May 27, 2016 18:52
Author :chinen devi
Main cast: daichii/arichine
Switch gender,yuri as a girl
Tiba lah hari sabtu, hari dimana sebelumnya daiki dan yuri janjian ke pasar malam.
"Okasan, yuri sama daichan pergi dulu ya !" Teriak yuri semangat menggandeng sang kakak.
"Iya okasan, kami pergi dulu"
Lanjut daiki.
"Jangan pulang terlalu malam ya!!!" Teriak okasan.
#didalam rumah
"Ya tuhan aku mulai khawatir, papah cepatlah pulang ada yang mama mau diskusikan !"
Gerutu okasan dalam hati berharap suami nya cepat pulang dari dinas nya diluar kota, okasan semakin khawatir dengan hubungan yuri dan daiki.
#di pasar malam
"Daichan, aku lapar, aku mau takoyaki, belikan untukku ya ?"
Rengek yuri.
"Iya kamu duduk dulu dibangku sebelah sana, biar niichan yang antri, antrian nya panjang sekali, nanti kamu lelah"
Tunjuk daiki pada sebuah bangku taman.
Yuri berjalan kearah bangku yang ditunjuk oleh daiki, tampak seorang pemuda tampan duduk sendirian disana .
"Ano, permisi. Boleh aku duduk disini juga ?"tanya yuri.
"Silahkan" kata pemuda itu ramah.
Diam beberapa saat, tiba tiba pria itu membuka suara .
"Ano, kamu anak kampus meiji bukan ?" Tanya pemuda itu.
"Eh bagaimana kau tau ?" Heran pada pria disampingnya ini, karena yuri merasa tidak pernah melihatnya.
"Karena aku juga kuliah disana, tapi kita berbeda jurusan wajar saja kau tak pernah melihatku, kamu arioka yuri kan ? Aku tau namamu, karena beberapa lelaki dikelasku sering sekali membicarakan mu dan menunjuk nunjukmu ketika kamu lewat depan mereka, jadi aku tau kau , dan sekarang aku bertemu dengan mu disini, sebuah kebetulan ya, oia kita belum kenalan, namaku yuto nakajima." kata pemuda itu lembut sembari mengulurkan tangannya .
Dari kejauhan daiki yang melihat yuri berbicara dengan seorang pria langsung berlari menghampiri mereka, belum sempat yuri memegang tangan yuto, daiki sudah menariknya pergi tanpa mengatakan apapun , daiki hanya menatap tajam yuto .
"Ohhh, jadi lelaki itu yang sering orang orang bicarakan, Jadi dia kakaknya yuri ? Aku jadi tertarik untuk mendekati yuri ! Aku mau tau apakah benar apa yang orang orang bilang, tidak akan ada yang bisa mendekati yuri karena kakaknya akan selalu mengancam lelaki yang mencoba mendekati yuri" gumam yuto dalam hati.πππ
"Daichan!, Kenapa sih tiba tiba narik yuri, sakit tau" oceh yuri sembari berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman daiki.
"Tidak apa apa, niichan bosan mengantri sendirian, temani niichan ya !"πππ Daiki tersenyum tanpa dosa .
"Dasar aneh, tadi nyuruh yuri duduk dan tunggu disana, sekarang narik paksa, daichan aneh !"πππ
Cukup lama mereka mengantri ,mereka harus mengantri ulang dari belakang karena ulah daiki.
Setelah mendapatkan takoyaki nya mereka makan dibangku yang tadi yuri duduk ,namun bangku itu sudah kosong, pria yang tadi duduk bersama yuri sudah pergi, dalam hatinya yuri merasa tidak enak dengan lekaki tersebut apalagi ia tau bahwa mereka satu kampus.
"Yuri aaaaaaa" ucap daiki sembari menyuapi yuri dengan sebuah takoyaki bulat.
"Daichan! Itu terlalu besar kamu kira mulutku muat!"πππ
"Baiklah" daiki menggigit setengah dari takoyaki itu kemudian memberikannya pada yuri, yuri tersenyum dan memakannya.
Banyak orang yang berlalu lalang. Bagi mereka yang melihat yuri dan daiki pasti mengira mereka adalah sepasang kekasih .
Dari kejauhan ternyata pria yang bernama yuto itu memperhatikan daiki dan yuri.
"Aku merasa mereka terlalu berlebihan sebagai kakak dan adik, terlebih lagi, Tatapannya tadi itu membuatku kesal saja, tatapan apa itu seperti seorang kekasih yang cemburu, aku jadi semakin semangat ingin tau lebih banyak soal mereka, lagi pula yuri itu cantik, tidak salah banyak pria yang mengejarnya"πππ
Setelah daiki dan yuri selesai makan, mereka berkeliling melihat lihat semua stand yang ada disana, daiki tak melepas sebentar pun gandengannya dengan yuri, yuri sendiri sangat nyaman bersama daiki, ia terlihat manja pada daiki.
"Tangan ini, tangan ini sangat hangat dan lembut, apa ia akan selalu menggandengku seperti ini seterusnya? Maafkan aku tuhan, maafkan keinganku yang sangat tidak mungkin ini"π«π«π«
Ucap yuri dalam hati sambil menatap daiki dalam dalam, memandang sosok kakak yang sangat ia sayangi.
"Yuriiiiii, heiii , kenapa bengong nanti dicium setan loh. Mending dicium niichan! Lagi bengongin kenapa punya niichan tampan begini ya?" πππ
"Apaan sih daichan mulai deh genit plus narsisnya"πππ
Setelah berkeliling dan membeli beberapa suvenir mereka pulang.
"Tadaima" sapa keduanya .
"Okaeri, kenapa lama sekali perginya okasan sampe ngantuk nungguin"
Sahut okasan sedikit gugup menatap kedua anaknya, tampak sebuah kekhawatiran diwajahnya.
"Okasan, kenapa nungguin kami segala? Aku kan bawa kunci sendiri lagi pula aku juga kadang pulang malam tapi tidak pernah ditungguin begitu" jawab daiki sedikit heran.
"Kau sudah biasa , tapi yuri kan tidak pernah pulang selarut ini" suaranya mulai melemah , ia tertawa kecil, terlihat seperti ia berusaha menyembunyikan sesuatu.
"Tapi yuri kan pergi sama daichan, okasan tidak perlu khawatir begitu, sudahlah yuri duluan ya besok ada kelas pagi. Oyasumi okasan dan daichan" jawab yuri sembari memeluk okasan dan daiki mengucapkan selamat tidur .
"Aku juga tidur ya okasan, besok kan kerja" ucap daiki, belum sempat beranjak dari tempatnya berdiri okasan memegang tangannya.
"Ikut okasan sebentar daiki, ada yang ingin okasan bicarakan" kini raut wajah okasan terlihat serius.
Mereka menuju teras depan, duduk berhadapan,
"Daiki, Apakah kau mau kerja di amerika ? Di restoran milik pamanmu disana ?" Tanya okasan to the point tanpa basa basi juga aba aba.
"APAAAH ?LAGIII ? AMERIKA ?"
suara daiki mengeras.
"Kenapa ? Waktu SMP kan kamu 3 tahun tinggal dengan paman, pasti kamu sudah akrabkan dengan keluarga pamanmu ? Lagi pula pamanmu akan mebayar gajimu besar disana, kamu akan lebih cepat maju"bujuk okasan.
"Tidak okasan, aku ingin bekerja disini, aku ingin tetap berada dirumah ini, aku sudah besar okasan, biarkan aku memilih apa yang ingin aku lakukan, maafkan aku okasan, tapi aku tidak bisa" suara daiki melemah namun terdengar bahwa ia yakin dengan jawaban dan keputusannya.
''walau hanya beberapa tahun ?"
"Maaf okasan" daiki menunduk lemas.
"Baiklah, okasan mengerti ,sudah sana tidur besok kan harus bekerja" okasan menepuk pelan pundak daiki, daiki hanya mengangguk dan berjalan meninggalkan okasan .
Okasan mengeluarkan handphonenya, dan mengirimkan sebuah pesan pada suaminya .
"Pah, usahakan pulang lebih cepat ya, okasan ingin membahas masalah itu, masalah yang paling okasan takutkan dari dulu"πππ
#dalam rumah .
Daiki yang berniat tidur, masuk kedalam kamar , namun bukan kamar miliknya yang ia masuki, tetapi kamar milik yuri, ia berjalan berhati hati menuju kasur yuri, ia berbaring disebelah yuri yang tidur membelakanginya dan memeluknya dari belakang .
"Yuriii, niichan tidak ingin berpisah denganmu lagi" bisiknya pelan.
"Memangnya daichan mau kemana?" Tanya yuri yang terbangun karena pelukan daiki ,ia reflek berbalik menghadap daiki, bibir yuri menempel tepat dihidung daiki, yuri sediki menjauhkan kepalanya .
Kini daiki malah mendekat menempelkan bibirnya pada bibir yuri, yuri yang kaget melotot tak percaya ia berusaha mundur namum daiki mengeratkan pelukannya.
"Tolong diam untuk saat ini yuri" bisik daiki disela ciuman mereka, yuri hanya terdiam. Mereka terdiam lebih dari lima menit .sampai akhirnya daiki yang melepaskan ciuman itu, ia berjalan menuju pintu keluar.
"Yuri, maafkan niichan, tapi jangan pernah minta penjelasaan apapun soal barusan, niichan sayang yuri, niichan ga akan pernah ninggalin atau nyakitin yuri, oyasumi"
ucapan daiki terdengar serius , terdengar seperti malam dimana daiki pertama tidur dikamar yuri, yuri hanya mengangguk pelan, ia tak bisa berkutik jika daiki sudah serius seperti itu .
#chinenyuri #hsj #heysayjump #yurichinen