[Fanfic] Sweet Vanilla Cupcake (1/11)

Feb 21, 2013 14:28

Title       : Sweet Vanilla Cupcake (1/11)
Cast       :
  • Matsushima Sou (Sexy Zone)
  • Sherina as Kawaguchi Rina
  • Morimoto Shintaro (Johnny’s Jr / Bakada6) as Sou’s childhood friend
  • Kato Yui (OC), Horikoshi Haruna (OC), Nakamura Yuta (OC) as Sou’s close friend since grade 1 → orang-orang yang hanya numpang lewat beberapa detik
  • Nakayama Sayo (OC), Handa Kaori (OC) as Rina’s friends
Genre   : School-life, romance
Rating   : G
Type : Multichapter

~ CHAPTER 1 ~
~The new student~
Pagi itu, matahari tampak menyembul malu-malu di ufuk timur. Sinarnya mulai memancar menghampiri permukaan bumi. Sinarnya menyusup di antara celah-celah yang dapat dilaluinya, tak terkecuali celah jendela kamar seorang gadis kecil yang masih tertidur lelap.

Kriiiiiiing

Tangan mungil gadis itu perlahan keluar dari balik selimut dan meraih jam beker berbentuk burung hantu yang ada di atas meja di samping tempat tidurnya. Setelah mematikan jam bekernya yang terus berbunyi, ia menyibak selimutnya dan membuka matanya perlahan.

“Sudah pagi? Cepat sekali,” gadis kecil itu merenggangkan semua tubuhnya yang terasa kaku setelah tidur sejak pukul sepuluh malam.

Gadis itu lalu bangkit dan pergi menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi dan memakai seragam barunya yang masih terlihat licin, gadis itu pergi ke ruang makan untuk sarapan.

“Ohayou, kaa-chan,” sapa gadis itu ketika sampai di ruang makan.
“Ohayou, Rina,” ibu gadis bernama Rina itu keluar dari dapur sambil membawa nampan berisi sarapan yang baru saja matang. Ibu Rina menata makanan itu di atas meja makan, sementara Rina memeriksa isi tasnya.
“Ohayou,” seorang laki-laki paruh baya muncul dari ruang tengah dan berjalan menuju meja makan.
“Ah, ohayou, too-chan,” sapa Rina pada laki-laki yang merupakan ayahnya itu.
“Rina, kau mau kuantar ke sekolah?” tawar ayah Rina sambil mengambil lauk yang ada di meja makan dan menaruhnya di piring di depannya.
“Tidak perlu, too-chan. Aku bisa berangkat sendiri. Aku bisa naik bus nanti,” ujar Rina sebelum menyendokkan nasi ke dalam mulutnya.
“Baiklah, too-chan tidak memaksa,” ucap ayah Rina.

Setelah selesai sarapan dan memasukkan bento ke dalam tas, Rina pamit berangkat. Di sepanjang jalan, ia terus memegang kertas yang berisikan rute yang harus dilaluinya agar sampai di sekolah. Berhubung ia belum hafal dengan daerah ini, Rina pun akhirnya mencatat rute menuju sekolahnya.

Begitu sampai di depan gerbang sebuah bangunan besar bertuliskan “SMP Yato”, Rina berhenti. Sekali lagi Rina membaca tulisan yang tertera di kertas yang ada di tangannya, lalu mendongak menatap bangunan yang ada di depannya. Bangunan dengan 3 lantai dan lapangan yang luas. Rina menghela nafas pelan. Takut. Ya, ia merasa takut. Ini bukanlah tempat yang ia kenal. Tapi ini adalah tempat yang harus ia kenal untuk dua tahun ke depan. Setelah menyakinkan diri, Rina pun melangkah memasuki halaman sekolah.

“Permisi,” Rina mengetuk pelan pintu ruang kepala sekolah.
“Hai,” terdengar sahutan dari dalam dan beberapa saat kemudian pintu tersebut terbuka. Seorang perempuan berusia sekitar 40 tahun keluar dari ruang kepala sekolah sekolah dan berdiri di depan Rina.
“Apakah kau Kawaguchi Rina?”
“Hai, sou desu. Watashi wa Kawaguchi Rina desu,” Rina membungkukkan badannya sedikit.
“Ah, masuk, masuk. Watashi wa Kobayashi Umi desu. Kepala sekolah SMP Yato. Di dalam akan saya jelaskan tentang peraturan dan kegiatan di sekolah ini,” Kepala sekolah membuka pintu ruangannya sedikit lebih lebar dan mempersilahkan Rina masuk. Rina membungkukkan badannya sekali lagi dan berjalan memasuki ruang kepala sekolah.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan ketika akhirnya kepala sekolah membawa Rina menuju kelasnya. Kelas 2-10. Rina mencoba mengingat-ingat letak kelasnya supaya ia tidak tersesat ketika ia jauh dari kelas nanti.

Kepala sekolah mengetuk sebuah pintu kelas. Beberapa saat kemudian pintu itu terbuka dan seorang guru laki-laki keluar. Kepala sekolah menjelaskan bahwa gadis yang ia bawa adalah Kawaguchi Rina, seorang siswa pindahan. Mendengar hal itu, guru laki-laki tersebut mengangguk pada kepala sekolah. Kepala sekolah pun berjalan pergi setelah sebelumnya menepuk pundak Rina pelan.

“Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru, pindahan dari Sendai,” ucap guru laki-laki tersebut, membuat seluruh murid diam.

Setelah beberapa saat, Rina pun berjalan masuk ke dalam kelas. Ia berdiri di depan kelas. Dipandanginya wajah-wajah murid di kelas itu. Mereka semua akan menjadi temannya. Rina menghela nafas perlahan.

“Kawaguchi Rina desu. Yoroshiku onegaishimasu,” ucap Rina sambil membungkukkan badannya.
“Rina, silahkan tempati bangku yang kosong. Kami sudah menyiapkan bangku untukmu,” kata guru laki-laki itu sambil menunjukkan ke bangku kosong yang ada di pojok kelas.
“Hai. Arigatou gozaimasu, sensei,” Rina membungkukkan badan sekali lagi sebelum akhirnya berjalan menuju bangkunya.

********************

“Yabe. Apaan nih, aku bisa kesasar kaya gini? Masa iya, cuma ke kamar mandi ujung-ujungnya bisa kesasar kaya gini?”

Rina terus menggumamkan kata yang sama di sepanjang lorong yang ia lewati. Beberapa menit yang lalu ia pergi ke kamar mandi di saat pergantian pelajaran. Tapi sekarang ia tidak tahu harus lewat kemana. Ingatannya yang buruk membuatnya tersesat di sekolah yang cukup luas ini.

“Ini kenapa pintunya sama semua sih? Halah…Tadi aku di kelas 2-10 kan ya? Mana sih ya ampun…” gumam Rina lagi.

Setelah dirasa cukup lama dan berputar-putar, Rina akhirnya sampai di pintu kelas dengan tulisan 2-6. Rina menghela nafas lega lalu membuka pintu kelasnya.

“Are? Sekarang apa lagi? Ini kenapa orang-orangnya pada hilang? Kemana sih?” raut wajah Rina berubah dari senang menjadi kecewa. Kelas 2-10 kosong. Tidak ada siapa pun di sana.
“Chotto matte. Tadi sepertinya… kepala sekolah bilang soal kelas memasak kan? Nah, jangan-jangan mereka ke kelas masak lagi,” Rina berkata senang. Tadi ia baru saja melewati kelas memasak jadi Rina masih hafal di mana kelas itu. Rina pun berjalan kembali menuju lorong-lorong yang tadi dilewatinya.

Rina pun tiba di depan pintu kelas bertuliskan “Cooking class”. Ia membuka pintu kelas tersebut.

“Osakunate sumima….sen,” Rina terdiam. Ini…
“Sumimasen, kamu siapa ya? Sensei belum pernah lihat kamu sebelumnya,” tanya seorang guru perempuan pada Rina yang diam mematung.
“Ano… A, ahaha. Sepertinya saya salah kelas. Hahaha, sumimasen, sensei,” Rina cepat-cepat berbalik dan keluar dari kelas itu lalu menutup pintu. Ia bersender pada pintu.

‘Apa itu tadi? Itu tadi bukan teman-teman sekelasku! Jangan-jangan… Jangan-jangan… Aku salah masuk kelas beneran! Huwaaaaa, baka baka baka!’ batin Rina geram sambil memukul-mukul kepalanya sendiri.

“Ano, sumimasen, apa yang kau lakukan di sini?”

Rina berhenti memukul kepalanya sendiri dan mendongak. Ia melihat seorang laki-laki yang tengah berdiri di dekatnya. Benang berwarna kuning yang dijahit membentuk garis ada di rompi seragamnya. Laki-laki ini murid kelas 3.

“Kau…kelas 2 ya?” ujar laki-laki itu sambil memperhatikan rompi seragam Rina.
“H-hai. Aku kelas 2-10,” jawab Rina lirih.
“Hm? Kelas 2-10? Bukankah seharusnya kelas 2-10 sekarang ada di gedung olahraga? Ini waktunya kalian olahraga kan?” tanya laki-laki itu dengan wajah heran. Rina terdiam sesaat.
“Olahraga?” tanya Rina bingung sambil mengerjap-erjapkan matanya beberapa kali.
“Memangnya kau murid pindahan sampai tidak tahu jadwal pelajaranmu sendiri?” laki-laki itu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Ia memandang Rina dengan tatapan kesal.
“Aku memang murid pindahan, jadi aku belum hafal jadwal pelajaran. Arigatou gozaimashita,” Rina membungkukkan badannya tanda terima kasih.
“Ehem, bisakah kau minggir. Kau menghalagi pintu. Aku harus mengikuti kelas memasak,” laki-laki itu berdeham kecil.
“A-ah, sumimasen,” Rina langsung menyingkir dari depan pintu kelas. Laki-laki itu berjalan melewatinya dan memasuki kelas tanpa mengucapkan apapun lagi pada Rina. Rina hanya bisa menatap pintu kelas memasak yang kini telah menutup.
“Well, baiklah,” ujar Rina akhirnya lalu berlari menuju gedung olahraga.

#TBC

morimoto shintaro, fanfic, fanfic : romance, matsushima sou, multichapter fanfic, fanfic : school-life, sexy zone fanfiction, #tbc, indonesian fanfiction

Previous post Next post
Up