu mengulurkan tangannya sambil menundukkan kepalanya.
"Senior, terima Kasih mau datang. Namaku Lee jaeya kelas 1-3" ucapnya gugup.
"Lee jaeya....hmp" jaeya terkejut. Ia yakin suara itu bukan suara taekwon. Iapun mengangkat kepalanya.
"Si...siapa kamu???" Tanya jaeya.
"Kau tau, kepalaku sakit habis di jitak taekwon... sakit sekali...." namja itu mengusap kepalanya dan merintih kesakitan.
"A....aku tidak mengerti. Apa hubungannya dengan kepalamu di jitak denganku??" Tanya jaeya bingung.
Namja itu menyerahkan surat kepada jaeya. "Coba lihat".
"Tunggu kenapa surat itu ada padamu??? Senior mencurinya yak!!!" Ucap jaeya marah.
"Kau... kalau mau menulis nama itu yang benar. Kau tau, taekwon mengira aku yang mengirim surat itu" jaeya jadi bingung.
Dan melihat baik-baik surat itu. Disana tertulis "untuk Jung Taekwon dari lee jaehwan... JAEHWAANNNN KOK BISAAA!!!" teriak jaeya dengan kaget.
"Hahhh`~~" jaehwan menghela nafas. "Kau tau, akh dikira menyukai taekwon gara-gara surat itu. Ditambah kepalaku di jitak berkali-kali" keluh jaehwan.
Jaeya merasa bersalah pada jaehwan. "Mi...miannn...ta..tapi bukan akh yang menulis. Aku tidak tau kalau itu tertulis Jaehwan bukan Jaeya".
"Besok kau harus pergi denganku dan meminta maaf pada taekwon" ucap jaehwan. Jaeya menganggukan kepalanya.

=================

"la....la....la....la...la..la...." visha bersenandung ria berjalan sendirian. "Akhhh wonshik-oppaaaa!!!" Teriak visha tiba-tiba.
"Hmp.... Kau tau namaku???" Tanya heran wonshik.
"Ha....ha...ha... begini-begini aku bisa baca pikiran kok ha...ha...ha" ucap visha dengan asal. "Bego... mana percaya dia dengan alasan aneh seperti ini" ucapnya dalam hati.
"Daebakkk.... kau tahu namaku karena kekuatan itu???" Wonshik malah kagum pada visha.
"Ha....ha....ha.... begitulah" merasa aman karena kepolosan wonshik. "Oppa sedang mendekati mozzi??".
"Iyah.. oppa ingin sekali bermain dengan mozi. Tapi bagaimana anjing ini mau dekat yak??" Pikir wonshik.
"Coba aku dekati. Mozi ya....moziii kemarilahhh" mozi pelan-pelan mendekat kearah visha.
"Kok BISAAA....!!!!" Teriak wonshik.
"Entah, apa mungkin mozi jantan??" Mengintip jenis kelamin mozi. "Betina.... apa anjing ini suka sesama jenis??" Tanya visha. Wonshik yang gemas. Lalu mencubit pipi visha.
"Kau ini.... ada ada saja".
"Lalu kenapa??? Apa karena oppa mirip anjing dobberman" wonshik menjitak kepala visha. "Aduh oppa sakit" rengek visha.
"Jadi bagaimana aku mendekati mozi??".
"Tenang visha ada disini, buat bantu oppa dekat dengan mozi. Serahkan padaku" ucap visha.
"Hoooo.... " ucap wonshik dengan kagum.

=================

Di tempat kursus dimana Lenia belajar memasak.
"Lenia, ini apa???" Tanya taekwon.
"Orang juga tau itu makanan senior.... eh insturktur".
Taekwon mengambil makanan dan menyuapkan kedalam mulutnya. "Hoo...." dan mengambil lagi. "Hmp...." lalu hanya menggaukan kepalanya. Lalu berpindah ketempat yang lain.
"Jadi, bagaimana??" Tanya Lenia penasaran. Tapi taekwon hanya makan dan mencicipi makanan yang lain. "Setidaknya berilah respon yang aku bisa mengerti" protes Lenia. "Menyebalkan" ucapnya dengan kesal.

"Pelajaran hari ini selesai. Terima Kasih" dan taekwon pun pergi dengan meninggalkan teriakan histeris dari para muridnya disana.
"Apa bagusnya dia" ucap Lenia dengan ketus.
Ketika keluar dari tempat kursus. Lenia menunggu wonshik menjemputnya. Tapi namja itu tidak kunjung datang.
"Dimana sih oppa" ucapnya tak sabar. "Lebih baik aku pulang sendiri".
Selama ia berjalan menuju stasiun perasaannya tidak enak. Seperti ada seseorang yang sedang mengikutinya. Segera Lenia masuk kedalam mini market. Bersembunyi di balik makanan. Dan mengintip apa benar dia sedang diikuti. "Yang benar saja, ternyata aku benar-benar diikuti. Dan kenapa orang itu tidak pernah kapok sih. Aku harus menelpon oppa" Lenia meraih ponselnya dan sialnya handphonenya habis batre. "Oppaaa....bagaimana ini" Lenia semakin takut. "Bagaimana caranya aku pulang" Lenia menangis. Dan tidak tahu harus bagaimana agar bisa lepas dari penguntit itu.
"Sedang apa kau disitu??" Tanya seseorang.
"Seniorrrrr taekwon... tolonggg" taekwon mengerutkan alis matanya. Dan iapun mendapat penjelasaanya dari Lenia.
"Kemari" taekwon menarik tangan Lenia. Dan membawanya keluar. Lenia bersembunyi di balik taekwon. Ia dengan jelas Melihat penguntit itu merasa kecewa ketika ia tahu Lenia bersama dengan taekwon.
Alangkah terkejutnya penguntit itu pergi berlari kearah mereka.
"Siapa kau??? Berani sekali bergandengan tangan dengan gadisku" ucap penguntit itu. Sambil menarik Lenia.
"Lepaskan... sakittt..." rintih lenka. Taekwon melihat kearah Lenia. Lenia menggeleng-geleng dengan wajah ketakutan dan melihat wajahnya yang memohon.
Segera taekwon mendorong penguntit itu dan menarik Lenia kepelukannya. "Dia pacarku" mata Lenia terbuka sangat lebar. "Kalau kau masih berada di sekitarnya kau tanggung akibatnya" ancam taekwon.
Lenia dan taekwon pun pergi meninggalkan penguntit itu sendirian.
"Tunggu, kenapa jantungku berdetak tidak karuan begini" ucap Lenia dalam hati. "Apa, mungkin aku jatuh Cinta padanya???"

To be continued--

*hyuk, *ravi, *n, *vixx, *ken, *hongbin, *leo

Previous post Next post
Up