I seriously have no idea why I ended up translated this lol
At first I only read Kami-chan's interview part, and oh he's cute! (yeah, I'm being biased here, sorry) so I tried to translate his part. And boom! This thing happened haha
I'm not so sure with my English skill, so I just translated them in Bahasa.
Q: Musik yang kamu suka?
Kami-chan: Aku suka tipe musik dance. Sebelum masuk Jimusho, aku nggak tahu musik secara detail. Aku jadi tahu banyak artis sedikit demi sedikit dari acara musik yang ada senpai tampil di dalamnya. Aku merasakan sensasi bahwa hidupku berubah setelah aku bertemu dengan lagu dari artis-artis yang kupikir “Ini bagus ya!” Aku berpikir bahwa ternyata musik juga punya kekuatan seperti itu. Oleh karena itu, aku akan benar-benar senang bila orang-orang yang menyukai musik dan hidupnya berubah karena Johnny’s WEST bertambah.
Shige: Akhir-akhir ini aku selalu menonton MV We Are The World. Lionel Richie, Michael Jackson, Kenny Loggins, Billy Joel, Hanya karena banyak artis terkenal di MV tersebut, aku jadi deg-degan, berapa kali dengar pun, the strength of their thoughts moved me. Ibuku fans-nya lagu barat, seperti Bruce Springsteen dan Bon Jovi. Kalau ada live performance-nya, ibuku berdandan sangat rock untuk datang ke sana (tertawa). Mungkin karena pengaruh itu, aku sejak kecil mendengarkan lagu barat.
Ryusei: Black Eyed Peas. Album yang aku beli belum lengkap, tetapi akhir-akhir ini kalau mendengar langsung (lagu-lagunya), aku jadi makin suka lagi. Aku suka suara yang enak didengar; seperti Shake It Up, lagu Kis-My-Ft2. Menurutku itu bagus karena terdengar seperti klub musikal.
Junta: Musik yang sering aku dengar adalah yang berasal dari dance performance. Aku suka saat aku menikmati dengan melihatnya. Aku juga sering nonton konser artis luar negeri, tetapi kalau di Jepang, artis yang menarik itu adalah Amuro Namie-san. Aku dibuat sangat terpukau oleh kekuatan produksi dari sebuah penampilan dari awal sampai akhir yang konsisten di dunia. Karena aku mempunyai minat dalam memprodukshi sebuah show, setiap aku mendengarkan lagu, aku memperbesar image-ku dengan caraku sendiri. Jika ada lagu yang aku produksi sendiri, aku ingin membuatnya dengan atmosfer yang sedikit gelap. Aku pikir aku jadi bisa menunjukkan ekspresi wajah yang berbeda karena Johnny’s WEST adalah sebuah grup yang ceria.
Non-chan: Yang aku suka akhir-akhir ini adalah “Baby I”-nya Ariana Grande. Aku tahu lagu tsb karena direkomendasikan oleh penata rias yang aku telah banyak repotkan. Suaranya yang transparan itu seksi, aku selalu mendengarnya. Lagu “Last Christmast” yang ia cover juga bagus, loh. Walaupun bukan musimnya (natal), lagu itu tetap enak didengar (tertawa). Seperti saat sedang pindahan atau kembali ke hotel sehabis kerja di Tokyo, saat aku beristirahat sebentar, aku sering mendengar lagu itu. Didengar di pagi juga enak. Aku menjadi sangat fresh kalau diiringi lagu itu saat sedang sikat gigi di pagi hari.
Hama-chan: Karena aku suka rock, aku sering mendengarkan rock, aku juga sering datang ke konser-konser rock. Aku berpikir, “Ada juga ya cara terpesona seperti ini”, karena terpukau oleh tingginya kekuatan performance, atau talk yang menarik penonton, hal-hal yang menjadi alasannya (bisa terpukau) ada banyak. Saat pergi karaoke, lagu yang sering aku nyanyikan adalah lagu ballad-nya KinKi Kids. Key dari lagu “Anniversary” atau “Love is… ~itsumo soko ni kimi ga ita kara~” sangat mudah untuk di nyanyikan ala diri sendiri. Tetapi kupikir, bukan hanya aku, pastinya laki-laki lain pun, bahkan perempuan pun mudah menyanyikannya. Aku kira-kira berpikir tentang “bukankan hal tsb sudah dikalkulasikan (lagu tsb mudah dinyanyikan)?”
Akito: Shounan no Kaze-san. Liriknya straight, aku juga suka atmosfer perasaan dari THE Otoko. Setelah itu, di luar dugaan yang aku suka itu, cover dari lagu-lagu hit yang diputar di toko-toko dan cafe yang dinyanyikan oleh wanita. Bukankah di-arrange menjadi agak stylish? Kalau tahu lagu aslinya, akan berpikir “berubah jadi seperti ini, ya”, sehingga menjadi menarik, dan jadi sering kudengarkan. Anyway, aku ingin lagu kami Johnny’s WEST di-cover sama seseorang. Liriknya direvisi, hal yang ingin disampaikan dari lagu tersebut tidak boleh dirubah, tetapi kalau meng-aransemen dari lagu aslinya, sangat silakan! Kalau aku menantang diriku sendiri dengan meng-cover lagu, aku akan menyanyikan “Propose” dari TUBE.
Q: CD yang pertama kali kamu beli?
Kami-chan: Karena aku nge-dance, aku membeli album kompilasi dengan totoal 30 lagu Dance Number. (Dance Number: lagu untuk menari)
Shige: Kayaknya sekitar SD sampai SMA. Kumpulan soundtrack dari lagu-lagu yang mengiringi atraksi Universal Studio Japan. Aku juga sudah menentukan CD apa yang aku beli selanjutnya. Eejanaika! Tentu saja aku sudah memesannya. Untuk keluarga dan relative, semua 6 buah.
Ryusei: “Hana”-nya Orange Range. Waktu zaman SMP, kakak kelas dua tingkatku berjalan sambil membawa CD case portable. Saat melihat banyak CD yang berjejer di dalam case itu, aku berpikir, “gila, keren banget!” Karena aku ingin meniru senpai itu, aku pergi dan membeli CD “Hana” pada saat itu.
Junta: Pertama kali aku dibelikan adalah CD The Tunnels “Garagarahebi ga yattekuru”. Daripada suka lagunya, aku lebih suka karakter anime yang ada di jaket covernya. Kalau yang aku beli pertama kali dengan uangku sendiri adalah “C Album”-nya Kinki Kids.
Non-chan: CD-nya Tamaki Hiroshi-san. Waktu aku kelas 4 SD, di kampung halaman, ada event rilis albumnya. Kalau beli CD-nya, bisa dapat special treatment dan bisa handshake. Tamak-san yang kulihat di depan mataku sangatlah cakep! Karena dia sangat sangat cakep, itu jadi ingatan yang membuatku merinding.
Hama-chan: “WHITE BREATH”-nya T.M. Revolution. Walaupun saat itu aku masih SD, karena lagu itu nge-boom banget, aku selalu menyanyikannya. Selain itu, pertama kali aku bilang ke ibu, “Aku mau menyanyikan lagu ini!”, ibu langsung membelikannya. Saat pergi ke toko CD dengan mobil pun, masih teringat jelas.
Akito: Yang aku beli dengan uang sendiri adalah single debut-nya Kanjani8, “Naniwa Iroha Bushi”. Karena pada saat itu, aku sudah masuk Jimusho, aku mendapat tanda tangan semua membernya!
Q: Alat musik yang kamu suka?
Kami-chan: Aku jago main gitar sejak kelas 3 SMP. Semua itu berkat gitar akustik pemberian guru di sekolah dance aku belajar dulu. Btw, alat musik yang pertama kali aku sentuh itu drum, dan aku memainkannya sejak kelas 5 SD. Sejak aku mulai main gitar, aku sudah ga mau lagi main drum, tapi akhir-akhir ini, karena sudah lama ga main, kalau main drum lagi aku selalu ngomong, “masih bisa kok!” (tertawa). Aku juga sedang berlatih memainkan piano dan bass. Aku ingin mencoba memainkan terompet. Kalau mengingat banyak alat musik, aku ingin memaksimalkannya dengan membuat lagu. Walaupun sekarang sudah bisa buat lagu dengan menggunakan komputer, tetap saja bunyi dari alat musik sungguhan itu lebih enak.
Shige: Sampai sekarang, aku sama sekali tidak bisa memainkan alat musik… Tetapi sekarang dari member, ah bukan, dari semua orang yang ada, aku adalah orang yang paling punya keinginan untuk memainkan alat musik! Karena drama SHARK 2nd Season, aku jadi mulai memainkan bass, tetapi sewaktu menyentuh (memainkan) alat musik, perlahan-lahan aku merasakan ikatan (dengan alat musik tsb). Sekarang, aku telah merasakan bahwa alat musik itu “partner”.
Ryusei: Tambourine dan castanets, waktu masih TK juga pernah memainkan keyboard harmonica sedikit-sedikit. Selain itu, dalam memainkan maracas, menurutku aku jago bila ditugasi di Johnny’s. Di butai “Naniwa Zamurai”, aku diizinkan menggunakan seluruh kemampuanku untuk memainkan triangle. Aku menjadi belajar bahaya dari susahnya menghilangkan ritme standar. Karena aku mendengar bahwa musisi yang aktif saat ini pun, mereka semua memulai dari training, aku pun sebagai seorang musisi, sudah melewati “gerbang menuju kesuksesan”, ya… Aku bisa terus lanjut dengan kebodohanku, karena member tetap tahan dengan aku yang seperti ini (tertawa).
Junta: Aku jadi nyantol sama Taiko yang aku mainkan untuk latihan untuk konser. Taiko itu cowok banget dan keren! Aku punya kesempatan kuat untuk memainkan keyboard di konser, tetapi aku hanya berlatih sedikit. Sebenarnya, ada alat musik yang menantang yang ingin aku coba. Itu adalah harpa! Menurutku di Johnny’s, belum ada orang yang bisa main harpa (tertawa).
Non-chan: Kalau recorder termasuk tidak (tertawa)? Di pertunjukan musik sekolah di SD aku pernah main drum… Aku juga pernah beli gitar akustik, tetapi entah kenapa timing bersama gitar itu terasa tidak tepat. Jadinya langsung kuberikan kepada senpai. Kalau ada kesempatan, aku ingin mencoba memainkan drum sekali lagi. Karena aku berpikir ini untuk pencapaian “aku bukan pemula” (tertawa).
Hama-chan: Gitar (quick reply)! Gitar elektrik dan akustik yang cocok denganku, aku punya 5 buah, yang aku pakai dengan sayang diantara itu ada 2 buah. Saat memainkan bermacam-macam lagu, aku jadi berpikir, “teknologi genre yang ini, digabung dengan genre yang ini, bisa jadi kayak gini ya” (tertawa). Sampai-sampai aku tidak bisa tidur kalau tidak menyentuh gitar sekali saja dalam sehari. Selain gitar, alat musik yang benar-benar ingin aku coba mainkan adalah drum. Saat SMP kelas 2, pertama kali main drum adalah saat menenabuh drum yang ada di rumah teman dengan kopi dari mendengar (bisa tahu nada apa hanya dari mendengar). Karena telingaku bagus, aku jadi langsung ingat ritme-nya dan menabuh drum.
Akito: Gitar atau bass, drum atau piano. Walaupun ada banyak alat musik yang menantang, semuanya dimainkan tergantung lagunya kan (tertawa). Tetapi, karena aku berpikir bahwa piano itu penting untuk belajar musik, dalam waktu dekat, aku berencana untuk membeli keyboard. Alat musik yang ingin aku mainkan… alat musik ini kali ya… Akhir-akhir ini, saat pergi dengan Hama-chan ke toko elektronik, ada turntable yang dipajang. Kemudian, kami berdua bermain menirukan DJ, tetapi karena cara memakainya dan cara menikmatinya aku sama sekali tidak tahu, dalam 2 menit kami langsung menyerah (tertawa). Jika ada kesempatan, aku ingin mencoba belajar menggunakan turntable.
Q: Singing voice yang kamu suka?
Kami-chan: Tegoshi-kun dari NEWS. Aku melihat di acara musik, dia berkata bahwa dia berlatih memperbesar lung capacity-nya untuk meningkatkan kemampuan vokalnya. Saat aku mendengar cerita itu, aku order alat untuk berlatih cardio-pulmonary function seperti yang diperkenalkan oleh Tegoshi di acara tersebut dari internet (tertawa). Alat kecil ini membebankan napas, bila menjalankannya dengan serius, membuat aku cukup capek. Tetapi setelah dilanjutkan, tidak hanya dalam menyanyi, tetapi aku juga memperoleh hasil dalam menari. Walaupun aku sudah bergerak banyak, tetap tidak capek. Aku ingin bisa nada lebih tinggi dan suara yang kencang. Tetapi aku melupakan itu semua dan berusaha memolesnya technically.
Shige: Karena We Are The World, aku jadi suka sama Kenny Loggins. Suaranya yang melambung tinggi itu keren! Kalau orang Jepang, tentu saja Sakamoto-kun. Meskipun aku pernah datang ke konser V6, aku ingin melihat musikalnya. Aku juga suka suara menyanyinya Ohno-kun (Arashi). Saat menyatukan suara (dengan orang/member lain), dalam sekejap suaranya dapat dibedakan. Aku dulu sangat membenci suaraku. Sebelumnya suaraku lebih tinggi, dan aku bertanya-tanya, “Mengapa suaraku berbeda dengan orang itu (Ohno)?” Aku benar-benar tidak mau menyanyi di depan publik. Sewaktu menjalani kehidupan sebagai Junior, aku jadi sedikit demi sedikit menyadari bahwa suara itu bawaan lahir tiap-tiap orang. Disebutkan juga bahwa suara itu adalah satu bagian dari alat musik, yang kalau digunakan, apakah akan keluar bunyi yang bagus, aku ingin mencapai hal tersebut (suara yang bagus).
Ryusei: I like sweet singing voice. Selain itu, orang yang dapat mengekspresikan berbagai hal dengan suaranya. Seperti ketika orang bernyanyi acapella, menyampaikannya dengan perasaan pure tender; ketika lagi dance, menjadi cool dan powerful. Kalau senpai di dalam Jimusho, aku menghormati Kinki Kids sebagai artis. Aku suka suara (Domoto) Tsuyoshi-kun yang tidak dapat ditiru oleh siapapun, lalu saat suara (Domoto) Koichi-kun bergabung (dengan suara Tsuyoshi), melahirkan harmoni, itu hal yang sangat hebat. Itu adalah suara menyanyi yang seperti miracle (keajaiban). Aku tidak suka suara menyanyi aku. Aku ingin suara yang lebih manis dan ingin menyanyi ballad, dan juga suara yang powerful sehingga cocok dengan rock yang berkekuatan hebat. Kalau tidak berlatih lebih, tidak akan bisa, ya.
Junta: Waktu produksi (filming) drama Gokusen, aku pernah dipanggil menjadi guest di festival musik di Taiwan. Aku tidak bisa melupakan suara menyanyi Daniel Powter yang kudengar di sana. Ia tidak memakai vibrato, dan suaranya sangat jernih. Karena aku lemah dalam vibrato, menurutku kalau aku juga bisa mengeluarkan suara yang menenangkan seperti itu akan bagus. Selain itu, suara menyanyinya Sakamoto-kun V6. Suaranya dalam dan sangat bagus. Kalau sedang mengobrol dengan staf recording, topik tentang lagunya Sakamoto-kun sering keluar. Misalnya tentang ia yang saat rekording hanya butuh 1 take dan langsung selesai dengan sempurna. Aku sebal dengan suaraku sendiri. Entah kenapa seperti rengekan ya (tertawa). Suaraku terdengar sentimental dan seperti anak-anak, aku ingin suaraku menjadi lebih seksi.
Non-chan: Sakamoto Masayuki-kun. Aku terpukau dengan suaranya yang seperti orang dewasa dan dandy. Di lagu GUILTY-nya V6, misalnya cara menyanyi saat part “itami ni naru”, sungguh keren! Selain itu, di musikal tahun lalu, walaupun itu pertama kalinya aku mendengar suara menyanyinya Nakagawa Akinori-san, tetapi bukankah suaranya menggetarkan hati? Kalaupun itu fake, tetap saja membuat goose bumps. Kalau suaraku sendiri, aku tidak suka, tapi tidak benci juga (tertawa). Tetapi, aku bersyukur banyak yang memujiku karena suaraku. Karena itu aku benar-benar senang. Jadi, aku ingin menyanyi lebih bagus lagi. Bukan hanya ingin menjadi lebih bagus lagi, tetapi aku juga ingin dapat menggetarkan hati orang-orang yang mendengar perasaanku lewat lagu itu.
Hama-chan: Bukankan suara vokalis di band, penyanyi yang cocok dengan lagunya, dan warna suara yang tidak berubah? Suara yang menjadi transparan saat bernyanyi ballad, dan suara yang “memukul” di lagu yang keras. Lebih lagi, teriakan yang seperti memeras suara saat menyampaikan pesan misterius dari sebuah lagu. Aku berpikir apakah aku juga bisa bernyanyi seperti itu. Kalau dari senpai di Johnny’s, aku suka suara Nagase (Tomoya)-kun dari TOKIO dan (shibutani) Subaru-kun dari Kanjani8. Terutama saat Subaru-kun menyanyikan “Misetekure”, wajahnya penuh dengan kegilaan… Subaru-kun yang selalu melucu, saat ia masuk ke dalam dunia lagu tsb, aku pikir dia seperti mengatakan “Ah, silakan lihat♥” (tertawa). Di lagu ini sebelum intro, walaupun sudah di-set bahwa Subaru-kun meneriakkan judul lagunya, tetapi dari line tsb sudah menjadi lagu, dan aku merasa “ini rock!”
Akito: Aku menginginkan suara menyanyi yang keluar straight dengan tinggi seperti Sakamoto (Masayuki)-kun dari V6, Ohno (Satoshi)-kun dari Arashi, Tegoshi (yuya)-kun dari NEWS. Tentu saja aku suka suara mereka masing-masing. Akhir-akhir ini, aku melihat Kuwata Keisuke-san menyanyikan “Kawa no Nagareno Youni” dengan berpakaian seperti perempuan, aku berpikir ingin juga dapat bernyanyi seperti itu. Aku tidak suka dengan suara menyanyiku sendiri. Aku pingin dapat mengeluarkan nada rendah yang maskulin. 10 tahun lagi, apakah aku bisa mengeluarkan suara seperti itu secara alami ya…?
Q: Bunyi yang kamu suka?
Kami-chan: Aku sangat suka bunyi mesin mobil. Rasanya enak kalo lagi ngebut. Bunyi mesin saat dinyalakan juga enak. Bunyi mesinnya Lamborghini tuh enaknya parah banget. Tolong bayangkan bunyi “wiing” yang dapat didengar di balap F1. Kalau lagi jalan beneran, aku memang berpikir bunyinya itu sangat sangat berisik (tertawa), tetapi kalau mendengar bunyi itu, tanpa disadari, tubuh akan memanas, loh (bersemangat).
Shige: Bunyi bel sekolah. Saat langit senja, kalau terdengar bunyi “kin kon kan kooon”, aku bisa menangis karena teringat masa muda. Saat-saat itu, waktu masih lebih muda (daripada sekarang) sudah terlewat tanpa disadari… saat-saat seperti berlari mengejar matahari terbenam (heartily)
Ryusei: Bunyi ombak. Beberapa hari yang lalu aku pergi ke Hawaii, dan tentu saja lautnya bagus. Hanya dengan melihatnya, hati aku menjadi tenang. Sambil mendengar bunyi ombak yang menabrak tetrapod, aku melihat bintang di langit malam. Laut di malam hari itu bagus. Kalau melihatnya, rasanya seperti menghirupnya, aku pun jadi merasa bebas. Bukankah jadi bebas di hari-hari biasa itu jarang? Di Hawaii aku berpikir kalau ternyata laut itu mempunyai efek yang ajaib ya… Bunyi dan pemandangannya benar-benar dapat menyembuhkanku!
Junta: Aku suka bunyi hujan yang terdengar dari luar rumah saat hari libur di pagi dan malam hari sebelum tidur. Aku bisa relaks. Tetapi aku benci mendengar bunyi hujan saat aku sedang pergi keluar (tertawa). Karena aku suka bersantai di rumah, mau dalam masa sesibuk apapun, aku tetap waktu bersantai sebanyak-banyaknya di kamarku sendiri.
Non-chan: Bunyi laut itu enak, ya. (Shige: gue suka banget jawaban lo!”) Belakangan ini, karena pekerjaan, aku diajak pergi ke Hawaii, saat melihat laut di bawah langit biru, hanya dengan begitu saja, dapat melegakan hatiku. Idealnya, aku ingin tidur siang dan berayun di atas hammock, sambil mendengar bunyi ombak. Uwa, padahal hanya bayangan, tapi aku jadi ingin pergi ke pulau di selatan (tertawa).
Hama-chan: “Poko poko poko poko”, bunyi air direbus. Saat aku masih kecil, di waktu aku masuk angin, ibu menaruh ketel di atas kompor, menghangatkanku. Saat aku berada sendirian di rumah dan ada scene tsb, aku berpikir, “suara yang bagus, ya”, dan itu menyembuhkanku.
Akito: Bunyi alas sepatu. Selain itu, suara daging yang dipanggang. Aku ingin menjadikannya ringtone (tertawa). Akhir-akhir ini, aku diajak Yokoyama (You)-kun (Kanjani8) ke toko yakiniku, rasanya enak sekali! Bunyi memasak itu enak ya. Aku sudah menyerah dengan diet (tertawa pahit).
I am so sorry because this just a very rough translation and I'm not even sure with my Bahasa??? lmao
eng trans by
arahime here mags scanned by
yoshiko-mama