May 24, 2013 01:08
00:10
Lulus. saya siswi kelas 12 SMA yang sedang digantungkan oleh website eror dan pengumuman yang alan diberika sekolah jam 10 pagi. Deg-degan, iya, siapa yang engga.
3 tahun yang lalu, Juni 2010. Gue mendaftarkan diri ke salah satu SMA di rawamangun. Penyesalan yang membawa gue duduk dan mennghabiskan waktu 3 tahun di SMA tersebut. Gue inget banget, setelah selesai tes masuk, gue ketemuan sama Dita salah satu sahabat gue dari kelas 2 SMP. Kita berdua jalan ngelilingin SMA yang akan jadi salah satu bagian dari kenangan. I told her that I don't even know where the canteen was, or the toilet. Kita lagi laper banget waktu itu, nyari makanan tapi gatau kantin dimana, dan gue sama Dita sama-sama coward, gak berani nannya dimana kantinnya. Akhirnya kita jalan ke sekolah yang udah sah gue tinggalin, SMP.
Kita beli makanan, pastinya, abis itu kita muter-muter sekolah dan ketemu beberapa guru SMP gue, salah satunya Bapak Berkacamata. Sebagai guru, wajar dong dia nannya pertannya yang gue harap gak pernah ditanyakan "kamu jadi daftar sekolah dimana?" yes, it took a moment to for me to answer it "SMK 0000, Pak" jujur, gue malu. Tapi gue juga mikir, kenapa gue harus malu kalo pada kenyataannya gue yang memasukkan diri gue sendiri kesini? dan jawaban guru yang selama ini gue respect, karna dia bener-bener ngajar dan bikin gue semangat belajar, bikin gue keringet dingin dan rasanya gue pengen nangis ditempat kayak luka yang diobatin pake jeruk nipis "kok kamu masuk situ? entar gak lulus loh" I keep thinking about his words for days, his answers really drawning my energy, but, I realize "does it means that his school was better than the one that I signed for? bukannya belajar dimana aja sama? yang membedakannya kan kita mau apa enggak."
Yes, in my opinion, it doesn't matter where you learn, it's will you learn, or not.
Guru sosiologi gue di SMA selalu bilang dan mungking dia gapernah bosen untuk bilang "kamu belajar tuh jangan jadiin buku patokan, pelajaran yang sebernernya tuh ada di rumah sakit, dan perumahan yang ada di gang-gang kecil" why did she said hospital? dia suka bercerita ditengah-tengah penjelasan mengenai mobilitas sosial, stratifikasi sosial dkk. She said that she learned about life mostly from hospital. Dimana orang yang kurang mampu datang ketempat itu untuk mendapatkan haknya untuk bertahan hidup, atau seorang gadis yang melahirkan di hari yang sama dengannya walaupun umurnya mungkin gak terlalu jauh sama gue.
I respect her so much, she always burn her students with words even though they just gonna put it all out with laughter. Some said she's a killer teacher when all I see is she just love us as much as her two kids who always wait for her at home. She always gives me advice and support me to study harder, yes I know teachers should do that or they'll do that, but, she's different. Three years I spent my teenage years at that this school I can count with my right hand the teachers that always support me and my friends.
from this post I just want to thank all the people around me for my whole eighteen years living in this world that Allah give. Thank you for all the lessons that I learned. Thank you for your help, your sincere, and your kindness.
P.S: I'll edit this later~~~ gue butuh pengumuman kelulusan nih.
10:03
gue lulus!:")