Title: Sincere [Prolog]
Pairing: Tadaiki, Takanoo. Tapi buat chapter kedepannya, ada YabuNoo & YamaChii.
Genre: Romance, angst.
Rating: G?
Summary: Takaki dan Daiki adalah sepasang suami suami. Dan orangtua takaki menginginkan cucu.
A/N: girl!inoo. Terinspirasi dari film india chori chori sato sato *mencoba ngelawak* *plesetan shori sato* *krik* -_- Maksud saya film chori chori chupke chupke.
Daiki duduk sambil menyandarkan kepalanya di bahu suaminya, Yuya.
Mereka berdua sedang menonton acara TV kesukaan mereka di minggu pagi ini.
Ting.. Tong..
Suara bel mengganggu saat-saat berduaan mereka.
Dengan agak malas, daiki bangkit dari sofa, kemudian membuka pintu rumah mereka.
Daiki terkejut saat mengetahui, kalau orang tua Yuya berkunjung ke rumahnya.
"Mama.. Papa.. Silahkan masuk" ucap Daiki.
Tetapi orangtua Yuya mengabaikan Daiki.
Mereka berjalan masuk ke dalam rumah dan langsung memanggil Yuya.
"Yuya! Mama ingin berbicara dengan kamu!"
Yuya terlonjak kaget saat mendengar suara ibunya.
"Mama? Sejak kapan disini? Ada apa?"
"Mama dan papa mau berbicara dengan kamu. Dan ini bersifat PRIBADI" Ucap ibunya dengan penekanan pada kata pribadi.
Daiki yang sadar kalau ibu mertuanya menyindirnya, segera menunduk dan berjalan keluar dari ruang tempat suami dan mertuanya tersebut.
Daiki dan Yuya telah menikah sejak 2 tahun yang lalu.
Saat mereka akan menikah, keluarga mereka tidak setuju, ini dikarenakan mereka berdua adalah laki-laki.
Tetapi mereka tetap melanjutkan pernikahan mereka, karena mereka yakin, lambat laun keluarga mereka pasti akan menerima pernikahan mereka.
Tetapi, perkiraan mereka berdua salah.
Keluarga Daiki mengusir dia, dan sudah mencoret nama Daiki dari silsilah keluarga Arioka.
Sedangkan keluarga Yuya, mereka tetap menganggap Yuya sebagai anaknya, tetapi tidak menganggap Daiki sebagai menantunya.
Daiki yang sudah di luar ruangan tempat Yuya dan orangtuanya berbicara, menempelkan kupingnya di tembok, mencoba menguping pembicaraan mereka.
"Ada apa lagi sih ma?"
"Mama sama papa kesini ingin membicarakan tentang perjanjian kemarin!"
"Aku kan sudah bilang kalau aku tidak mau!"
"Yuya! Ini semua demi kebaikan kita!"
"Tapi aku tidak mau menyakiti Daiki, ma! Aku mencintai dia!"
"Yuya.. Kamu harus menyetujui permintaan kami. Papa sudah menyiapkan perempuan yang akan mengandung anakmu.."
"Yuya, kami hanya ingin yang mewarisi perusahaan keluarga kita berasal dari darah dagingmu.
Lagipula, kalau kamu setuju, mama akan menerima Daiki.."
Airmata keluar dari mata bulat Daiki, dan mengalir di pipi gemuknya.
Dia langsung berlari ke dalam kamarnya saat mendengar suara orangtua Yuya berjalan keluar dari ruangan itu.
Sesampainya di kamar, Daiki naik ke atas tempat tidurnya dan membenamkan wajahnya di bantal.
Dia menangis sekeras yang dia bisa.
"Dai-chan..?"
Mendengar suara Yuya yang memanggil namanya, membuat tangisan Daiki menjadi lebih keras lagi.
"Kamu kenapa?!" Yuya terlihat khawatir melihat daiki yang menangis.
Dia pun duduk di pinggiran tempat tidurnya.
Daiki lalu bangun dan menatap ke arah Yuya.
"Kenapa kamu tidak setuju dengan permintaan orangtuamu?"
"A-apa maksudmu?"
"Aku tidak akan marah, Yuya.."
Daiki lalu mendekatkan dirinya ke Yuya, meletakkan kepalanya di dada Yuya dan melanjutkan tangisnya yang tadi terputus.
"Aku hanya ingin diterima oleh keluargamu, Yuya.."
~ tbc ~