Fic : Don't Leave Me Nii-san..

Jul 20, 2013 19:32

Pairing : HosoyanxMassu

"Apa-apaan itu?!" Hosoya bertanya dengan nada marah dan tidak senang.

"Hah? Kenapa nii-san? Apanya yang apa-apaan? Aku tidak mengerti.." Senyum di wajah Masuda hilang ketika tiba-tiba dilempari pertanyaan seperti itu. Dia tidak mengerti dan bingung. Mereka berdua sedang ada di lobby studio. Masuda baru saja datang dan menunggu Hosoya selesai karena Hosoya bilang ingin bertemu. Dan bagaimana dia tidak bingung, baru saja Masuda hendak menyapa saat melihat "kakak"-nya itu keluar dari pintu, namun justru dia mendapat pertanyaan seperti itu lengkap dengan wajah sebal dan marah dari Hosoya. Wajah yang tidak pernah ia lihat, yah~ ia pernah melihatnya tapi tidak pernah ditujukan padanya. Hosoya tidak pernah marah pada Masuda, menasehati iya bagaimanapun Hosoya lebih tua, tapi jika marah itu tidak pernah.

"Kau jangan pura-pura tidak tau!"

"Tapi aku memang tidak mengerti nii-san.. Apa yang kau bicarakan? Bagaimana aku bisa mengerti jika baru bertemu kau sudah membentakku seperti itu?" Masuda menjawab Hosoya, dia ingin tahu apa yang dibicarakan oleh Hosoya meskipun sebenarnya dia sendiri agak takut melihat Hosoya seperti itu.

"Aku melihat birthday event-mu." jawab Hosoya pendek dan ketus.

"Lalu? Kenapa dengan birthday event ku? Apa ada ucapanku yang menyinggungmu?"

"Kau mengucapkan sesuatu yang membuatku kesal!" Masuda makin bingung, dia mengingat-ingat birthday eventnya kala itu. Apa yang sudah ia katakan hingga Hosoya marah seperti ini.

"Masih belum ingat? Apa itu *Daisuki onii-chan*? Jangan bilang kau tidak mengatakannya!"

Setelah mendengar itu baru Masuda mengerti, dia ingat dia memang mengatakan itu. Saat itu Washisaki sebagai pembawa acara menanyakan mengenai seiyuu yang sering bekerja dengannya selain Hosoya, yang jelas sering bekerja bersamanya. Orang itu adalah Hirakawa Daisuke, seorang seiyuu yang sudah senior.

*Flashback*

"Kau memanggil *nii-san* pada Hosoya-san, benar? Bagaimana dengan Hirakawa Daisuke-san? Akankah kamu memanggilnya Daisuke-niichan?" tanya Washisaki-san.

Masuda dengan wajah terkejut menjawab "Apa?! Tidak! A-aku tidak akan bisa! Dia... Tidak.. Itu terasa aneh!"

"Kau harus mencobanya.. Aku akan berperan sebagai Hirakawa-san yang datang bekerja. Masuda-kun, ohayou."

Masuda membungkukkan badannya "Ohayou gozaimasu, Hiraka-..."

Kemudian keduanya tertawa, termasuk penonton kala itu.

"Sudah kukatakan itu tidak mungkin."

"Mari coba sekali lagi. Masuda-kun ohayou."

Masuda membungkukkan badan sekali lagi "Ohayou gozaimasu Daisuki, oniichan" dan dia tertawa malu.

*End Flashback*

"Oh itu... Iya aku memang mengatakannya tapi kan.."

"Tapi apa? Kukira yang kau anggap kakakmu hanya aku. Ternyata tidak ya? Kau sudah mau menggantikan posisiku dengan Hirakawa-san?"

"Tu-tunggu nii-san.. Iya aku memang mengatakan itu, tapi itu kan karena Washisaki-san yang menyuruhku. Aku tidak akan pernah bisa memanggil Hirakawa-san seperti itu. Memang aku menghormatinya, tapi aku tidak akan pernah bisa memanggilnya *nii-san*."

"Kau bisa bicara seperti itu sekarang, tapi nyatanya kau mengucapkan *Daisuki onii-chan* saat itu. Kalau kau memang menyukainya jangan cari aku lagi. Kau membuatku kecewa Masuda!"

Masuda langsung diam dan terkejut, dia tidak sanggup mengatakan apa-apa lagi. Mendengar nama keluarganya yang meluncur dari mulut Hosoya bagaikan dunia runtuh saat itu juga. Tidak.. Hosoya tidak pernah memanggil nama keluarganya. Dia selalu memanggil "Toshi" di saat mereka sedang berdua. Di muka umum pun dia memanggil Masuda dengan "Damassu". Tidak pernah sekalipun sejak mereka pertama bertemu Hosoya memanggilnya dengan "Masuda". Menurut Hosoya itu terlalu formal.

"Hubunganku selesai denganmu! Kau bukan adikku lagi!" Hosoya mengucapkan itu sambil pergi berlalu.

Ucapan "kakak"-nya itu membangunkan dia dari keterkejutannya. "Tu-tunggu nii-san!!"

Tapi Hosoya tidak mempedulikan Masuda lagi, dia hanya berbalik sebentar dan berkata "Dan aku tak mau kau memanggilku seperti itu lagi." Nada bicara dan pandangannya begitu dingin. Kemudian dia meninggalkan Masuda berdiri disitu sendirian.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Toshi! Toshi..."

"Nii-san!!" Masuda membuka mata dan terbangun. Nafasnya tidak karuan, jantungnya berdegup kencang, air matanya mengalir tanpa ia sadari. Dimana aku.. Sofa? Studio?

"Toshi.. Kau kenapa? Mimpi buruk ya?"

Masuda menoleh baru menyadari dia tidak sendirian disitu. "Nii-san..?" Masuda memanggil orang yang sedang bersamanya, memastikan pada dirinya bahwa yang ada di hadapannya itu adalah "kakak"-nya, Hosoya Yoshimasa.

"Iya ini aku Toshi.. Kau kenapa? Hm..? Tadi kau tidur baik-baik saja koq.." Tanya Hosoya lembut sambil mengusap kepala Masuda.

"Nii-san!!" Masuda memeluknya dengan erat, air matanya tambah mengalir deras.

"Are? Kau kenapa Toshi...? Ssshh.. Tenanglah.." Dia memeluk dan mengelus punggung Masuda menenangkannya. "Hei.. koq menangis.. Jangan menangis Toshi.. Kau mimpi buruk, tenanglah.. Sshh.. Tidak apa-apa Toshi.." Hosoya terus mengucapkan kata-kata itu dan tidak berhenti mengelus punggung Masuda.

"Kuambilkan air minum ya..? Agar kau lebih tenang.." Tapi Masuda menggeleng dan tidak mau melepaskan pelukannya.

"Tidak mau.. Jangan pergi nii-san.."

Hosoya menghela nafas. "Baiklah.. aku tidak kemana-mana koq. Aku disini Toshi. Tapi jangan menangis lagi.. Aku sedih melihatmu seperti ini.."

Beberapa saat kemudian tangis Masuda mulai reda. Nafasnya sudah lebih teratur, dia sudah lebih tenang. Dia mulai menyadari bahwa tadi dia sedang istirahat dari proses pengambilan suara untuk sebuah anime, Kimi no Iru Machi. Kebetulan Hosoya juga satu proyek dengannya. Dan sepertinya dia tertidur di pundak kakaknya ketika sedang beristirahat.

Jadi itu semua mimpi. Mimpi yang terasa sangat nyata sekali. Benar-benar mengerikan. Masuda bergidik ngeri membayangkan jika itu semua terjadi. Hosoya yang membentak dan marah padanya. Hosoya yang memanggil nama keluarganya dengan pandangan dingin. Hosoya yang meninggalkannya begitu saja.

"Kau sudah lebih tenang?" Tanya Hosoya lagi. "Mau menceritakannya padaku?"

Masuda menggeleng. Dia merasa ragu menceritakan mimpinya. Tapi setelah dipikir-pikir, Masuda memutuskan untuk memberitahu Hosoya. Dia ingin melihat reaksi Hosoya. Kemudian Masuda menceritakan mimpinya pada Hosoya. Dan setelah selesai terciptalah keheningan di atara mereka berdua.

Hosoya menarik Masuda ke dalam pelukannya dan mengecup kepalanya. "Aku tidak akan pernah melakukan hal sekasar itu padamu Toshi.. Membayangkannya pun aku tidak berani. Kau tau aku sangat menyayangimu. Semarah apapun aku padamu, aku tidak akan pernah memutuskan hubungan kita. Jangan dipikirkan lagi ya.. Itu hanya mimpi."

"Aku takut nii-san.. Terasa begitu nyata, aku benar-benar takut saat kau meninggalkanku.." ucap Masuda lirih.

Hosoya tersenyum dan mengangkat kepala Masuda agar memandangnya. "Itu tidak akan pernah terjadi. Aku janji. Kau mengerti?"

Masuda mengangguk. Dia tersenyum dan kembali meletakkan kepalanya di dada Hosoya. Merasakan dan menikmati kehangatan serta kasih sayang yang diberikan Hosoya padanya.

"Baguslah... Lagipula Toshi.. Aku tidak akan cemburu pada Hirakawa-san. Yang benar saja dia lebih pantas jadi ayahmu."

Masuda tertawa kecil mendengarnya. "Aku.. hanya punya satu nii-san, dan itu kau. Aku tidak mau yang lain lagi. Benar-benar tidak mau.." Dia menggelengkan kepalanya.

"Haha.. Iya Toshi~ Adikku yang manis, kau selamanya tetap adikku.." Hosoya mendekap Masuda erat dan mendaratkan sebuah ciuman penuh kasih sayang di atas kepalanya. "Aku sayang padamu.."

-Owari-

Hai2~ I'm back with another fic, i just realized all my fic are full of fluff, or angst and safe romance.. LOL.. well i couldn't write a humor, and i couldn't write a fic with M rated, XD~ I think i will die in the process because lost to much blood *nosebleed*, it will be embarrassing writing something like that in Indonesian, maybe i wouldn't embarrassed if I write in English, but.. My English is not good, especially my grammar.. *hopeless*

So there, i made this fic after I read someone review on Masuda birthday event..


maxboys, hosoya yoshimasa, masuda toshiki, fanfiction

Previous post Next post
Up