Jealousy

Apr 17, 2014 12:26


Jealousy

Junsu POV
Aku ingin menelpon Chunnie. Aku kangen sekali dengan dia. Aku dan dia tidak bertemu hampir 2 bulan.
‘Yeobseyo Chunnie?’
‘Yeobseyo, Su. Ada apa? Aku sedang syuting sekarang. Mian.’
‘klik.’ Chunnie memutuskan telepon.
‘Ah mungkin dia memang sedang sibuk. Tapi kok dari belakang dia terdengar music dari club gitu ya? Ah sudahlah. Oh iya drama chunnie yang episeode 1 satu sudah tayang ya. Nonton aaah. Pasti di Youtube dah ada.’ Aku berbicara sendiri seraya menuju kamarku.
Saat aku melihat drama itu, entah mengapa hatiku sakit melihat Chunnie ciuman dengan wanita itu.
‘Tenang Su. Itu kan hanya film. Itu hanya tuntutan peran. Kau juga berciuman dengan pasanganmu saat Xiahzart.’ Aku menenangkan diriku.
Saat aku browsing youtube lagi aku menemukan mv laguku dengan trailer drama Yoochun aku buka video itu. Ternyata dalam video itu menunjukkan bahwa Yoochun dengan wanita itu melakukan bed scene. Aku shok melihatnya. Semenjak saat itu aku tidak ingin bicara mau pun bertemu dengan dia. Semua telepon dari dia aku tidak angkat. Suatu hari dia datang ke apartemenku.
‘Suuu… Buka pintunya. Kenapa kau menghindariku?’ dia menggedor pintu apartemenku karena sedari tadi dia membunyikan bel pintu tapi aku tidak membukakan pintu untuknya.
‘Suuu….. Aku salah apa? Beritahukan padaku biar aku bisa menjelaskan semuanya.’ Aku tetap tidak bersuara seolah tidak ada siapa - siapa di kamar ini.
‘Suuu… Dimana kau? Kenapa kau menghindariku?’ aku mendengar suara Chunnie sepertinya dia sedang menangis. Aku pun menangis di dalam kamar tapi aku menutup mulutku agar dia tidak tahu aku ada di dalam kamar.
Setelah beberapa saat, di depan pintu sudah tidak ada suara lagi. Karena aku penasaran aku membuka pintu pelan. Ternyata Chunnie tidak pergi juga, dia malah tertidur di tembok depan pintuku. Dia pasti kedinginan di luar. Aku masuk mengambil selimut untuk dia. Saat aku menyelimuti dia, dia terbangun. Aku langsung masuk ke dalam apartemen lagi dan mengunci pintu. Chunnie lalu menggedor pintu lagi.
‘Su aku tahu itu kau. Su… aku salah apa?’
‘Sudahlah. AKu tidak ingin bertemu denganmu sementara. Biarkan aku menenangkan pikiran dahulu.’ AKu berteriak dari dalam.
‘Su tapi beritahu aku dulu, aku salah apa?’
‘Tidak ada apa - apa.’
‘Su.. aku tahu kau berbohong. APa karena hari itu aku tidak menjawab teleponmu?’
‘Tidak ada apa - apa kok. Tenang saja. Sepertinya lebih baik kita jaga jarak dulu ya. Banyak gosip. AKu tidak ingin karirmu hancur dan aku juga sedang sibuk.’
‘Su…. Kenapa kau menghindariku?’
‘Aku tidak menghindarimu. Lebih baik kita putus dulu sementara. Aku ingin serius dalam pekerjaan.’
‘Apa maksudmu, Su? Aku tidak ingin kita putus. Kita masih bisa fokus dalam pekerjaan walaupun kita pacaran. Kau tahu itu. Kita sudah lama bersama.’
‘Mian Yoochun, aku sedang ingin serius dalam pekerjaan. Kau tahu sifatku. Jika aku ingin serius aku tidak ingiin ada yang menggangguku.’
‘Baiklah jika itu maumu. Aku akan menuruti kemauanmu. Aku akan terus menunggumu.’

Sudah beberapa bulan aku tidak menghubungi Yoochun. Begitu pula dengannya dia tidak menghubungiku juga. Suatu hari aku bertemu dengan Yoochun lagi karena kami ada pekerjaan bersama yaitu membuat album 3rheevoices bersama dengan Jaejoong hyung.

TBC

angst, yoosu, length: chaptered, shonen ai

Previous post Next post
Up