Star & Strawberry 13

Feb 15, 2014 00:11

Title : Star & Strawberry
Author : ryofin30

Pairing : YutoYama, YamaKento, YamaChii(teman), FumaYama (?)

Genre : Comedy, fluff, angst & Romance

Summary : Ryosuke merupakan anak terkaya di jepang, kedua orangtuanya selalu sibuk. ia dirumah hanya ditemani oleh para pembantu dan Butlernya yang biasa ia panggil 'sato-san'. suatu hari ia merasa bosan dan ingin pergi keluar dari rumahnya. dan akhirnya ia keluar pergi jalan-jalan keluar secara diam-diam, menyebabkan banyak kejadian pada dirinya (tasnya dicuri) dan juga ia bisa bertemu dengan sosok laki - laki yang membuat hatinya berdetak cepat ketika ia berada di Shibuya menatap layar besar . Ryosuke dapat melihat wajah laki -laki itu perlahan terbuka dengan suaranya ' aa boku ni wa kimini shikaimitserarenai kao gaaru' awalnya ia mengira laki - laki itu lembut dan baik seperti judul lagu tersebut yang terpampang disana, akan tetapi dugaanya itu salah ketika bertemu dengannya. Dan kini ia di tawari sebuah pekerjaan menjadi idol oleh Johnny kitagawa yaitu menjadi member NYC. menyebabkan ia bertemu dengan laki - laki itu kembali tetapi semakin lamanya waktu cinta terjalin di antara keduanya, hubungan terlarang sesama jenis. banyak permasalahan yang menghadang mereka~

♬♬♬♬♬♬pov Yuto♬♬♬♬♬♬♬♬

Yuto dapat melihat bahwa sato-san membeku dengan masih menggengam handphonenya.

" Sato-san, siapa itu?" tanya yuto dengan wajah khawatirnya.

" ...... " Sato-san hanya terdiam.

" Sato-san?" Tanya kento.

" haii " Jawab sato-san kepada sosok di handphonenya dan setelah panggilan itu selesai ia membeku kembali.

" oii Sato-san, siapa itu! Jawab! " Yuto menghampirinya dan menarik kerah baju sato-san.

Mereka berdua saling bertatapan, yuto dengan wajah seramnya dan sato-san terlihat seperti tidak memiliki jiwa.

" siapa! Penculik itu?!!!" Teriak yuto dengan wajah seramnya.

" Ibu Yamada-sama " Jawab sato-san.

"........ " Yuto terkejut dan hanya terdiam ketika mengetahui mereka ada di Jepang sekarang ini, sebelumnya ia mengetahui bahwa kedua orang tua Ryosuke berada di Amerika. Ia mengetahuinya dari Chinen.

" hontou? " Tanya kento dan sato-san hanya mengangguk pelan.

" lalu? " Tanya yuto dengan wajah masih terkejut.

" kita harus kesana " sato-san terlihat lemas.

♬♬♬♬♬♬♬♬

ketiganya kini sudah berada di depan rumah keluarga Yamada. Yuto, sato-san dan kento perlahan berjalan memasuki rumah itu dan ketika mereka sudah berada di ruang tamu terlihat wanita tua anggun dan seorang pria tua menggunakan jasnya duduk di sofa besar dengan wajah khawatir.

" Selamat datang Nyonya dan Tuan Yamada-sama" Sato-san berjalan mendekat kepada mereka dan membungkuk.

" Sato-san dimana Ryosuke!" Teriak wanita tua bangkit dari duduknya dan berjalan mendekat kepada sato-san dengan terlihat marah.

" Dimana!!!" Tambah teriak dari sosok wanita tua itu.

" Mama daijoubu " Terlihat pria tua bangkit dari duduknya berusaha untuk menenangkan istrinya.

" ........ " Yuto dan kento hanya terdiam.

" Gomen Yamada-sama... -" Seru sato-san kepada tuan dan nyonyanya, tetapi terhenti ketika yuto berjalan berada di sampingnya dan membungkuk.

" Gomen, aku yang harus disalahkan karena tidak dapat menjaga Ryosuke dengan baik " Seru Yuto dengan membungkuk di hadapan kedua orang tua Ryosuke.

" Apa maksudmu!? Dimana Ryosuke!?!....aaa!!" Teriak wanita itu kembali dengan wajah menyeramkan tetapi tiba - tiba ia terlihat teringat sesuatu.

" DAN APA INI?! " Wanita tua itu melemparkan CD NYC dan sebuah majalah friday beberapa minggu lalu yang berisi artikel mengenai anaknya dengan seorang pria.

" G-gomen " Sato-san membungkuk dan meminta maaf.

" Kau pria yang berpelukan dengan anakku kan?! " Teriak wanita tua dengan menunjuk jarinya ke arah Yuto. Yuto hanya menatapnya dengan tatapan tajam.

" Gomen, aku pacar Ryosuke " Seru Yuto dan menegakkan badannya.

" WHAT?!" Teriak wanita tua dengan pernyataan dari Yuto tadi.

" Ya, kami saling mencintai " Yuto terlihat masih terlihat menatap wanita tua itu dengan tatapan tajam.

" SATO-SAN HAL GILA APA INI?! DAN DIMANA RYOSUKE SEKARANG!" Teriak wanita tua itu kepada Sato-san.

" Y-yamada-sama diculik, gomen " Seru sato-san dan membungkuk.

" Gomen " Kento terlihat membungkuk juga.

" ......... " Wanita tua itu terdiam terkejut, tetapi tiba - tiba ia terlihat melemas dan suaminya menopang istrinya itu.

" R-ryoo iee..... " Ibu Ryosuke terlihat lemas memanggil nama anaknya dan perlahan pingsan.

" Sato-san laporkan hal ini kepolisi dan jangan diketahui oleh umum " Perintah pria tua kepada Sato-san.

" Wakatta " Sato-san terlihat menunduk.

" Dan kalian berdua saya harap dapat menemukan anakku dan menjaga kejadian ini dari publik " Seru Pria tua itu kepada Yuto dan Kento.

" Wakatta " Seru serempak Yuto dan kento.

Ya, Dikarenakan sekarang ayah Ryosuke mengetahui bahwa Ryosuke pada saat ini adalah seorang Idol, oleh karena itu kasus ini jangan samapai ketauan dengan publik. Karena apabila pemberitaan ini tersebar maka akan mempersulit permasalahan.

♬♬♬♬♬♬♬pov Ryosuke ♬♬♬♬♬♬♬♬♬

Didalam sebuah ruangan gelap yang hanya diterangi dengan 1 lampu minim cahaya terlihat pria mengenakan topi woll strawberry tergeletak di lantai dengan keadaan mulut tertutup dengan perekat, tangan dan kaki terikat dengan tali.

Pria itu terlihat tidak sadarkan diri, tetapi tiba - tiba perlahan kelopak matanya terbuka. Bola matanya terlihat bergerak ke kiri dan ke kanan melihat keadaan di sekitarnya, raut wajahnya terlihat takut dengan keadaan yang ia lihat.

' Dimana aku?hikss gelap ' Teriak Ryosuke di benaknya. Dan ia dapat mulai merasakan bahwa kaki dan tangannya terikat.

" emhp " Ryosuke berusaha untuk melepaskan tali yang terikat pada dirinya, tetapi ia tidak berhasil melepasnya karena kedua tangannya terikat di belakang.

' Hikss Yuto-kun sato-san ' Teriak Ryosuke dibenaknya kembali dan terlihat air mata mengalir di pipinya.

Ryosuke terlihat putus asa untuk melepas ikatan itu, tetapi tiba - tiba ia dapat mendengar suara pintu terbuka dan membuatnya menoleh kearah suara pintu itu. Ryosuke yang keadaan tergeletak tidak dapat melihat sosok yang baru masuk, karena lampu dengan cahaya minim hanya menerangi Ryosuke dan keadaan di sekitarnya terlihat gelap.

" emmpp" Ryosuke terlihat masih berusaha melepaskan tali itu dan bertanya siapa disana.

" konnichiwa" Terdengar suara sosok pria.

' Dare? ' Tanya Ryosuke dibenaknya, Suara langkah pria itu terdengar semakin mendekat kearahnya. Dan menyebabkan wajah itu perlahan terlihat dikarenakan terkena sinar lampu minim itu dan membuat Ryosuke dapat melihat jelas wajah itu.

" Genki desu ka? " Pria itu tersenyum lebar.

"........" Ryosuke hanya terdiam dan mendongak memiring ketika melihat sosok pria asing yang tersenyum dengannya. Ia terlihat mengerut alisnya bertanya 'siapa dia?' , tetapi tanpa di duga tiba - tiba kaki pria itu...

BRUUUUUGGGGG

Ya, pria asing itu menendang perut Ryosuke dengan kakinya.

" Ugmmp" Ryosuke terlihat kesakitan dan lebih merapatkan kedua kakinya.

" JAWAB!" Teriak pria itu dengan menendang kembali mengarah ke sekitar perut Ryosuke.

' uggh itaii ' Teriak Ryosuke dibenaknya.

Ryosuke terlihat kesakitan dan sedikit merangkak bergerak untuk menjauh dengan keadaan kaki dan tangan terikat, Tetapi sosok pria itu tersenyum menyeringai dan....

BRUGGG

Pria itu terlihat menendang Ryosuke kembali, membuat Ryosuke terhenti. Air matanya sangat jelas terlihat dipipinya tetapi tiba - tiba sosok pria itu menghampirinya dan berjongkok untuk membuka perekat di bibir Ryosuke.

"umpp ah " Nafas berat Ryosuke ketika perekat itu di lepas dari mulutnya.

" Bagaimana? oishi ?" Tanya Pria itu ketika sudah melepaskan perekat di bibir Ryosuke.

" ....... " Ryosuke hanya terdiam berkeringat dan terlihat kesakitan.

" Ingin lagi?" Tanya Pria itu dengan tersenyum menyeringai.

"......" Ryosuke hanya terdiam dengan terlihat keringat menetes di dahinya.

"Okeh kita mulai kembali~ " Pria itu berdiri kembali dan ingin menendang Ryosuke.

" Chott-" Seru tiba-tiba Ryosuke, tetapi terhenti ketika mendapatkan pria itu menendang perutnya kembali. pria itu terlihat bahagia ketika menendang Ryosuke dan sementara Ryosuke terlihat kesakitan.

" hahaha rasakan itu!" Pria itu secara membabi buta menendang Ryosuke dengan kekuatan penuh di perutnya.

" Ughh " Ryosuke terlihat kesakitan dan mengeluarkan darah dari mulutnya. Ya tendangan itu secara terus menerus menghantam perut Ryosuke atau tepatnya di ulu hatinya selama 5 menit. Tetapi tiba - tiba terdengar suara ketukan dari arah pintu dan menyebabkan pria itu berhenti menendang Ryosuke.

" uhukk ugh " Ryosuke terlihat batuk mengeluarkan darah yang melekat di lantai berdebu itu.

" Masuk !" Teriak pria itu kepada sosok seseorang di luar pintu, sosok pria itu perlahan memasuki ruangan itu. Ryosuke yang pada saat itu keadaan lemas dapat melihat sosok pria tua yang menghampiri pria yang menendangnya.

" Gomen Fuma-sama, Makanan sudah siap " Seru sosok pria tua di belakangnya. Kini Ryosuke dapat mengetahui bahwa pria itu bernama' Fuma', nama itu sedikit tidak asing dengannya tapi ia tidak mengenalnya. Tetapi perlahan mata Ryosuke terbuka lebar ketika ia melihat sosok pria tua yang berada di belakang Pria yang menendangnya.

" Wakatta " jawab sosok pria itu atau fuma, ya sebelumnya sosok pria yang menendang Ryosuke itu bernama Fuma. Fuma berbalik meninggalkan Ryosuke dan diikuti dengan Pria tua itu. Ryosuke terus menerus mengunci pandangannya dengan sosok pria tua itu.

" ughh s-sato-san?" Tanya Ryosuke dan menyebabkan pria tua itu terhenti dari langkahnya.

' Sato-san!! nandee?! ' Teriak Ryosuke di benaknya.
Pria tua itu menoleh kearahnya dan tersenyum, Tetapi ia melanjutkan kembali langkahnya mengikuti Fuma.

Air mata dan darah terus menerus mengalir mengenai lantai, dan debu telah mengotori wajah cantik Ryosuke.

" ughh daskette yuto-kun " Ryosuke terlihat lebih meringkukan kakinya untuk menahan rasa sakit di perutnya.

Ryosuke perlahan kelopak matanya tertutup, Ya Ryosuke terlelap di dalam ruang gelap dengan cahaya minim dan ruang berdebu itu.

♬♬♬♬♬♬♬pov Yuto ♬♬♬♬♬♬♬♬♬

' Baka dimana kau ' Teriak Yuto dibenaknya, kini ia sedang berkeliling kota dengan menggunakan taxi.

Sebelumnya ia berada di rumah Ryosuke, Ibu Ryosuke pingsan ketika dihantam berita - berita yang mengejutkan tadi. Tetapi ayah Ryosuke terlihat lebih tenang, ia memerintahkan Sato-san untuk melaporkan hal ini ke polisi dan tim untuk mencari Ryosuke dengan cara tertutup.

Begitupun dengan yuto , ia tidak hanya diam saja. Sebelumnya ia juga sudah berusaha untuk menghubungi handphone Ryosuke, tetapi handphone Ryosuke itu mati. Sungguh pada saat itu ia berfikir, bahwa Ia tidak keberatan bila penculik itu menginginkan tebusan. Karena Yuto akan melakukan apapun agar Ryosuke kembali.

" Baka dimana kau " Yuto wajahnya terlihat khawatir ketika berada di dalam sebuah taxi.

Tetapi tiba - tiba terdengar suara handphone berdering dengan segera Yuto mengangkat panggilan itu, berharap itu dari Ryosuke ataupun penculik itu. Tetapi ia hanya mendapatkan bahwa itu adalah chinen.

" Moshi moshii " Seru yuto menjawab panggilan Chinen.

' Yutii, apakah benar Ryosuke di culik?! ' Tanya Chinen terdengar panik.

" unn " Yuto terlihat tidak memiliki jiwa, matanya hanya terus menatap pemandangan di luar kaca disampingnya.

' Penculik itu meminta bayaran? Atau menelepon atau handphone Ryosuke aktif aatauu tidakk?? ' Chinen terdengar panik.

" tidak, aku sedang mencoba mencarinya.... " Yuto kini terlihat bersender dan mengeluarkan air mata.

' Yutii.. ' Chinen dapat mendengar suara tangis yuto.

" ........ " Yuto terdiam dengan masih mengeluarkan air matanya dan menutup wajahnya dengan lengannya.

' yutii, daijoubu aku akan mencari info siapa penculik itu ' Chinen berusaha untuk menenangkan yuto.

" Un, arigatou chii " Yuto tersenyum tipis, dan ketika panggilan itu berakhir yuto memukul kepalanya sendiri dengan kedua tangannya.

" baka baka baka!" Teriak Yuto dan menyebabkan supir taxi terkejut. Tetapi sopir taxi itu tetap terus melanjutkan menyetirnya.

♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬

Matahari terlihat sudah terbit dan yuto masih terus menerus mencari Ryosuke dengan menggunakan taxi, wajahnya terlihat putus asa.

" Tuan, sepertinya saya membutuhkan istirahat. Sebenarnya kemana tujuan anda" Seru supir taxi, Yuto sebelumnya dari malam hingga pagi hari masih terus mencari Ryosuke. Ya, mengelilingi tokyo untuk mencari sosok yang ia cintai yaitu Ryosuke.

" ........ " Yuto hanya terdiam.

" tuan-" Seru supir taxi.

" BERISIK!" Teriak Yuto.

" G-gomen, tapi-"Supir taxi meminta maaf, tetapi yuto segera melemparkan uang untuk membayar dan keluar dari taxi itu.

Yuto terus menerus berjalan di deretan toko pinggir jalan tanpa mengenakan masker dan topi, tetapi keadaan masih sepi karena itu masih pukul 5:20 pagi. Ketika ia sedang menelusuri jalan itu, terlihat poster NYC di depan sebuah toko kaset. Yuto perlahan berjalan mendekati poster itu yang berada di dalam kaca dan menyentuh wajah Ryosuke.

" Ku-sho!" Teriak Yuto yang seorang diri tanpa ada orang lain yang berlalu-lalang. Tetapi tiba - tiba terdengar suara deringan handphonenya. Yuto dengan segera mengambil handphone di sakunya dan menjawab panggilan itu.

' Yutii Yabaii!' Teriak Chinen kepada Yuto melalui handphone itu.

" Nanni?" Tanya Yuto dengan alis di tekuk.

' Ini gawat Ryosuke ' Seru Chinen terdengar

♬♬♬♬♬♬♬pov Ryosuke ♬♬♬♬♬♬♬♬♬

Terlihat sosok anak laki - laki yang sedang duduk disisi kolam bermain air, anak kecil itu sangat lucu. Pipi tembem merona dan rambut coklatnya yang bersinar terkena sinar cahaya matahari, ya anak kecil itu adalah Ryosuke.

' Ryo-pyon ' Seru sosok anak laki - laki dari arah belakang dan Ryosuke menoleh kearah sosok anak kecil itu.

' Unn ' Ryosuke tersenyum dan bangkit dari duduknya. Anak laki - laki itu perlahan mendekat dengannya, Ryosuke terus menerus tersenyum tetapi tiba - tiba anak kecil itu berlari dan mendorongnya.

Didalam air itu Ryosuke kecil tidak dapat bernafas, ia dapat merasakan dinginnya air mengenai kulitnya dan....

BYURRRRR...

"eee " Ryosuke terbangun dari mimpinya dengan keadaan basah kuyup.

" Rasakan itu, dasar menyebalkan " Seru fuma dengan tersenyum menyeringai setelah menyiram Se-ember air.

" ughh hiks" Ryosuke mendapatkan sakit kembali di perutnya ketika ia mencoba untuk bergerak. Fuma membuka topi wall strawberry dan menarik rambut Ryosuke untuk mendongak melihat dirinya.

" sakit nee? Rasakan itu " Fuma terus menerus memasang senyum menyeringai dan terlihat pengetatan cengkraman dengan rambut Ryosuke.

" i-itaii, hanaze " Ryosuke mendapatkan sakit di bagian kepalanya, karena fuma menarik rambutnya dengan sangat kuat.

" iiee, Yamada Ryosuke" Seru fuma dengan senyum menyeringai.

" o-onegai.. " Ryosuke memohon.

" Mouu aku sudah bilangkan, aku tidak mau.... Ryo-pyon " Fuma terlihat masih tersenyum menyeringai.

' Ryo-pyon? ' Ryosuke mulai teringat sesuatu.

" nanni? kau ingat denganku Ryo-pyon? " Tanya Fuma dengan senyum menyeringainya dan terlihat mengeluarkan pisau lipat dari sakunya. Ryosuke ketika melihat pisau itu tiba - tiba perlahan kepalanya mendapatkan sakit.

" ughhh " Wajah Ryosuke terlihat ketakutan dan badannya sedikit gemetar ketika melihat pisau itu, karena di benaknya tiba - tiba sekelibat terlintas seorang pria yang meletakkan pisau dihadapannya.

" nande? " Tanya Fuma dan mendapatkan mata Ryosuke terkunci dengan pisau yang berada di tangannya,

" ....... " Ryosuke masih terdiam dan badannya kini masih gemetar ketakutan.

" kau ingin merasakan ini?" Fuma menyodorkan pisau ke Ryosuke dan melepaskan jambakannya.

" iieee hiksss " Ryosuke merangkak memundur dan menangis.

" Maji de, kau memang menyebalkan nee" Fuma terlihat tersenyum menyeringai ketika melihat Ryosuke merangkak untuk menjauh, tetapi dengan segera fuma menarik pergelangan kaki Ryosuke dan menyayatkan pisau itu di pergelangan kakinya.

" aaaghh" Ryosuke merasakan sakit, karena terlihat luka sayatan pisau yang cukup dalam dan darah dapat terlihat keluar dari arah sayatan itu.

" ..... " Ryosuke menggit bibir bawahnya dan air matanya terlihat terus menerus mengalir karena rasa sakit di kakinya itu.

" itaii nee, rasakan itu! " Seru fuma dengan tersenyum menyeringai.

"....... " Ryosuke hanya terdiam dengan kaki meringkuk.

" kau ingat dengan seseorang yang mendorongmu ke dalam air? " Tanya fuma

" ......" Ryosuke terdiam dan terlihat terkejut. Ia berfikir ' Mimpi itu?' Ya ia berfikir mengenai mimpi itu nyata atau tidak?

" Yah, lama tidak berjumpa teman kecilku " Fuma terlihat menyentuh pipi Ryosuke.

Dan semakin Ryosuke memandang wajah Fuma, pikiran dibenaknya semakin menyebabkan muncul kembali wajah seorang anak kecil dan pemandangan di dalam air.

" ugh k-kau? " Tanya Ryosuke kepada fuma.

" Ya, itu aku" Seru fuma dengan tersenyum menyeringai.

♬♬♬♬♬♬♬pov Yuto♬♬♬♬♬

Terlihat yuto keluar dari taxi dengan terburu - buru dan berlari kesebuah pintu rumah.

" Chinen!" Teriak Yuto dengan sambil mengedor pintu rumah Chinen. Setelah beberapa lama Yuto menggedor pintu itu akhirnya terlihat terbuka oleh Chinen.

" Yutii, cepat!" Chinen dengan segera menarik Yuto untuk masuk ke dalam rumahnya.

" Ada apa dengan Ryosuke chii?" Tanya Yuto, tetapi Chinen tidak menjawab dan terus menerus membawa Yuto ke dalam kamarnya.

Ketika mereka berada di dalam kamar, Chinen dengan segera mengambil notebooknya dan memperlihatkan sebuah artikel.

" Apa ini? " Tanya Yuto dan mendapatkan wajah Chinen untuk menyuruh Yuto membaca artikel tersebut. Ketika ia membaca artikel tersebut ...

" Ini Ryosuke? " Tanya Yuto dengan wajah terkejut.

" Ya, itu dia. Ketika ia berumur 3 tahun ia pernah mengalami penculikan. Dan aku rasa disebabkan faktor saingan " Chinen menjelaskan.

" ...... " Yuto hanya terdiam dan berfikir bahwa kejadian ini adalah yang kedua kalinya.

" Pelaku penculikan tertangkap, Dan pelakunya adalah teman rekan kerja sekaligus saingan keluarga Yamada yaitu keluarga Kikuchi. Mereka tidak meminta tebusan, menurut data disini mereka melakukan penculikan itu untuk membuat kedua orang tua Yamada tumbang karena pada saat itu mereka sedang bersaing untuk memenangkan tender proyek besar di jepang" Chinen menjelaskan sambil memperlihatkan profile pelaku penculik itu.

" Lalu apa kejadian kali ini sama? karena mereka tidak meminta uang dan hanya- " Seru yuto terhenti dengan wajah khawatirnya dan mulut terbuka.

" Haii, aku takut yutii. coba kau lihat artikel ini dan lihat sosok pada foto ini... " Chinen memperlihatkan sebuah artikel di notebooknya dan menyebabkan mata Yuto melebar.

' Tidak mungkin ' pikirnya.

♬♬♬♬♬♬♬pov Ryosuke ♬♬♬♬♬♬♬♬♬

" Ya, kau teman kecilku. Tepatnya yang aku benci Ryo-pyon " Fuma tersenyum pahit.

" N-nanni? " Tanya Ryosuke.

" Ya, gara - gara kau semuanya hancur. Aku, keluargaku, dan semuanya. Dari dulu kau menyebalkan! " Teriak Fuma menarik paksa rambut Ryosuke untuk berada pada posisi duduk.

" hikss itaii " Ryosuke ketika berada pada posisi duduk dengan terikat merasakan sakit di tubuhnya.

" Gara - gara kau dan kedua orang tuamu, kedua orang tuaku meninggal " Teriak fuma menyebabkan mata Ryosuke melebar.

" ...... " Ryosuke hanya terdiam dan terkejut.

" ..... " Fuma menatap Ryosuke denga tatapan penuh kebencian dan terlihat air mata mengalir.

" ...... " Ryosuke masih terdiam melihat tatapan kebencian fuma yang mengeluarkan air mata.

" ingin aku ceritakan?" Tanya Fuma dengan masih memandangnya dengan tatapan kebenciaan.

"......" Ryosuke masih terdiam.

♬♬♬♬♬♬♬♬♬

Disebuah rumah megah dengan sinar matahari , terlihat 4 orang dewasa dan 2 anak laki - laki yang sedang makan bersama -sama di meja makan besar yang terisi banyak makanan itu. Mereka terlihat sangat akrab, melahap makanan yang telah terhidang dengan lahap dan elegan. Ya , 4 orang dewasa itu merupakan Orang tua Fuma dan Ryosuke yang berbicara sangat akrab. Ryosuke terlihat memakan makanan itu dengan lahap dan sementara Fuma terlihat memainkan makanannya.

" Fuma! Jangan bermain dengan makanan, gomen nee " Seru ibu Fuma tersenyum meminta maaf kepada ibu dan ayah Ryosuke .

" Iiee, daijoubu biarkan fuma bermain " Seru Ayah Ryosuke.

" Un, itu betul " Seru ibu Ryosuke.

" haii, tapi Ryosuke sangat tenang nee, kawaii " Seru ibu fuma dengan tersenyum mengarah ke Ryosuke yang terlihat ceria.

" huhh! " Terlihat fuma membuang muka ketika melihat ibunya memuja Ryosuke.

" Mama aku kenyang " Ryosuke meletakan sendoknya.

" Haii, minum terlebih dahulu nee " Seru Ibu Ryosuke memberikan minum keanaknya.

" unn " Ryosuke mengangguk dan meminum air di gelas itu dengan bantuan ibunya, ketika Ryosuke selesai minum ia dengan segera memandang Fuma dengan tersenyum lebar hingga terlihat bunga - bunga yang bertebaran di sekitar Ryosuke.

" Fuma-chan ayo kita main~ " Seru Ryosuke dengan gembira mengajak Fuma untuk bermain.

" ....... " Fuma hanya terdiam dan melanjutkan makannya, Ryosuke memiringkan kepalanya ketika menunggu jawaban Fuma.

" Fuma, Ryo-chan mengajakmu main. Pergi sana! " Seru ibu Fuma dan mencubit punggungnya untuk bermain dengan Ryosuke.

" tsk, Wakatta ikouu" Fuma turun dari kursi dan mengajak Ryosuke untuk bermain.

" Yatta " Ryosuke ketika melihat Fuma berjalan dengan segera ia mengikutinya dan menggandeng tangannya.

" Hati - hati nee " Seru ibu Ryosuke kepada mereka.

" haii " Jawab serempak keduanya menoleh kebelakang dan melanjutkan perjalanannya kembali.

♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬

Terlihat 2 anak laki - laki sedang bermain di sebuah taman besar dengan sebuah kolam renang. Mereka sedang bermain kejar - kejaran, Ryosuke terlihat berlari dengan bahagia dengan senyum yang selalu melekat diwajahnya dan sedangkan fuma dengan wajah tersenyum sedikit pahit.

" Ketangkap kau " Seru fuma ketika mendapatkan lengan Ryosuke.

" ee ,mouu aku kalah " Ryosuke terlihat bibirnya cemberut.

" Ya aku selalu menang " Seru Fuma dengan wajah sedikit bosan dan ditekuk.

" Fuma-chan? Kau baik - baik saja? Kau sakit?" Terlihat Ryosuke memegang dahi Fuma.

" Sudah Ryo-pyon aku lelah, kita duduk disana nee " Fuma menggandeng Ryosuke untuk bermain air di pinggir kolam renang. Ketika berada di sana mereka memainkan kakinya dengan air di kolam itu.

" Ryo-pyon aku haus, kau haus?" Tanya Fuma.

" Unn, aku haus " Angguk Ryosuke dengan senyum lebar di wajahnya dengan masih bermain air dengan kakinya.

" Chotto nee, aku ambilkan minum" Seru Fuma bangkit dari duduknya.

" unn " Ryosuke mengangguk kembali dengan tersenyum dan masih memainkan air.

Fuma berlari ke dalam rumah, ketika ia ingin mengambil minum di dapur terlihat kedua orang tuannya sedang berdiskusi dengan nada pelan.

" Menyebalkan, kita harus memenangkan tender ini " Seru ibu Fuma.

" Aku tau tapi bagaimana? Mereka tidak mau mengalah " Seru ayah Fuma.

" Aku tidak mau tau! Pokoknya kita harus menang! " Seru ibu fuma.

" Mereka menyebalkan, aku iri dengan kesuksesan mereka dan anak mereka " Seru tambah ibu Fuma dan membuat Fuma melebar matanya ketika mendengar itu.

" Ya, wajah anak itu sangat berguna untuk dunia bisnis. seandainya anak kita itu Ryosuke bukan Fuma" seru ayah Fuma.

" Itu betul otosan, aku juga berfikir seperti itu" Seru ibu fuma.

Fuma ketika mendengar itu ia segera berlari meninggalkan percakapan kedua orangtuanya, Ketika ia berlari pikiran dan rasa kebencian sangat melekat didirinya. Ketika ia melihat punggung Ryosuke yang sedang bermain air rasa kebencian melekat di hatinya sangat besar, karena Ryosuke menjadi anak yang diinginkan oleh kedua orang tuanya sementara dirinya tidak.

Dari dulu Fuma selalu menemani Ryosuke bermain, dari saat balita mereka sudah selalu bersama - sama. Hingga pada saat mereka berusia 3 Tahun mereka selalu bermain bersama - sama. Fuma adalah teman pertamanya, Tetapi dibalik itu semua Fuma sangat membenci Ryosuke. Kedua orang tua Fuma memaksa dirinya untuk selalu bersikap manis terhadap Ryosuke dan kadang kala kedua orang tua Fuma melakukan tindakan kasar terhadapnya bila telah membuat Ryosuke menangis.

" Ryo-pyon " Fuma memanggil Ryosuke.

" unn " Ryosuke menoleh ke arah suara itu tersenyum dan bangkit dari duduknya.

Tetapi tiba - tiba dengan kecepatan kilat Fuma berlari ke arah Ryosuke dan mendorongnya ke kolam yang terisi dengan air.

Byuuuuurr...

Terlihat Ryosuke kecil masuk di dalam air, semua yang ia lihat hanya biru, sepi, dan dingin yang melekat didirinya. Hingga terlihat sosok laki - laki tua menolongnya.

Ya, yang menolong adalah Ayah Fuma. Kedua orang tua Fuma memarahi Fuma karena telah membahayakan Ryosuke. Sementara ibu Ryosuke tidak terima dengan prilaku Fuma terhadap Ryosuke, menyebabkan pertengkaran di antara kedua orang tua Fuma dan Ryosuke.

Semenjak hari itu kedua orangtuanya menjadi bermusuhan, Fuma selalu lebih mendapatkan prilaku kasar dari kedua orang tuanya. Fuma selalu disalahkan atas kebangkrutan perusahaan Ayahnya tetapi sosok butlernya yang berada di rumahnya selalu menjaganya dan menemaninya dengan baik.

Fuma selalu menceritakan perihal itu ke butlernya dengan terus menerus menagis, sang butler terlihat menenangkannya. Hingga suatu hari Fuma merencanakan sesuatu untuk membalas perbuatan Ryosuke terhadaptnya dan tentu saja sang butler setia membantunya.

Ya, Fuma menyuruh butlernya untuk membayar beberapa orang untuk menculik Ryosuke dan memberi pelajaran kepadanya. Kalian pasti heran kenapa anak usia 3 Tahun sepertinya bisa melakukan hal jahat seperti itu? Ya, rasa benci bila sudah melekat di hati tidak akan memandang umur.

Setelah kejadian penculikan itu usai, polisi melacak pelakunya bahwa itu berasal dari keluarga Fuma. Kedua orang tua Fuma terheran - heran dengan pemberitaan itu, Hingga akhirnya Fuma berbicara jujur kepada kedua orang tuanya ketika kedua orang tuanya menganiayanya karena strees. Kedua orang tua Fuma terkejut dengan apa yang dilakukan anaknya dan sang butler. Dikarenakan rasa bersalah, kedua orang tua Fuma menyerahkan diri ke kantor polisi.

tetapi,

Kebencian Fuma menjadi bertambah ketika ia mendapatkan kabar bahwa...
Kedua orang tuanya meninggal di dalam sel....

♬♬♬♬♬♬♬♬♬

" Bagaimana dengan ceritaku? menyenangkan?!" Tanya Fuma dengan tersenyum menyeringai dengan air matanya mengalir dipipi.

' Kenapa aku tidak mengingatnya?' Tanya Ryosuke di benanknya dengan mengeluarkan air mata.

" Aku selalu mati - matian berkerja untuk membangun perusahaan ayahku dan kau anak manja tidak berguna yang selalu bahagia" Fuma masih terus menerus menangis

" ..... " Ryosuke hanya terdiam dan mengeluarkan air mata juga. Tetapi tiba - tiba terlihat Fuma berteriak dan menarik rambut Ryosuke kembali dan memukul wajahnya.

" KAU! AKU BENCI KAU!!" Teriak Fuma dengan terus menerus memukul Ryosuke. Dapat terlihat wajah Ryosuke yang sedikit lebam dan hidung mengeluarkan darah, tetapi tiba - tiba hadir sosok pria tua yang mencoba menenangkannya.

" Fuma-sama, sudah cukup tenang" Pria tua itu meraih lengan Fuma untuk memberhentikannya.

" Lepaskan aku! " Teriak Fuma.

"...... " Ryosuke hanya terdiam dan kelopak matanya sedikit tertutup, karena badannya kini sungguh lemas dan merasakan sakit.

" Fuma-sama tenang! " Teriak Pria tua tetap menggenggam lengannya.

" ...... " Fuma terlihat bernafas berat dan matanya menatap Ryosuke yang tergeletak dilantai dengan penuh kebencian.

" Gomen" tambah Fuma Kepada Pria tua itu dan tersenyum.

" wakatta, kau hanya ingin melaporkan bahwa kita mendapatkan hacker yang melacak koneksi alamat rumah ini " Seru sang butler.

" ..... " Terlihat Fuma hanya tersenyum menyeringai.

" Baik, ikouu " Fuma dengan segera berjalan cepat keluar dari ruangan itu , meninggalkan Ryosuke seorang diri.

" ..... " Ryosuke hanya terdiam dengan wajah pucatnya, darah kering masih terlihat di sudut bibirnya, lebam di wajahnya, darah mengalir keluar dari hidungnya dan pergelangan kakinya yang masih mengeluarkan darah.

" Gomen " Ryosuke terlihat menangis.

♬♬♬♬♬♬♬pov Yuto ♬♬♬♬♬♬♬♬♬

" Bunuh diri?" Tanya Yuto kepada Chinen.

" unn mereka bunuh diri di dalam sel, dan mereka memiliki seorang putra yang seumuran dengan Ryosuke " Chinen menjelaskan.

" Dan aku rasa dia yang pasti menculik Ryosuke. Faktor balas dendam?! itu pasti! " Seru Chinen menebak dengan wajah ditekuk.

" Chii kau dapat mencari alamat rumahnya? " Tanya Yuto terlihat sangat khawatir.

" Baik, mari kita coba " Chinen Terlihat mengutak atik di notebooknya. Beberapa menit kemudian terlihat Chinen Tersenyum lebar dan membuat yuto tersentak.

" Gotchaa!" Teriak Chinen merasa gembira.

" dimana itu? " Tanya Yuto.

" Rumah itu berada di Sagamihara," Seru Chinen.

" Sejauh itu?" Tanya Yuto dengan wajah terkejut.

" Ya, kita bisa menggunakan mobil kesana. Jarak di tempuh kira - kira 2 jam" Seru Chinen menjelaskan dengan masih mengutak atik notebooknya.

"..... " Yuto Hanya terdiam ketika melihat Chinen mengutak atik huruf di notebook itu.

" Dan alamat ini berada di atas bukit" Seru Chinen dengan menunjukan poto rumah tersebut dan membuat Yuto merasa heran.

" Chinen, kenapa kau tahu segalanya? kau? " Tanya Yuto dengan wajah terheran.

" hehehe, ya aku sebenarnya-" Seru Chinen untuk menjelaskan tetapi terhenti ketika tiba - tiba ia mendapatkan sebuah pesan di notebooknya.

" eee " Chinen terkejut dan dengan segera membuka pesan itu.

' Kau ingin mendapatkannya? Silahkan ambil dan ingat jangan melaporkan hal ini ke polisi, bila kalian melaporkan ke polisi ia akan aku bunuh. tetapi bila kalian telat aku akan tetap membunuhnya. Oleh karena itu aku tunggu sekarang. Jangan telat nee ~ ' Pesan pada teks itu.

" ...... " Yuto dan Chinen hanya terdiam membeku 'Meninggal?, penculikan dan perencanaan pembunuhan?' pikir mereka.

" Ku-shoo beraninya mereka " Yuto perlahan bangkit dengan mengepalkan tangannya.

" Yutii " Chinen terlihat bangkit dan berusaha untuk menenangkan Yuto.

" SIAL!" Teriak Yuto dan mencoba berjalan tetapi terhenti dengan genggaman Chinen dan membuat Yuto menoleh kearahnya.

" Chotto, kita membutuhkan bantuan mereka " Chinen terlihat berwajah serius. Tiba - tiba terdengar suara ....

Ting tongg....

Dengan segera Chinen menarik tangan Yuto dan berjalan untuk membuka pintu itu, Ketika pintu itu terbuka, Yuto dapat melihat mereka.

" Mari kita hajar mereka Yuto dan mendapatkan Ryosuke" Yabu tersenyum untuk menyemangatkan Yuto begitupun dengan 6 member lainnya juga tersenyum.

" minna " Yuto mengeluarkan air matanya dan terlihat terharu.

" Aku juga akan mendapatkan Yamada-sama dan menghajar mereka" Tiba - tiba terlihat Pria Tua berjalan di belakang mereka, ya itu adalah sato-san.

" aku juga " Seru tiba - tiba kento yang baru tiba.

Yuto melihat mereka dengan tatapan serius dan bersemangat untuk mendapatkan Ryosuke kembali ....

♬♬♬♬♬♬ Pov Ryosuke ♬♬♬♬♬♬♬♬

Beberapa jam telah berlalu, Ryosuke hanya terus menerus tergeletak di lantai dengan masih keadaan terikat. Ia tidak mengetahui pukul berapa pada saat ini, di dalam dirinya ia merasa sangat bersalah bila telah menyusahkan Fuma dan merasakan sakit hati yang di rasakan oleh Fuma. Wajahnya kini terlihat pucat, bibirnya terlihat kering dan badannya lemas. Ya Fuma benar - benar menganiayanya dan tidak memberikan makanan ataupun minuman kepadanya. Tetapi tiba - tiba terdengar suara pintu dan langkah kaki yang perlahan - lahan Ryosuke melihat sosok Pria iitu dan mendapatkan...

" Sato-san?" Tanyanya dan menyebabkan Pria tua itu tersenyum dan berjongkok di hadapannya.

" haii, Yoroshiku onegaishimasu Yamada-san" Pria itu Tersenyum kearahnya dengan tersenyum ramah, Ryosuke ketika melihat itu terkejut dengan ekspresi wajah pria tua itu.

" k-kau bukan Sato-san" Seru Ryosuke dengan alis di tekuk dan menyebabkan Pria tua itu tertawa.

" hahaha, ya aku bukan Sato-san mu" Seru Pria Tua dengan Tersenyum ramah.

" s-siapa kau? k-kenap-" Tanya Ryosuke terhenti ketika tiba - tiba pria tua itu berbicara.

" wajah kita sama nee? Ya, mungkin karena Sato-san adalah Adik kembarku" Seru Pria tua masih tetap tersenyum.

" ee?" Tanya Ryosuke, tetapi tiba - tiba matanya terkunci dengan sebuah suntikan yang di keluarkan oleh pria tua itu.

" a-apaa yang ingin kau lakukan?" Tanya Ryosuke dengan wajah ketakutan.

" Daijoubu, aku hanya ingin memberi asupan makananmu" Seru Pria tua mendekat dengannya dan mulai membuka tutup suntikan itu.

" iiee " Ryosuke terlihat merangkak mundur tetapi pria tua tua itu menariknya dan menusukan jarum suntik itu di lengan Ryosuke.

"....." Ryosuke terlihat menggit bibirnya ketika jarum itu tertusuk di lengannya.

Setelah pria tua itu menyelesaikan memberikan suntikan kepada Ryosuke, ia segera bangkit dan keluar dari ruangan itu. Ryosuke masih terlihat meringkuk di lantai penuh debu itu dan terlihat lemas.

♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬

Ryosuke yang pada saat itu terlihat sedang tertidur pulas terlihat sedikit mengigil dan wajahnya sangat pucat, tetapi tiba - tiba terdengar suara pintu terbuka dengan keras menyebabkan Ryosuke terbangun dan terkejut. Ya itu adalah Fuma, Pertama ia dapat melihat Fuma melepaskan kedua ikat di kaki dan tangannya. Ryosuke yang terlihat lemas ketika itu sedikit heran ' mengapa Fuma-chan melepaskan ikatannya'. Tetapi tiba - tiba Fuma menarik paksa dirinya untuk bangkit dan berdiri.

" ......" Ryosuke hanya terdiam ketika Fuma membawa dirinya dengan paksa. Kakinya terlihat pincang dengan darah yang mengering di sekitar kakinya.

" Teman - temanmu sepertinya ingin menyaksikan kau pergi nee " Seru Fuma ketika menompang Ryosuke untuk berjalan.

" eee? " Ryosuke tersentak ketika mendengar ucapan Fuma.

Fuma Terus menerus menopang Ryosuke untuk berjalan dari ruangan itu dan menaiki tangga, ketika Ryosuke sudah berada di sebuah lorong rumah besar itu, tiba - tiba ia dapat mendengar suara seseorang yang memanggilnya.

" Baka!" Ryosuke dengan segera ingin menoleh kebelakang tetapi Fuma menarik kembali wajahnya untuk terus berjalan.

" Chotto " Ryosuke berusaha untuk lepas dari Fuma karena tadi ia mendengar suara Yuto yang memanggilnya, tetapi Fuma terus menerus menariknya untuk berjalan. Ya hingga mereka tiba di sebuah taman dengan kolam besar. Sinar bulan purnama terlihat menerangi mereka dengan suara kicauan serangga di sekitar tanaman itu.

" F-fuma-chan a-apa yang ingin kau lakukan " Tanya Ryosuke mendongak melihat wajah Fuma, ketika Ryosuke dan Fuma berada di sisi kolam renang.

" Aku ingin merasakan dejavu " Seru Fuma dengan tersenyum menyeringai.

" nanni? " Tanya Ryosuke ketika berada di hadapan Fuma.

" Aku ingin melihat kau mati di hadapanku sekarang Ryo-pyon" Seru Fuma dengan tersenyum menyeringai dan perlahan angin berhembus di sekitar Ryosuke seirama dengan dorongan tangan Fuma.

Dan....

Byuuuuuuurrr......

Air secara tiba- tiba masuk kedalam hidung dan mulutnya, dan Ryosuke dapat melihat kembali pemandangan yang pernah ia lihat dahulu, kesunyian, ketenangan, biru dan rasa dingin yang melekat dikulitnya. Gelembung udara terlihat keluar dari mulutnya dengan rambutnya yang terlihat menari di dalam air.

' Gomen'

' Gomen '

' Gomen Papa, Mama, Sato-san, Fuma-chan.... Yuto-kun.. ' Perlahan matanya tertutup dan gelembung udara tidak keluar kembali dari mulutnya.

Tubuh itu terlihat melayang di dalam air itu, dimana wajah itu terlihat bersinar dengan air yang di terangi sinar bulan purnama dan tubuh tak berdaya itu terlihat lemas. Ryosuke dapat melihat kegelapan menyelimutinya...

Tetapi tiba - tiba sekelibat ia masih dapat merasakan seseorang mencium bibirnya....

♬♬♬♬♬♬♬pov Yuto ♬♬♬♬♬♬♬♬♬

Terlihat Segerombolan yang menaiki sebuah mini bus, Sato-san terlihat sedang menyetir dan yang lainnya hanya duduk diam dengan wajah ditekuk. Ya Semua member JUMP, Kento dan Yuto sedang menelusuri alamat penculik itu. Mereka tidak menghubungi polisi karena ia takut bila membawa polisi akan mempersulit keadaan dan ancaman penculik itu.

' Baka ' Yuto yang duduk di samping kursir supir wajahnya terlihat panik dan terlihat mengigit jarinya memandang kaca di sampingnya.

" Nakajima-sama gomen nee " Seru sato-san yang sedang menyetir.

" iiee aku yang seharusnya meminta maaf Sato-san" Yuto terlihat menunduk.

" Gomen, maafkan kami juga " Seru mereka yang berada di belakang kecuali Chinen.

" Ieee! Kita harus menghajar mereka ! Kalian semua tidak salah ! kita harus mendapatkan Ryosuke" Seru Chinen untuk membuat mereka semua bersemangat.

" unn, YOSH " Terlihat Yuto bersemangat dan mereka yang melihat Yuto bersemangat merekapun ikut bersemangat.

♬♬♬♬♬♬♬♬♬

Perjalanan di tempuh selama 2,5 Jam, ya karena lokasi terdapat di luar Tokyo. Rumah besar itu tepat berada di sebuah bukit, ketika melihat rumah itu mereka segera membagi tugas. tetapi pada saat mereka ingin masuk secara diam - diam ke dalam Rumah itu, tiba - tiba Takaki memencet bel rumah itu.

TING TONG

" Baka!" Teriak daiki memukul kepala takaki.

" Okairii " Terdengar suara seorang laki - laki dan pintu gerbang terlihat terbuka secara otomatis.

Mata mereka melebar ketika melihat pintu gerbang itu terbuka terlihat gerombolan yang menghadang mereka yaitu sekitar 35 orang, tetapi di paling ujung terdapat sosok pria muda dan seorang Pria tua yang wajahnya ditutup dengan menggunakan masker.

" Kalian Ingin menyaksikan kematian Ryosuke? " Tanya Pria itu atau Fuma kepada mereka.

" KUSHO!" Dengan segera Yuto berlari ke arah pria itu tetapi terhenti ketika mendapatkan gerombolan memukulnya dan membuat dirinya terjatuh di lantai.

" Yuto!" Seru serempak semua member.

" Tidak dapat dimaafkan" Sato-san berlari kearah gerombolan itu dan menghajarnya dengan membabi buta. Begitupun dengan member JUMP dan kento yang ikut menghajar mereka. Pria muda dan pria tua itu terlihat masuk ke dalam rumah melalui pintu utama.

" Yuto kau pergi saja kejar penjahat itu!" Seru Yabu menyuruh Yuto untuk mengikuti kedua pria itu.

" CEPAT bodoh!" Teriak Chinen dan menyadarkan Yuto, ia dengan segera berjalan memasuki rumah itu.

Semua member, kento, dan Sato-san terlihat menghajar gerombolan itu dengan membabi buta. Chinen yang biasanya terlihat cute kini jiwa devilnya keluar dimana ia menghajar pria- pria bertubuh besar itu dengan membabi buta dan lincah.

♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬

Yuto telah masuk ke dalam rumah itu, Ruangan itu sangat besar. Dari kejauhan ia dapat melihat seorang pria itu berjalan di sebuah lorong, dan memasuki tangga yang menuju kebawah. Ia terus menerus berlari mengikuti pria itu.

" Oiii kau!" Teriak Yuto ketika melihat pria itu, dan ketika ia ingin menghampiri pria itu, tiba - tiba terdapat seseorang yang menahannya dan menghajar ulu hatinya. Menyebabkan ia terjatuh di lantai.

" Sial ughh" Yuto Terlihat memegang perutnya dan mendongak melihat pria tua itu, Ketika ia melihat wajah pria tua itu ia terkejut.

" S-sato-san?" Tanya Yuto kepada Pria tua di depannya.

" Yahh " Pria tua itu hanya tersenyum menyeringai.

" Sial kau!" Dengan segera Yuto bangkit dan meninju pria tua itu.

Yuto ketika menghajar pria tua itu terlihat wajahnya menyeramkan, tetapi pukulannya tidak mengenai pria tua itu. Ya pria tua itu terlihat selalu menepis pukulan Yuto. Ketika yuto berhenti menghajarnya, pria tua itu hanya terdiam dan tersenyum menyeringai. Yuto terlihat bernafas berat menatap pria tua itu.

Tetapi tiba - tiba dari kejauhan ia dapat melihat punggung itu, rambut itu, tangan itu, badan itu adalah Ryosuke yang sedang di rangkul oleh seorang pria ..

" ....." Yuto Terdiam dan tersenyum ketika ia dapat melihat sosok yang ia cintai yaitu Ryosuke, tetapi perlahan ia terkejut ketika matanya dapat melihat tubuh Ryosuke memiliki beberapa luka dan terlihat lemas.

" Baka!!" Teriak Yuto memanggil Ryosuke.

" ku-sho" Yuto segera ingin menghampiri Ryosuke tetapi tiba - tiba seseorang membantingnya dan memukul wajahnya menyebabkan Yuto mengeluarkan darah di hidungnya dan tergeletak di lantai.

" Kau tidak bisa kesana " Pria tua itu tersenyum ramah kepada Yuto yang tergeletak di lantai.

" ...... " Yuto terlihat mengeluarkan air mata dan wajahnya perlahan menjadi menyeramkan. Ia mencoba bangkit dengan perlahan, matanya menatap pria tua itu dengan tatapan ingin membunuhnya.

" Sial kau!" Yuto Tiba- tiba bangkit dan mendorong pria tua itu dan menghajarya. Pria tua itu ketika di pukul oleh Yuto hanya tersenyum , tetapi tiba - tiba pria tua itu memukul wajahnya menyebabkan Yuto jatuh terpental. Pria tua itu kini merapikan pakaiannya dan tersenyum menyeringai.

" Nakajima -sama " Tiba - tiba Terdengar suara sato-san dari arah belakangnya.

" Sato-san?" Yuto menoleh ke sumber suara itu dan mendapatkan itu adalah sato-san, Yuto menoleh kembali kearah pria tua yang tersenyum ramah itu.

" ..... " Sato-san terlihat berjalan kearah Yuto dengan wajah di tekuk dan membantunya untuk bangkit.

" Nannde? Sato-san ada 2 " Tanya Yuto merasa heran.

" Dia kaka saya Nakajima - sama, pria bodoh itu memiliki nama Tosan " Seru Sato-san dengan wajah di tekuknya dan kini berada di samping yuto.

" hahaha, hisashiburi Sato-chan " Seru pria tua bernama Tosan.

" Tsk, dimana Yamada-sama!" Teriak sato-san yang mendekat menarik kerah kemeja kakanya itu.

" Daijoubu Sato-chan, dia sedang bermain dengan Tuanku " Seru Kaka sato-san dengan senyum menyeringai.

" SIAL KAU!" Sato-san terlihat memukul wajah Tosan hingga terjatuh.

" cihh, kau sangat menyayanginya nee? Kau harus berterimakasih denganku Sato-chan. Karena bila pada saat itu aku tidak menaruhnya di gedung itu kau tidak akan bertemu dengannya, lalu kau akan selalu kesepian dan menjadi pecundang~ " Seru Tosan dengan bangkit untuk berdiri dengan tersenyum menyeringai.

" ..... " Sato-san terdiam dan wajahnya perlahan menampilkan wajah menyeramkan.

" Nakajima-sama silahkan temukan Yamada-sama aku akan menghabisi pria sialan ini " Seru Sato-san terlihat mempersiapkan dirinya.

" Wakatta " Dengan segera Yuto berlari kearah pria yang membawa Ryosuke itu.

" Aniki, mari kita bermain " Sato-san terlihat tersenyum pahit dan sedangkan kakanya tersenyum ramah. Ya sato-san dan Tosan- san merupakan kembar identik, tetapi memiliki ekspresi wajah berbeda. Sato-san dengan wajah seramnya dan Tosan-san dengan wajah cerahnya dan selalu tersenyum.

♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬

Yuto terus menelusuri Lorong rumah itu, tetapi ia terhenti ketika berada di sebuah pintu kaca besar yang menampilkan pemandangan sebuah taman. Disana ia dapat melihat seorang sosok pria yang membawa Ryosuke itu hanya terdiam dengan tertawa puas. Yuto awal terlihat bingung karena ia tidak dapat menemukan Ryosuke, Tetapi perlahan ia merasakan sesuatu yang membuat hatinya tidak tenang dan berlari kearah pria itu.

" Kau!" Teriak Yuto ketika mendekat dengan pria itu, tetapi perlahan matanya terkunci dengan sosok bayangan di dalam sebuah kolam renang itu.

" Kau mencarinya? Sudah terlambat" Tanya Fuma dan menunjuk kearah kolam.

' Baka ' Dengan segera Yuto loncat memasuki kolam renang itu dan mendapatkan Ryosuke lemas di dalam air itu dengan wajah pucatnya, ia dapat melihat Ryosuke sudah tidak mengeluarkan gelembung udara dan matanya tertutup. Dengan segera ia menangkap pinggangnya dan menangkup pipi pacarnya itu dan membuka mulutnya untuk mentrasfer udara di dalam mulutnya.

Ya, pemandangan Yuto pada saat memberikan nafas terlihat menyilaukan, mereka terlihat seperti melayang di dalam air itu dan sinar bulan purnama yang menerangi mereka.

Setelah Yuto memberikan pertolongan pertama dengan segera ia menarik tubuh Ryosuke untuk keluar dari air, Yuto terus menerus berenang membawa tubuh pacarnya untuk menepi. Ketika mereka telah menepi , Yuto dengan segera mengangkat tubuh pacarnya itu disisi kolamm renang dan ia keluar dari kolam itu.

" Baka!" Teriak Yuto dan segera memberikan nafas buatan kepada Ryosuke berulang - ulang kali untuk mentransfer oksigen dan menekan dada Ryosuke untuk menyadarkannya.

Awalnya Ryosuke tidak menampakkan tanda - tanda sadar, dan yuto dapat melihat dada Ryosuke terlihat tidak bernafas.

" Baka Bangun!" Teriak Yuto dan terus menerus memberikan pertolongan kepada Ryosuke dengan air mata terlihat dipipinya. Fuma terlihat hanya tersenyum bahagia menyaksikan pemandangan indah itu baginya.

Tetapi....

" agg.." Terlihat Ryosuke mengeluarkan air dari mulutnya dan perlahan membuka kelopak matanya. Yuto ketika melihat itu senyum terlintas di wajahnya.

" uhukk uhukk " Ryosuke terlihat batuk mengeluarkan air, Yuto menepuk - nepuk punggungnya itu untuk membantu pacarnya. Yuto alis sedikit di tekuk karena ia baru menyadari badan Ryosuke terasa panas, padahal sebelumnya ia berada di dalam air.

" Y-yuto-kun " Ryosuke tersenyum ketika melihatnya, Yuto segera memeluknya dengan erat . Ia sangat bahagia karena orang yang ia cintai masih dapat memanggil namanya dan dapat mendengar suara yang ia sangat cintai itu.

" SIAL! Kenapa kau masih hidup!" Teriak Fuma merasa kesal, membuat Yuto segera menoleh kearah Fuma dengan wajah menyeramkannya dan berencana untuk menghajarnya.

" Yuto-kun, daijoubu ini permasalahanku " Ryosuke menahannya dan mencoba untuk bangkit untuk berdiri.

" ughh " Ryosuke merasa badannya sedikit pusing dan sakit di kaki kanannya.

" Baka! Biar aku yang menghajarnya " Teriak Yuto kepada Ryosuke yang berusaha untuk berdiri.

" iiee daijoubu Yuto-kun, kau cukup tunggu disini " Ryosuke tersenyum dan mencoba untuk berjalan mengarah ke fuma.

" baka!" Yuto masih terus menerus berada di belakangnya untuk menjaganya bila ia terjatuh.

" Gomen " Seru Ryosuke kepada Fuma.

" Gomen " Ryosuke kini berjalan semakin mendekat kearah Fuma dan Yuto masih terus menerus mengikutinya.

" G-gomenn hikss " Kini Ryosuke terlihat menangis ketika meminta maaf kepada fuma.

" Gomen " Ryosuke semakin menangis ketika semakin dekat dengan Fuma.

" Berisik kau! Lebih baik kau mati " Teriak Fuma dan mengeluarkan pisau lipatnya dari arah kantong celananya dan segera berlari kearah Ryosuke.

Ryosuke hanya tersenyum ketika melihat Fuma berlari ingin berusaha menusuknya, dan Yuto terlihat ingin berlari kearah Ryosuke.

" Fuma-chan gomen" Terlihat Ryosuke tersenyum dengan air mata mengalir dipipinya dan tangan di renggangkan seperti ingin memeluknya. Dan tiba - tiba membuat Fuma terhenti dan pisau itu perlahan terbuang dari tangannya.

Ryosuke semakin mendekat dengannya dan memeluknya dengan erat.

" Gomen bila aku selalu membuat posisimu menjadi tidak menyenangkan dan selalu membuat mu kesal " Ryosuke terlihat memeluknya dengan erat dengan air mata mengalir dipipinya.

" ....... " Fuma hanya terdiam, Yuto terlihat waswas ketika melihat Ryosuke berdekatan dengan Fuma.

" Gomen, gomen, gomen hiks" Ryosuke terus menerus meminta maaf. Tetapi tiba - tiba Fuma melepas paksa pelukan itu dengan segera mengambil pisau yang berada di lantai dan tangannya ingin menusuk Ryosuke. Dan Ryosuke terlihat menutup matanya ketika melihat pisau itu berada di tangan Fuma.

" OIIII " Yuto segera bergerak cepat ingin menolong Ryosuke. Tetapi ...

Graabbbb

Terdapat tangan besar dari arah belakang Fuma, yaitu menahan tangan Fuma yang ingin menusuk Ryosuke.

" Sato-san " Seru Ryosuke ketika ia membuka matanya dan melihat sato-san menahan Pisau itu.

" Beraninya kau menyentuh Yamada-sama " Dengan segera Sato-san menarik Fuma dan menguncinya.

" Ughhhh" Fuma Terlihat kesakitan, karena tangannya kini di kunci ke belakang oleh Sato-san.

" Sato-san jangan lepaskan dia " Ryosuke terlihat badannya ingin terjatuh tetapi dengan segera yuto menahannya untuk tidak terjatuh.

" Ieee Yamada-sama aku harus menghajarnya " Sato-san terlihat memukul wajah fuma.

" Sato-san berhenti!" Teriak Ryosuke menyuruh Sato-san untuk berhenti menghajarnya.

" Baka, biarkan dia " Seru Yuto ketika menopang badannya, Yuto dapat merasakan tubuh Ryosuke sangat panas.

" Iee, dia teman ku " Seru Ryosuke ketika memandang wajah Yuto.

" Nanni? Kau bilang teman seperti itu?! Dia berusaha untuk membunuhmu bodoh!" Teriak Yuto kepada Ryosuke.

" iee Yuto-kun dia teman pertamaku dan ia sesungguhnya baik " Ryosuke terlihat berbicara serius dengan Yuto.

" ..... " Yuto hanya terdiam ketika melihat Ryosuke yang menatapnya dengan serius dan terlihat sangat lemas.

" gomen " Ryosuke terlihat mencoba untuk bangkit dan berjalan ke arah sato-san dan Fuma.

Sato-san terlihat terus menerus menghajar Fuma, darah sudah terlihat di wajahnya.

" Sato-san sudah " Ryosuke menghampiri Fuma dan menghalangi Fuma dari Sato-san.

" Yamada-sama " Sato-san wajahnya terlihat terkejut, karena tuannya melindungi orang yang telah hampir membunuhnya.

" iee Sato-san . Fuma-chan teman kecilku dan aku penyebab ia mengalami banyak kesusahan " Ryosuke terus menerus melindungi Fuma.

" ..... " Fuma hanya terdiam ketika melihat punggung Ryosuke itu yang melindunginya.

" Baik, tetapi kita harus membawanya ke polisi karena ia mencoba membunuh anda " Seru Sato-san.

" iee, dia tidak boleh masuk ke dalam penjara " Seru Ryosuke dan membuat Yuto dan Sato-san terkejut.

" Yamada-sama! " Teriak Sato-san merasa kesal kepada Ryosuke.

" Onegai Sato-san, aku mohon berjanjilah " Ryosuke terlihat berlutut membungkuk.

"......." Sato-san dan Yuto terlihat hanya terdiam.

" pftthh .... Hahahaha" Terdengar suara tertawa dari arah Fuma menyebabkan Ryosuke menoleh ke belakang. Yuto dan sato-san terlihat alis di tekuk dan mendekat dengan Ryosuke untuk memasang kuda - kuda untuk menjaganya.

" Fuma-chan? " Tanya Ryosuke.

" Kau memang tidak pernah berubah Ryo-pyon dan itu yang menyebabkan aku sangat membencimu " Fuma terlihat tersenyum pahit.

" G-gomen , gomen" Ryosuke berbalik dan membungkuk ke arah Fuma dan selalu meminta maaf.

" Kau ingat ketika aku beberapa kali berbuat kasar denganmu pada saat kita berumur 3 tahun?" Tanya Fuma dengan tertawa.

" ....." Ryosuke hanya terdiam dengan wajah bingung.

" Ya kau selalu seperti itu, persis yang terjadi pada saat ini. " Fuma Terlihat tersenyum pahit.

" G-gomen " Ryosuke terlihat membungkukan kepalanya meminta maaf.

" Bodoh, seharusnya aku yang meminta maaf!! " Fuma tiba - tiba menariknya dan terlihat memeluknya dengan erat dengan menangis.

Yuto dan Sato-san terlihat menekuk alisnya, Karena mereka kini melihat Ryosuke dan Fuma terlihat sama - sama menangis. Fuma terlihat terus menerus meminta maaf karena rasa benci telah menyelimuti dirinya hingga telah menyebabkan Ryosuke menjadi pihak yang bersalah, ia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang membuat semua hal itu berantakan. Kedua orang tuanya, sahabat kecilnya dan semuanya.

Tetapi tiba - tiba hingga terlihat Ryosuke memejamkan matanya di pelukan Fuma itu...

" Baka " Dengan segera Yuto menghampiri mereka dan mendapatkan Ryosuke pingsan.

" Yamada-sama" Sato-san Terlihat Khawatir.

" Aku akan membawanya, badannya sangat panas sekali Sato-san" Yuto menggendongnya untuk membawanya ke Rumah sakit. Tetapi tiba - tiba
telah hadir para member JUMP dan Kento.

" Ryosuke!" Teriak mereka serempak ketika melihat Ryosuke tidak sadarkan diri di gendongan Yuto.

" Minna, aku akan membawanya kerumah sakit. Kalian Urus dia " Seru Yuto dan berjalan melewati mereka.

" Haiii " Seru serempak dari mereka kecuali Chinen.

" Yutii aku ikut! " Chinen mengikuti Yuto.

Mereka dengan segera melirik kearah Pria yang terlihat memiliki banyak darah di wajahnya. Mereka mendekat merencanakan untuk menghajarnya tetapi..

" Stop, Yamada-sama tidak ingin ia terluka " Seru sato-san.

" Nanni?!" Teriak serempak semuanya.

" un, kalian tolong jaga dia. Aku akan ikut kerumah sakit " Sato-san terlihat membungkuk kepada mereka dan segera berlari mengikuti Yuto dan Chinen.

" Wakatta " Seru serempak mereka.

♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬

Yuto terlihat memasukan Ryosuke kedalam mobil dibantu dengan Chinen dan sato-san tiba untuk membawa mobil itu. Perjalanan di tempuh untuk ke rumah sakit terdekat selama 45 menit, Ryosuke di tangani oleh para dokter disana, sedangkan Yuto, Chinen dan Sato-san hanya menunggu di ruang tunggu.

Sekitar 30 menit Ryosuke sudah dipindahkan di ruang rawat inap, Tubuhnya masi terasa sangat panas ketika ia menyentuhnya. Dokter mengatakan bahwa Ryosuke mengalami asam lambung tinggi, permasalahan pada paru-paru , demam hingga 40 derajat C, dan luka dalam pukulan di ulu hatinya. Ia membutuhkan rawat inap selama 2 minggu.

Yuto terus menerus berada di samping mengenggam tangannya menunggu mata itu terbuka dan sedangkan Sato-san terlihat sedang duduk di sebuah sofa.

" Yamada-sama dia anak yang sangat baik " Terdengar suara Sato-san.

" ..... " Yuto hanya terdiam dan terlihat menyentuh pipi Ryosuke dengan tangan jari kanannya.

" Ia sangat menyangi semua orang yang berada di sekitarnya, memang dia bodoh, manja, dan cengeng tetapi dia sangat polos dan sangat baik "Sato-san masih terus bercerita.

" ...... " Chinen hanya terdiam dengan wajah sedihnya ketika berada di sofa di samping Sato-san.

" Melihat dirinya mengalami kejadian seperti ini kembali membuat hati saya hancur " sato-san terlihat mengeluarkan air matanya.

" Ya, dia memang bodoh. Orang yang telah membencinya dia masih tetap memaafkannya " Seru Yuto menggenggam tangan Ryosuke.

" Itulah Yamada-sama " Seru Sato-san.

" Baka " Yuto mendekat dan mencium bibir lembutnya, Sato-san ketika melihat itu ia hanya tersenyum dan terlihat wajahnya bersedih.

' Yokatta, I love you. Ryosuke ' Yuto tersenyum ketika melihat wajah Ryosuke yang masih belum sadarkan diri, iya bersumpah akan selalu menjaganya dan akan selalu berada disampingnya. Ya, selalu bersama dengan seseorang yang ia cintai yaitu Ryosuke.

Ketika matahari terbit tepatnya di pagi hari yuto pada saat itu terbangun, hal pertama yang ia lihat adalah Ryosuke. Ia segera mencium bibir Ryosuke itu dan merapikan poni pacar tercintanya itu, sementara Sato-san Terlihat sedang tertidur di sofa. Chinen terlihat terbangun, Setelah itu Yuto dan Chinen pergi keluar untuk membeli minuman dan makanan di sebuah mini market rumah sakit. Ketika mereka berada di deretan buah - buahan Yuto melihat buah Strawberry, pikirnya Ryosuke bila hari ini sadar ketika melihat strawberry ia pasti akan senang. Ya Yuto membeli Strawberry itu juga pada akhirnya. Ia sangat berharap bahwa Ryosuke akan membuka matanya hari ini.

tetapi ....
ketika mereka kembali ke ruangan itu, Yuto tidak dapat menemukan Ryosuke dan Sato-san disana. Yuto dan Chinen dengan segera berlari menanyakan kepada suster perihal kemana Ryosuke dan seorang pria tua yang berada di kamar itu. Dan suster tersebut mengatakan bahwa pasien Yamada Ryosuke sudah dibawa oleh keluarganya dengan menggunakan halikopter beberapa menit lalu di atas gedung, suster itu juga mengatakan bahwa pasien Ryosuke akan di bawa oleh kedua orang tuanya ke amerika untuk penyembuhannya. Dengan segera Yuto berlari menaiki tangga darurat dan Chinen mengikutinya, pada saat itu ia berada di lantai 4 dan lantai atap gedung berada di lantai 8. Yuto terlihat sangat cepat menaiki tangga itu tetapi Chinen terlihat kelelahan, Setelah beberapa menit kemudian ia telah tiba di atap dan melihat sebuah helikopter itu mulai sedikit terbang, Yuto dengan segera berlari dan memanggil Ryosuke. Tetapi Ryosuke tidak mendengar, ya karena Ryosuke pada saat itu masih dalam, keadaan tidak sadarkan diri.

" Baka!" Teriak Yuto ketika heli kopter itu semakin terbang tinggi.

" Baka!!!!" Teriak Yuto kembali dengan dengan air mata mengalir di pipinya, Dan helikopter itu bergerak semakin jauh dari pandangannya.

" Yutiii!" Tiba - tiba Terlihat Chinen keluar dari pintu.

" Chii, Ryosuke! Aku harus mendaptkannya " Yuto terlihat panik dan menarik tangan Chinen untuk menuruni tangga.

Mereka terlihat menuruni tangga dengan terburu - buru, ketika mereka berada di tempat parkir Yuto terlihat menendang mobil mini bus itu karena kunci tidak berada dengannya. Tetapi tiba - tiba telah hadir sebuah mobil limons besar.

" Yuto Ikzouu " Terlihat Yabu melalui kaca mobil menyuruh mereka untuk masuk.

" Yabu-kun" Yuto sedikit tersenyum dengan segera memasuki mobil itu dan diikuti dengan Chinen.

Didalam terlihat semua member, kento dan dia yang telah menyebabkan Ryosuke hampir meninggal yaitu Fuma.

" Jalan Tosan-san " Perintah Fuma kepada supir yaitu Tosan -san.

Yuto ketika melihat itu terlihat menekuk alisnya dan wajahnya sangat menyeramkan.

" Tenang Yuto, dia telah menyesalinya dan ia mengakuinya tadi kepada kami. Dan ia sangat mengkhawatirkan Ryosuke sehingga kami disini sekarang" Seru Yabu kepada Yuto.

" Un, gomennasai" Seru Fuma membungkuk dan wajahnya terlihat sedih.

" Kau tidak seharusnya meminta maaf denganku, minta maaflah dengannya " Yuto berbicara dengan nada dingin.

" ..... " Fuma terlihat terdiam dan mencengkram celananya denga wajah terlihat bersedih.

" Yabaii Yuto kita memiliki jarak berbeda 2 km " Chinen terlihat mengutak atik notebooknya.

" Tolong lebih dipercepat! " Teriak Yuto.

" Tosan-san aktifkan kekuatan turbonya" Perintah Fuma, Dan terlihat Supir atau Tosan-san memencet sebuah tombol menyebabkan kekuatan penuh pada limons itu. dan membuat semua member JUMP dan Kento terlihat matanya melebar ketakutan karena mobil itu berjalan dengan sangat cepat. Keadaan jalan sangat sepi karena itu masih pagi hari, sehingga mereka dapat mengejar helikopter itu.

♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬

Selama 1 jam 45 menit perjalanan itu di tempuh hingga mereka telah tiba di sebuah airport di tokyo, dengan segera Yuto turun dari mobil dan terlihat berlari mengikuti Helikopter yang akan mendarat di dalam landasan airport tersebut. Semua member JUMP, kento dan Fuma juga berlari mengikuti Yuto.

Ketika Yuto terlihat sedang berlari terlihat orang - orang yang berlalulalang terkejut dengan kehadiran Yuto yang tidak mengenakan penutup identitas begitupun dengan semua anggota member JUMP dan Kento.

Ketika mereka berada di pintu masuk penerbangan pesawat jet pribadi keluarga Yamada yang dimana disana terdapat helikopter tersebut, Terdapat 2 orang security menahannya karena orang umum dilarang memasuki tempat lepas landas.

" Aku ingin masuk ! " Teriak Yuto kepada security tersebut, tetapi security itu tetap menahannya.

" Gomen, anda tidak boleh masuk " Seru Security dengan Tegas, Chinen dengan segera tersenyum menyeringai dan berbisik kepada semua member JUMP dan kento. Dan kecepatan kilat mereka bergerak menahan security itu dan membiarkan Yuto untuk masuk kedalam sana.

" Arigatou " Seru Yuto dan berlari dengan kencang menelusuri lorong penghubung ke tempat landas Pesawat jet pribadi keluarga Yamada yang terdapat Ryosuke disana.

Perlahan - lahan ia dapat melihat sinar matahari dan sebuah pesawat Jet yang terlihat akan bersiap - siap Lepas landas, Yuto terlihat terus berlari dan berteriak.

" Baka!" Teriak Yuto, dan ketika pada saat itu Yuto dapat melihat wajah sato-san di jendela itu.

" Sato-san! Berhenti!" Teriak Yuto kembali tetapi Sato-san Terlihat mulutnya mengatakan 'Gomennasai' dan membungkukkan kepalanya.

Semakin lama Pesawat Jet itu bergerak ingin memulai lepas landas, Yuto terus menerus berlari tetapi hal itu telat karena jet itu sudah jalan dengan cepat dan lepas landas. Yuto jatuh berlutut di tempat lepas landas itu, Air mata terlihat jatuh dipipinya dan mengenai celananya. Dan angin dingin yang menghembus badannya.

" Baka ..." Yuto berbicara dengan suara serak ketika melihat Pesawat jet itu sudah semakin menjauh dan mengecil dari pandangannya di langit.

♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬

2 minggu telah berlalu, ia tidak pernah mendapatkan kabar mengenai Ryosuke. Handphonenya tidak aktif dan yang lebih parah ia sangat merindukannya, Yuto menjalankan pekerjaannya seperti biasa dengan JUMP yaitu memulai JUMP World Tournya di seluruh jepang dan diikuti dengan Negara - negara asia di luar jepang yaitu Hongkong dan Taiwan. Sebelumnya ia sudah meminta tolong kepada Chinen untuk mencarikan alamat Ryosuke di Amerika tetapi usaha itu tidak berhasil karena Chinen mendapatkan patahan koneksi oleh keamanan via IT Amerika.

Dan sedangkan nasip NYC tidak di ketahui semenjak Ryosuke menghilang ...

" Yutii " Terlihat Chinen dan member lain menepuk bahunya ketika mereka terlihat bersiap- siap untuk memasuki stage untuk perform konser mereka ketika di Hongkong.

" Unn " Yuto terlihat tersenyum dan mulai melangkahkan kakinya dengan anggota JUMP lainnya. Pintu itu perlahan - lahan terbuka dan sinar lampu panggung menerangi mereka....

(A/N) : Maaf so LAMA sekali ~ Permsalahan Tugas akhir semua sudah kelar~ oiiya perihal cerita ini, mohon maaf bila rada lebehh yak, tapi emang ceritanya begini konsepnya~ soal fuma yaa mungkin jeles liat poto Yuto ama Fuma pas di SC waktu itu, (Tapi kenapa jadinya Yama yg di siksa yak? yasudah biarkan saja XP) plus disini Fuma ceritanya seumuran sama Ryosuke, yak. Hayoo udahh tamat belom ini???

yamajima, fanfiction, yamachii, hey!say!jump, yutoyama

Previous post Next post
Up