Sequel of ::
Their ♥ in SPRING “Gomawo hyung.” Ucapnya sambil menutup telepon genggamnya.
Musim semi telah beralih ke musim panas. Sudah hampir dua minggu ia tinggal di Jepang, dan saat ini Jepang sangatlah panas. Karena merasa lelah membuntuti adiknya, maka ia memutuskan untuk pergi ke pantai pada hari itu, sendirian.
“Nyamannya..” ucap Kangin sambil duduk dipasir dan menemukan tempat yang nyaman dan sedikit rindang. Tetapi, tiba-tiba saat Kangin melihat sekitarnya, “Eh ?!?!!!” saat ia melihat seseorang yang hampir tengelam. Kangin langsung berlari dan mencoba meraih tangan orang tersebut dan membawanya ke tepi.
“Oke?” tanya Kangin yang memang hanya memiliki bahasa inggris yang terbatas.
Orang tersebut hanya menggangguk sambil terbatuk-batuk pelan karena terlalu banyak minum air laut dan Kangin membantunya dengan menepuk-nepukkan tangannya di punggung orang tersebut.
Setelah itu, Kangin mengambil jus jeruk kaleng dan handuk dari dalam tasnya, “Use that. Bye..” ucap Kangin sambil berlalu, ia sudah tidak ada mood lagi duduk di pantai.
★
Keesokan harinya,
*brugh
“Ah, sorry…” ucap Kangin.
“Ah !!!!” teriak orang yang ditabraknya.
“Ha, hai..” sapa Kangin canggung karena bingung menggunakan bahasa inggris, “Aish, bagaimana ini?” gumam Kangin dengan bahasa ibunya.
Orang tersebut mendengar sedikit gumaman Kangin, “Apa kau orang Korea?” tanya orang tersebut menggunakan bahasa Korea.
Kangin tersentak, “Ne, kau juga?”
Mereka saling menatap lalu tertawa
“Kenalkan, Park Jung Soo imnida, panggil aku Leeteuk.”
“Kim Young Woon imnida, panggil aku Kangin.”
“Terima kasih atas bantuanmu kemarin, aku tidak membawa handukmu, sebagai gantinya aku traktir saja ya.”
Kangin menggeleng, “Tidak perlu.”
“Aish, ayolah..” ucap Leeteuk sambil menarik tangan Kangin.
Sambil berjalan pelan, mereka mulai banyak bicara, dan Kangin mencoba bertanya, “Kenapa kemarin kau bisa sampai tenggelam begitu?”
Leeteuk yang terkejut dengan pertanyaan Kangin, tidak menjawab..
“Ah, mianheyo. Aku hanya iseng bertanya.”
Leeteuk menggeleng, “Anio, aku hanya malu mengatakannya…” ucap Leeteuk terputus, “Aku tidak bisa berenang..”
Kangin tersedak ice creamnya, sedangkan Leeteuk merengut, “Aku sudah tahu, banyak reaksi yang sepertimu.” Ucap Leeteuk.
Kangin menggeleng keras, “Mianheyo, aku bukannya mengejek, hanya saja, sedikit….. terkejut.”
Leeteuk membuang nafas berat, “Sudahlah, oh ya, kau dari Korea bagian mana?” tanya Leeteuk.
“Seoul, kau?”
“Aku juga.”
“Lalu, sedang apa kau kesini, apa urusan pekerjaan?” tanya Kangin sok tahu.
Leeteuk menggeleng, “Ani, aku liburan..”
Kangin menggangguk mengerti, “Kenapa kau liburan sendirian?”
“Ani, aku tidak sendirian, aku bersama dongsaengku kemari.”
Lalu, Leeteuk melihat dongsaengnya sedang duduk menunggunya di bawah pohon rindang, “Nah, itu dia. Ayo, aku kenalkan.” Ajak Leeteuk.
“Kau kemana saja hyung?” tanya dongsaeng Leeteuk setelah melihat hyung-nya sudah berdiri di dekatnya.
“Mianhe, tadi aku ingin beli ice cream disana dan aku bertemu orang ini. Kenalkan, ini orang yang menolongku kemarin. Nah, Kangin, kenalkan ini dongsaengku.”
“Donghae imnida.” Ucap Donghae sambil membungkuk.
“Kangin imnida..” balas Kangin yang sedikit terkejut setelah melihat wajah Donghae.
“Kebetulan hyung, aku juga punya seseorang yang ingin aku kenalkan, jamkkanman..” ucap Donghae sambil mengambil ponselnya, “Ya !! Kau datanglah kemari.” Pinta Donghae kepada orang yang ditelfonnya.
Dan tak beberapa lama kemudian, orang yang ditelepon Donghae tadipun datang.
“Donghaea…” panggil orang tersebut.
“Eunhyukka…” balas Donghae.
Kangin terkejut..
“H, hyung???” tanya orang tersebut langsung.
“Hyung? Kau sudah kenal dengan hyungku?” tanya Donghae bingung.
“Sedang apa hyung disini?” tanya Eunhyuk kesal.
“Ah, itu.. aku jalan-jalan.” Jawab Kangin gugup.
Leeteuk dan Donghae terdiam karena bingung.
“Kalian saling kenal?” tanya Donghae.
Eunhyuk menatap Kangin dengan tatapan menyelidik. Kangin hanya diam dan menunduk sedangkan Eunhyuk mulai membuat raut wajah kesal.
“Donghae, ayo kita pergi..” ajak Eunhyuk.
“Tapi, aku belum sempat mengenalkanmu dengan hyungku!!” tolak Donghae.
Kangin melihat wajah Leeteuk yang sepertinya sangat mengharapkan dongsaengnya mengenalkannya pada orang itu, maka Kangin langsung menahan tangan Eunhyuk, “Eunhyuk, ini tidak seperti yang kau pikirkan. Lebih baik kita jalan bersama.” Ajak Kangin yang seolah bisa membaca pikiran Eunhyuk.
Akhirnya mereka memutuskan untuk makan siang di restoran terdekat di pantai itu.
“Hyung, ini pacarku, Eunhyuk..” cerita Donghae senang.
Leeteuk melirik Kangin dan kembali menatap Donghae, “Pacarmu?”
“Eunhyuk imnida, bangapseumnida.” Ucap Eunhyuk sambil menundukkan kepalanya.
“Leetuk imnida. Lalu kenapa kalian bisa saling kenal?” tanya Leeteuk langsung.
“Dia dongsaengku.” Jelas Kangin.
Entah mengapa, wajah Leeteuk berubah senang.
Seusai makan siang, Kangin meminjam Eunhyuk sebentar. Setelah mereka agak jauh dari Donghae dan Leeteuk, Eunhyuk langsung bertanya dengan sebalnya, “Wae ??”
“Ya!! Tenanglah..” ucap Kangin.
“Aku tau apa yang mau hyung bilang, hyung pasti bilang kalau hyung diminta Yesung hyung untuk mengikutiku kan?” tanya Eunhyuk langsung.
“Anio !! Ini bonus liburan dari tempat kerjaku!!!” elak Kangin.
“Jongmal?” tanya Eunhyuk tak percaya.
“Tentu saja, aku saja terkejut bisa bertemu denganmu! Maka aku minta kau tenanglah!!” ucap Kangin lagi mencari alasan.
Eunhyuk terdiam dan berpikir, “Ne, ne, arasso.” Ucap Eunhyuk akhirnya mencoba bertanya.
-dilain sisi-
“Ya! Donghae, mereka benar kakak beradik?” tanya Leeteuk penuh selidik.
Donghae menggeleng, “Molla, waeyo hyung?”
“Ani..” jawab Leeteuk singkat.
Donghae menatap hyungnya dengan tatapan aneh, “Hyung, kau bertingkah aneh sekali. Kau menyukai Kangin hyung ya?”
Leeteuk terkejut, wajahnya bersemu merah, “Anio! Mana mungkin aku menyukainya, baru saja kemarin kami bertemu..” elak Leeteuk.
“Ya, ya, ya!! Hyung!! Kau tidak percaya pada cinta pada pandangan pertama ya? Aku sudah menyukai Eunhyuk walau baru pertama kali bertemu.” Jelas Donghae.
“Aish, kau itu seperti lebih berpengalaman dibanding hyungmu ini saja?!!!”
“Memang.” Ucap Donghae sambil tertawa.
Di dalam hatinya, Donghae sedikit mengucap syukur jika hyung-nya benar bisa menyukai seseorang.
Makanan dan minuman telah habis mereka santap, “Hyung, aku dan Eunhyuk pamit duluan ya.” Ucap Donghae
“Kalian mau kemana?” tanya Leeteuk penasaran.
“Kami mau jalan-jalan saja hyung.” Jawab Donghae.
“Arasso, josimae.” Ucap Leeteuk.
“Hyung, kau tinggal dimana? Kalau hyung mau, hyung tinggal denganku saja di apartement yang sudah dirental sama Yesung hyung.” Ucap Eunhyuk kepada Kangin.
Kangin berpikir sejenak, “Aku menginap di penginapan yang diberikan oleh kantorku, baiklah, nanti aku pindah ke apartementmu. Nanti aku akan menghubungimu kalau aku mau pergi kesana.” Jawab Kangin akhirnya.
“Ne, chaelkka.” pamit Eunhyuk dan Donghae
Sepeninggal Eunhyuk dan Donghae, Leeteuk dan Kangin hanya diam, “Eeteuk ssi, aku pamit dulu.” Ucap Kangin.
“Kau mau kemana?”
“Aku belum tau mau kemana.” Jawab Kangin jujur.
Leeteuk terdiam dan berfikir, “Maukah menemaniku berjalan-jalan di sekitar pantai?”
“Eum, geurae. Kajja!”
Leeteuk tersenyum dan mengikuti Kangin dari belakang.
Selama di pantai, mereka banyak berbicara. Leeteuk merasa aneh dengan semuanya, mulai dari bibirnya yang selalu tersenyum saat mendengar Kangin bercerita sampai hatinya yang berdetak tak karuan. Leeteuk melihat wajah Kangin saat tertawa, ia merasa kehangatan mengalir dalam hatinya. Tetapi ia menepis perasaan itu, ia takut masa lalunya kembali terulang.
★
Dua minggu telah berlalu, Kangin yakin bahwa dirinya menyukai Leeteuk. Hari ini ia telah mempersiapkan semuanya, dan sekarang ia hanya mondar-mandir di dalam apartement.
“Hyung, kau kenapa?” tanya Eunhyuk yang risih melihat Kangin hanya berjalan keliling tempat tidur.
“Ah, ani..” jawab Kangin gugup.
“Hyung, kau menyukai Leeteuk hyung ya?” tanya Eunhyuk tiba-tiba yang membuat Kangin terkejut, “Apa maksudmu?!” jawab Kangin langsung.
“Ah, maaf kalau aku salah, tetapi entah kenapa aku merasa kalau hyung menyukai Leeteuk hyung..” jelas Eunhyuk sambil terkekeh.
Tiba-tiba Kangin menarik tangan Eunhyuk, “Ya, Eunhyuka. Apa yang harus kulakukan untuk menyatakannya?”
Eunhyuk terkejut sebentar, lalu tertawa, “Ah, ternyata benar ya? Yang hyung harus lakukan hanyalah menyatakannya!” terang Eunhyuk.
Kangin merengut, “Aku tahu itu!! Aku sudah mempersiapkannya untuk hari ini, tetapi aku tidak tahu apakah ia akan menyukainya atau tidak.”
Mata Eunhyuk terbelalak, “Hyung sudah menyiapkannya?” tanyanya terputus, “Wah! Kau menyiapkan apa hyung?” tanya Eunhyuk penasaran.
Kangin langsung menjelaskan sesuatu, wajah Eunhyuk mulai mengkerut, dan setelah Kangin siap menjelaskan Eunhyuk langsung tertawa terpaksa, “Yah, kuharap berhasil hyung.”
“Kenapa reaksimu begitu? Apa persiapanku kurang baik?” tanya Kangin yang aneh melihat raut wajah dongsaengnya.
Eunhyuk yang mengenal personaliti Kangin memilih untuk tidak menjawab, “Aku berkata semoga hyung berhasil tanda aku mendukungmu hyung.” Jelasnya yang langsung bergegas kea rah pintu.
“Kau mau bertemu Donghae lagi?” tanya Kangin.
“Ne. Hwaiting hyung!” ucap Eunhyuk sebelum menutup pintu apartementnya.
★
Kangin sudah berada di pantai sejak pukul tiga sore, mereka berjanji untuk bertemu pada pukul empat sore. Sebelumnya Kangin menyempatkan diri ke kantor polisi untuk meminjam palang dan tulisan “Caution!” dan bersusah payah menyiapkan semuanya walaupun banyak orang yang memperhatikan dirinya.
Jam empat sore, hanphone Kangin berdering dan melihat nama Leeteuk di layarnya
“Kau dimana?” tanya Leeteuk.
“Carilah tempat yang paling banyak orang berkerumun..” jawab Kangin yang langsung mematikan ponselnya.
Leeteuk bingung dan mencoba mencari-cari orang yang paling banyak berkerumun dan akhirnya ia mendapatkannya. Leeteuk langsung berlari, dan karena ia penasaran dengan apa yang dikerumuni, Leeteuk-pun mencoba menerobos orang-orang tersebut, dan ia terkejut dengan apa yang dilihatnya.
“Leeteuk hyung !!!” panggil seseorang dari dalam pembatas tersebut.
“Ya!! Kangin’a, waegeurae ?!?!!!!” tanya Leeteuk bingung.
Kangin membersihkan tangannya yang penuh pasir di celananya dan berjalan mendekati Leeteuk, serta menariknya masuk ke dalam pembatas tersebut.
“Hyung… Saranghae!!!!” ucap Kangin.
Leeteuk melihat satu buah kastil dan tulisan “Saranghaeyo Leeteuk”, hati itu Leeteuk sangatlah gembira walaupun cara yagn dipakai Kangin sangatlah kekanak-kanak-an, ia tak bisa berbohong karena ia menyunggingkan senyum di wajahnya. Tetapi, ia langsung menepis pikiran itu dan menatap sedih Kangin.
“Kangin, mianhe..” ucap Leeteuk sambil menunduk.
Kangin yang tertawa lebar langsung berubah, “Ne?” tanyanya tak percaya.
“Mianhe, aku tak bisa bersamamu.”
“Mwo? Aku pikir kau juga menyukaiku, tetapi karena kau tak bisa menyatakannya maka aku berusaha untuk menyatakannya duluan.”
“Mian, mianhe Kangin’a…” ucap Leeteuk sambil berjalan menjauh, sedangkan Kangin hanya berdiri mematung di kastil dan tulisan yang telah ia buat dengan susah payah.
★
Leeteuk senang, tetapi ia juga tidak tega setelah meninggalkan Kangin dengan jawaban yang tidak baik. Leeteuk kembali ke apartementnya, dan merebahkan badannya di kasur. Tak lama kemudian Donghae masuk, “Kau sudah pulang?” tanya Leeteuk.
“Ne, kau sudah makan hyung?” tanya Donghae.
Leeteuk menggeleng, “Kau?”
“Aku juga belum, kita makan diluar saja bagaimana?” usul Donghae.
“Aku tak nafsu makan..” jawab Leeteuk sambil membalikkan badannya membelakangi Donghae.
Donghae duduk di tempat tidur hyungnya, “Kau ada masalah hyung?” tanya Donghae yang sudah tahu dengan perilaku Leeteuk.
Leeteuk menarik nafas berat, “Apa kau dan Eunhyuk baik-baik saja?” tanya Leeteuk.
Donghae menggangguk, “Tentu saja. Hyung, kau kenapa?” ulang Donghae.
“Tadi Kangin bilang bahwa ia menyukaiku..” ungkap Leeteuk akhirnya.
Wajah Donghae langsung berubah gembira, “Jongmal? Kupikir yang Eunhyuk ceritakan tadi hanya bercanda. Bagaimana caranya?” tanya Donghae penasaran.
“Kami berjanji bertemu di pantai, saat aku melihatnya ia sudah membuat satu buah kastil yang cukup besar dari pasir dan menulis saranghaeyo Leeteuk di pasir tersebut dengan besar.” Cerita Leeteuk.
Donghae membayangkannya, “Wah, bukankah itu sangat romantis?” tanya Donghae terkikik, karena ia tidak tahu apa yang dimaksud Kangin dengan membangun sebuah kastil dari pasir.
“Ne..” jawab Leeteuk lemas.
Donghae jadi bingung, “Kenapa kau malah lesu begini hyung, bukankah seharusnya kau bahagia?”
“Aku menolaknya..” terang Leeteuk.
Donghae melompat dari sikap duduknya, “MWO?!?!!!!! Wae ?!” Tanya Donghae terkejut, dan membuang nafas berat, “Hyung, walaupun dulu kau suka dimain-mainkan tetapi aku yakin Kangin hyung bukanlah orang seperti itu. Kenapa hyung tidak memberikan ia kesempatan sekali?”
“Aku tidak yakin dia akan bertahan bersamaku..”
“Hyung!! Hilangkan rasa trauma hyung, Eunhyuk orang yang baik-baik, aku yakin Kangin hyung juga orang baik-baik, bukan orang yang bisa mempermainkan orang.” Jelas Donghae.
“Jadi, haruskah aku menerimanya?” tanya Leeteuk dan membalikkan badannya menghadap Donghae kembali.
“Aku rasa hyung harus minta maaf, kalau hyung memang menyukai Kangin hyung, kenapa tidak dicoba saja..” saran Donghae.
Leeteuk menggangguk, “Baiklah…” ucapnya, “Oh ya, bukankah kau lapar, ayo aku traktir..” ucap Leeteuk dan bangkit dari tidurnya.
★
Setelah makan malam Leeteuk mencoba menghubungi Kangin, tetapi tidak diangkat, ia coba sms, tetapi tidak dibalas. Akhirnya, ia kembali mencobanya pagi ini.
★
“Hyung, kenapa tidak diangkat sih?” tanya Eunhyuk yang sudah pusing terus mendengar lagu “Neo gateun saram ddo eobseo - Super Junior” dari handphone hyung-nya.
“Biarkan saja lah…” ucap Kangin yang sedang membuat kopi di dapur.
Tetapi, handphone itu kembali berbunyi, “Siapa sih yang menelepon sampai tidak mau hyung angkat, bos-nya hyung yang mengatakan jatah liburan sudah habis ya?” canda Eunhyuk.
“Molla…” jawab Kangin lagi yang sudah tahu bahwa itu pasti Leeteuk, ia sengaja tidak mau mematikan handphone-nya karena takut sewaktu-waktu hyung-nya menelepon dirinya.
Lagu Super Junior itu kembali berhenti, tetapi tak lama kemudian bordering kembali, Eunhyuk langsung berpura-pura berteriak, “Oh! Ini Yesung hyung!!!” canda Eunhyuk mencoba mengagetkan.
Kangin tersentak terkejut dan berlari ke tempat dimana handphonenya berada, “Ya!! Jangan kau angkat !!!!” teriak Kangin, tetapi begitu ia melihat layar handphonenya, tetap nama Leeteuk-lah yang terpampang disana, bukan Yesung hyung. Kangin menoleh ke arah Eunhyuk, dan mendapati Eunhyuk sedang memegang perutnya karena menahan tawa, “Ya !! Sialan kau!!” bentaknya kesal, bagaimana tidak kesal? Untung dia sempat melihat layar handphone-nya dulu, kalau tidak ia harus menerima telepon dari orang itu.
“Hyung, kau pergi kemana hari ini?” tanya Eunhyuk yang masih belum tahu bahwa hyung-nya telah ditolak.
“Aku disini saja. Kau kalau mau pergi, pergilah.”
Eunhyuk merasa aneh, “Hyung tidak pergi dengan Leeteuk hyung?”
“Dia lagi sibuk..” jawab Kangin singkat.
Eunhyuk menggangguk, “Baiklah, aku pergi dulu hyung.”
Kangin menggangguk, “Kau pergi kemana saja sih setiap hari sama Donghae, apa Jepang begitu besar sampai-sampai pergi setiap hari?” tanya Kangin.
“Lebih baik berkeliling tak tentu arah bersama Donghae daripada harus tidak bertemu dengannya. Annyong!!” ucap Eunhyuk sambil menutup pintu.
Tak lama setelah sepeninggalan Eunhyuk, Kangin beranjak dari kursinya dan pergi menuju pantai dekat apartementnya.
Disaat Kangin menikmati pantai, ia mengambil handphonenya dan menelepon seseorang, “Yeoboseyo..” sapa yang disebrang.
“Hyung..”
“Ne, wae?”
“Yesung hyung mana?”
“Jankkanman..” ucap Heechul dan langsung memanggil Yesung, “Yesung’a, Kangin..”
“Yeoboseyo..” sapa Yesung di sebrang.
“Hyung..”
“Ne, waeyo Kangin’a?”
“Aku mau pulang saja.”
“Eunhyuk masih lama disitu?” tanya Yesung
“Ya dia masih ada disini sekarang sedang jalan-jalan dengan Donghae, tetapi aku mau pulang saja.” Pinta Kangin memohon.
Yesung merasakan ada yang tidak beres, “Waeyo? Apa kau ada masalah?” tanya Yesung perlahan.
“Ne, masalah hati hyung. Tolonglah, aku mau pulang. Aku tak mau bertemu seseorang disini.” Pinta Kangin lagi.
“Ne, ne, arasso, nanti aku booking-kan tiketnya untukmu, aku akan memberitahumu kalau tiketnya sudah bisa kau ambil. Selama kau yakin Donghae itu orang baik, aku percayakan Eunhyuk padanya.” Ucap Yesung akhirnya tak tega, baru kali ini ia mendengar Kangin memohon seperti itu.
“Gomawo hyung. Ne, ppyong.” Ucap Kangin dan membuang nafas berat.
Tiba-tiba, “Apa orang yang tak mau kau temui itu aku?” tanya orang itu.
Kangin menoleh kebelakang dan langsung berdiri, ia melihat Leeteuk disana, “Hyung..”
“Kangin’a, mianhe. Aku mau menjadi pacarmu.” Ucap Leeteuk.
Kangin tersentak, “Ya! Hyung! Apa-apaan ini? Kemarin kau menolakku sekarang kau bilang mau. Kau mempermainkanku ya?” tanya Kangin keras karena merasa dipermainkan.
“Ani, bukan begitu…” ucap Leeteuk ingin menjelaskan, tetapi, “Ddesso!!” sentak Kangin dan meninggalkan Leeteuk.
★
Leeteuk merasa hatinya sangat sakit, lebih sakit dibanding saat ia menolak Kangin kemarin. Sekarang ia tahu bagaimana sakitnya hati Kangin sewaktu Leeteuk menolaknya, bahkan ia tadi mendengar sendiri kalau Kangin ingin kembali ke Korea. Leeteuk menyadari bahwa sikapnya yang takut terluka telah melukai orang yang menyanyanginya. Leeteuk menangis, bukan menangisi Kangin, tetapi menangisi sikapnya yang egois.
★
Hari semakin sore, entah mengapa sore itu hati Donghae tak tenang.
“Ya, Donghae’a, waeyo?” tanya Eunhyuk yang daritadi terlihat terus menatap layar handphonenya.
“Ani, aku hanya merasa ada yang aneh..” jelas Donghae.
Eunhyuk menghentikan langkahnya, “Aneh apanya?” tanya Eunhyuk menginkan penjelasan.
“Aku punya perasaan tak enak untuk Leeteuk hyung.” Terang Donghae.
“Tak enak bagaimana?” tanya Eunhyuk lagi.
“Molla…” ucap Donghae akhirnya.
“Kalau begitu, kenapa tak kau telfon saja? Aku juga merasa ada yang aneh dengan Kangin hyung.” Jelas Eunhyuk.
Tiba-tiba handphone Eunhyuk berdering, ia melihat nama Kangin tertera disana, “Ne, hyung, wae?”
“Nanti malam kita makan malam bersama bagaimana, aku traktir.”
“He? Wae? Tumber sekali hyung..”
“Mungkin aku akan pulang.”
“Wae? Apa jatah liburanmu sudah habis, hyung?”
“…..Aku hanya tak mau bertemu seseorang, aku menghabiskan liburanku di Korea saja.” Ucapnya dan memutuskan telepon.
“Sepertinya firasatmu bisa menjadi benar, Hae..” terang Eunhyuk, “Kangin hyung baru bilang bahwa ia mau pulang karena tak mau bertemu seseorang.”
Donghae langsung menelepon hyungnya, “Hyung, odiga?” tanya Donghae langsung setelah Leeteuk menganggkatnya.
“Aku mau tenggelam saja.” Ucap Leeteuk dengan nada tak bersemangat.
Donghae terkejut, “Hyung!! Hyung, odiga?!! Ya! Hyung!!” tanya Donghae panik, tetapi Leeteuk langsung mematikan handphone-nya.
“Wae?” tanya Eunhyuk.
“Hyungku, katanya mau tenggelam saja?!!?!”
“Serius?” tanya Eunhyuk.
“Aku tak tahu, aku harap tidak, tapi kalau iya, kita harus menemukannya. Eunhyuk’a, bisa kau tolong beritahu Kangin hyung?” pinta Donghae.
“Eum.” Ucap Eunhyuk sambil menggangguk dan mengambil handphonenya.
“Ne, wae?” tanya Kangin tak bersemangat.
“Hyung, apa kau bersama Leeteuk hyung?” tanya Eunhyuk langsung.
“Ani..”
Tiba-tiba Donghae merebut ponsel Eunhyuk, “Hyung, tadi kau menolak hyung-ku ya?”
“Dia yang sudah menolakku!” bentak Kangin.
“Bukannya ia bilang mau jadi pacarmu?” tanya Donghae.
“Ya! Donghae’a, aku sedang tidak minat membahas ini.”
“Hyung! Jawab dulu!” bentak Donghae.
“Kemarin dia menolakku, sekarang ia menolakku, ia mau mempermainkanku?” ucap Kangin emosi.
“Hyung, dengar! Leeteuk hyung itu selalu dipermainkan, maka ia takut untuk menerimamu, tapi buktinya ia berubah pikiran, bukankah itu bagus?!!!!!” terang Donghae.
Kangin tersentak, “Ah, aku tidak tahu…” ucapnya menyesal.
“Sekarang tolong cari Leeteuk hyung, saat aku meneleponnya tadi, ia bilang ia ingin tenggelam saja. Aku tidak tahu dia ada dimana dan aku tidak tahu dia serius atau tidak, tapi aku mohon, hyung tolong bantu..” pinta Donghae yang sudah menangis ketakutan.
Kangin kembali terkejut, “Ne, arasso.”
★
Setelah menerima telepon dari Donghae, Kangin langsung berlari ke arah pantai tempat tadi ia terakhir kali bertemu dengan Leeteuk, tetapi ia tidak menemukan Leeteuk disana. Ia mencoba meneleponnya, tetapi tidak diangkat.
Kangin khawatir, sungguh khawatir, meskipun ia tidak tahu Leeteuk sungguhan atau tidak.
Kangin berpikir, mungkin dipantai di tempat dimana ia menyatakan cinta waktu itu, tetapi ia juga tidak menemukannya disana. Kangin bingung, dan terlintas dipikirannya untuk ditempat sewaktu mereka bertemu pertama kali, dan benar saja, Kangin melihat seseorang hampir tenggelam, dengan segera Kangin berlari dan menarik orang itu ke tepi.
“Hyung, hyung…” panggil Kangin.
“Kangina…uhuk..” ucap Leeteuk terbatuk karena kembali meminum banyak air.
“Hyung tidak bisa berenang kenapa masih masuk kesana?” tanya Kangin hampir menangis.
“Kupikir kalau aku tenggelam sekali lagi, aku bisa kembali bertemu denganmu, dan perkiraanku benar kan?” jelas Leeteuk sambil tersenyum dan kembali terbatuk kecil.
“Kangin’a….mianhe kalau aku menyakiti hatimu waktu itu, geundae~ na jongmal saranghae.” terang Leeteuk jujur.
Kangin tersenyum, “Nado..”
Dan cup, Leeteuk terkejut dan langsung terduduk.
Kangin tersenyum dan menunjukkan mata sipitnya, “Itu nafas buatan untukmu, hyung.” Ucap Kangin sambil tertawa.
Wajah Leeteuk bersemu merah, mereka saling menatap dan akhirnya ciuman lembut-pun mereka rasakan, didepan matahari tenggelam yang juga tersenyum malu melihat mereka.
end-
-----------------------------------------------
author : [no name]
main cast :
- Park Jung Soo [ Leeteuk ] : down
- Kim Young Woon [ Kangin ] : up
cameo :
- Kim Hee Chul [ Heechul ]
- Han Geng [ Hankyung ]
- Lee Hyuk Jae [ Eunhyuk ]
- Lee Dong Hae [ Donghae ]
- Kim Jong Woon [ Yesung ]
- Kim Ryeo Wook [ Ryeowook ]
- Lee Sung Min [ Sungmin ]
- Cho Kyu Hyun [ Kyuhyun ]
sponsor :
- Korean Airlines
+ This fan fiction is ONLY IMAGINATION +
-----------------------------------------------