Sleep [fanfic]

May 04, 2014 16:40


sleep

SagaXShou

fluff, angst, NC

Malam itu belum terlalu larut, tetapi Shou sudah mengantuk dan tidur sendirian. Niatnya yang semula menunggu sampai Saga pulang pun dibatalkannya. Sebenarnya Saga tidak akan marah tapi mereka lebih suka bermesraan sebelum tidur meskipun tak selalu bercinta.



Kini sudah sekitar tengah malam, ruangan kamar yang remang-remang terlihat seseorang menaiki tempat tidur king size itu dan segera menggulung diri dengan selimut tanpa mengganti pakaiannya dengan piyama. Saga tahu Shou sudah tertidur pulas di sebelahnya jadi ia tak akan mengganggunya dengan suara berisik apapun.

Hanya selang dua jam setelah Saga tidur, Shou tiba-tiba terbangun dan menyadari kekasihnya sudah pulang dan tidur.
"Hmm aku tak mendengarmu pulang.." Gumamnya pelan seraya tersenyum mendekatkan wajahnya pada wajah Saga yang pulas. "Eh! Ada nyamuk!!"
Shou mendekatkan tangannya kearah pipi Saga dan bersiap membunuh binatang kecil itu.
"Baiklah, demi muka tirusmu yang tampan aku tidak rela seekor nyamuk menghisap darahmu. Maaf sayang.."
Bisik Shou sebelum mendaratkan telapak tangannya di pipi Saga.

PLAK!!

"Oww.. Shou.. gomen.." Ujar Saga meringis memegangi pipinya yang membuat Shou merasa bersalah. "Maaf.. aku nggak akan godain cewek-cewek lagi.. aku janji Shou.."
Lanjutnya.

Seketika Shou menatapnya dengan geram. Wajahnya terasa panas dan ia sangat marah mendengar ocehan Saga yang dikiranya telah bangun karena tadi ia menampar pipinya.

"Oh, begitu ya!"
Gumamnya geram dan langsung bangkit dari tempat tidur, mengambil bantal dan selimut lalu berjalan keluar kamar. Dan malam ini dengan sangat tidak nyaman Shou memilih tidur di sofa.

。。。。。

Saga terbangun saat matahari sudah agak tinggi terlihat dari sinar yang masuk melalui jendela. Ia melihat ke sebelahnya dan tak melihat Shou yang
membuatnya langsung berpikir bahwa kekasihnya sudah bangun. Memang selama ini Shou selalu bangun lebih dulu untuk membuat kopi dan sarapan untuk mereka berdua.

Tapi ia mendengar sesuatu dari kamar mandi.

"Shou?"
Tanyanya menghampiri Shou yang berada di depan wastafel dan sedikit muntah-muntah. "Kau kenapa?"

"Hmm aku tak apa-apa."
Shou menjawab dan segera berjalan keluar tanpa melihat Saga yang sedikit bingung.

Selesai mandi Saga menuju meja makan dan melihat Shou terdiam sambil memegangi perutnya. Tak lama kemudian pria manis itu berlari menuju wastafel lalu terdengar suara ia sedang muntah lagi.

"Shou, kau sakit?"
Saga mengikutinya. Kini ia mengusap punggung Shou yang sudah berhenti muntah. Sang vokalis hanya menggeleng sebagai jawaban. Jelas ia masih marah pada Saga meski Saga tak tahu kalau ia sedang marah.
"Hmm jangan-jangan.. Kau hamil ya?"
Ujarnya sambil mengusap perut Shou.

"Bukan! Mana bisa aku hamil! Aku tidak apa-apa, minggir!"
Masih bersikap dingin Shou terus mencoba menghindar dari Saga yang belum menyadari kemarahannya.

Pasrah, Saga membiarkan Shou duduk di sofa ruang tamu sementara ia ke dapur untuk membuat susu hangat. Dalam pikirannya mulai bertanya-tanya tentang sikap Shou yang seperti itu.

"Ini, minumlah selagi masih hangat."
Saga menyodorkan segelas susu kepada Shou yang terlihat lesu. Diusapnya kepala sang vokalis dengan lembut setelah meminum susu buatannya, satu tangannya pun memegang jemari lentik Shou yang terasa dingin. Perlahan dikecupnya kening dan pipi Shou sehingga runtuhlah amarah yang tadinya ia pendam.

"Kita ke dokter sekarang saja Shou. Aku takut kau sakit."
Terlihat wajah Saga begitu khawatir

"Sudahlah, aku tidak apa-apa, tak perlu ke dokter. Aku cuma masuk angin karena semalam tidur di sof-"
Dan segera Shou membungkam mulutnya sendiri.

"Eh, kau tidur di sofa semalam?"
Pekik Saga. "Kenapa?"

"Uhm.. aku tak bisa tidur.."
Shou berbohong.

"Tapi, bagaimana kalau kita ke dokter siapa tahu ternyata kau hamil anak kita Shou!" Dan Saga mendapat jitakan di kepalanya.

"Apaan sih kau ini! Aku tidak.. hamil.."
Wajah Shou memerah. Sambil memegangi perutnya ia tersenyum sendiri membayangkan kata-kata Saga itu benar.

"Oh ya semalam aku bermimpi kau menamparku Shou.. Dan sewaktu aku terbangun pipiku terasa panas.."
Ujarnya.

"Itu karena aku memang menamparmu dasar sukebe!!"
Sekarang Shou kembali sebal pada Saga.

"Eh kenapa?"
Dengan muka polosnya ia bertanya.

"Karena kau menggoda cewek-cewek dibelakangku!"
Shou melipat kedua lengan di dada dan wajah cemberut terlihat sekali ia kesal. Saga di sebelahnya hanya menaikkan alisnya dengan sedikit takjub.

"B-bagaimana kau tahu?"

"Jadi itu benar?!" Tanya Shou marah. "Semalam kau sendiri yang bilang!"

"AH.." Saga menggaruk kepala belakangnya sambil nyengir karena ketahuan. "Tapi Shou, bagaimanapun juga orang yang kucintai itu tetap dirimu."

"Itu omongan seorang playboy. Ya, aku sudah tahu kau pria hidung belang."

"Kalau aku berbohong kenapa aku disini sekarang? Aku pulang demi Shou dan apapun akan kulakukan demi kau."
Kini Saga memeluknya menciumi kening dan kepalanya, mengusap punggung Shou seraya membisikkan 'Shou-kun aishiteru' berulang-ulang.

Shou terdiam menikmati perlakuan sayang dari Saga kepadanya. Bahkan ketika Saga mencoba mencium bibirnya ia hanya pasrah "Sudah.. hentikan Saga.. ah.."
Erang Shou ketika Saga mulai menggigit dan menghisap lehernya.

"Aku bahkan tak tahu kenapa kau selalu terlihat menggoda dimataku. Shou, aku akan buktikan kalau aku milikmu dan kau hanya milikku.." Perlahan Saga mendorong tubuh Shou hingga terbaring di sofa. Bibirnya pun terus menjelajahi leher Shou menambah jumlah red marks disana.

"S-Saga.. berhenti.."
Tangan Shou mencengkeram rambutnya sehingga ia tak bisa melanjutkan aksinya. "Kenapa manis.. aku sudah tak tahan.." Ujar Saga setengah berbisik sambil menyeringai hentai.

"Hm seberapa besar keinginanmu melakukannya?"
Shou balas berbisik seraya tangannya menekan milik Saga yang mengembang di dalam jeansnya membuat si pemilik memekik. Shou tersenyum puas.

"Ahhss Shou.. Kau sudah bisa merasakannya kan.."
Saga kembali meraih bibir Shou sementara tangan Shou terus memijat-mijat milik Saga. Desahan-desahan mulai terdengar dari keduanya, terutama Saga yang merasakan miliknya memberontak di dalam sana. Satu tangan Saga bergerak hendak membuka resleting jeans Shou tapi tangan Shou menghentikannya.

"Hmm kenapa? Kita sudah sering melakukannya Shou.. Dan aku sudah tak tahan.."
Saga sedikit kesal kali ini.

"Tidak Saga.."
Tetap saja Shou menolaknya tapi Saga sudah terlanjur mokkori dan tak bisa menghentikan tangannya untuk membuka pakaian Shou. Dengan geramnya Shou pun mencengkeram tangan Saga. "Kubilang tidak Saga!"

Saga diam menatapnya, dia mulai marah. Kemudian tangan Shou meraih leher Saga agar lebih turun lalu membisikkan sesuatu, "Tidak di sofa ini.."

Senyum nakal mulai terlihat di bibir Saga. Biarpun malas ia akhirnya bangkit dan membawa Shou dengan bridal style menuju tempat tidur untuk melanjutkan bermesraan.

。owari 。

sagaxshou, alice nine

Previous post Next post
Up