Bosan

Jan 13, 2022 21:08


Sekali kali post dalam bahasa Indonesia (padahal karena bahasa jepangnya lagi mentok)

Ternyata, dunia emang sekeras itu. Kalau gak pinter pinter bersikap, bisa kebawa arus kemana-mana. Pinter bersikap pun sebenernya gak menjamin gak akan kebawa wkwkkw.

Lucu ngeliat orang yang terlalu ngurusin orang lain wkwk kayak gak ada kerjaan lain sampe hidup orang lain diurusin. Padahal kita bukan anaknya, bukan saudaranya, bukan keluarganya, tapi tetap diurusin. Entah terlalu baik, terlalu nyantai atau terlalu bodoh.

Orang sekarang bilang, "terus bersyukur buat rezeki yang udah dikasih" sambil ngeliatin saldo atmnya. Buat apa? Aku baru tahu kalau definisi bersyukur sekarang adalah dengan memperlihatkan apa yang kita punya ke orang lain. Dulu waktu belajar agama perbuatan kayak gitu namanya riya, tapi kalo sekarang udah berubah jadi bersyukur wkwkwk

Padahal orang lain bisa jadi gak seberuntung dia. Gak semua orang bisa punya saldo atm sebanyak dia. Gak semua orang punya rezeki yang sama kayak dia. Padahal ada banyak cara untuk bersyukur, dengan tidak memamerkan apa yang sudah diberikan.

Kenapa gak bilang bersyukur sudah dikasih tangan sama Allah jadi bisa membantu sesama? Kenapa gak bilang bersyukur sudah diberi penglihatan jadi bisa melihat kalau dunia ini indah? Kenapa bersyukur nya hanya karena materi aja? Padahal itu semua bisa jadi hanya sementara. Apa karena hanya sementara maka harus lebih sering ditunjukkan?

Ngeliat diriku yang sekarang, aku selalu ingin mengasihaninya.



Karena dia semakin jauh dari apa yang orangtuanya harapkan.

Karena "dia yang sebenernya" semakin jauh dari apa yang orang lain lihat.

Karena semakin banyak topeng yang harus dia pakai sampai dia akhirnya perlahan kehilangan jati dirinya sendiri.

Karena semakin dia ingin terlihat sempurna sampai otaknya berhenti bekerja.

Karena semakin terasa kesepiannya sejak dia mulai meninggalkan ibadah.

Karena semakin takutnya dia dengan rasa dibenci dan tidak diinginkan.

Dan semakin dia tidak menghargai dirinya.

Dan semakin dia berpikiran,

tidak akan ada yang menemaniku sampai akhir.

aku akan sendirian.

di dunia

di akhirat

sendiri

Previous post
Up