Genre psychology thriller selalu berhasil membuatku merasa takut, lebih dari film horor dengan tokoh antagonis makhluk supranatural alias hantu yang senang membikin jantung meloncat kaget.
Unsane benar-benar gila!
Bercerita tentang seorang perempuan bernama Sawyer Valentini (
Claire Foy) yang datang ke Highland Creek Behavioral Center untuk berkonsultasi dengan seorang ahli, mengenai kesehatan mentalnya.
Dari sesi tanya jawab dengan seorang dokter wanita di sana, diketahui bahwa Sawyer pindah dari rumahnya di Boston untuk menghindarkan diri dari stalker yang menguntitnya kemana-mana. Stalker tersebut adalah seorang pria bernama David Strine (
Joshua Leonard).
Ketidakberesan dan keanehan, termasuk tingkat keseramannya mulai memuncak ketika tiba-tiba saja, Sawyer, dipaksa untuk tinggal di rumah sakit tersebut selama 24 jam. Sawyer mengira dia hanya akan menjalani sesi konsultasi saja, tapi nyatanya, setelah mengisi sebuah form dan menyerahkannya kepada petugas resepsionis, Sawyer dipaksa untuk menginap semalam di sana, dengan dalih bahwa Sawyer telah menyetujui tindakan tersebut karena sudah menandatangani form barusan.
Kecemasan dan kepanikan tidak hanya menyerang Sawyer, yang merasa was-was harus tinggal bersama "orang-orang gila" di bangsal rumah sakit tersebut, tapi juga membuat penonton ikut heran campur bingung, sekaligus ngeri.
Ngeri karena sang tokoh utama kita tiba-tiba terjebak dalam situasi yang ... janggal, sangat janggal.
Kengerian tersebut makin parah dengan munculnya David Strine sebagai petugas rumah sakit di sana.
Yang paling menarik dari Unsane adalah, sepanjang kurang lebih satu setengah jam itu para penonton dibuat menebak-nebak apakah petugas rumah sakit itu memang benar David Strine si stalker atau itu semua cuma halusinasi Sawyer belaka, mengingat alasan utama Sawyer datang ke rumah sakit itu adalah untuk berkonsultasi mengenai pikirannya yang tidak bisa menghilangkan bayang-bayang sosok David.
Tokoh-tokoh lain seperti Nate Hoffman (
Jay Pharoah) dan ibunda Sawyer, Angela Valentini (
Amy Irving) menambah keseruan pengungkapan teka-teki dan misteri di balik terkurungnya Sawyer di rumah sakit jiwa itu.
Film ini tidak menebar teror dan ketakutan lewat adegan jump scare atau penampakan makhluk halus, melainkan dari permainan pikiran yang membuat delusi dan halusinasi melebur jadi satu dengan realita, hingga penonton pun sulit membedakan mana yang nyata dan mana yang bukan.
Konfliknya dibangun dengan baik, pun dengan akhir dari ceritanya yang memuaskan. Adegan klimaksnya begitu membekas dalam ingatan, aku tak bisa melupakan betapa mengerikannya membayangkan ada orang seperti David Strine di dunia nyata; stalker.
Yang juga mengesankan dari film ini adalah pengambilan gambarnya. (
Baca di sini)
Selain itu, film ini diperkirakan terinspirasi dari kejadian nyata kasus penipuan yang melibatkan sebuah institusi kesehatan. (
Baca di sini)
Kalau kalian pecinta horor yang anti-hantu dan anti-jump scare, wajib sekali menonton ini, karena ketakutan yang kalian rasakan tidak akan tanggung-tanggung!
My Score: 9/10
Click to view