Hashimoto Ryo/Inoue Mizuki, sedikit sangat sangat sangat sedikit gariyupi
Ryo memotong rambutnya sendiri. Tidak akan ada masalah, kan?
Requestnya
ervina_widhi yang mon maap saya anggurin dari lama huhu jadi sebenernya bikin ini tuh dari maret, beneran deh, tapi lalu ada pandemi dan keadaan kerjaan sangat kacau(?). intinya jadi tidak ada waktu nulis? dan rada hilang kontrol hidup(?) hAHAHA mon maap sekali. Lalu keburu Juni...... jadi beberapa hal di ceritanya saya sesuaikan dikit. Dibikin dengan agak bingung, jadi mon maap jika agak "?????". Udah lama ga nulis, jadi kaya kata-kata dan ide cerita(?) ga muncul(?) aja gituloh di kepala. Tapi tidak apa-apa ya, lumayan fic hashimizu nambah satu(?) wwww
.
i.
Ryo menyisir rambutnya dengan jemari, menggerutu pelan begitu menyadari bahwa rambutnya sudah lebih panjang daripada yang ia inginkan. Yah-karena situasi yang tidak memungkinkan, belakangan ini ia jadi tidak dapat pergi ke luar untuk memotong rambut. Tentu saja tidak aturan yang mengharuskan Ryo memotong rambut sekarang juga, tetapi ia ingin melakukannya secepat mungkin.
Saat itulah ujung matanya menangkap gunting di atas meja.
Mendadak mendapatkan inspirasi, Ryo setengah melompat untuk mengambil ponselnya dan segera membuka aplikasi YouTube.
Tutorial memotong rambut sendiri di rumah.
Dengan gunting di tangan kanan dan ponsel di tangan kiri, Ryo berjalan menuju kamar mandi sambil tersenyum penuh semangat.
.
ii.
Mizuki menatap layar laptopnya tanpa berkedip.
“A-aneh, ya?” tanya Ryo. Ia menyapu rambut dengan tangan kanannya, mendadak merasa gugup. “Terlalu pendek? Ah, bagaimana ini? Ternyata memotong rambutku sendiri adalah ide buruk. Aku-“
“Hashimocchan,” potong Mizuki dengan suara pelan. “Kau terlihat-“
“-aneh? Tolong jangan bilang aneh. Aku akan menangis.”
Melihat ekspresi putus asa Ryo, untuk sesaat Mizuki tergoda untuk menjahilinya. Bagaimanapun, Mizuki-lah yang sebelumnya melarang Ryo untuk memotong rambut terlalu pendek. Tetapi… Astaga. Astaga.
Tidak adil-bagaimana seseorang dapat terlihat begitu berbeda hanya dengan memotong rambut. Ia dapat membayangkan reaksi orang-orang nanti: kepala-kepala yang berpaling untuk menatap Ryo, nafas tertahan dari para perempuan dan pandangan kagum dari para laki-laki. Tidak-Mizuki tidak cemburu. Ia tahu Ryo atraktif, dan ia sama sekali tidak keberatan jika seluruh dunia mengakui hal tersebut.
“Aku menyukainya, kok.”
Kata-kata tersebut meluncur begitu saja dari mulut Mizuki tanpa dapat dihentikan. Dalam kondisi normal, ia bukan tipe orang yang akan mengatakan hal seperti itu secara terang-terangan. Tetapi ya sudahlah. Ia sudah terlanjur berbicara jujur.
“Maksudku, kau terlihat lebih rapi”-lebih tampan, maksud Mizuki tentu saja-“dan… entahlah, terlihat menyegarkan?”
“Itu karena kau sudah lama tidak melihatku, kan?”
“Begitu menurutmu?”
Ryo hanya menghela nafas panjang sambil mengacak-acak rambutnya sendiri. “Aku akan segera mencari penumbuh rambut! Menurutmu lebih ampuh lidah buaya atau madu? Atau menggunakan shampoo khusus? Tapi, bahan alami lebih baik! Jika menggunakan bahan kimia, salah-salah rambutku bisa rontok semua!”
“Hashimo-“
connection lost
Mizuki mengerang keras sambil menutup wajah dengan kedua tangannya. Selalu lancar jika digunakan untuk main game, tetapi selalu macet saat digunakan untuk melepas rindu dengan pacarnya sendiri. Terkutuklah wi-fi rumah Inoue!
.
iii.
hashimocchi
ini darurat
hashimocchi
bagaimana cara bertani lidah buaya
igari
permisi, apa?
hashimocchi
kita akan mulai lusa, kan?
igari
????besok
hashimocchi
APA
hashimocchi
JADI AKU HARUS PANEN LIDAH BUAYA DALAM SATU HARI?!
igari
aku sama sekali tidak mengerti
hashimocchi
AKU MEMOTONG RAMBUT
igari
oke, lalu?
hashimocchi
sepertinya aku sudah melakukan kesalahan besar
igari
kau tak sengaja memotong rambutmu sampai botak?
hashimocchi
mizuki bahkan sampai tidak berkedip dan tidak dapat berkomentar, pasti aku jelek sekali
igari
KAU SUNGGUHAN BOTAK?!
hashimocchi
TIDAK
hashimocchi
TAPI APA BEDANYA
hashimocchi
AKU TERGUNCANG SEKALI
igari
terguncang karena mizuki 'tidak berkedip dan tidak berkomentar'???????
hashimocchi
AKU BUTUH PENUMBUH RAMBUT
igari
SEPARAH ITU????
hashimocchi
(picture sent)
igari
.....
igari
oh
hashimocchi
KAU JUGA BEREAKSI SEPERTI ITU?
hashimocchi
aku ingin menghilang ditelan rawa saja
.
iv.
“Kau harus lebih jujur, tahu.”
“Gari-san?” Mizuki segera menatap layar ponselnya, memastikan bahwa yang meneleponnya adalah Igari-bukan orang tak dikenal. Nama Gari-san terpampang jelas, dan Mizuki kembali mendekatkan ponsel tersebut ke telinganya dengan bingung. “Ini benar Gari-san, kan? Ada apa?”
Di seberang telepon, Igari tak langsung menjawab. Mizuki dapat mendengar suara yang teredam-seolah Igari sedang berbicara dengan orang lain dan sengaja menutup mic ponselnya sendiri. Setelah menunggu beberapa saat, barulah Mizuki mendapat respon.
”Hashimoto tampan, kan?”
“Tentu saja,” jawab Mizuki tanpa ragu. “Apa yang kau-“
”Apalagi dengan rambut pendeknya. Semakin tampan, kan? Ia terlihat dewasa.”
“Benar. Tentu saja. Selalu.”
“Yah-kau harus membuatnya jelas. Karena pacarmu itu sungguh-sungguh tidak peka. Ia ingin menanam lidah buaya dan menenggelamkan diri di rawa, katanya.”
“Eh?”
Sekali lagi terdengar suara teredam dari seberang telepon, sebelum suara ceria yang terdengar sangat familier tiba-tiba bergabung dalam pembicaraan tersebut.
”Astaga, Mizuki! Aku sudah melihatnya! Hashimoto tampan sekali dengan rambut pendek!!”
“Yuto?!”
”Aku heran karena Hashimoto terdengar begitu sedih saat membicarakan rambutnya, padahal ia tampan sekali, kan! Memang biasanya ia orang yang penuh percaya diri, tetapi kurasa tidak ada salahnya jika kau memujinya dengan jujur sekali-kali! Iya kan, Souyan?”
“Yuto, kau sedang bersama Gari-san? Ingat, physical distancing!”
“Tsk, ini Skype. Koneksi wi-fi di sini memungkinkanku untuk men-Skype Yuto dan meneleponmu secara bersamaan. Tidak seperti koneksi wi-fi di rumahmu.”
Seolah dapat mengerti pembicaraan tersebut, ponsel Mizuki mendadak mengeluarkan bunyi ’pip’ pelan sebelum hening total. Tulisan ‘connection lost’ muncul di layar, dan Mizuki nyaris tertawa histeris.
Namun, perkataan Yuto dan Igari terus terngiang di kepalanya. Ia mengerti apa yang ingin mereka sampaikan. Sekarang, apa yang sebaiknya ia lakukan?
.
v.
Kau tahu adegan di film-film saat seseorang masuk ke sebuah ruangan, dan mendadak semua mata tertuju padanya? Kemunculan dramatis yang diiringi musik dan efek bunga-bunga mekar?
Nah, saat ini, itulah yang terjadi. Tanpa musik dan tanpa efek bunga mekar, tentu saja.
Ryo seolah membeku di pintu kafetaria Johnny’s. Memang belum banyak yang mulai bekerja hari itu, tetapi semua orang yang ada di sana-para staf dan beberapa Jrs lain-memalingkan wajah untuk memandangnya.
Dalam film-film tersebut, para aktor memberlihatkan jelas arti dari pandangan mereka. Apakah pandangan penuh kekaguman saat melihat seseorang yang begitu cantik, ataukah pandangan merendahkan saat melihat seseorang yang begitu jelek?
Tetapi pada kenyataannya, semua terlihat sama saja: mata yang tak berkedip dan mulut yang setengah terbuka. Sesaat ia panik-apakah ini semua gara-gara rambutnya?
Maksudnya-oke, mungkin memotong rambutnya sendiri adalah ide yang buruk. Ia tidak tahu kapan harus berhenti, sehingga akhirnya memotong terlalu pendek. Dan jika ia mau bersabar satu minggu lagi saja, mungkin pangkas rambut langganannya sudah akan kembali buka.
Ryo memutar tumit, kemudian cepat-cepat melangkahkan kakinya menuju tangga. Sebaiknya ia mendekam saja di ruang ganti HiHi Jets, menangisi keputusan bodohnya di sofa, lalu mencari cara bertani lidah buaya di internet. Tangga tersebut sepi, karena orang-orang lebih memilih untuk menggunakan elevator. Tetapi, tidak apa-apa. Ryo tidak terlalu ingin bertemu dengan orang lain sekarang.
“HASHIMOCCHAN!”
Seruan tersebut adalah satu-satunya peringatan, sebelum Ryo merasakan seseorang menabrak punggungnya dengan keras. Sepasang tangan kuat melingkar di dada dan pinggang Ryo, menahannya agar tidak jatuh.
“Eh? Eh???”
“Hashimocchan…” Kali ini dikatakan dengan suara yang lebih pelan, dan Ryo langsung menyadarinya-Mizuki.
“Mizuki?!”
“Kau tahu-saat aku melihatmu kemarin, di Skype…” nafas Mizuki sedikit terengah, seolah-olah ia berlari dari rumahnya kemari. Tetapi seluruh jalan pikiran Ryo langsung terpotong begitu Mizuki mengeratkan pelukannya, mengubur kepalanya pada bahu Ryo. “Aku… Tak dapat berkata apa-apa.”
“Aku menyadarinya,” Ryo tertawa pahit. “Separah itukah?”
“Kebalikannya, Hashimocchan.”
“…eh?
“Kau. Rambutmu. Kukira, aku tidak akan menyukainya jika kau memotong rambutmu terlalu pendek. Tetapi, kemarin? Saat aku pertama kali melihatmu, aku begitu terpesona sampai rasanya tidak dapat berkata apa-apa lagi. Aku… aku sangat menyukainya. Aku sangat menyukaimu.”
Mizuki menghentikan dirinya sendiri sebelum ia mengatakan hal-hal yang lebih memalukan lagi. Sudah cukup, kan? Sepertinya sudah cukup. Perlahan-lahan Mizuki melonggarkan pelukannya, kemudian mengangkat wajah untuk menatap Ryo.
…hanya untuk menundukkan kepalanya lagi dengan pipi memanas.
Karena senyuman yang ditujukan Ryo padanya? Silau. Terlalu silau. Senyum tulus yang disponsori oleh kehangatan matahari-kalau itu masuk akal.
“Mizuki…” suara Ryo terdengar lega. Lega, dan sangat senang. Ryo menyentuh pipi Mizuki, tersenyum saat melihat wajah Mizuki yang memerah karena malu. “Mizuki, terima kasih.”
Saat pandangan keduanya bertemu, sesuatu seolah meledak dalam dada mereka. Jemari Ryo berpindah dari pipi Mizuki menuju bibirnya, dan keduanya mendekatkan wajah sambil menutup mata.
Belum sempat bibir mereka bertemu, tiba-tiba mereka dipisahkan dengan paksa oleh seseorang.
“Physical distancing, kawan-kawan!”
Suara Igari menggema di tangga yang sepi, diikuti tawa nyaring Yuto. Oh, tentu saja. Percayakan Igari dan Yuto untuk merusak momen-momen romantis seperti ini.
Ryo hanya memutar mata sambil tertawa, sementara Mizuki hanya menatap Igari dengan tatapan tidak terhibur.
Tapi, yah-tidak masalah. Ryo memandang Mizuki, seulas senyum lebar mengembang pada wajahnya.
Ternyata, memotong rambut sendiri tidak buruk juga.
.
Tentu saja mungkin awal dan akhirnya agak tidak nyambung dan sy juga bingung ini ceritanya mau dibawa ke mana hAHAHA maafkan. Dan untuk memperjelas(?), jadi ceritanya hashimizu di awal itu skype, igari/ryo itu chat biasa, dan garijuki di akhir itu voice call. Btw yang sebenarnya motong rambut sendiri dan syok karena jadinya "eh pendek banget???!!!" adalah saya....... dan mon maap judul dan isi gak nyambung. Karena saya pengen banget bikin fic pake judul ini hehe sekali lagi mon maap(?)