Never let you go 2

Apr 22, 2016 00:17

Tittle : never let you go
Genre : drama, romantic, againts
Pairing :yamachii daichii
Chinen as a girl

3 hari setelah yuri dirawat.

"okaeri" ucap yamada sambil membuka pintu apartemennya,
"Aku senang karena kau sudah boleh pulang yuri, ayo kita kekamar kau harus beristirahat"ucap yamada sambil memapah yuri memasuki kamar mereka .

" sudahlah kau boleh keluar aku ingin istirahat" ucap yuri yang masih kelihatan acuh .

"Kenapa aku harus keluar? ,aku ingin disini menjagamu" seru yama sembari memegang tangan yuri .

"Maaf yamada san, walau katanya aku ini tunanganmu , tapi aku yang sekarang bahkan tidak mengingatmu, aku risih ada orang asing disini, bisakah kau menunggu diluar? Dan aku ingin bertanya apa kau tau dimana handphone ku?" Ucap yuri bahkan tak menatap wajah yamada .

"Baiklah yuri, aku mengerti, aku tau kau orang seperti apa, kau memang tidak sembarangan berdekatan dengan orang, diawal kita berkenalan kamu juga sedikit cuek dengan ku, ini handphone mu" ucap yamada berusaha tegar didepan yuri sembari memberikan handphone yuri.

1 jam yamada menunggu yuri ia hanya duduk disofa, diam memikirkan keadaan yang sedang terjadi, ia berusaha tegar karena baginya yuri selamat dari kecelakaan itu saja sudah cukup .
Bunyi bel pintu apartemen membuat lamunan nya buyar, ia segera bangun dan membuka pintu apartemennya , betapa kaget ia lihat daiki sudah berada didepan matanya.
"Yamada, maaf aku datang kesini , aku tau yuri sudah keluar , sebenarnya aku tidak ingin mengganggu kalian selama 3 bulan kedepan, tapi barusan yuri menelepon menyuruh ku datang. Aku menolak. Tapi ia bilang ia kesepian, aku tidak bisa membiarkan dia bersedih"
Ucap daiki seraya memberikan penjelasan .

"Ahhh jadi itu alasan dia meminta handphonenya , huufftt baiklah silahkan masuk, aku juga tidak tega melihat dia sedih, tapi ku mohon bantu aku agar yuri kembali mengingatku" kata kata yamada terdengar seperti orang yang putus asa.
"Tenang yamada aku tidak akan mengambil kesempatan dari hilangnya ingatan yuri, kau tau kan aku bukan orang seperti itu ?"

Yamada hanya diam, tubuh nya serasa sulit melangkah, sesampai depan kamar ia membukakan pintu untuk daiki, saat daiki masuk dan memberikan bunga untuk yuri, yuri langsung memeluk daiki dengan eratnya .

"Daichan , aku sangat rindu padamu. Kenapa kamu baru datang sekarang ? Kenapa selama 3 hari ini kami tidak datang melihatku ?"

Daiki berusaha melepaskan pelukan yuri, "yuri seperti yang aku bilang, aku bukan lagi kekasihmu, aku kesini hanya tidak ingin melihat mu sedih, dan aku ingin bilang kalau aku akan pergi untuk 3 bulan ini, aku ada urusan kerjaan diluar kota,(tentu saja ini bohong) dan kau harus berusaha mengingat semua yang telah kau lupakan, lihat ? Lihat pria dipintu itu ? Dialah orang yang kamu cintai dia tunanganmu yuri, harus berapa kali ku bilang, kau lihat betapa dia terpukul melihat keadanmu?"
Yuri hanya terdiam,kemudian menangis .

"Daichan jahat, kamu ga pernah mikirin perasaan aku, kamu ga tau rasanya harus tinggal bersama orang yang bahkan ga kamu kenal"

"Yuri, kita sudah buat kesepakatan , ingat ?, cobalah untuk sembuh dulu, kalau dirimu saja menolak ingatan itu kembali bagaimana kamu bisa ingat semuanya ? Ku mohon yuri"

"Baiklah kalau memang itu yang daichan inginkan , bilang saja kau sudah tidak mencintaiku lagi, sudah pergi sana, jangan pernah kembali lagi, dan kamu !"
Yuri menunjuk yamada .

"Ehh a aa aaaku?" Tanya yamada terbata .

"Iya , biasa aku memanggilmu dengan sebutan apa?" Tanya yuri.

"Ryochan" kini yamada sedikit tersenyum.

"Ryochan, aku lapar tolong buatkan aku makanan."

Yamada mengangguk dan segera kedapur.
Daiki keluar tanpa mengatakan apapun , dia tidak mau menjawab yuri lebih banyak, iya takut akan memberatkan lagi keputusan yuri barusan, daiki menuju kedapur.
"Yamada , aku mohon jaga dan rawat dy dengan baik, aku percaya padamu "
"Tenang saja , kau lupa aku ini tunanganya ? Tentu saja aku akan menjaga dan merawatnya sepenuh hati"

Daiki tersenyum dan segera meninggalkan apartemen yamada dan yuri.

Toktoktok.
"Masuk" sapa suara yuri dari balik pintu kamar.
Yamada masuk membawa nampan berisikan makanan yang lumayan banyak dan duduk di samping yuri.

"Ayo makanlah, selagi masih hangat"

"Kamu tau semua makanan kesukaanku ? Terimakasih , kamu pria yang baik, mungkin saja daiki benar. Aku akan berusaha mengingat semua nya, aku sedih dengan ucapan daiki tadi, tapi aku tau kesungguhan daichan atas ucapanya tadi, dan aku yakin, aku tidak salah memilihmu. Karena kamu orang yang sangat baik dan perhatian, ryochan bantulah aku mengingatmu onegai"
"Dengan senang hati sayang" balas yamada sembari memegang lembut pipi yuri,

Beberapa hari berlalu, masih belum ada tanda tanda kembalinya ingatan yuri, tetapi hubungan kedua nya mulai membaik.

Kini sudah 1 bulan semenjak kepulangan yuri kerumah , yuri sudah tidak bekerja 2 bulan sebelum kecelakan yang menimpanya, yuri memang berenti kerja karena ia ingin mepersiapkan acara pernikahan nya sendiri, sehari hari yuri hanya mengurus apartemen sambil menunggu yamada pulang, hal itu terasa membosankan baginya, jam menunjukan pukul 3 sore.
"Hhmmm , msh 2 jam sebelum ryochan datang mungkin aku bisa berjalan jalan sedikit keluar" ucap yuri dalam hati.
Yuri mengenakan matel panjangnya dan bergegas keluar kamar apartemennya, iya berjalan kearah lift, entah kenapa pandangannya tertuju pada sebuah tangga, yuri seperti melihat sesuatu di dalam pikiranny, ia menyusuri tangga itu beberapa lantai iya lewati sebelum pada akhirnya ia sampai diatap gedung apartemen.

"Kenapa aku merasa sering ketempat ini" yuri menyusuri atap apertemen itu berjalan kesebelah kiri iya melihat sebuah papan dengan goresan sebuah nama dan beberapa kalimat dibawah nama tersebut.

"Ryori? Apa ini ? Ahhhh kepalaku , apa ini aku yang membuatnya ? Ahhhhh kepalaaakuuuuuuuu"
Mendadak yuri tak sadarkan diri.

Tepat pukul 5.15 sore, yamada sudah pulang ke apartemennya ya memang semenjak kecelakaan itu yamada selalu pulang dengan segera, karena ia tidak ingin meninggalkan yuri sendirian terlalu lama, terlebih kondisinya yang terkadang tiba tiba merasakan sakit dikepalanya.
"Tadaima" sapa yamada menandakan iya sudah pulang kerumah, tidak seperti biasanya yuri tak menjawab salam nya ,
"Yuri, dimana kau ? Yurii ?" Ucap yamada dengan nada bicara yang semakin terdengar keras.
Ia memeriksa setiap sudut ruangan tetap tidak menemukan yuri.
Iya berlari keluar dan menuju lantai bawah, iya bertanya pada penjaga apartemen, apakah ada yang melihat yuri keluar apartemen, tetapi tak satu orang pun yang melihat yuri keluar hari itu .yamada kembali kekamarnya, ia kembali memeriksa setiap sudut aprtemennya, tetapi yuri tidak ada dimanapun, iya terdiam berfikir keras kemana yuri pergi.
"Ahhhhh , masih ada satu tempat di apartemen sini yang belum ku cek"
Dengan gesit yamada berlari ke atap gedung, ia melihat sekeliling, benar saja iya melihat yuri tergeletak di lantai tak sadarkan diri, iya berusaha menggendong yuri, saat tak sengaja matanya tertuju pada sebuah papan.
"Ryory , yuri akan selalu sayang dan cinta sama ryochan, tolong jangan pernah berhenti mencintaiku ya, yuri akan selalu mencintaimu" ucap yama seraya membaca tulisan dipapan kayu itu , air matanya menetes, tak kuasa lagi dibendung bahkan untuk menggendong tubuh yuri yang kecil itu saja iya merasa lemas , dipeluknya erat erat tubuh yuri, " yuri , akh sangat menyayangimu , sampai kapan pun. Aku janji, tolong sadar lah sadar."tangis yamada masih memeluk yuri erat erat.

"Ryochan" panggil yuri dengan suara yang terdengar sendu .

"Syukurlah yuri akhirnya kamu sadar, aku sangat khawatir, kenapa kamu berada disini, kenapa kamu keluar apartemen, sudah ku bilang berapa kali. Kalau mau keluar harus sama aku, kenapa sih kamu ga pernah mikirin perasaan aku ? Kamu gatau betapa aku khawatir sama kamu"ucapan yamada tiba tiba terhenti, sebuah bibir merah muda membungkam mulut yamada , yuri menciumnya dengan lembut.

" ryochan, maafkan aku membuatmu khawatir, kepalaku sakit saat membaca tulisan ini tiba tiba sekelebat memori datang ke otakku,
Aku belum tahu pasti kenangan apa yang muncul dari memoriku, tapi satu hal pasti yang sudah ku ketahui, tulisan itu aku sendiri yang membuatnya, kini walau hanya itu yang ku ingat, aku sudah tau betapa dulu aku mencitai kamu, terimakasih sudah menjagaku sebulan ini terimakasih sudah sangat mencintaiku" sambil memeluk yamada erat erat.

Tunggu chap slanjutnya ya 😂😂😂

#hsj #heysayjump #chinenyuri #yurichinen

Previous post Next post
Up