Mar 21, 2014 18:30
Okay,
Gue mendelete draft HijiMitsu yang tersimpan di server livejournal untuk ngetik ini. Tiba-tiba muncul dorongan untuk membuang sesuatu dari otak gue ke seseorang atau suatu tempat. Dan gue rasa tuiter bukan tempatnya. Karena menganggu kenyamanan orang lain. Gue belum pengen dicap spammer juga sih ya.
Semua karena pembicaraan singkat di tuiter tentang menggambar.
Itu menarik rasa cinta gue terhadap warna keluar lagi dan membuat gue berpikir ulang. Selama ini gue ga pernah memikirkan, memusingkan, dan bahkan peduli dengan kemampuan gue menggambar. Walaupun gue sering iri ke beberapa orang, jujur gue ga pernah musingin hal itu. Cuma iri sesaat, abis itu ilang. Karena esensi kenapa gue menggerakkan pensil/kuas/mouse/roll bukan untuk hebat-hebatan.
Gue cinta warna.
Itu aja. Gue suka saat gue masuk ke dunia yang cuma gue yang ngerti. Disitu gue seolah bertemu Tuhan. Nikmat. Ecstating. Gue suka perasaan itu. Gue suka saat semua perasaan yang ada di hati gue keluar semua membentuk sesuatu yang baru.
Waktu nonton Honey & Clover, disitu Hagu bilang dia seperti sendirian dan bisa melihat Tuhan saat menggambar, atau matung. Gue ngerti banget perasaannya dia. Gue ngerti banget maksudnya apa. Dan itu susah dijelasinnya.
Waktu baca STPC: Melbourne, disitu ada Max yang cinta cahaya. Dan gue langsung nangkap kenapa authornya memakai kata 'cinta' disitu.
Ini bukan tentang seberapa jago gue dalam suatu hal. Ini tentang cinta gue ke sesuatu yang Tuhan tunjuk untuk gue cintai sebagai dunia gue.
Cinta membuat apapun, siapapun, nikmat adanya terutama jika Tuhan yang menunjuknya khusus untuk kita.
coretan,
love of my life,
rambling,
ocehan,
stories of my life