Flash Back:
che.. what a pain.. aku gak perlu peduli ama dia.. kan?
___________________________________________________________
Akhirnya Kanda bisa tidur setelah pertengkaran semalam. Kanda pikir ini cuma pertengkaran kecil biasa seperti yang dulu. Cepat atau lambat dia pasti akan muncul kembali dan mengganggu Kanda.
Tapi ternyata tidak..
Pagi ini
(
Read more... )
Ia berjalan menuju hutan di sekitar Black Order, yang pepohonannya sudah berdaun coklat kemerahan, begitu juga tanah yang ditutupi oleh daun-daun yang berguguran. Suasananya sangat menyenangkan dan tenang, apalagi ia memang menyukai warna musim gugur.
Setelah berjalan beberapa saat, ia akhirnya sampai di sebuah tempat lapang dengan sebuah pohon besar yang berdiri kokoh. Tempat ini adalah tempat rahasianya, yang biasa ia gunakan untuk menenangkan diri bahkan untuk kabur dari tugas-tugas yang diberikan Bookman. Ia duduk di bawah pohon tersebut, membuka pembatas buku dan mulai membaca.
Setengah jam kemudian ia merasakan derap langkah kaki tak jauh darinya. Ia berhenti membaca. 'Finder kah?' pikirnya. Namun ia berpikir, siapapun yang datang kesitu, pasti bukan akuma atau apapun yang berbahaya. Tempat ini aman. Dengan pikiran itu, ia melanjutkan bacaannya.
Tiba-tiba ia mendengar suara seseorang memanggil namanya, sehingga ia terlonjak kaget. Lavi menoleh kebelakang dan melihat sesosok laki-laki berambut panjang yang tidak asing baginya.
"Kand-- Yuu, apa yang kamu lakukan disini?"
Reply
".... Kenapa?"
Reply
"Kenapa apa?" tanyanya bingung. "Dan... kenapa kamu bisa tahu tempat ini?"
Reply
Dia tak peduli dengan pertanyaan Lavi kenapa Kanda bisa tau tempat ini. Karena pohon ini tempat istirahatnya sampai ditemukan orang lain. Orang lain yang selalu terlihat hancur ketika duduk di pohon ini.
Reply
"Kamu bilang kamu ingin aku pergi... Dan tidak berurusan denganku lagi." ujarnya. "Jadi aku melakukan apa yang kamu inginkan."
------
[OOC : lol pohon keramatt!! XD]
Reply
"Baka, aku minta kamu pergi. Bukan berubah."
Reply
Ia menghela nafas dan tersenyum. Memang harus begini... "Aku tidak berubah kok Yuu," ujarnya sembari berjalan menghampiri Kanda dan menepuk pundaknya dari belakang. "Aku cuma... agak marah. Yah, aku ini cuma manusia biasa dan tentu saja bisa marah." ia kembali tersenyum.
"Maafkan aku ya Yuu? Aku memang benar-benar bodoh."
Reply
Leave a comment