Judul: Jika Tak Pernah Ada “Arashi” - Ohno
Fandom: Arashi
Length: Drabble
Summary: Apa yg mungkin terjadi jika Arashi tidak pernah terbentuk? Mungkinkah Ohno benar-benar keluar dari JE?
Discalimer: 100% Fiksi. Kesamaan nama, dan tempat adalah memang suatu kebetulan, karna itu merupakan ide dari cerita, hanya ditambah dengan beberapa ide dari si penulis.
--
Melelahkan. Hanya satu kata itu yg bisa menggambarkan hari-hariku sejak aku lolos menjadi seorang anggota Jhonnys Jr. Tiap harinya kami selalu berlatih menari, entah untuk menjadi penari latar para senpai kami atau untuk penampilan kami sendiri di acara yg memang khusus untuk para Jr. Bosan? tentu saja aku merasa bosan dengan semua hal ini. Walaupun aku menyukai tari dan bernyanyi, tapi semua ini terasa begitu membebani. Satu hal yg benar-benar bisa membuatku merasa relaks adalah menggambar, dan aku menyukainya, sangat menyukainya.
“Ohno-kun, kamu sudah tau belum bahwa Sakamoto-kun akan debut!” cerita Machida-kun dengan penuh semangat, yg hanya kujawab dengan anggukan kepala. Saat itu kami sedang beristirahat dari latihan rutin kami. Aku dan Machida-kun bisa dibilang sangat dekat, bahkan mungkin dia adalah sahabatku, itupun jika Machida-kun mengganggapku sahabat. Aku yg memang pendiam dan memang lebih suka menyendiri untuk mencari ide gambarku berikutnya, namun entah mengapa orang-orang lebih senang menganggapku melamun, padahal kan aku tidak sedang melamun tapi hanya sedang mencari inspirasi, entah mengapa bisa berteman dekat dengan Machida-kun yg terbilang cukup cerewet. Entahlah, akupun tidak mengerti apa yg ada di pikiran Machida-kun.
“Ohno-kun, lagi-lagi kamu melamun ya?” tanya Machida-kun dengan nada merajuk, “yah kalau tidak melamun memang bukan Ohno-kun, sih,” lanjutnya dengan tertawa kecil, membuatku menengok ke arahnya dengan pandangan bingung.
“Yaa, semuanya kembali berkumpul, kita mulai lagi latihannya!” teriak koreografer-san yg nampaknya sudah siap menyiksa kami untuk beberapa jam ke depan.
--
“Ohno-kun, selesai kamu mengganti pakaian, kamu diminta datang ke ruangan Iijima-san,” ujar salah seorang staff kepadaku sesaat sebelum aku memasuki ruang ganti.
“Hai, arigatougozaimasu,” jawabku kemudian memasuki ruang ganti. Betapa kagetnya aku ketika aku memasuki ruang ganti, Machida-kun tetiba datang ke arahku dengan senyuman yg cukup mengerikan.
“Ohno-kun, kamu disuruh ke ruangannya Iijima-san?” tanyanya.
“I-iya.. Kenapa?” ujarku waswas.
“Selamat ya,” jawabnya, masih dengan senyuman mengerikan di wajahnya.
“Untuk apa?” tanyaku semakin bingung.
“Yaaah, nanti juga kamu tau untuk apa aku menyelamatimu, hahaha. Sudah, sana cepat ganti baju, jangan sampai Iijima-san berubah pikiran hanya karna kamu terlambat menemuinya,” pesan Machida-kun, kemudian pergi meninggalkanku yg masih bingung dengan perkataanya. Mengapa dia menyelamatiku? Memangnya sehebat itukah jika kamu dipanggil ke ruangannya Iijima-san? Berbagai macam pertanyaan terus menerus muncul di pikiranku hingga tak sadar aku menabrak tembok dan membuat seluruh isi ruang ganti tertawa. Memalukan.
--
“Ah, silakan masuk Ohno-kun,” ujar Iijima-san mempersilakanku masuk dengan ramah, “ahaha silakan duduk, Ohno-kun,” lanjutnya ketika melihatku tetap berdiri di dekat pintu, kemudian melanjutkan percakapannya di telepon.
“Nah Ohno-kun, apakah kamu tau mengapa kamu dipanggil ke ruangan saya?” tanyanya ketika dia telah selesai dengan teleponnya. Akupun menggelengkan kepala, tanda tidak tau, “ Jadi, kamu saya panggil ke sini karna kamu berkesempatan untuk memulai debutmu. Bersama dengan Sakamoto Masayuki-kun, Nagano Hiroshi-kun, Inohara Yoshihiko-kun, Morita Go-kun, Miyake Ke-kun, dan Okada Junichi-kun. Nama grup kalian memang masih belum diputuskan, tapi debut kalian akan dipakai untuk theme song Wolrd Cup of Volleyball,” jelasnya.
Hah? Aku akan debut? Benarkah? Apakah aku mimpi? Ah, tapi tunggu dulu, World Cup of Volleyball? Apakah itu artinya aku harus ikut bermain voli? Uwah, aku tidak bisa main voli, bagaimana ini?
Seperti bisa membaca pikiranku, Iijima-san berkata, “Tenang, kamu tidak perlu main voli kok. Kamu dan grupmu hanya akan menyanyikan lagu untuk turnamen voli itu saja, tidak lebih.”
Terus terang, ucapan Iijima-san membuatku lega dan bahagia. Akhirnya aku akan memulai debutku. Akhirnya aku tidak menyandang nama ‘Junior’ lagi. Ah, jadi ini maksud Machida-kun? Ahahaha aku senang sekali rasanya. Ternyata menjadi seorang Jhonnys tidak seburuk yg kupikirkan.
--
Owari~
Hahahaha, isinya benar-benar ngarang banget xD
-Yoha-