Apa?
Sebenarnya apa sih yang saya cari di hidup ini?
Kadang saya merasakan diri ini tidak punya pencapaian apa-apa. Bingung, setelah lulus nanti mau gimana. Saya mau kerja, mau nikah, mau terus nulis fiksi. Tapi sejauh ini kayak so-so aja. Dan saya jadi superbingung sendiri.
Rasanya semakin hampa. Semakin tak bertujuan. Semakin nggak tahu mau ngapain. Saya nggak mau terlalu banyak buka sosmed, tapi kalau nggak buka sosmed, saya harus melakukan apa? Saya nggak punya siapa-siapa.
Makin lama, makin nyaman dengan kesendirian. Makin malas buka diri dan buka hati. Makin tersesat dengan kebingungan-kebingungan sendiri.
Kuliah bikin saya sadar bahwa saya ga minat sama dunia akademis. Tapi mau sepenuhnya aktif menulis fiksi juga minder. Dibandingkan kebanyakan orang lain, saya ini ga ada apa-apanya. Saya ini bukan siapa-siapa. Saya nggak tahu apakah ada karier tersedia buat saya di sana.
Mau nikah juga, tapi malas kenalan sama orang baru.
Saya pusing sendiri.
Merasa buntu.
Pengin menjauh dari orang-orang. Pengin uninstall WA. Pengin hapus semua akun medsos.
Tapi ga bisa. Ga bisa. Ga bisa. Saya butuh. Medsos itu penyembuh-semu-kesepian. Saya masih butuh.
Saya lemas. Saya ingin hidup saya bisa berarti dan bermanfaat.
Kadang saya membayangkan berada di alam kubur. Keabadian alam kubur, lalu Padang Mahsyar dan nantinya surga/neraka adalah sesuatu yang sulit dibayangkan oleh logika manusia. Saya gentar. Merasa diri ini masih kurang beramal dan banyak dosa.
Lalu saya takut. Dan kembali bertanya-tanya: apa yang saya inginkan dalam hidup? Apa yang saya kejar? Apa yang saya cari? Apa yang ingin saya lakukan?
Apa?
Kadang saya merasakan diri ini tidak punya pencapaian apa-apa. Bingung, setelah lulus nanti mau gimana. Saya mau kerja, mau nikah, mau terus nulis fiksi. Tapi sejauh ini kayak so-so aja. Dan saya jadi superbingung sendiri.
Rasanya semakin hampa. Semakin tak bertujuan. Semakin nggak tahu mau ngapain. Saya nggak mau terlalu banyak buka sosmed, tapi kalau nggak buka sosmed, saya harus melakukan apa? Saya nggak punya siapa-siapa.
Makin lama, makin nyaman dengan kesendirian. Makin malas buka diri dan buka hati. Makin tersesat dengan kebingungan-kebingungan sendiri.
Kuliah bikin saya sadar bahwa saya ga minat sama dunia akademis. Tapi mau sepenuhnya aktif menulis fiksi juga minder. Dibandingkan kebanyakan orang lain, saya ini ga ada apa-apanya. Saya ini bukan siapa-siapa. Saya nggak tahu apakah ada karier tersedia buat saya di sana.
Mau nikah juga, tapi malas kenalan sama orang baru.
Saya pusing sendiri.
Merasa buntu.
Pengin menjauh dari orang-orang. Pengin uninstall WA. Pengin hapus semua akun medsos.
Tapi ga bisa. Ga bisa. Ga bisa. Saya butuh. Medsos itu penyembuh-semu-kesepian. Saya masih butuh.
Saya lemas. Saya ingin hidup saya bisa berarti dan bermanfaat.
Kadang saya membayangkan berada di alam kubur. Keabadian alam kubur, lalu Padang Mahsyar dan nantinya surga/neraka adalah sesuatu yang sulit dibayangkan oleh logika manusia. Saya gentar. Merasa diri ini masih kurang beramal dan banyak dosa.
Lalu saya takut. Dan kembali bertanya-tanya: apa yang saya inginkan dalam hidup? Apa yang saya kejar? Apa yang saya cari? Apa yang ingin saya lakukan?
Apa?