Ini FF saya khususkan buat
akirayuka..
semoga dapat membuat harimu bahagia..
Dozo...
Starring : Domoto Yuka, Mikaru Yaotome, Inoo Kein, Airi Arioka, Chierie Yuri, Go-kun,dll
Genre: romance
“Go-kun, besok main ke sini lagi yaaaa” kata gadis kecil berkepang dua kepada teman laki-lakinya.
“Un.. demo aku dan ayah ibu mau pergi jauh. Ya kan bu?” kata anak lak-laki itu. Ibunya hanya mengangguk.
“Go-kun mau kemana obachan?” Tanya gadis kecil itu lagi.
“Kami semua mau ke Dubai sayang. Maaf ya kalo kalian harus terpisah padahal kalian baru saja berteman” jawab ayah dari go-kun sambil mengelus kepala gadis itu.
“Ne…. Okachan, Dubai itu jauh kah?”
“Jauh sekali Yuu-chan”
Gadis kecil bernama Yuka itu hanya bisa terdiam dan wajahnya berubah sedih. Dia dan Go-kun baru 2 kali bertemu dan sudah akrab sebagai teman main. Usia mereka saat itu terpaut 2 tahun, Yuka berusia 5 tahun dan Go-kun berusia 3 tahun. Sebenarnya Go-kun dan orang tuanya sudah menjadi tetangga selama 5 bulan namun Go-kun hanya bermain di dalam rumah saja dengan gadget-gadget yang di sediakan ayahnya. Ayah Go-kun bekerja disebuah pabrik elektronik terkenal sebagai manager marketing, karena itulah Go-kun selalu bermain dengan alat canggih keluaran terbaru dari pabrikan tersebut sehingga dia menjadi pribadi yang tertutup. Hingga pada suatu hari, saat Yuka yang sedang bermain lempar-lemparan bola dengan adiknya, bola itu masuk ke halaman belakang rumah dan mengenai salah satu gadget Go-kun. Seperti halnya anak kecil, muka innocent Yuka yang langsung meminta maaf karena sudah merusakkan salah satu gadget Go-kun dan bersikap seolah-olah tidak terjadi hal yang serius. Tak lama setelah Yuka meminta maaf, dia mendekati Go-kun dan bertanya-tanya tentang gadget yang ada disekitar Go-kun.
“Ini namanya apa?” Tanya Yuka
“Ini namanya gameboy” jawabnya ketus.
“Yuka mau main itu” katanya sambil menunjuk salah satu gadget Go-kun.
“Ini nintendo. Ini kalo kamu mau main. Di sini banyak gamenya”.
Mereka berdua asik bermain dan langsung akrab, sedangkan adik Yuka yang sedari lama menunggu kakanya mengambil bola tak kunjung embali dan memutuskan kembali ke rumah.
*Hari keberangkatan Go-kun dan sekeluarga..
“Terima kasih kalian sudah mengantar kami sampai bandara” kata ibu Go-kun sambil mernduk tanda mengucapkan terima kasih.
“Tidak apa-apa. Kalian jaga diri di sana yaa. Sering-sering kirim email” balas ibu Yuka. Ketika orangtua mereka sedang mengobrol, Yuka menghampiri Go-kun.
“Go-kun, jangan lupain aku ya”.
“Iya aku janji”
“Sebagai tanda janji kita, ayo kita bertukar barang. Ini aku kasi kamu gantungan kunci beruang. Gantungan ini diberikan oleh ayahku jadi sangat berharga. Tolong di jaga baik-baik” Kata Yuka saat memberikan gantungan beruang kesayangan miliknya.
“Aku mau kasi neechan apa yaa. Hmmm.. bentar dulu ya aku mau cari di dalam tas dulu.” Tak lama Go-kun mengernyitkan alis matanya tanda dia menemukan benda yang cocok diberikan kepada Yuka. Dia memberikan Yuka sebuah handicraft sutra berwarna putih. Terlihat barang itu begitu mahal untuk ukuran sebuah handicraft.
“Kata ibuku, ini mahal. Jadi neechan harus jaga. Jagan sampai hilang dan rusak”
“Aku janji” kata Yuka sambil mengangkat jari kelingkingnya untuk mengajak Go-kun mengikat janji dan mereka berdua sepakat tidak akan saling melupakan. Tak lama, pengumuman dari pihak bandara memanggil para penumpang tujuan Dubai untuk segera memasuki pesawat. Para orangtua dari Yuka dan Go-kun saling berpelukan dan berjabat tangan, sedang kan Yuka hanya melambaikan tangan ke arah teman kecilnya itu. Kemudian, pesawat yang mereka tumpangi berhasil take-off dengan selamat. Yuka memandang pesawat itu dengan mata yang berkaca-kaca dan dia berharap mereka akan bertemu lagi dilain kesempatan dan berharap juga Tuhan berbaik hati bisa mempertemukan mereka berdua kembali.
#14 tahun kemudian..
“Sakiiiit peruut, aduuuhhhh” kata Yuka berlari menuju kamar mandi.
“Eeee Yuka kamu mau kemana, cabutin rumput dulu” teriak om dari Yuka.
“Bentar om, saya sakit perut. Emergency!” Balasnya.
“Ya sudah, jangan lupa selesein semuanya baru kamu lanjutin kegiatan pribadimu”. Sekitar 10 menit, akhirnya Yuka selse dari kamar mandi dan mencabuti rumput-rumput liar di halaman belakang rumah omnya.
“Nasib.. nasib.. niat melanjutkan sekolah ke sekolahan TOP malah jadi pembantu. Waktu belajar jadi sedikit. Haaaaahhh..” gerutu Yuka sambil mencabuti rumput satu persatu. Saat akan memasuki bangku SMA, Yuka memutuskan untuk merantau ke daerah seberang untuk melanjutkan sekolah di SMA terkenal yang berisi dengan orang-orang pintar. Yuka sangat beruntung dia lolos dengan jalur beasiswa yang diikutinya dari bangku SMP. Dan sekarang dia tinggal bersama om dan tantenya, sehari-harinya sebelum berangkat sekolah dia harus melakukan pekerjaan rumah mulai dari menyapu dalam rumah dan halaman, mencuci piring, mengepel dan memasak untuk sarapan pagi.
“Oh Tuhan,, kapan penderitaan ini selesaiiiiii” gerutunya lagi.
“Yuka sebelum kamu pergi, belikan om rokok di mini market depan”
“Iyaaaaaaaaa om” jawabnya malas.
Jam sudah menunjukkan pukul 1 siang dan beberapa temannya sudah menelfon ke hapenya.
“Iya-iya tunggu bentar, aku sudah siap nih tinggal nyoees aja” Yuka mematikan telfonnya dan bergegas pergi dengan melajukan motor Honda merah dan memakai helm putih favenya menuju tempat nongkrong bersama teman-temannya. Sekitar 15menit perjalanan, akhirnya dia sampai di tempat yang dituju dan ternyata teman-temanya belum ada yang datang satupun.
“Aku sudah ngebut takut telat malah ga ada orang satupun” katanya dalam hati. Kemudian dia mengambil hape dari dalam saku jaketnya dan mencoba menghubungi salah satu temannya yang bernama Chierie.
“Halo”
“Halo Chi, kamu dimana? Kenapa disini ga ada orang?”
“Eeeng… aku udah sampai kok, kamu dimananya?”
“Aku di sebelah barat nih”
“Yaaahh kamu kita ngumpunya di timur”
“Ya udah, aku nyusul kesana”
“Ga usah biar aku yang kesana”
“Halo Chi kamu ngomong apa, kenapa bisik-bisik. Halo,,, halo,,”
Berkali-kali Yuka mengatakan halo tapi suara Chierie menghilang walaupun telfonnya belum ditutup. Tiba-tiba dari belakang, BYUUUUURRR!!! Satu ember berisi air selokan, kembang 7 rupa dan tepung ditumpahkan ke badan Yuka dan Yuka hanya berteriak dengan kejutan siraman dari teman-temannya.
“HAAAAPPPYYY B’DAAAYYYY YUUKAAA”
“Kaliaaaannn, kan aku sudah mandi. Tega”
“Ini semua ide Mikaru” jawab temannya yang memakai kacamata yang terlihat judes.
“Kami masih punya kejutan untuk kamu Yuu-chan. Chi tutupin matanya” perintah Mikaru
“Kalian ini apa-apaan sih.. norak banget jangan 4L4Y deh” Yuka meronta-ronta saat akan ditutup matanya.
“Udah diem aja. Aku yakin kamu pasti sukaaa” kata Chierie sambil menutup mata Yuka dengan kain hitam. Pandangan Yuka seketika gelap dan dia hanya bisa mendengar teman-temannya yang sedang mempersiapkan kejutan itu. Seseorang dari belakang Yuka kemudian pelan-pelan melepaskan kain penutup matanya dan Yuka yang saat itu juga tahu siapa orang yang ada dibelakangnya. Sebelum penutup mata itu terbuka, Yuka memegang tangan orang itu dan bermaksud menghentikan apa yang sedang dilakukannya.
“Ini bukan kejutan lagi. Aku sudah tahu siapa orang yang ada dibelakangku” terka Yuka.
“Yaaahhh Yuu-chan udah tahu, ga seru,, apppeee. Sia-sia kejutan yang cup siapkan untuk ekat” balas Mikaru dengan nada kecewa. Kemudian Yuka membalikkan badannya dan memeluk orang yang tadinya akan membuka penutup matanya.
“Aku tahu itu pasti kamu” kata Yuka.
“Dari mana kamu tahu embem” Tanya orang itu.
“Aku tahu itu kamu dari aroma wangi tubuhmu” lalu Yuka membuka penutup kepalanya dengan tangannya sendiri. Dia menatap orang itu dalam dan tersenyum yang membuat matanya menghilang.
“Aku suka saat kamu tersenyum dan tertawa mbem” kata orang itu.
“Fuma, kau bisa saja. Aku senang kamu di sini” balas Yuka.
“Cieeeee… romantisnya. Udahan dunk pelukannya ada yang iri nih” sela Yui. Karena malu mereka berdua melepaskan pelukannya dan hanya saling merangkul pinggang.
“Fuma, kamu sama siapa kesini?” Tanya Yuka kepada kekasihnya itu.
“Biasa mbem, sama my best friend” jawab Fuma.
“Ooooh, trus Kento kemana?” tanyanya lagi.
“Tuh lagi ngerayu cewek di sebelah sana” tunjuk Fuma.
“Kamu ga apa2 kotor begini gara-gara tadi aku peluk”
“Its okey mbem, ntar kan bisa mandi lagi”. Katanya sambil mencubit pipi pacarnya itu.
Hari itu dilalui dengan bahagia, Yuka yang saat itu berulang tahun mendapatkan kejutan dari sahabat-sahabatnya termasuk Yuka mendapat kado special dari kekasihnya, sebuah kalung dengan mainan berbentuk beruang.
“Genkz, udah sore nih, kita-kita pulang yaa. Sekali lagi happy b’day. Byeee” Chierie dan kawan2 pamitan dan hanya tinggal Fuma dan Yuka yang berada ditempat itu.
“Mbem, ntar malem kita dinner berdua yuk. Jam 8 aku jemput”
“Eeh? Aku ga janji beib. Om ku pasti ga ngasi”
“Tenang mbem sayang, aku sudah dapat izin dari om dan tante kamu kok. Dandan yang cantik ya”
“Ntar kalo aku dandan cantik, malah make-upnya ilang kena angin”
“Aku jemput kamu pake mobil. Ntar aku ngerent car, hehe..”
“Jiaah. Dia mau sewa mobil”
“Baiklah, sampai jumpa nanti malam. Aku ingin malam ini menjadi malam paling membahagiakan yang tidak akan pernah aku lupakan selamanya. Aku tidak tahu apakah tahun depan kita bisa merayakan ulang tahunmu lagi”. Setelah itu, mereka berdua berpisah ditempat itu.
*malamnya…
“Iiihh udah setengah 8, aku belum siap2, belum cantik. Sebaiknya aku pake baju apa? Aduuuhhh” Yuka memilih2 baju yang kira-kira mana yang cocok untuk dia kenakan dan akhirnya pilihannya tertuju pada sebuah gaun ungu simple.
“Baju oke sekarang make-up” katanya dalam hati. Yuka memoles mukanya dengan alas bedak lalu dia menempelkan bedak tipis ke wajahnya dan kemudian dia tidak lupa menggunakan eye shadow, eye liner, blush on dan yang terakhir dia mengoleskan lipstick berwarna natural, untuk sentuhan terakhir dia menyematkan jepitan beruang bling-bling pemberian dari kekasihnya saat ultah tahun lalu dan tak lupa juga Yuka mengenakan kalung pemberian Fuma tadi. Selesai sudah rias-meriasnya dan ternyata waktu sudah menunjukkan waktu hampir 8. Tak lama terdengar suara mobil berhenti di depan rumahnya. Dengan cepat Yuka mencari sepatu yang cocok dengan dan segera menghampiri kekasih hatinya yang baru tiba. Yuka keluar dari kamarnya dan pergi menuju teras, dia melihat Fuma sedang mengobrol dengan omnya.
“Nah itu dia Yuka om. Kami pergi dulu om” pamit Fuma.
“Oke, hati-hati di jalan dan antar Yuka pulang sebelum jam 12 malam” pesan omnya kepada Fuma.
“Baik om. Ayok mbem kita pergi”. Yuka mengangguk dan segera masuk ke dalam mobil. Rencananya Fuma ingin mengajak Yuka dinner di resto yang romantis. Saat dalam perjalanan, Fuma terus-terusan memuji dandanan Yuka yang malam itu terlihat begitu cantik. Karena asik mengobrol, mobil yang dikendarai Fuma keluar jalur dan dari arah yang berlawanan datang sebuah mobil mini bus dengan kecepatan tinggi dan langsung menyambar bagian kanan mobil sehingga mobil Fuma dan Yuka terbalik danterseret sejauh 10 meter dari tempat kejadian.
Saat itu juga mereka berdua tak sadarkan diri, begitu banyak darah di kursi, dashboard dan kaca mobil. Masyarakat yang melihat kecelakaan itu langsung mengevakuasi korban yang ada di dalam mobil, Yuka berhasil di keluarkan dari dalam mobil yang terbalik itu, sedangkan Fuma masih terjepit badan mobil. Kakinya terjepit dan susah dikeluarkan, darah terus mengucur dari kepalanya. Sepertinya telah terjadi benturan hebat di kepalanya, tak lama pertolongan datang dari kepolisian dan sekitar 35 menit akhirnya Yuma berhasil di keluarkan dan mereka berdua cepat-cepat dilarikan ke Rumah Sakit terdekat.
Begitu sampai di RS, mereka berdua ditempatkan di UGD dan diperiksa di ruangan terpisah. Luka yang diderita Yuka tidak terlalu parah, hanya luka lecet dikepala dan tangan namun dokter memutuskan untuk memeriksa lebih lanjut kalau-kalau ternyata terjadi luka dalam serius. Sedangkan di ruang yang berbeda, dokter berupaya menyelamatkan nyawa Fuma yang memiliki banyak luka di kepala dan kaki. Fuma masih tak sadarkan diri dan sama sekali tak ada reaksi apapun. Kemudian, dokter memerintahkan suster untuk membawakan alat pemompa jantung elektrik dan mulai menaruhkan alat itu di dada Fuma. Denyut jantungnya terus melemah dan sekarag malah menghilang. Dokter berulang kali merangsang jantung Fuma dengan alat itu namun sama sekali tak ada perubahan. Akhirnya dokter menyerah dan menyatakan bahwa Fuma sudah meninggal dunia.
Orang tua Fuma yang baru tiba d RS langsung histeris dan ibunya jatuh pingsan mengetahui anak satu-satunya meninggal dengan tragis. Disusul keluarga dari Yuka datang dan sama histerisnya. Teman-teman Yuka dan Fuma terus berdatangan ke RS, terlihat Kento begitu terpukul ditinggal oleh sahabat sejatinya. Keesokan harinya Fuma dimakamkan, pemakaman hari itu dihadiri oleh teman-teman dan keluarganya dari Fuma. Hanya Yuka yang tak terlihat di prosesi pemakaman Fuma karena Yuka masih tak sadarkan diri di RS.