Let’s start and enjoy .
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::…
Author : [ no name ]
Cast :
-Super Junior sub-group : K.R.Y-
Cho Kyuhyun [ Kyuhyun ]
Kim Ryeowook [ Ryeowook ]
Kim Jong Woon [ Yesung ]
Cameo :
Lee Hyuk Jae [ Eunhyuk ]
Lee Dong Hae [ Donghae ]
Genre : friendship
Type : one shoot fan fiction 1/1
Sponsor :
Korean Airlines ( Korea - Chicago ; Chicago - Korea ).
Carlo Rossi red wine.
…:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
“Eunhyuk’a…maukah kau cuti kerja selama tiga minggu bulan depan?” tanya pria itu.
“Mwo? …..” tanyanya, tetapi dia melanjutkan “Baiklah, apapun akan kulakukan untukmu chagi, memangnya untuk apa?”
Pria itu tersenyum “Baguslah kalau begitu, aku merencanakan untuk membawamu ke Chicago..”
Eunhyuk terperanjat “Jincayo? Untuk apa? Dalam rangka apa?”
“Ulang tahunmu..”
Eunhyuk langsung tersenyum lebar “Oh, gomawo chagi’a……baiklah, aku akan cuti bulan depan.”
Pria itu dan Eunhyuk tersenyum sambil saling memandang, bahagia.
--
Malam itu, seluruh penjuru bar sudah melihat ke satu arah, bukan hal yang aneh para pelayan bar tersebut melihat keadaan itu, keadaan dimana seluruh mata baik wanita maupun pria memandang ke satu arah, dimana tiga pria tampan dengan perawakan sederhana tetapi terlihat berkelas, dan juga terkenal dengan kepiawaian mereka bernyanyi. Walaupun mereka cukup terkenal di kalangan orang-orang kaya, tetapi mereka bertiga sangat sederhana, dan begitu baik serta perhatian. Sungguh pria-pria yang luar biasa.
Ketiga pria ini adalah teman sejak kecil, mereka sekolah di sekolah yang sama dan terus bermain bersama. Ketiga orang tua mereka melihat bakat bernyanyi mereka, dan akhirnya mendaftarkan mereka ke suatu perusahaan rekaman, yang akhirnya membuat satu buah group vocal. Tetapi, bedanya, mereka tidak mau memiliki album, seperti artis-artis lainnya, dan jarang mau tampil di atas panggung. Mereka hanya ingin menjadi seseorang dibelakang panggung, dan membawakan lagu seperti untuk soundtrack atau raising funds. Walaupun mereka jarang ditampil di acara-acara TV, tetapi lagu mereka yang disukai, walaupun hanya lagu soundtrack.
“Hyung, kurasa kau terlalu berlebihan kalau kau sampai membuang uang sebanyak itu hanya untuk merayakan hari ulang tahunnya.” Ucap Kyuhyun.
Kyuhyun adalah pria yang tampan, tinggi, dan sangat menyukai game. Suaranya yang berjenis bass, cocok untuk lagu-lagu sendu nan merdu. Dia adalah maknae diantara pria-pria tersebut. Walaupun kelihatannya cuek, tetapi sungguh dia sangat sayang kepada dua orang pria yang duduk dihadapannya. Dan dia suka bercerita dan mendengar nasehat yang diberikan hyung pertamanya.
“Iya, hyung. Entah kenapa, aku juga merasa ini sedikit berlebihan..” sambung Ryeowook.
Ryeowook juga pria yang tampan, dan dia sangat suka memasak. Suaranya berjenis tenor. Dia sangat sayang dan perhatian kepada dua pria yang ada didepannya. Dia juga mudah menangis, tetapi dia sangat menyukai jika memiliki waktu bersama-sama dengan hyungnya.
“Kenapa kalian berpikir begitu? Apa kalian masih berpikir kalau dia bukan orang yang cocok untukku?” tanya Yesung.
Yesung, pria yang paling tua, walaupun beda umur mereka hanya satu tahun. Dia pria tampan yang berperawakan dingin dan menutupi segalanya. Lebih suka menolong dibanding ditolong, itulah yang kadang membuat dirinya tidak bisa ditebak oleh kedua dongsaengnya, tetapi sesungguhnya ia adalah orang yang sangat sensitif. Dia sangat menyanyangi kedua dongsaengnya. Suara baritonnya sangat indah dan khas, dia juga memiliki teknik menyanyi yang sangat bagus, dan dengan senang hati mengajarkannya kepada kedua dongsaengnnya.
Kyuhyun dan Ryeowook saling memandang, dan berkata lewat kontak mata.
“Kurasa memang iya, hyung.” Ucap Kyuhyun.
“Waeyo?” tanya Yesung sambil menuangkan wine ke gelasnya dan gelas Kyuhyun yang sudah kosong.
“Aku rasa hyung tidak akan percaya..” ucap Ryeowook terputus.
“Wae? Wae? Kalian mau bilang bahwa dia selingkuh lagi, aku memperhatikan dia, dan aku tidak melihat bahwa dia selingkuh. Tolonglah, jangan buat gossip yang macam-macam.” Pinta Yesung yang memang sudah bosan mendengar kedua dongsaengnya yang mengatakan bahwa Eunhyuk, pacar Yesung, menduakan Yesung.
Kyuhyun dan Ryeowook hanya menarik nafas panjang dan kembali berhadapan, berdoa yang terbaik untuk hyung kesayangan mereka.
--
Dua hari sebelum keberangkatan..
“Kyuhyun’a, kau dimana? Apa hari ini kita bisa bertemu?” tanya Yesung sembari menjalankan mobilnya.
“Ne, hyung. Odiga?”
“Kkego..”
“Ah, ne, arasso. Apa Ryeowook juga ikut?”
“Apakah perlu kau tanya?” tanya Yesung sambil tertawa.
Kyuhyun yang mendengar pertanyaan itu langsung tertawa “Ne, ne, arasso hyung. Jam lima saja ya hyung.”
“Oke.. Ittaba !!”
“Neeeee…”
Menunggu sampai jam 5, Yesung duduk di taman dekat bar yang dijanjikan. Dia tidak pernah ke taman itu sebelumnya, padahal hampir 2 tahun dia selalu mengunjungi bar yang sama. Ia mengeluarkan iPodnya, memilih lagu kesukaannya, dan duduk sambil menikmati hangatnya musim semi. Tiba-tiba ia melihat pundak dan tengkuk seseorang yang terlihat sangat familiar sedang duduk dibangku taman yang mengarah ke danau. Tidak mau salah perkiraan, Yesung mulai mendekati orang tersebut.
Tiba-tiba Yesung mendengar seseorang berteriak dengan cukup nyaring
“Eunhyuk’a…..”
Yesung menoleh kepada orang yang berteriak tersebut, Yesung langsung berdiri di pohon dekat tempat duduk tersebut saat mendengar nama tersebut.
“Donghae’a…”
“Maaf, lama menunggu.” Ucap orang yang dipanggil Donghae tersebut.
“Ah, gwenchana.”
“Jadi, hari ini apa rencanamu?”
“Um, aku harus menyiapkan baju..”
“Untuk?”
“Hya! Kau tak ingat lusa aku akan keluar negeri?”
Yesung tersentak, berarti benar, orang yang dianggapnya familiar itu, dengan nama Eunhyuk itu adalah benar Eunhyuk kekasihnya, bukan orang yang mirip wajahnya atau orang yang namanya mirip. Yesung mulai berpikir yang tidak-tidak, tetapi Yesung menepis seluruh pikiran negative itu dan tidak mau salah paham dengan semua kejadian itu, Yesung tetap berdiri di tempat yang sama, agar bisa mendengar percakapan mereka.
“Ah! Mianhe, aku lupa.”
“Chagi’a, kenapa kau bisa lupa?”
Yesung sontak kaget mendengar kata-kata “chagi” yang diucapkan Eunhyuk.
“Ah, mianhe chagi, karena kau ingin pergi meninggalkanku selama sebulan, aku merasa sedih, terlebih kau pergi meninggalkanku untuk pacarmu itu!” ucap Donghae menekankan kata-kata -pacar-
“Chagi, dia mengajakku kesana sebagai hadiah ulang tahunku saja, lagipula tenanglah, aku tak mungkin mencintainya, setelah aku mendapatkan semua uangnya, aku akan memutuskannya, lalu kita menikah.”
Donghae tersenyum “Maafkan aku, kau sampai berbuat seperti itu, agar kita menikah, seharusnya aku juga bekerja.”
“Kau sudah bekerja keras, dan aku harus membantumu, walaupun aku kadang menyesali perbuatanku ini kalau mengingat dia sangat baik padaku.” Ucap Eunhyuk sambil menunduk.
Donghae menatap Eunhyuk dengan sedih lalu memeluknya “Kau pasti merasa berdosa.”
“Ne, tapi aku berjanji pada diriku sendiri, setelah kita menikah, aku akan mengembalikan uang miliknya. Begini-begini aku masih punya peri kemanusiaan.”
Donghae menatap Eunhyuk, lalu mereka tertawa.
“Eunhyuk’a….”
Eunhyuk dan Donghae menoleh, dan Eunhyuk tak bisa bernafas selama beberapa menit. Sedangkan Donghae bingung melihat Eunhyuk tak berkutik.
“Ye…Yesung hyung….”
Sekarang giliran Donghae yang terkejut.
“Ye..ye..ye..yesung?!?!” tanya Donghae tergagap sambil menatap Eunhyuk.
Eunhyuk hanya menunduk, sedangkan Yesung berjalan semakin mendekat dan memukul pelan pundak Eunhyuk.
“Bisakah kita bicara sebentar?” pinta Yesung.
Eunhyuk menggangguk dan mengikuti Yesung dari belakang.
Yesung menatap Eunhyuk, sedangkan Eunhyuk hanya bisa menunduk.
“Eunhyuk’a, bisakah kau jelaskan semua ini?”
Eunhyuk masih menunduk, ia sungguh ketakutan, dan sepertinya Yesung bisa melihat rasa ketakutan itu.
Yesung mengelus lembut rambut Eunhyuk “Eunhyuk’a, aku tidak akan marah padamu, hanya saja aku menginginkan kejelasan dari semua ini. Kau tak perlu takut, aku tidak akan marah, aku janji.”
Eunhyuk mulai menatap mata Yesung, dan melihat bahwa mata Yesung sungguh-sungguh tidak memancarkan kemarahan disana.
“Tadi itu Lee Donghae..” ucapnya terputus dan Yesung menunggu “….pa, pa, pacarku.” Ucapnya berat.
Yesung membuang nafas berat.
“Maafkan aku, aku sebenarnya hanya ingin mendapatkan uangmu, karena aku butuh uang untuk menikah dengannya. Maafkan aku, sungguh, maafkan aku. Aku siap kalau kau mau memarahiku atau menjelek-jelekkanku. Maafkan aku.” Ucap Eunhyuk panjang lebar.
Yesung tersenyum dan mengelus lembut rambut Eunhyuk “Tidak apa-apa, aku akan membiayai pernikahan kalian, yang penting kalian bahagia. Aku menghargai kejujuranmu.”
Eunhyuk tersentak kaget, walaupun Yesung tersenyum, tidak dapat dibohongi, pancaran matanya memancarkan suatu cahaya kepedihan. Eunhyuk menangis dan memeluk Yesung.
“Hyung, aku mohon, marahlah kalau kau ingin marah, jangan memendamnya, aku sudah siap kok.”
Yesung membalas pelukan Eunhyuk dan tersenyum “Gwenchanayo…”
Eunhyuk masih menangis “Tolong, jangan benci aku…” gumamnya pelan, dan dalam hatinya Eunhyuk berkata “Aku sungguh sayang padamu, aku tidak bohong.”
Yesung menepuk halus punggung Eunhyuk “Jangan menangis, nanti dikira pacarmu aku memarahimu. Sebaiknya kau kenalkan aku padanya. Dan sepertinya rencana kita ke Chicago harus dibatalkan.”
Eunhyuk melepaskan pelukannya, menghapus air matanya dan menatap Yesung dengan pedih “Hyung, sungguh maafkan aku..”
“Sudahlah. Aku tidak marah padamu dan tidak akan membencimu.”
Setelah itu mereka kembali ke tempat Donghae.
“Chagi, ini hyungku. Yesung hyung, kenalkan ini pacarku.”
“Lee Donghae.”
“Kim Jong Woon imnida. Senang berkenalan denganmu. Ah, Eunhyuk, Donghae, maaf aku harus pergi, aku ada janji.”
Donghae dan Eunhyuk menunduk dan saling berpandangan.
--
Setelah Yesung menjauh, Eunhyuk kembali menagis.
“Kau sudah jujur ya?” tanya Donghae.
Eunhyuk menggangguk “Dan dia tidak marah, tidak menjelek-jelekkanku, bahkan ia berkata bahwa ia ingin membiayai pernikahan kita.”
Donghae terkejut “Jincayo? Dia terlalu baik untuk kau bohongi sepertinya.”
Eunhyuk menggangguk setuju “Jujur, aku sayang padanya.”
Donghae menggangguk “Aku mengerti, dia terlalu baik.”
--
Sesampainya di bar, waktu tepat pukul lima, Yesung menerima sms dari Ryeowook dan Kyuhyun bahwa mereka akan terlambat sekitar satu sampai setengah jam. Yesung memesan pesanan yang biasa dipesan.
--
Satu jam kemudian, secara bersamaan Kyuhyun dan Ryeowook memarkirkan mobil mereka, dan masuk ke dalam bar bersama.
Mereka melihat Yesung dan memanggilnya “Hyung !!!!”
“Kalian, pesanlah makanan kalian.”
Ryeowook dan Kyuhyun memesan pesanan dan kembali duduk di meja.
“Jadi, hyung jadi ke Chicago?” tanya Kyuhyun.
Yesung hanya menggangguk.
“Sungguh? Apa tidak perlu dipikirkan lagi, hyung?” tanya Ryeowook.
Yesung tersenyum “Tidak ada yang perlu dipikirkan.”
Ryeowook dan Kyuhyun hanya tersenyum, “Baiklah kalau begitu.” Ucap Kyuhyun, mendoakan agar tak ada yang perlu disesali oleh hyung kesayangannya itu.
--
Sepulangnya dari bar, Ryeowook dan Kyuhyun merencanakan untuk bertemu Eunhyuk di taman dekat rumah Eunhyuk. Eunhyuk menyetujuinya.
“Kau !! Kau pikir kami tidak tahu kau memiliki pacar lain selain hyung? Maka, aku minta agar tidak menyakiti hati hyung!!” bentak Kyuhyun.
Eunhyuk hanya terdiam sepertinya ia tahu hal ini akan terjadi.
“Maka dari itu, aku mohon kepadamu agar tidak menduakan hyung. Tetapi kalau kau masih mau berpacaran dengan orang lain, tolong jangan pergi ke Chicago bersamanya !!”
Kali ini Eunhyuk tersentak bingung “Mwo? Chicago?”
Kyuhyun dan Ryeowook menggangguk, kali ini juga sedikit bingung “Bukankah Yesung hyung mengajakmu ke Chicago?”
“Ne, dia mengajakku, tapi tadi sore kami bertemu di taman, dan aku jujur semuanya tentang pacarku, dan dia bilang kami memang tidak jadi ke Chicago…” jelas Eunhyuk singkat.
Kini Kyuhyun dan Ryeowook bingung “Jadi hyung sudah tahu semuanya?” tanya Kyuhyun bingung.
Eunhyuk menggeleng “Memangnya kalian tidak diceritakan?”
Kyuhyun dan Ryeowook menggeleng.
“Sudahlah, kalau aku ceritakan, mungkin kalian tidak akan mengerti. Lebih baik, kalian tanyakan saja langsung!” tegas Eunhyuk sambil meninggalkan Kyuhyun dan Ryeowook.
Kyuhyun dan Ryeowook berpandangan, dan bersama-sama berseru “Cih, lagi-lagi dia memendamnya sendiri!” gerutu mereka.
--
Chicago
Sudah hampir dua minggu Yesung berada di Chicago, tanpa keluar dari kamar hotelnya. Tiba-tiba *ting tong.
Yesung membuka pintu kamarnya dan tersentak “Kyuhyun’a?! Ryeowook’a?! Kenapa kalian ada disini?”
Kyuhyun dan Ryeowook terkejut melihat keadaan hyugnya, berantakan, “Hanya memastikan hyung baik-baik saja.” Ucap Kyuhyun
Yesung tersenyum “Aku baik-baik saja, ayo masuk.”
Mereka duduk di meja makan dan Ryeowook bertanya dengan sengaja “Mana Eunhyuk, hyung?”
Yesung tersentak, dan dia tidak menjawab.
“Sepertinya ada cerita yang seharusnya hyung ceritakan.” Lanjut Ryeowook.
“Hyung, sudahlah, kami sudah tau semuanya. Dan kami sudah berada disini memperhatikan hyung semenjak dua minggu yang lalu. Hyung tidak keluar untuk makan atau jalan-jalan. Terpuruk sendirian.” Jelas Kyuhyun.
Tiba-tiba Yesung menangis “Mianhe, aku bingung, aku sesungguhnya sangat mencintainya. Maafkan aku yang tidak cerita pada kalian.”
Ryeowook memeluk Yesung “Hyung, masih banyak yang lain yang lebih baik dan tidak seharusnya hyung memendam semuanya sendirian, hyung.”
Kyuhyun menggangguk “Aku setuju, kami ada disini bersama hyung. Kami pasti bisa membantu.”
“Kau tahu hyung, satu hal yang membuat kami sedih bukanlah karena hyung tidak cerita pada kamu.” Ungkap Kyuhyun.
Yesung mendongkak dan bertanya, “Lalu?”
“Ketika melihat hyung berantakan dan memendam semuanya sendiri, itulah yang membuat kami sedih.” Jawab Ryeowook.
Kyuhyun membuka jendela kamar Yesung “Lihat hyung, masih banyak yang bisa dilihat disini, karena tidak ada Eunhyuk, biarlah kami yang menemanimu hyung. Sayang sekali, kita sudah disini, tetapi hyung hanya terpuruk dikamar kecil ini.”
Yesung tersenyum “Baiklah, aku mandi dulu.”
--
Malam itu, Chicago
Kyuhyun dan Ryeowook menarik Yesung yang ditutup matanya
“Hya !! Kalian menarikku seperti sudah mengenal tempat ini saja ? Aku mau dibawa kemana sih?” bentak Yesung yang tak suka ditarik-tarik seperti itu.
“Percayalah pada kami, hyung. Kalau hyung bersemedi gara-gara Eunhyuk itu selama seminggu di kamar hyung, maka kami sudah berkeliling-keliling Chicago gara-gara hyung! Jadi percaya sajalah.” Bentak Kyuhyun balik.
“Tapi, aku masih mau hidup. Kalian seperti ingin membawa aku kea lam kematian…” cerewet Yesung lagi.
“Hya ! Hyung ! Percaya sajalah, cerewet sekali sih!!!!” bentak Kyuhyun balik.
“Hya ! No !!! Kyuhyun !! Kau berani membentak hyungmu?!” bentak Yesung lagi.
“Ya! Ya! Ya! Kalian berdua ini, sudahlah. Hyung, kau jangan banyak memberontak, berat tahu. Dan kau Kyuhyun’a, diamkan sajalah, kalau hyung cerewet pertanda dia sudah membaik.”
Kyuhyun tersenyum jail “Ah, benar juga ya.”
“Hya! Maksud kalian apa cerewet pertanda membaik ?!?!?!?!!!!!!!”
“Aish, sepertinya kita juga harus menutup mulutnya…..” gumam Kyuhyun dan Ryeowook bersamaan.
--
Setelah bersusah payah, akhirnya mereka sampai di tempat yang dituju.
Kyuhyun dan Ryeowook akhirnya membuka tutup mata dan tutup mulut Yesung (mulutnya akhirnya ditutup juga).
Yesung melihat mereka berada di gedung tertinggi di Chicago, ia bisa melihat pemandangan malam yang begitu indah. Di depan matanya, terdapat meja makan yang sudah tertata rapi, dan juga sebotol wine favoritnya.
“Anja..” pinta Kyuhyun.
Yesung pun duduk.
“Kyuhyuna, Ryeowooka, jongmal gomawoyo….” Ucap Yesung tak tau ingin berkata apa lagi.
“Hyung, kenapa kau begitu sungkan?” tanya Ryeowook.
“Hyung sudah banyak membantu kami, sudah seharusnya hyung terbuka pada kami. Kita kan sudah seperti keluarga hyung.” Ucap Kyuhyun.
“Ne, hyung. Lain kali jangan memendam semuanya sendiri, hyung. Untuk urusan Eunhyuk, hyung, pasti bisa menemukan yang lebih baik lagi…” ucap Ryeowook terputus, dan lalu melanjutkan “…seperti aku?”
Kyuhyun dan Yesung langsung menatap Ryeowook, Ryeowook langsung salah tingkah “Ah, maksudku, yang baik seperti aku.”
Yesung akhirnya tertawa dan mengelus lembut kepala Ryeowook “Semoga saja..”
Ryeowook menuangkan wine ke gelas Yesung, Kyuhyun, dan gelasnya, mereka saling menatap dan akhirnya bersama-sama menggangkat gelas dan berkata “GEONBAE !!!!!” dan akhirnya tertawa.
--
Sepulangnya dari gedung tersebut, mereka kembali masuk ke salah satu bar, ingin mencoba salah satu beer disana, tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri mereka.
“Annyonghaseyo..” ucapnya.
“Kalian K.R.Y kan?”
Kyuhyun, Ryeowook dan Yesung mengangguk “Yeee…”
“Ah, aku fans kalian, bisa aku minta tanda tangan kalian?”
“Tentu saja.” Ucap Yesung sembari menandatangani kertas yang diberikan gadis itu.
“Tak menyangka disini kami juga bisa bertemu orang Korea.” Ucap Kyuhyun sambil tertawa.
“Sedang apa kalian disini?” tanya salah seorang fans itu.
“Ah, hanya jalan-jalan.” Jawab Ryeowook.
“Ja, ini..” ucap Kyuhyun sembari memberikan kertas yang sudah ditanda tangani itu.
“Ah, jongmal gamshamnida oppa. Um, bisakah aku meminta satu hal lagi?”
Kyuhyun, Ryeowook, dan Yesung memandang “Apa itu?” tanya Yesung.
“Di bar ini ada panggung kecil itu, bisakah kalian menyanyikan lagu yang aku sukai?”
Yesung, Kyuhyun, dan Ryeowook saling memandang dan akhirnya tersenyum “Tentu saja, karena kau fans Korea pertama kami yang kami temui disini. Lagu apa yang kau suka?” tanya Yesung.
“The night when Chicago died.” Jawab fans tersebut.
“Baiklah, kau kembali saja duduk. Lagu ini kami persembahkan untukmu.”
Fans tersebut ingin teriak histeris, tapi tak kuasa.
Setelah berunding akhirnya mereka naik ke atas panggung.
“Lagu ini sesungguhnya adalah lagu Korea, tetapi kami akan membawakan versi yang sudah di translate ke bahasa Inggris.” Ucap Yesung, dan setelah itu mereka mulai bernyanyi.
“….This night sings, ( …Malam ini bernyanyi, )
But you have already left on this day ( Tetapi kau telah pergi pada hari itu )
Now I am not lonely ( Aku tidak sendirian )
Now I am not sat ( Aku tidak sedih )
Without you ( Tanpa dirimu )
In this night, with friends ( Pada malam ini, bersama teman)
I hit the wine cup lightly and give a toast ( Aku akan menyatukan gelas wine dan membuat toast )
The love will make the days pass ( Cinta ini akan membuat hari-hari berlalu )
Out here with me, forever….” ( Mereka bersama denganku, selamanya….)
End-