Tip Tap Toe [Part 02]

Jul 06, 2010 19:35

Fandom: Durarara!!
Characters: Shizuo H, Vorona, Tom T.
Rating: 13+
Warning: Spoiler identitas Vorona, pembahasan rokok, ambisi Vorona.

Part 1 sudah diketik di Ms.Word, sekarang mengetik kelanjutannya dari HP. Untuk yang menyukai snippet ini, versi utuhnya akan dipublikasikan di FFn; tenang saja.

Tip-tap-tip-tap

Mereka masih belum berhenti berjalan.

Mengapa gadis itu tidak beriringan saja dengan mereka, sehingga ia tidak perlu dicurigai macam-macam?

Simpel: karena ia tidak suka rokok. Tom merokok. Shizuo juga. Hanya saja, si bartender nyentrik memutuskan untuk tidak menyalakan lintingan tembakau beracun itu ketika mengetahui Vorona tidak menyukainya.

Tom bahkan memuji kouhai*-nya gentleman karena hal kecil ini.

Namun, Vorona tidak peduli.

Biar saja kedua pria itu mengepulkan asap. Itu artinya, ia hanya perlu menambah jarak di antara dirinya dan mereka. Atau bisa juga ia mengenakan masker gas, menjadi Shingen-versi-wanita. Tentunya tanpa jas laboratorium putih yang akan menutupi tubuh proposionalnya.

Tip-tap-tip-tap

Alasan lainnya adalah, karena masih ada rasa gentar di nuraninya pada si bartender fenomenal.

Rasa gentar, takut. Rasa yang notabene dirasakan oleh semua yang baru pertama kali bertemu dengan Shizuo Heiwajima dan melihat kekuatannya.

Serta rasa respek yang muncul secara otomatis dari instingnya. Insting dari seorang assassin yang terlatih dan berpengalaman selama bertahun-tahun.

Ia berbahaya.
Serahkan semuanya pada Simon ketika ia lepas kontrol.

Tip-tap-tip-tap

Karena saat ini, aku sedang mengumpulkan segenap keberanian dan harga diri yang telah kau hancurkan tanpa kau sadari.

Tip-tap-tip-tap

Dan saat ini, aku berusaha untuk terbiasa 'bekerjasama' denganmu. Aku mencoba terbiasa, hingga rasa takutku hilang.

Tip-tap-tip-tap

Pada akhirnya, aku akan menghancurkanmu.

Tip-tap-tip-tap

Hancur. Lenyap. Enyah. Menyingkirlah karena kau mempersulit jalan hidupku.

Tip-tap-tip-tap

Kau. Kau―

Tip-tap-tip―

"Hya―"

Terhuyung. Gadis dengan banyak pikiran di kepalanya itu, nyaris kehilangan keseimbangan ketika mereka akan menyebrang jalan. Nyari terjatuh secara memalukan hanya karena perbedaan tinggi trotoar dan jalan raya yang akan disebrangi.

―tep

Nyaris, kalau saja sang assassin tidak segera berpegangan dengan lengan sang bartender fenomenal yang dimasukkan ke saku celana hitamnya.

"...Ah―?"

Buk.
Yak. Cut here =w=

animangame talk, fanfic

Next post
Up