Tittle : Baka Yume Mikomi
Author: ryofin30
Pairing : YutoYama
Rating : PG-15 to NC-17
Genre : AU, BL, Drama & Comedy
Mencintai atau membeci adalah 2 rasa yang bertolak belakang, akan tetapi 2 rasa itu pasti semua orang mengalaminya.
Cinta menjadi benci ataupun benci menjadi cinta, hal itu lumrah terjadi seperti di film-film lope lope.
kenapa kita membahas itu? ya, karena hal itu seperti apa yang dipikirkan pria berambut hitam kini, ia terlihat sedang berfikir dan cemas di samping sosok yang masih terbaring diatas kasur kamar berukurang cukup besar. Btw, apa yang ia pikirkannya? Apakah perihal soal cinta atau benci?
Jawabannya, Ya.
Pria itu atau Yuto sedang berfikir, rasa cinta memang melekat di hatinya sekarang hingga membuatnya merasa sedih ketika sosok yang ia sayangi terbaring lemah. Sementara rasa benci, ia sedang berfikir bagaimana cara mengurangi rasa benci Ryosuke terhadap air atau phobia airnya. Air bagaikan sosok monster-monster di film power ranger, dan rasa takutnya melebihi uji nyali uka-uka atau dunia lain.
Setelah kejadian semalam, Ryosuke kini terlihat masih tertidur. Yuto terus menerus menatapnya dengan sedih, ia tidak menduga kalau kemarin Ryosuke loncat ke dalam air untuk menyelamatkannya. Padahal dia phobia air dan tidak bisa berenang, tapi demi dirinya Ryosuke rela lompat walaupun pada akhirnya Yuto yang menolongnya.
" Mouu yamachan " rengek Yuto dan membaringkan dirinya di samping Ryosuke.
Yuto terus menerus melamun ketika memeluk Ryosuke yang sedang tertidur, tetapi setelah beberapa lama kemudian Ryosuke mulai terlihat ingin membuka kedua kelopak matanya. sementara Yuto masih belum menyadarinya dan memasang wajah sedih.
Perlahan kedua kelopak mata Ryosuke terbuka, hingga ia dapat mellihat dada Yuto.
" Yuto! " Teriak tiba-tiba Ryosuke mendorong Yuto dan bangkit duduk terlihat ketakutan.
Yuto kaget ketika mengetahui itu dan segera duduk, Ryosuke yang terlihat takut kini wajahnya berubah menjadi sedih menoleh dan memeluk Yuto.
" Kau menyebalkan, kenapa kau pergi ke tempat seperti itu hiks " Rengek Ryosuke merasa kesal.
Yuto terdiam ketika mendengar itu, karena ia bersyukur masih bisa mendengar suaranya dan rengekannya. Kemarin bila Yuto telat, entah apa yang akan terjadi.
Ketika mengingat itu, Yuto mulai tersadar dan melepas pelukannya. Yuto menatapnya dengan mendalam, helai poni Ryosuke terlihat ia rapihkan dan Ryosuke masih terlihat cemberut.
Ia benar-benar menyanyanginya hingga tidak ingin Ryosuke pergi meninggalkannya, Yuto perlahan mulai tersenyum karena ia membayangkan Ryosuke kemarin panik melihat dirinya tenggelam. hingga akhirnya tanpa berfikir panjang ia berani menyelamatkan Yuto , padahal ia phobia dengan air. Yuto yakin bila Ryosuke sangat mencintainya dengan tulus, Hingga hal yang ia benci dia terobos.
Yuto sedikit tertawa, karena Ryosuke seperti sosok pangeran yang menolongnya. Ya, walaupun pangeran itu akhirnya tenggelam dan ditolong.
" Yuto kenapa kau tertawa ? " Rengek Ryosuke dengan kesal, Yuto pun mulai menghilangkan tawanya dan menatap Ryosuke dengan serius.
" Kau bodoh kenapa kau masuk ke dalam kolam renang itu? " Decak Yuto dan memukul kening Ryosuke.
" Habis kau tenggelam, jadi aku langsung ingin menolongmu walaupun,-" Ryosuke terhenti dan berwajah cemberut.
" Nanni? Walaupun apa? " Tanya Yuto dan menunduk mendekatkan wajahnya.
" A-aku b-benci monster air itu" jawab Ryosuke dengan kikuk.
Yuto yang melihat itu entah kenapa mendapatkan Kyun menancap di hatinya, Ryosuke terlalu imut untuknya. Apa yang dikatakannya memang benar, persis apa yang ada dipikiran Yuto.
" Arigatou " Jawab Yuto kini mulai menatap Ryosuke dengan mendalam.
" Y-ya " Jawab Ryosuke masih cemberut.
" Demo, aku tidak ingin kau bertindak senekat itu kembali. Kemarin kau membuatku hampir jantungan karena khawatir, untung saja aku sudah tersadar bila tidak,- " Decak Yuto terhenti.
" Kita berdua mati " Jawab Ryosuke meneruskan omongan Yuto dan kini mulai terpancing emosi.
" Ee? " Tanya Yuto dengan heran, karena bisa-bisanya Ryosuke mengatakan hal seperti itu.
" Ya, itu memang benarkan. Dan aku juga tidak mau kau mengikuti pesta menjijikan itu lagi " Ryosuke mulai terlihat kesal dan Yuto terdiam.
" Untung Yamapi-san mengatakan kepadaku, bila tidak kau pasti sudah dimakan habis oleh Kaname-san grrr "
" Eee itu Chinen-san yang mengajakku, aku tidak tau bila pesta itu mesum " Yuto berusaha membela diri.
"..... " Ryosuke terdiam dengan mulut cemberut hingga seperti bebek dan Yuto sedikit takut karena Ryosuke terlihat kesal.
" Moouu wakatta, gomenasai aku akan lebih hati-hati kedepan. Dan aku bersumpah tidak akan ikut pesta mesum seperti itu lagi" Yuto terlihat pasrah.
" Ya, kau harus. Aku tidak mau kau dimakan orang lain " decak Ryosuke.
" Hai hai, gomenasai Yamada-san " Yuto terlihat memberikan hormat ala prajurit.
Ryosuke terdiam dan masih cemberut ketika melihat Yuto hormat, tetapi tiba-tiba ia seperti mendapatkan ide dan menyebabkan Yuto bertanya-tanya apa yang ia pikirkan.
" Wakatta, kita rubah posisi " Seru Ryosuke dengan serius.
" Nanni? " Tanya Yuto.
" Ya, kau harus selalu dilindungi. Oleh karena itu sekarang kau menjadi bottom ku " Ryosuke terlihat sangat percaya diri, Sementara Yuto yang mendengar itu seperti mendapatkan badai hujan petir di sekitarnya.
" Eeeee? N-nannde??! " Tanya Yuto merasa kaget.
" Habis kau selalu di incar pria atau wanita, jadi aku harus selalu melindungimu "
" Eeeee iee, iee. Kau yang harus di lindungi, lagi pula kau yang mengatakan akan jadi bottomku "
" Mouuu itu beda, lagipula ketika aku mengatakan itu. Kau sampai sekarang masih berciuman dengan Kaname-san padahal kita sudah berpacaran" rengek Ryosuke dengan kesal.
" Eee itu beda, aku sedang mabuk kemarin "
" Tsk, wakatta. Untuk menentukannya, kita suit saja"
' Eeeee?! ' Yuto kaget karena yang menentukan hal penting itu suit.
" Bagaimana bisa?! " Tanya Yuto, karena bagaimana mungkin menentukan Top atau bottom dari suit.
" Tsk, kita kan saling suka jadi tidak masalah siapa yang akan jadi bottom atau top " Decak Ryosuke, awal Yuto terdiam tetapi perlahan ia mulai mengangguk pelan dan pasrah.
" Yasudahlah seterah kau saja " Yuto terlihat pasrah.
" Wakatta, ikou " Ryosuke mulai diposisinya.
Mereka mulai ingin suit, Yuto terlihat berkeringat dingin sementara Ryosuke terlihat serius dengan semangat. Mereka bagaikan berada di arena perang, Ryosuke siap dengan senjata basokanya begitupun dengan Yuto dengan pistol hingga akhirnya...
Suit 1
Suit 2
Dan..
" YATTA ! " Teriak Yuto kegirangan, sementara Ryosuke terlihat cemberut dan menekuk kedua alisnya.
' Kau memang sudah ditakdirkan menjadi uke hahaha' Tawa Yuto ketika melihat pacarnya itu cemberut.
" Wakatta, kau harus lindungiku dan membimbing aku " Ryosuke terlihat masih cemberut tidak terima kekalahannya.
" Dan awas bila kau ciuman dengan Kaname-san lagi ! " Ryosuke mulai terlihat kesal.
" Hahaha daijoubu, aku hanya akan menciummu " Tawa Yuto.
Ryosuke awal cemberut, tetapi ketika ia melihat Yuto tertawa tiba-tiba Ryosuke tersenyum menyeringai dan mendorong Yuto hingga terbaring.
" Nanni yamachan? " Tanya Yuto terkejut.
" Tsk, kau pasti ingin melakukan itu kan? " Tanya Ryosuke dengan tersenyum menyeringai.
" Aku tau itu " Ryosuke terlihat mencuri ciuman di bibir Yuto.
Yuto terlihat terdiam dan entah kenapa imaginasinya mulai hadir hal mesum terlebih wajah Ryosuke jelas di hadapannya sekarang, semua gaya terlihat menghiasi imaginasinya hingga..
" Hahahaha " Tawa Ryosuke dan menyadarkan Yuto.
Ryosuke kini sudah duduk di sampingnya dan tertawa geli, Yuto segera ikut duduk menatap Ryosuke dengan bingung dan masih merona..
" Nannde, kenapa kau tertawa? " Tanya Yuto.
" Liat hidungmu berdarah hahaha " tawa Ryosuke kembali dan menunjuk hidung Yuto.
' Eeee ' Yuto dengan segera membersihkan hidungnya.
" Aku sekarang tau, kau tidak anemia tapi kau mimisan bila sedang berkhayal mesum "
" Benarkan ?" Tambah tanya sinis Ryosuke dan membuat Yuto terkejut.
Awal Yuto terdiam dan bingung tetapi perlahan ia mulai mengangguk pelan dengan pasrah, Ryosuke yang mengetahui itu hanya bisa menatapnya dengan sinis.
" Mouuu kenapa kau hentai sekali?! " Tanya Ryosuke.
" Gomenasai " Yuto terlihat menundukan kepalanya karena memang benar ia mesum.
" Kau harus berhenti mimisan seperti itu, itu tidak baik untuk kesehatanmu. Bila kau kekurangan darah bagaimana? " Decak Ryosuke.
Yuto yang mendengar itu terkejut dan mulai menatap Ryosuke dengan sinis,
" Kau juga, kau harus berani dengan air. Itu tidak baik untuk kesehatan tubuhmu bila kau tidak pernah mandi dengan bersih " Decak Yuto.
Ryosuke yang mendengar itu terlihat cemberut dan kesal, karena bagaimana mungkin Yuto membalikannya,
" Tsk, kenapa jadi aku? Kau yang harus berhenti berfikir mesum " decak Ryosuke.
" Berfikir mesum itu wajar, kau yang tidak wajar takut dengan air " decak Yuto.
" Eee?! " Teriak Ryosuke.
" Kenapa? Kau mau marah denganku? Atau ingin memukulku? " Tanya Yuto.
" Grrr " Ryosuke emosinya mulai meningkat dan..
" Pergi dari sini!! " Yuto terlihat di tendang Ryosuke keluar dari kamarnya dan menyebabkan Yuto sudah tergeletak di lantai.
Ya, akhirnya Ryosuke marah dengannya.
'Tsk '
" Yamachan, besok aku jemput kau. Kita akan mulai menyembuhkan phobia airmu itu "
" .... " Ryosuke terdiam tidak ada jawab.
" Gomen, bila aku memaksamu. Demo aku melakukan ini karena aku sayang kamu "
Yuto terlihat berwajah sedih, karena apa yang ia katakan benar-benar tulus dari hatinya. Setelah tidak mendapatkan jawaban kembali, Yuto mulai pamitan dan pulang.
----
Hari sudah berganti, Yuto kini terlihat berada di depan pintu apartemen Toma. Ketika terus menerus memencet bel, tidak ada yang membukakan pintu. Yuto dengan segera menggunakan handphone untuk memanggil pacarnya itu, tapi Ryosuke tidak mengangkatnya.
" Mouu kemana dia? " Tanya Yuto.
" Tsk " Yuto terlihat mulai menggunakan handphonenya kembali dan memanggil sahabat pacarnya yaitu Keito.
Keito mengangkat panggilan itu, ia mengatakan bahwa Ryosuke sedang berada di rumahnya dan mengatakan tidak ingin bicara ataupun bertemu Yuto.
Yuto yang mengetahui itu hanya terdiam, ia tidak menyangka Ryosuke masih marah dengannya. Padahal hari ini ia libur ingin melatih rasa takut Ryosuke dengan air.
" Tsk, menyebalkan " decak Yuto terlihat cemberut.
----
2 hari berganti, Ryosuke masih marah dengannya. Yuto yang kini sedang pemotretan terlihat suram, hal itu menyebabkan Hikaru terus menerus memarahi Yuto untuk bekerja dengan fokus.
Sebelumnya segala cara sudah Yuto lakukan, email, chatting, sms, dan telepon tidak pernah di balas atau di angkat, Ia tidak menduga Ryosuke benar-benar marah dengannya. ketika sedang cemberut Yuto mulai mendapatkan ide atau sebuah jurus, walaupun ia ragu untuk melakukannya tetapi apaboleh buat menurutnya.
Setelah selesai pemotretan Yuto pulang kerumahnya seperti biasa, tapi ia meminta tolong Keito sahabat Ryosuke untuk mengatakan bahwa Yuto pingsan dan jatuh sakit sekarang.
Dan Jurus itu ternyata ampuh, karena hal itu menyebabkan Ryosuke datang ke tempatnya sekarang dengan wajah sangat khawatir.
" Yuto, daijoubu ka?! " Tanya Ryosuke dengan panik melihat Yuto terbaring lemas di kasurnya, Yuto terlihat berakting seolah-olah tidak berdaya atau lemah.
" Yamachan, kau marah denganku? " Tanya Yuto memasang wajah sedih dan lemas tidak berdaya, awal Ryosuke tidak menjawab tetapi perlahan ia mengangguk pelan.
" Demo, sekarang tidak ! " Tambah Ryosuke setelah anggukan.
' YESS!' Teriak Yuto di benaknya.
" Gomenasai, aku keterlaluan pada saat itu " Yuto terlihat berakting lemah, padahal di isi otaknya terlihat Yuto yang tertawa layak devil karena rencana tipu dayanya berhasil.
" Demo, hontouni daisuki " Tambah Yuto dan menyebabkan Ryosuke merona, ini memang bumbu gombal tapi bumbu gombal cinta itu tulus dari hatinya.
' Hahaha sekarang dia pasti tambah luluh '
" Y-ya, a-aku tau " Jawab Ryosuke masih merona.
' Yes, berhasil '
' Wakatta, sekali mendayung 2 3 pulau terlampaui ' Yuto mulai ingin merencanakan rencana utamanya.
Dan..
" Yamachan, badanku lengket. Bisakah kau memandikanku di bathtub ? " Tanya Yuto dengan memasang wajah memohon.
Ryosuke terlihat terdiam dan berfikir, Yuto menunggu jawaban Ryosuke. Awal Yuto takut bila Ryosuke menolak, tetapi tanpa diduga. Ryosuke setuju untuk memandikannya.
' Wohoo'
" Arigatou , bisakah kau membopongku? Aku lemas " rengek Yuto.
Ryosuke tanpa menunggu lama ia segera membantu Yuto, hingga di kamar mandi Ryosuke menuntun Yuto untuk duduk di atas closet terlebih dahulu.
Di dalam, Ryosuke awal ingin menyalakan keran untuk mempersiapkan mandi Yuto. Tapi Ryosuke ragu dan terhenti menatap keran itu dengan takut. Ketika Ryosuke masih sibuk mengamati keran itu, Yuto mulai berkeringat dingin karena sedikit bingung bagaimana cara agar Ryosuke berani dengan air.
" Yamachan, aku ingin mandi denganmu " rengek Yuto to the point.
" N-n-nanni? " Tanya Ryosuke terlihat kaget dan menoleh ke arah Yuto.
" Ya, kau sepertinya belum mandi dan aku tidak bisa memandikanmu dengan handuk. Jadi lebih baik kita mandi bersama di dalam bathtub itu " rengek Yuto dengan wajah memelas.
" Eee! " Teriak Ryosuke.
" I-itu t-tidak mungkin, aku tidak mau " tolak Ryosuke dan menyebabkan Yuto bingung bagaimana cara agar Ryosuke mau.
" Wakatta, bila seperti itu " Yuto mulai melepas pakaiannya, setelah selesai ia segera menghampiri bathtub dengan sempoyongan. Ryosuke yang mengetahui itu segera membantunya, tapi tiba-tiba langkah Yuto terhenti.
" Yamachan, aku mohon mandi bersamaku. Aku akan menjagamu " Yuto masih berusaha mencoba membujuk.
" Pada saat kau loncat ingin menyelamatkanku kau berani, masa ketika aku ingin mandi bersamamu dan memelukmu disitu kau tidak berani " rayu yuto.
" Kan aku sudah bilang, itu hanya karena aku khawatir denganmu bodoh "
" Aku takut " Tambah Ryosuke dengan bingung.
'tsk' decak Yuto dibenaknya.
Yuto yang melihat itu segera menghela nafas panjang, tetapi tiba-tiba ia mendapatkan ide lain. Yuto segera mencium Ryosuke, Ryosuke kaget ketika Yuto menciumnya. Tetapi setelah beberapa lama kemudian Ryosuke mulai terlihat santai dan membalas ciuman Yuto.
Keduanya mulai saling berciuman dengan mendalam, lidah mereka di dalam juga saling beradu. Tanpa berfikir panjang, Yuto segera menggendong Ryosuke dan masuk ke dalam bathtub kering ketika keduanya masih berciuman panas. hingga akhirnya Yuto mulai memasukan tangan kanannya di dalam kedua celana Ryosuke dan memegang titik sensitive Ryosuke dengan utuh.
Ryosuke mengerang dalam ciuman itu ketika tangan Yuto masih memegang bagian sensitivenya, sementara tangan kiri Yuto terlihat mulai menyalakann keran untuk mengisi bathtub itu dengan air. Ryosuke tidak menyadari itu karena mendapatkan rasa nikmat dengan apa yang dilakukan Yuto, ya Yuto terus menerus memompa milik Ryosuke.
Hingga air sudah mulai terisi hingga pinggul, Ryosuke mulai berteriak dan mengeluarkan cum.
Ryosuke terlihat bernafas berat memeluk Yuto, sementara yuto memasang senyumnya dengan lebar. Ketika melihat wajah senyum Yuto, Ryosuke sedikit kesal karena Yuto sudah berbuat mesum dengannya.
Demo...
Perlahan wajah Ryosuke berubah mejadi ketakutan ketika sudah menyadari bahwa sekarang ia di dalam air, pada saat ingin teriak dan ketakutan Yuto terlihat mencium Ryosuke dengan mendalam kembali.
Setelah ciuman itu usai, yuto segera memeluknya dengan erat.
" Abaikan air itu dan rasakan aku " Yuto berbicara dengan serius berusaha untuk membuat Ryosuke tenang.
" Aku tau kau sangat takut dengan air, demo perlahan aku akan membuat kau tidak takut lagi karena aku akan selalu bersama denganmu " tambah Yuto.
Ryosuke yang mendengar itu terlihat terdiam dan merona, karena Yuto mengatakan hal yang membuat jantungnya berdebar yaitu selalu bersama dengannya.
Yuto segera melepas pelukannya itu mulai membuka kemeja Ryosuke dan menampung air di tangan kanannya untuk dibasuhkan ke badan Ryosuke, Ryosuke yang merasakan air mulai tersadar. Ryosuke terlihat Memejamkan kedua matanya dan gemetar ketakutan memeluk Yuto kembali. Yuto mulai sedikit membuka pakaian Ryosuke ketika masih dalam keadaan beperlukan, sementara Ryosuke terus menerus terdiam dan mengigit bibir bawahnya.
" Kau pasti bisa " Semangat Yuto dengan tersenyum lembut, Ryosuke terlihat mulai mengangguk pelan dan masih gemetar ketakutan ketika masih memeluk Yuto dengan erat.
" Yoshhhh, sekarang aku akan bersihkan semua badanmu " Yuto mulai membersihkan badan Ryosuke dengan air di bathtub itu.
Ya, Ryosuke mulai berani untuk masuk ke dalam air walaupun itu masih di sekitar pinggulnya. Yuto terus menerus membersihkan tubuh Ryosuke, jujur Yuto merasa sangat bahagia karena Ryosuke menuruti perkataannya dan mulai berani menghadapi air hal yang sangat ia benci.
' Arigatouu kamisama ' pikir Yuto ketika sedang memandikan Ryosuke.
Setelah mereka selesai mandi dan berpakaian, Ryosuke dan Yuto terlihat terbaring di atas kasur. Ryosuke terlihat mendekat dengan dada Yuto, sementara Yuto memeluknya dan mencium kening Ryosuke.
" Daijoubu ka ? " Tanya Yuto dan Ryosuke mengangguk.
" Hontou ? " Tanya Yuto kembali dan membuat Ryosuke memundur sedikit mendongak menatap wajah Yuto dengan cemberut.
" Ya, tapi aku kesal denganmu " Jawab Ryosuke dengan kesal.
" Gomen, aku melakukan itu karena,- " Yuto terhenti ketika tiba-tiba Ryosuke menggunakan jari telunjuk untuk membungkam bibirnya.
Ryosuke perlahan tersenyum dan hal itu membuat Yuto bingung,
" Karena kau mencintaiku kan ? " Tanya Ryosuke dengan tersenyum dan Yuto mengangguk tersenyum, karena itu memang bernar ia sangat mencintainya.
Awal mereka terdiam dan hanya saling bertatapan dengan tersenyum, tetapi ketika Yuto merasakan jari Ryosuke di bibirnya perlahan mulai membuka mulutnya dan lidahnya terlihat keluar menjilat jari Ryosuke.
Ryosuke yang mendapatkan itu terlihat terkejut karena Yuto terus menerus menjilat jarinya hingga membuatnya merona, ketika Ryosuke masih terdiam tiba-tiba Yuto mulai bergerak dan berada di atasnya.
" Bolehkan aku melakukannya? " Tanya Yuto dengan tersenyum menyeringai dan membuat Ryosuke merona.
" Yamachan ? " Tanya Yuto dengan berbisik.
" .... " Ryosuke terdiam, tetapi sekitar 1 menit berfikir ia mulai mengangguk.
'EE!' Yuto dibenaknya terlihat mengibarkan bendera kemerdekaan.
Yuto ketika sudah mendapatkan izin Ryosuke, perlahan ia menunduk dan mencium leher Ryosuke. Lidah dan bibir Yuto terus menerus menyentuh kulit leher Ryosuke, hingga menyebabkan kedua mata Ryosuke terpejam merasa malu.
Pada saat Yuto merasa menikmati ciumannya, tangan kanan Yuto perlahan mulai masuk ke dalam baju Ryosuke yaitu merasakan kulitnya hingga menyentuh puting kiri Ryosuke.
" Yuto " rengek Ryosuke melepas ciuman,tetapi Yuto mulai menciumnya kembali. ketika ciuman itu berlangsung tangan kanan Yuto mulai menurun dan masuk ke dalam celana piyama besar Ryosuke yang sebelumnya punya Yuto, sementara tangan kiri Yuto mulai menyentuh puting sebelah kanan Ryosuke.
" Uhhmmm " erangan Ryosuke ketika merasakan aktivitas kedua jari tangan Yuto.
Hingga akhirnya Yuto mulai membuka paksa celana Ryosuke, setelah celana sudah di lepas. Yuto terdiam melihat Ryosuke terbaring dengan merona, hal itu membuat Yuto semakin berdebar karena khayalannya kali ini akan terkabul alias akhirnya ia akan berbuat mesum dengan pacarnya Ryosuke.
Yuto merasa sangat bersemangat hingga membuat aliran darahnya mengalir sangat cepat.
" Yamachan, kau yakin ? " Tanya Yuto dan Ryosuke mengangguk dengan merona.
" Ya, cepat bila kau ingin " jawab Ryosuke dengan malu, Yuto yang mendengar itu tertawa karena Ryosuke terlihat sangat lucu. Yuto dapat melihat Ryosuke juga bersemangat walaupun malu, karena hal itu terlihat anak gajahnya yang mengeras dan fly kiss menggoda Yuto.
" Wakatta, aku akan memanjakan kau dahulu " Yuto tersenyum dan mulai membungkuk untuk berada di antara selangkangan Ryosuke.
Ya, Yuto mulai melakukan service mulut untuk Ryosuke. Yuto ingin membuat Ryosuke melayang terlebih dahulu, hingga pada saatnya tiba ia akan memakannya.
" Mouu Yuto ahh " Ryosuke terus menerus mencengkram seprai dan mengeliat akibat apa yang dilakukan Yuto dengan bagian sensitivenya.
Ketika irama Yuto mulai semakin mengencang, Tiba -tiba Ryosuke mendapatkan cum di dalam mulut Yuto.
Yuto mulai mengeluarkan milik Ryosuke dan merangkak untuk mencium Ryosuke, Yuto memainkan lidahnya di dalam mulut Ryosuke dan juga mengtransfer cairan cumnya di dalam mulut Ryosuke.
" Yamachan kau siap untuk selanjutnya? " Tanya Yuto ketika selesai mencium Ryosuke.
" Wakatta, sekarang kau posisi merangkak agar tidak sakit " perintah Yuto, Ryosuke mengangguk dan mulai bangkit dari tidurnya untuk ke posisi yang dimaksudkan oleh Yuto.
Ketika sudah di posisinya, Yuto terlihat menelan ludah karena bokong Ryosuke sangat terlihat jelas.
' Uwaaa sugee ' Yuto berdetak kagum karena bokong Ryosuke sangat sexy dan kulitnya halus menurut Yuto, terlebih kulit lubang itu terlihat mengendut atau bergerak.
Yuto mulai kembali serius dan menggunakan kedua tangannya untuk memegang bokong Ryosuke, dan entah kenapa Yuto malah memainkannya sekitar 1,5 menit hingga membuat Ryosuke kesal. Ya mungkin karena kulit bokongnya montok atau sekal.
" Yuto cepat, kenapa kau malah bermain dengan bokongku. Aku lelah dengan posisi seperti ini " rengek Ryosuke karena jujur tangan dan dengkulnya lelah bila Yuto tidak cepat-cepat melakukan hal selanjutnya.
" Gomen " Yuto mulai mendekat dengan punggung Ryosuke.
Perlahan ia menciumi kulit punggung Ryosuke dan kedua tangannya bermain dengan puting Ryosuke, awal Ryosuke masih bertahan tetapi ketika tiba-tiba Yuto memasukan jari di dalam lubang bokongnya membuatnya kaget.
' Semoga ini bekerja ' Yuto terus menerus bergerak masuk dan keluar dengan menggunakan jari telunjuknya hingga ia mulai memasukan jari tengahnya.
Ya, 2 jari sudah memasuki lubang bokong Ryosuke. Tapi Ryosuke malah terlihat terdiam dan berfikir.
" Yamachan, apakah sakit? " Tanya Yuto karena Ryosuke hanya terus menerus terdiam.
" I-ie, h-hanya s-saja rasanya anehh " Jawab Ryosuke terlihat berfikir.
' Souka, berarti berhasil ' Teriak Yuto di benaknya dengan tersenyum.
Hingga akhirnya Yuto memasukan 1 jari lagi, hal itu mulai membuat Ryosuke merasa lubangnya berdenyut dan mengerang. Yuto kaget ketika merakan dan mendengar itu, karena ia takut Ryosuke kesakitan.
Demo..
" Ahh Yuto, hayakou a-aku i-ingin milikmu " Pinta Ryosuke dengan wajah lemas, ya sebelumnya titik spot mengenainya dan membuatnya ingin lebih .
Yuto awal kaget dengan permintaan Ryosuke, tetapi perlahan Yuto tersenyum dan melakukan oral sex. Yuto mulai memegang sensitive Ryosuke hingga menyebabkan kedua tangan Ryosuke tumbang dan dadanya menyentuh kasur.
Keadaan Ryosuke kini sedang menungging, ketika dirasa Yuto cukup memanjakan milik Ryosuke. Ia segera membuka semua celananya, kita dapat melihat milik Yuto sudah sangat mengeras. Tanpa ragu Yuto segera keposisinya kembali, ia awal memberikan prepare kembali dengan menggunakan kedua jarinya hingga..
" Ugghh " erangan Ryosuke ketika secara perlahan Yuto memasuki lubang bokongnya.
" Yamachan, gomen. Apakah sakit? " Tanya Yuto merasa khawatir ketika ia masih menerobos dengan perlahan.
" S-sakit sedikit d-demo ah, aku ingin lebih " Rengek Ryosuke.
Yuto ketika mendengar itu tersenyum, karena mungkin Ryosuke berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk Yuto.
" Wakatta, boleh kah aku bergerak? " Tanya Yuto.
" Haii " Jawab Ryosuke dengan mengangguk.
Ketika mengetahui itu, Yuto segera menggerakan miliknya itu dengan perlahan. Yuto mencoba mengatur hormonnya untuk tidak bergerak cepat, ia berusaha bermain halus agar Ryosuke tidak kesakitan.
" Aghh "
Ya, pada akhirnya mereka berbuat mesum. Hal itu membuat Yuto merasa sangat bahagia karena Ryosuke benar-benar sudah menjadi miliknya sepenuhnya.
------
Hari sudah berganti, Yuto bekerja seperti biasa. Tapi aura bunga-bunga atau bahagia terlihat bertebaran di sekitarnya. kenapa ia bahagia seperti itu? Ya, kalian pasti sudah tau jawabannya.
Yuto merasa sekarang memiiliki sayap hingga membuatnya melayang ke langit ke 7 dengan bahagia, ketika ia masih didunianya sendiri tiba-tiba ia merasakan pukulan di kepalanya.
" Kenapa kau tersenyum seperti orang bodoh lagi ? " Tanya pria yang memiliki gigi gingsul.
" Yaotome-san, bisakah kau tidak memukul kepalaku " rengek Yuto.
" Habis kau terlihat seperti orang gila , selalu tersenyum tidak jelas " Decak pria yang kita ketaui Hikaru sekarang.
" Cihhh, aku tidak gila " decak Yuto dan cemberut.
Ketika ia sedang cemberut, tiba-tiba ia mendapatkan sebuah bingkisan kotak dengan bungkusan kado.
" Nanni kore? " Tanya Yuto dengan hikaru.
" Kau beberapa hari lalu ulang tahunkan? " Tanya Hikaru dan Yuto mengangguk.
" Itu hadiah untukmu, dan gomen bila telat "
" Uwaa hontou? " Tanya Yuto dengan tersenyum bahagia.
" Ya, cepat buka " perintah Hikaru.
Yuto yang mengetahui itu dengan segera membukanya dengan semangat, demo ketika sudah dibuka seutuhnya Yuto terlihat bingung menatap buku lembaran tebal.
' Nanni kore? ' Tanya Yuto dengan cemberut karena bagaimana mungkin Hikaru menghadiahkan jadwal pemotretan hingga setebal ini.
Tapi...
Mata Yuto mulau memfokus hingga zoom in 100% di tulisan lembaran cover itu yang bertuliskan ' Skenario Film ' Boku gohan' '.
Yuto terdiam dan syok, ia mulai berfikir bahwa ia akan memainkan film itu. Hingga akhirnya Hikaru tertawa dan membuat Yuto tersadar segera menoleh menatapnya.
" Yaotome-san? " Tanya Yuto masih dalam keadaan syok.
" Ya, itu skrip mu. Kau akan bermain di film itu " Hikaru menjelaskan dengan aura kakoi di sekitarnya.
" Kau mendapatkan rekomendasi langsung untuk memerankan peran itu, jadi aku mohon kau harus fokus " Hikaru mulai terlihat serius.
" .... " Yuto terdiam masih berusaha mencerna
Hingga akhirnya ia mulai bangkit berdiri dan membungkukan badannya,
" Wakatta, arigatou sudah mempercayaiku " Yuto terlihat sangat serius berterimakasih, Hikaru yang melihat itu terlihat terdiam dan tersenyum.
Setelah selesai mengerjakan pekerjaannya, Yuto dengan segera main ketempat Ryosuke. Yuto memberitahu kabar gembira bahwa ia akan bermain film, Ryosuke yang mendengar itu sangat senang hingga membuatnya terus menerus memeluk Yuto.
Seminggu berlalu, Yuto sudah mulai berakting untuk film romance terbarunya. Yuto sangat bersemangat, walaupun kali ini ia tidak rela bila ciumannya nanti akan di ambil wanita atau lawan mainnya. Ryosuke tidak cemburu ketika Yuto mengatakan akan berakting ciuman, ia malah penasaran bagaimana Yuto akan melakukannya dengan wanita itu. Padahal dulu ia mengatakan orang lain tidak boleh ada yang menciumnya.
Hingga akhirnya, scene itu muncul. Yuto terus menerus mengulang adegan itu karena Yuto sangat kaku, ia tidak bisa bila tidak mencium Ryosuke.
Pada saat Hikaru memukul kepalanya menyebabkan Yuto harus fokus, ia mencoba pada saat pengambilan adegan ciuman nanti ia bersugesti akan mengubah wajah wanita itu menjadi Ryosuke agar ciuman itu terlihat alami.
Ya, akhirnya jurus itu ampuh. Yuto mencium wanita itu dengan mendalam karena ia bedelusi bahwa wajah itu Ryosuke.
Tapi...
Tiba-tiba adegan itu tersebar di sebuah majalah tanpa di duga Yuto, Ryosuke yang sebelumnya santai saja sekarang malah marah dengannya atau bisa di bilang cemburu.
Foto mereka tersebar di majalah adalah taktik marketing film tersebut, ini adalah film perdana Yuto dan semua management yuto ingin mengangkat karirnya walaupun dengan cara seperti itu terlebih Yuto popular.
" Mouu Yamachan, kau sebelumnya tidak kenapa-kenapa? sekarang kenapa kau marah denganku ? " Tanya Yuto ketika sedang berada di ruang keluarga apartemennya.
Kali ini Yuto sedang libur, Ryosuke tiba-tiba datang dan memarahi Yuto sambil menunjuk majalah yang terdapat Yuto ciuman dengan lawan mainnya.
" Aku kesal setiap melihat foto itu, bibir kau itu hanya untuk aku " decak Ryosuke dengan wajah kesal, ya pendirian itu hadir kembali dipikiran Ryosuke.
" Kau selalu dicium pria atau wanita selain aku, aku kesal ketika melihatnya " Tambah Ryosuke kini memunggungi Yuto.
Yuto awal terdiam dan bingung, tapi ketika menyadari Ryosuke sangat lucu ketika cemburu membuat Yuto tersenyum. Perlahan Yuto mendekat dengannya dan memeluknya.
" Eee siapa suruh kau peluk aku, lepas " Rengek Ryosuke dengan kesal.
" Iiee, siapa suruh kau sangat lucu " Yuto masih memeluknya dengan utuh.
" Aku kesal dan kau menertawakanku ? " Ryosuke mulai menoleh, akan tetapi Yuto dengan segera menggendongnya.
" Lebih baik kau mandi, badanmu bau " Yuto terlihat menggendong Ryosuke dengan santai.
" Eee mandi? " Tanya Ryosuke dan Yuto mengangguk.
" Iiee, a-aku tidak mau masuk bathtub lagi " Berontak Ryosuke.
" Iie, kau harus. Niichan pasti sibuk sehingga tidak sempat memandikanmu, Air aku naikan sampai sedada "
" Yuto! Turunkan aku! "
" Iee"
Setelah Yuto selesai memandikan Ryosuke, Ryosuke terlihat tertidur lemas di kasur Yuto. Ya, karena tadi di dalam kamar mandi Ryosuke mandi dengan ketakutan walaupun kali ini ia tidak pingsan.
" Yamachan, weekend ini aku libur 2 hari. Apakah kau ingin mengantarkan aku ke Hokaido bertemu keluargaku? " Tanya Yuto .
Ryosuke yang mendengar itu segera menatap Yuto, tapi setelah beberapa lama kemudian Ryosuke terlihat besedih.
" Nannde? " Tanya Yuto mendekat.
" Aku ingin kesana, demo ... Sepertinya ibumu tidak menyukaiku " jawab Ryosuke dengan lemas.
Yuto yang mendengar itu mulai teringat perkataan ibunya tentang Ryosuke, Ya, ibunya memang tidak menyukai Ryosuke. Tapi tetap Yuto akan membuat ibunya menyukai Ryosuke.
" Daijoubu, kau pacarku dan dia pasti akan senang " jawab Yuto dengan tersenyum.
" Yuto " Ryosuke segera memeluk Yuto.
" Daijoubu " Yuto berusaha menangkanya.
----
Hingga akhirnya hari ini adalah hari Sabtu pagi, Ryosuke dan Yuto kini sedang berada di bandara. Yuto sudah lengkap memakai pakaian samarnya dan Ryosuke memakai kaos putih, cardigan pink dan celana putih. Kuu juga terlihat ikut, Ryosuke tidak tega bila kuu sendirian.
Oiiya, kok Ryosuke jadi pergi? Apa gak di larang Toma?
Jawabannya adalah Ryosuke pergi diam-diam, sahabat kakanya Yamapi sengaja mengajaknya pergi hari ini sehingga Ryosuke bisa kabur dengan Yuto untuk pergi ke Hokaido. Tapi Ryosuke bilang sama Yuto sudah izin dengan kakanya, menyebabkan Yuto dengan santainya membawa Ryosuke.
Sekitar 2 jam mereka sampai di Hokaido, Ryosuke baru kali ini ke Hokaido. Setelah beberapa lama kemudian mereka sampai di sebuah rumah cukup besar, disana Yuto disambut pelukan hangat ibunya dan ayahnya. Ryosuke hanya terdiam dan tersenyum terus menerus, hingga akhirnya ibu Yuto mulai menyadari Ryosuke.
" Ikou Yuto masuk " Ibunya terlihat menarik tangan Yuto untuk masuk.
Ryosuke terlihat terdiam, tetapi setelah beberapa lama kemudian terlihat pria cukup tinggi mirip Yuto baru tiba. Mereka terlihat saling bertatapan, hingga akhirnya pria itu mendekat dengannya dan menatapnya dengan teliti dari ujung kaki hingga wajahnya.
" Kau, siapa? " Tanya pria itu.
" A-aku Yamada Ryosuke, t-teman Y-yuto " jawab Ryosuke dengan kikuk.
Tapi...
" Kyaaa kawaiiii " teriak pria itu dan mulai memainkan anjing Ryosuke atau Kuu.
" Siapa namanya? " Tanya Pria itu.
" K-kuu " jawab Ryosuke.
" Kuuchan ne , uwaa "
" Kau ingin mengendongnya? " Tanya Ryosuke dengan tersenyum.
" Unn unn, bolehkah "
" Douzou " Ryosuke memberikan Kuu.
" Kyaaaaaa "
Ryosuke terlihat tersenyum ketika melihat pria itu sedang bermain dengan Kuu, demo tiba-tiba Yuto datang dan memanggil Ryosuke.
" Raiya ? " Tanya Yuto terlihat heran melihat adiknya bermain dengan Kuu.
" Niichan?! " Raiya terlihat kaget dan segera menghampiri Yuto.
" Kapan kau datang? "
" Aku baru datang "
" Dan kau Yamachan, sampai kapan kau ingin berdiri disana. Ikou masuk " perintah Yuto.
" Haii "
Setelah selesai makan siang, Yuto segera menarik Ryosuke untuk ke kamarnya. Di kamar itu Ryosuke kaget karena banyak sekali poster model pria.
" Hahaha sudah lama aku tidak kesini " tawa Yuto dan mulai duduk di kasurnya.
Ryosuke yang mengetahui itu segera duduk di samping Yuto dan bersender.
" Yokatta ne, akhirnya kau pulang " senyum Ryosuke.
" Unn, arigatou sudah menemaniku "
" Unn " Ryosuke terlihat mulai menatap wajah yuto dan mencium pipi Yuto, hingga akhirnya mereka terlihat bertatapan dengan tersenyum.
Malam sudah tiba, Yuto kini terlihat berkeliling dengan pacarnya. Mereka sedang berkeliling mencari makanan khas Hokaido, bulan ini musim semi tapi udara di Hokaido masih terasa sedikit dingin. Ryosuke yang kedinginan, terlihat selalu di rangkul Yuto untuk menghangatkan tubuh Ryosuke.
Keesokan paginya, Yuto sengaja membawa Ryosuke ke sebuah taman bunga atau Shikisai no oka. Disana terdapat bunga-bunga yang bermekaran, Ryosuke segera mengabadikan moment itu dengan berfoto. Kadang mereka berciuman ketika sedang berfoto ditempat yang sepi.
Tapi tanpa diduga ..
Suatu hal terjadi, Ketika Yuto sedang melihat denah taman itu. Tiba-tiba Ryosuke tidak terlihat dan hanya orang-orang yang sedang menikmati pemandangan, Yuto panik bukan main pada saat itu. Ia berusaha mencari dan meneleponnya tetapi tetap ia tidak dapat bertemu dengannya, hingga akhirnya di sekitar bunga berwarna kuning terlihat Ryosuke yang duduk di tanah dengan keadaan menangis.
Yuto panik dan segera menghampiri Ryosuke, ia dapat melihat Ryosuke duduk di tanah antara bunga-bunga menangis dengan terhisak-hisak. Ia tidak tau penyebabnya tetapi Yuto dengan segera memeluknya.
" Kenapa kau menangis? " Tanya Yuto.
" Aku liat dia "
" Siapa? Kau liat siapa? " Tanya Yuto.
" Okachan hikss " Tangis Ryosuke kembali.
" Dia mengatakan tidak ingin bertemu denganku lagi , dan katanya aku sama dengan niichan jahat dengannya" Tangis Ryosuke.
' Eee ? '
" Padahal aku hanya mengeluarkan apa yang aku pikirkan, aku hanya ingin Okachan selalu bersama dengan kami dan tidak pergi-pergi tidak jelas. Perihal kebohongannya pun aku sudah memaafkannya "
" Yuto, apa aku salah bila mengatakan itu? " Tanya Ryosuke masih menangis.
" Iee, kau memang harus mengatakannya. Itu juga demi kebaikan ibumu " jawab Yuto.
" Lalu sekarang kemana dia? " Tambah tanya Yuto.
" Aku tidak tau, tadi dia pergi dan mengatakan tidak ingin bertemu denganku lagi" jawab Ryosuke.
" Wakatta, sudah jangan mengangis " Yuto masih berusaha untuk menenangkannya, Jujur Yuto kesal ketika mendengar itu karena bagaimana mungkin ibunya berperilaku seperti itu.
Ketika mereka pulang di rumah, Yuto mulai merapihkan pakaiannya karena nanti malam mereka akan pulang. Sementara Ryosuke terlihat terbaring terdiam diatas kasur, Yuto bingung bagaimana cara membuat Ryosuke tersenyum lagi.
Ketika ia sedang berfikir, tiba-tiba Yuto teringat sesuatu. Ia segera izin keluar dan menyuruh Ryosuke untuk tunggu dikamar Yuto. hingga akhirnya Yuto pergi dengan menggunakan sepeda, sekitar 30 menit ia sampai ke sebuah toko sejenis perhiasan. ketika di dalam Yuto segera memilih cincin untuk dapat di berikan dengan Ryosuke, Ya Yuto merencanakan hadiah cincin itu untuk Ryosuke.
Kebetulan, toko perhiasan ini memiliki cincin unik yaitu perak bermata bentuk gugusan bintang yang konon dapat mengikat hubungan seseorang.
Setelah membelinya, Yuto segera kembali dengan tersenyum. Ia tidak sabar memberikan cincin ini untuk Ryosuke.
Tapi..
Yuto terlihat terdiam dan kaget ketika melihat 2 wanita sedang bertengkar di depan rumahnya, wajah itu sangat jelas dilihat Yuto. 1 wanita wajah ibunya dan yang 1 lagi wajah ibu Ryosuke, ketika Yuto menatap mereka tiba-tiba Yuto mulai melihat Ryosuke sedang menangis di belakang Ibu Yuto.
' Yamachan ' Yuto segera menghampiri Ryosuke.
" Yamachan ada apa ini? " Tanya Yuto.
" Y-yuto,- " Ryosuke terlihat bingung.
" Yuto cepat ambil garam! " Teriak ibu Yuto.
" Nanni?! Kau kira aku setan?! " Teriak Ibu Ryosuke.
" Ya! Bagaimana mungkin Ibu melakukan hal jahat dengan anaknya seperti itu! Teriak Ibu Yuto.
" Diam kau, itu bukan urusanmu ! " Teriak Ibu Ryosuke.
" Ya itu urusanku, karena Yamachan teman anaku bodoh! " Teriak Ibu Yuto dan semakin ingin menghajar ibu Ryosuke.
Yuto yang merasa geram dengan pertengkaran keduanya, dengan segera ia memisahkan kedua wanita itu.
" Berhenti, aku mohon jangan bertengkar! " Teriak Yuto dan keduanya mulai berhenti.
" Yuto, dia itu ibu bejat! Dia menyuruh anaknya sendiri untuk melayani orang yang ia hutangi "
" Aku tidak! " Ibu Ryosuke membela diri.
" Ya, aku dengar itu bodoh! Untung aku menguping kalau tidak dia pasti membawa teman mu ini" Teriak Ibu Yuto.
" Yuto, ajak temanmu masuk! Cepat! "Tambah Perintah ibunya.
Yuto yang mendengar itu mulai menuntun Ryosuke untuk masuk, Ibu Ryosuke ketika mengetahui itu terkejut dan terlihat sedih.
" Ryo-chan, tasukette! " rengek Ibu Ryosuke.
Awal Ryosuke terhenti, tetapi Yuto berusaha menuntun Ryosuke untuk masuk. Sementara di depan, terlihat ibu Yuto yang menatapnya dengan kesal dan siap menghajar bila ia ingin masuk.
Di dalam kamar terlihat Ryosuke yang terus menerus menangis, Yuto berusaha untuk menenangkannya. Yuto benar-benar sangat kesal dengan ibu Ryosuke, tadi siang baru saja ia menyakiti hati Ryosuke dan mengatakan ia tidak ingin bertemu dengannya lagi. Tapi kini ketika malam tiba ia datang kembali dan meminta Ryosuke melunasi hutangnya dengan cara seperti itu.
" Gomen Yuto, bolehkan kau tinggalkan aku sendiri "
" Yamachan? " Tanya Yuto dengan khawatir.
" Aku hanya ingin menenangkan diri " Ryosuke berusaha tersenyum.
Ketika mendapatkan itu, Yuto setuju hingga akhirnya ia keluar dari kamar. Yuto berfikir Ryosuke memang membutuhkan waktu sendiri, karena ini bukan masalah hal kecil yang dapat diterima terlebih dia ibunya sendiri.
Yuto segera mengungsi di kamar Raiya, ia terus menerus melamuni Ryosuke. Ia merasa sangat kasian dengannya, ibunya benar-benar sangat jahat menurut Yuto.
" Niichan, kau baik-baik saja? " Tanya Raiya
Awal Yuto masih terdiam, tetapi ketika tiba-tiba ia mendapatkan panggilan ia mulai tersadar dan melihat panggilan itu.
Yuto mulai menelan ludah ketika melihat nama itu, ya karena nama itu bertuliskan ' Ikuta Toma' kaka Ryosuke. Ia berfikir bila ia mengangkat panggilan itu Toma akan memarahinya, Yuto awal terlihat bingung tapi ketika ia coba masuk ke dalam toilet ia segera mengangkat panggilan itu.
" Mosh m,- " Yuto terhenti karena ia tiba-tiba mendengar suara teriakan yang menyebabkan kupingnya sakit.
" Kau! Sekarang dimana?! Beraninya kau menculik adikku yang kawaii ! " Decak Toma terdengar kesal.
" E-e-eto g-gomenasaii "
" Berisik, cepat dimana alamatmu sekarang! Aku sedang di Hokaido! "
' Eeee?! ' Yuto terlihat kaget.
" Oii cepat bodoh! " Perintah Toma.
" Wakatta, aku akan kirimkan lewat sms "
" Cepat, aku tunggu kalau tidak aku bunuh kau ! " Ancam Toma dan mematikan panggilan itu.
Ketika panggilan itu usai, Yuto terlihat mulai tersadar dan menarik nafas dalam-dalam. Ia tidak menyangka Toma sekarang di Hokaido, terlebih ia akan mengancam membunuhnya. Yuto mulai teringat dan dengan segera mengetikan alamat rumahnya dengan panik.
Sekitar 1 jam Yuto duduk lemas di atas kasur adiknya, sementara Raiya terlihat sudah tertidur. Ryosuke masih tidak mau membuka pintu, ketika mengetahui itu Yuto tidak mau memaksa Ryosuke karena ia berfikir ia masih butuh waktu menenangkan hatinya. Kepulangan hari ini diundur menjadi besok hingga Ryosuke tenang menurut Yuto.
Tapi tiba-tiba Yuto kaget ketika Toma datang dirumahnya bersama dengan pria asing waktu itu atau Yamapi, Yuto terlihat menyambut mereka dan mempersilahkan masuk. Ibu Yuto kaget histeris ketika melihat kedua tamu itu karena mereka benar-benar sangat terkenal dan Ibu Yuto sangat mengidolakan mereka.
" Dimana Ryo-chan? " Tanya sinis Toma.
" E-eto,-" Yuto terhenti ketika tiba-tiba Ibu Yuto mulai berbicara.
" Ee, kau mencari yamachan? " Tanya Ibunya.
" Ya, aku mencari adikku " jawab Toma dengan wajah datar dan menyebabkan ibu Yuto kaget.
" Eeeee, d-dia adikmu? " Tanya Ibu Yuto kini wajahnya terlihat benar-benar kaget.
" Ya, Yuto bisakah kau antarkan aku sekarang ke Ryochan? " Tanya sinis Toma kembali.
" W-wakatta " Yuto mulai bangkit tetapi ibu Yuto terlihat menghentikan Toma.
" Jadi kau kakanya? " Tanya Ibu Yuto.
" Ya " Jawab Toma.
" Souka, menyebalkan sekali wanita itu mengabaikan anak-anak seperti kalian " Decak ibu Yuto.
" Nanni? " Tanya Toma mulai terlihat penasaran.
" Ya, ibumu tadi bertemu dengan adikmu. Awal aku hanya ingin menguping, demo ketika mendengar percakapan mereka aku mulai kesal dengan ibumu yang bersikap egois dan menyuruh adikmu melayani orang yang ia hutangi "
Toma yang mendengar itu kaget bukan main, awal dia terdiam tetapi ketika tersadar ia segera lari menarik Yuto untuk menuntunnya bertemu dengan Ryosuke.
Yuto mulai mengantarnya, awal ia mengetuk pintu tidak mendapat jawaban Ryosuke. Hingga akhirnya Toma merasa tidak sabar dan membuka pintu itu dengan paksa.
Toma kaget ketika pintu itu terbuka, ia terlihat mencari sesuatu begitupun dengan Yuto.
" Kemana dia? " Tanya Yuto lari meriksa semua ruangan kamar itu.
Toma terdiam dan mengepalkan kedua tangannya, hingga akhirnya ia ingin memukul Yuto. Yamapi terlihat dengan sigap menahan Toma, ibu Yuto terlihat kaget ketika melihat itu.
" Dimana dia? " Teriak Toma.
" Sial, beraninya kau! " Tambah Toma.
Awal yuto masih terdiam berusaha mencerna pikirannya, tetapi ketika beberapa detik kemudian Yuto mulai tersadar dan lari keluar dari kamar.
Toma, Yamapi dan Ibu Yuto terlihat kaget ketika melihat Yuto lari, Yuto kini mulai keluar dari rumahnya dan lari sambil menggunakan handphonenya.
Ya, ia mencoba memanggil Ryosuke. Ia tidak menyangka bila Ryosuke akan menuruti perintah ibunya, ketika mencoba memanggilnya Yuto tidak mendapatkan jawabannya. Hingga akhirnya beberapa detik kemudian Ryosuke mengangkat panggilan itu.
" Bodoh, dimana kau ?! " Teriak Yuto ketika masih dalam keadaan lari dan mencari di sekitarnya.
" .... " Ryosuke terdiam.
" Bodoh, dimana kau? Aku mohon jangan pergi sendirian " yuto terdengar sangat khawatir.
" Daijoubu, aku hanya akan bertemu dengannya sekali lagi "
" Aku ingin membuat Okachan sadar " Jawab Ryosuke.
" Oiii, jangan melakukan hal bodoh. Sekarang dimana kau? Aku akan menemanimu? " Tanya Yuto masih mencari dengan keadaan sedikit lari.
" Iee, a-aku bisa sendiri " Jawab Ryosuke.
" Aku bilang tidak, aku khawatir denganmu bodoh! Kenapa kau seperti ini denganku? "
" Kau ingin aku mati jantungan karena khawatir denganmu? " Tambah Yuto.
" Mouu jangan bicara seperti itu " rengak Ryosuke.
" Yasudah dimana kau sekarang? " Tanya Yuto.
" Eto, a-aku janjian dengan Okachan di taman Oto "
" Sekarang kau sudah disana? " Tanya Yuto.
" Ya, aku sedang menunggu okachan "
" Wakatta chotto matte ne, aku kesana sekarang " Yuto terlihat mematikan handphonenya dan lari dengan cepat.
Ia benar-benar khawatir, terlebih ibunya sangat licik. Sekitar 30 menit Yuto tiba, di taman itu Yuto tidak melihat siapapun disana.
Tetapi ketika melihat seorang wanita sedang menghitung uang, Yuto segera menghampirinya dan menarik lengannya.
" Tsk, siapa kau?! " Tanya Wanita itu dengan kesal.
" Kau, dimana Yamachan sekarang?! " Teriak Yuto dengan wajah kesal.
" Kau yang waktu itu? " Tanya wanita itu dengan bingung.
" Kau menjualnya? Dimana yamachan sekarang? " Tanya Yuto kini terlihat kesal dan khawatir.
Ibu Ryosuke terlihat terdiam dengan memegang uang, sementara Yuto terlihat masih sangat kesal.
Dan...
" Yuto " Sebuah suara mengejutkan Yuto, ia segera menoleh kearah itu dan melihat Ryosuke sedang membawakan sebuah plastik makanan.
" Kau sudah sampai ? " Tanya Ryosuke dan tersenyum.
Yuto tanpa berfikir panjang, ia segera lari dan memeluk Ryosuke. Pelukan itu sangat ketat hingga menyebabkan Ryosuke sedikit sesak, tetapi Yuto tidak perduli karena ia benar-benar khawatir.
" Yokatta "
" Yuto? " Tanya Ryosuke ketika Yuto memeluknya dengan ketat.
" Souka, jadi kau pacar anakku? " Tanya Ibu Ryosuke di belakang mereka dan Yuto mulai tersadar melepas pelukan itu.
" Okachan " rengek Ryosuke terlihat malu.
" Tsk, sejak kapan kau menjadi gay ? " Tanya ibunya terlihat menatap sinis Ryosuke.
" Sejak kita bertemu dan saling mencintai" jawab Yuto dengan tegas dan sinis menatap ibunya.
Ketika mendengar itu, ibu Ryosuke terlihat tertawa geli sementara Ryosuke terdiam dan merona.
" Souka, kalian sedang jatuh cinta ne " gumam Ibu Ryosuke setelah tertawa dan mulai menatap langit yang di penuhi bintang.
" Aku sudah lupa dengan rasa cinta sejati " Tawa Ibu Ryosuke kembali dan kini mulai menatap keduanya.
" Selamat untuk kalian yang selalu bisa bersama-sama " Tambah Ibunya.
" Okachan "
" Kau harus bersama dengannya Ryochan, jangan seperti ibumu ini yang selalu saja tidak berguna dan berpetualang mengejar pria lain yang ia cintai hingga dimanfaatkan "
" Kau tau? Ketika di akhir hidup ayahmu saja aku tidak menemuinya "
" Dan hingga saat ini pula aku selalu mengabaikan anak-anaku ketika mencari uang untuk pria yang aku sukai itu" Tawa ibu Ryosuke.
"Dan lihat sekarang, aku sedang menghitung uang anakku untuk membantu dia hahaha" tawa paksa ibunya.
"benar kata ibumu Yuto, aku memang ibu yang bejat hahaha" tawa ibu ya kembali.
ya, sebelumnya uang yang di pegangnya adalah sisa tabungan Ryosuke. Ryosuke memberikan itu semua untuk membantu ibunya, walaupun masih jauh dari jumlah hutang sebenarnya.
" Okachan " Ryosuke terlihat lari dan memeluk ibunya.
" Kau jangan bicara seperti itu " tangis Ryosuke di pelukan ibunya.
" Aku tau kau sangat sayang denganku dan juga niichan " tambah Ryosuke.
Ketika keduanya sedang berpelukan, tiba-tiba Yuto kaget melihat Toma lari melewatinya dan menarik Ryosuke untuk tidak memeluk ibunya.
" Kau, beraninya menculik Ryochan untuk melunasi semua hutangmu ! " Teriak Toma dengan kesal.
" Bila kau ingin uang, aku akan berikan itu semua untukmu! Setelah itu kau jangan pernah mendekati kami lagi " tambah Toma emosinya sudah meledak.
" Tomachan " Ibunya terlihat sedih ketika mendengar itu.
Hingga..
PLAKKK
Ryosuke terlihat menampar pipi kanan Toma, ia terlihat benar-benar kesal.
" Bisakah kau bicara sopan dengan Okachan?! " Teriak Ryosuke merasa kesal.
" ...... " Toma terdiam.
" Ryochan , Tomachan " Ibu Ryosuke terlihat kebingungan dan ingin mendekat.
Ketika ibunya ingin mendekat, Toma lari kebelakang dan meninggalkan mereka semua. Sementara Yamapi terlihat mengejar Toma.
" Gomenasai " Ibu Ryosuke terlihat lemas dan berjongkok merasa bersalah dengan menangis.
Ryosuke yang melihat itu segera menghampirinya dan memeluknya,
" Daijoubu Okachan " Ryosuke terlihat ikut menangis dan menenangkan ibunya.
Yuto terlihat hanya terdiam, ia hanya bisa menatap mereka berdua karena ini menyangkut masalah keluarga sehingga Yuto tidak dapat terlalu ikut campur walaupun Ryosuke sekarang pacarnya.
Sebenarnya Yuto masih tidak percaya dengan Ibu Ryosuke, tapi ia mencoba percaya selama ia bisa melihat senyum Ryosuke karena Yuto yakin Ryosuke sekarang sangat bahagia bisa bersama dengan ibunya lagi.
' Yamachan '
----
Pagi terlihat sangat cerah, di sebuah rumah berukuran sedang terlihat seorang wanita tua sedang menopang kepala pria chubby yang menggunakan kacamata frame merah di pangkuannya.
Sebelumnya mereka Ryosuke dan Ibunya, semenjak kejadian semalam. Yuto menyuruh ibu Ryosuke untuk ikut, ya hingga akhirnya mereka sudah disini sekarang. Sebelumnya perihal hutang itu, Yuto memberikan solusi kepada ibu Ryosuke. Yuto mengatakan akan membantu membayarnya dengan menyicil, Ryosuke mengatakan ketika semalam ia bertemu berdua di taman.ibunya hanya terus menerus meminta maaf dan tidak membahas hutang itu. Ibunya mulai terbuka hatinya ketika mendapatkan cacian dari ibu Yuto, hati nurani seorang ibu mulai terbuka ketika mendengarnya hingga akhirnya Ibunya berjanji tidak akan mengulang kesalahan yang sama.
Yuto terlihat tersenyum ketika sedang mengintip, tapi tiba-tiba Senyum Yuto terhenti pada saat seseorang menariknya.
" Okasan? "
" Yuto, kenapa kau membawa wanita menyebalkan itu kesini? " Tanya ibu Yuto dengan sinis.
" Daijoubu, dia tidak akan jahat lagi " Yuto berusaha menenangkan ibunya.
" Demooo Yuto " Yuto terlihat segera mendorong ibunya.
" Ikouu lebih baik kita makan, aku ingin kau menyuapiku " rengek Yuto.
" Eee kau kira kau bayi ! "
" Mouuuu ikouu "
Yuto terlihat sedang makan disuapi ibunya, ia terlihat seperti anak kecil yang manja sementara ibunya menyuapinya dengan wajah sedikit kesal dan cemberut.
" Yuto berarti dia ibu Ikuta Toma juga? " Tanya ibunya.
" Ya " Jawab Yuto dan mengunyah makanannya.
" Astaga, seharusnya di bersyukur memiliki anak seorang aktor terkenal "
" Ya, keluarga mereka berpisah ketika Toma SMP. Sebelumnya ia juga tidak tau bila mempunyai adik, ibunya menyembunyikan kehamilan Ryosuke. Hingga akhirnya mereka bertemu 19 tahun kemudian hingga sekarang "
" Eeee, jadi temanmu sebelumnya selalu tinggal sendiri ketika ibunya itu pergi tidak jelas ? " Tanya ibunya.
" Ya, dia tinggal disamping apartemen jelekku dulu. Keadaanya sangat memprihatinkan dan setiap hari ia dipukuli penagih hutang " Yuto wajahnya terlihat sedih karena ia mengingat pada saat ia bertemu pertama kali dengan Ryosuke. Keadaan Ryosuke penuh dengan plester dan lebam ditambah badannya yang bau.
" Ya ampun, kasian sekali temanmu " Ibunya terlihat merasa sedih dan kasihan.
" Wakatta, sekarang aku simpati dengan temanmu. Awal dia aneh dan bau, tapi sekarang Okasan mengerti "
" Haii, arigatou Okasan "
----
Setelah Makan siang Yuto mulai berpamitan dengan ibunya, Ryosuke dan ibu Ryosuke terlihat ikut dengan Yuto. Yuto sempat menyinggung Toma, tetapi Ryosuke tidak ingin membicarakannya dan meminta ketika sudah di Tokyo ia dan ibunya akan tinggal di apartemen Yuto. Yuto tidak masalah bila Ryosuke tinggal di tempatnya karena justru dia senang, tapi ia khawatir dengan Toma. Semenjak kejadian di taman itu Ryosuke bersikap tidak ingin bertemu kakanya.
Perjalan mereka tempuh selama 3 jam dan kini sudah berada di apartemen Yuto, Ryosuke dan ibunya segera memasuki kamar masing-masing. Ryosuke di kamar dulunya dan ibunya tidur di kamar tamu,
" Yamachan apa kau serius masih marah dengan kakamu? " Tanya Yuto.
" .... " Ryosuke awal terdiam.
" Iee, tapi aku ingin melihat ia meminta maaf dengan okachan " Jawab Ryosuke ketika menatap Yuto dengan serius.
" Yamachan? "
" Ya, dia harus "
Yuto terlihat terdiam, tetapi setelah beberapa lama kemudian Yuto teringat sesuatu. ia segera lari kekamar, awal Ryosuke diam dan bingung karena Yuto terlihat sedang terburu-buru.
tapi ketika sudah keluar, Yuto berjalan ke arah Ryosuke dengan wajah memerah.
" etoo " Yuto mendekat dengan kedua tangan di sembunyikan di belakang badannya.
hingga,
" ini untukmu " Yuto mulai memperlihatkan sebuah kotak berisi cincin gugusan bintang.
Ryosuke kaget dan terdiam, karena Yuto memberikan sebuah cincin.
" Aku harap kau suka " Yuto mulai memasangkan di jari manis kiri Ryosuke.
" aku suka ini, arigatou " Ryosuke terlihat mencuri ciuman.
Sementara di kejauhan, terlihat orang-orang yang saling berbicara dan terheran-heran dengan pemberitaan di sebuah website pico mobile mereka. Ya, bila kita telusuri salah satu handphone terlihat foto 2 pria sedang berciuman di tengah bunga- bunga berwarna pink.
" Hahaha, kalian rasakan itu " Terlihat seorang pria tidak terlihat wajahnya sedang berada di depan komputer dan gambar itu sekarang jelas terlihat dengan ukuran besar.
Ya, Foto Yuto yang tidak mengenakan masker sedang berciuman di tengah-tengah bunga di hokaido.
Bersambung...
A/N : Yoooo, konichiwa~ hp mesum sudah dapat dan saya kembali. Arigatou bila masih ikutin ff ini #bow