Baka Yume Mikomi 4

Jul 13, 2016 21:39

Title : Baka Yume Mikomi

Author: ryofin30

Pairing : YutoYama & Okayama

Rating : PG-13

Genre : AU, BL, Drama & Comedy





Musim semi masih menghiasi Jepang, banyak bunga sakura yang masih bermekaran. Akan tetapi di sebuah kamar apartemen berukuran sedang berlantai 3, tepat di apartemen no 8 terlihat Yuto memandang aneh sebuah amplop. Sementara tidak jauh dari dirinya, terlihat pria pendek sedang asik bermain dengan seekor anjing puddle atau kita ketahui Ryosuke.

' Nanni koree? ' Tanya Yuto terlihat menelan ludah, karena ia sangat penasaran dengan isi amplop itu.

Pikiran mulai semakin menjadi di benaknya, ia berfikir mungkin ini sebuah undangan agency atau surat pernyataan ia akan menjadi model terkenal karena efek majalah fine boys sebelumnya yang bertebaran di seluruh toko Buku.

Perlahan kita dapat melihat Yuto mulai membuka amplop itu, ia terlihat memejamkan kedua matanya pada saat ingin mengambil isi amplop itu. Ketika tangannya sudah masuk, Yuto mulai menekuk kedua alisnya karena rasa penasaran bertambah di pikirnya dan ia merasakan beberapa kertas berukuran tebal.

Perlahan ia mengeluarkannya, ketika sudah di keluarkan. Kedua mata Yuto mulai terbuka, dan..

...
..

Yuto terlihat sedang berfikir, karena ia melihat robekan halaman majalah foto dirinya dan Ryosuke yang sebelumnya ada di majalah kini terlihat di corat-coret. Yuto dapat melihat wajahnya dan wajah Ryosuke di coret, tidak hanya itu saja ia juga dapat melihat balok dialog yang mengatakan bahwa mereka looser.

" EEEE?! " Teriak Yuto mulai mendekatkan dengan robekan majalah itu, Ryosuke ketika mendengar itu menoleh ke arah Yuto dengan menekuk kedua alisnya merasa terganggu dengan teriakan Yuto tadi.

Yuto mulai mengecek semua isi amplop itu, ketika ia mengecek. Yuto dapat melihat sebuah surat kaleng yang mengatakan bahwa Yuto dan Ryosuke rivalnya dan tidak pantas memenangkan perlombaan itu.

" Nanni kore?! " Teriak Yuto dan membuang kertas itu jauh-jauh karena terkejut.

Ryosuke yang mendengar itu perlahan mulai menghampiri Yuto, ketika melihat kertas yang tergeletak di lantai Ryosuke mulai membaca tulisan aneh itu.

" Kalian penghancur impian kami, dan kalian tidak pantas memenangkan lomba itu.Enyahlah kalian" Ryosuke membaca dengan nada santai, sementara Yuto wajahnya terlihat masih syok dan kini mulai terlihat panik.

" ...... " Yuto kini mulutnya mulai menganga karena syok dan panik, ketika Yuto masih syok tiba-tiba Ryosuke terlihat memegang perutnya dan....

" Hahahaha nanni kore?! " Ryosuke terlihat tertawa dan kini memegang perutnya karena menurutnya hal itu terlalu lucu.

Yuto yang mendengar tertawa Ryosuke, ia mulai tersadar dan menoleh kearah Ryosuke yang masih terlihat tertawa.

" Yamachan, kenapa kau tertawa?! " Tanya Yuto dengan panik.

" Kita harus berhati-hati, ada orang jahat yang mengancam kita ! " Teriak Yuto terlihat panik dan Ryosuke masih tertawa, Yuto mulai terdiam cemberut ketika Ryosuke masih sibuk tertawa.

" Mouuu " rengek Yuto, tetapi ia mulai tersadar dengan jendela apartemennya yang terbuka dan dengan segera ia menutupnya.

" Yamachan ! " Teriak Yuto dan menatap Punggung Ryosuke yang masih tertawa.

Ryosuke mulai tersadar dan terhenti dari tawanya, perlahan ia mulai menoleh kearah Yuto dengan alis di tekuk.

" Tsk, surat bodoh ini kau abaikan saja " decak Ryosuke ketika membuat surat itu hingga berbentuk bola kertas.

" Nanni? " Tanya Yuto.

" Paling ini hanya orang iseng saja, kita ini bukan anak kecil yang takut dengan hal seperti ini " Decak Ryosuke membuang surat itu dan mulai menghampiri Kuu yang sedang makan.

" Demo, yamachan .. "

" Tsk, sudah diam. Berisik sekali " decak Ryosuke dan mulai menggendong kuu.

Yuto mulai terdiam dan wajahnya kini benar-benar terlihat khawatir, ketika ia terus menerus berfikir. Tiba-tiba terdengar sebuah ketukan pintu, awal Yuto tidak ingin membuka pintu itu dan pikiran negatif mulai melekat di kepalanya.

Ia membayangkan bila ia membuka pintu itu, tiba-tiba seorang pria tidak di kenal akan menculiknya, membunuhnya dan membuangnya ke jurang.

" Oii buka pintunya, kenapa kau diam " perintah Ryosuke ketika masih menggendong Kuu.

" ...... " Yuto terdiam dan wajahnya semakin takut.

" Tsk, wakatta biar aku saja " decak Ryosuke dan ia kini bangkit jalan untuk membuka pintu.

Ketika mengetahui itu Yuto reflek mengikuti Ryosuke dan membawa sebuah sapu, sapu digunakan untuk mengantisipasi bila penjahat itu ingin menyerang Ryosuke dan dirinya.

" Yamachan jangan dibuka pintunya " bisik Yuto dengan nada pelan dan membuat Ryosuke menekuk kedua alisnya.

" Tsk, aku tidak perduli " perlahan pintu itu terbuka, Yuto terlihat memasang kuda-kuda bila orang itu para penjahat.

Demo...

Yuto mengurungkan niatnya ketika ia melihat sosok yang berada di luar pintu apartemenya, ia dapat melihat orang itu tersenyum sangat lebar.

" Yoo Konbanwa " sapa pria bermata sipit.

" Keito? " Tanya Ryosuke.

" Souka, ternyata kau disini " jawab Keito dengan tersenyum lebar.

...
...

Ketika di dalam Yuto terlihat membuatkan Keito minuman, sementara di dekat kokatsu Keito terlihat memandang kagum Ryosuke karena ia terlihat sangat bersih dan wangi.

" Uwaa Yamachan, aku tidak mimpikan? " Tanya Keito.

" Tsk, apa perlu aku memukulmu biar sadar? " Tanya Sinis Ryosuke.

" Mouu kenapa seperti itu, aku berencana memandikanmu hari ini tapi ternyata kau sudah rapih " Keito terlihat cemberut.

ketika Keito cemberut, keduanya terdiam tetapi tiba-tiba Ryosuke mulai menatap Keito dengan serius.

" Keito , chotto matte ne. Aku ketempatku dulu sebentar " Ryosuke terlihat bangkit dan pergi meninggalkan Keito.

Yuto mulai menghampiri Keito dengan membawa minuman untuknya dan ia melihat Ryosuke tidak ada disana, ia bertanya dengan Keito tentang keberadaan Ryosuke.

" Dia mungkin ke tempatnya, tadi ia bilang seperti itu " Keito terlihat tersenyum.

" Souka, silahkan diminum " Yuto memberikan minuman itu ke Keito.

" Arigatou " Jawab Keito dan Yuto terlihat mengangguk dan meminumnya.

Setelah selesai meminum minumannya, Keito terlihat bersendawa dan tersenyum menatap Yuto.

" Ne Nakajima-san, apa yang kau lakukan dengan Yamachan hingga ia menjadi seperti itu sekarang ? " Tanya Keito terlihat penasaran.

" Etoo, ketika kau memberi tahuku bahwa dia phobia dengan air. Aku mulai rajin memandikannya dengan menggunakan handuk basah, karena aku merasa kasihan dengannya ketika keadaannya bau seperti itu " Jawab Yuto dengan jujur.

" Jadi mungkin setiap hari aku selalu menarik paksa dan memandikannya di tempatku, ya walaupun kadang 2 hari sekali " Tambah Yuto.

" Uwaaa sugeee " Keito terlihat takjub karena waktu ketika Yuto bertanya dengannya itu belum lama, dan ia tidak menyangka kebaikan Yuto telah membuat sahabatnya menjadi bersih sekarang.

" U-unn " Jawab Yuto, Keito perlahan terlihat bangkit berdiri dan mengejutkan Yuto.

" Arigatou " Keito terlihat membungkukan badannya.

" Terimakasih sudah membantu sahabatku, kau sangat baik Nakajima-san " tambah Keito terlihat benar-benar berterima kasih.

" Ieee , daijoubu " Jawab Yuto dan tersenyum lembut.

Ketika keito sedang berdiri, tiba-tiba Ryosuke datang membawa sebuah tas. Yuto dan Keito terlihat terkejut dan menoleh kearahnya.

" Yamachan ? " Tanya Keduanya, Ryosuke dengan segera menyembunyikan tas itu di belakang badannya.

" Kau bisakah keluar sebentar " Perintah Ryosuke ketika menatap Yuto.

" Nanni? " Tanya Yuto.

" Cepat " perintah Ryosuke.

Ketika mendengar itu lagi, Yuto mulai bangkit berdiri dengan keadaan cemberut. Ryosuke terus menerus menatapnya dan menyembunyikan tas itu, hingga akhirnya Yuto sudah jalan mengarah ke pintu keluar.

" Tsk, kenapa aku diusir?" Tanya Yuto dengan cemberut ketika sudah diluar.

Ketika menunggu Yuto bertambah cemberut karena bagaimana mungkin Ryosuke menyembunyikan rahasia dengannya, tiba-tiba entah kenapa rasa penasaran muncul di benak Yuto.

" Yosh aku hanya ingin tahu saja, dia kan adikku sekarang " Gumam Yuto dan perlahan ia mulai membuka pintu itu.

Kita dapat melihat Yuto masuk secara diam-diam dan perlahan membuka pintu itu, ketika di tempat sisi tembok Yuto bersembunyi di belakang tempat sepatu.

Yuto dapat melihat Ryosuke ketika mengintip, Ryosuke sedang berbicara sangat serius tetapi matanya mulai memfokus dengan sesuatu tas yang di berikan Ryosuke untuk Keito.

" Ambil ini untuk Obachan " Ryosuke berbicara dengan serius.

" Nanni? " Tanya Keito dan mulai mengecek isi tas itu.

" Yamachan, nanni kore? " Tanya Keito terlihat kaget.

" Itu sebagai ganti uang yang kau berikan ke game station itu, kau bisa gunakan untuk membeli obat obachan " Jawab Ryosuke kini mulai terlihat khawatir menatap Keito.

Yuto terlihat terkejut ketika mendengar itu, karena ia tidak menduga bahwa Ryosuke memberikan uang untuk temannya. Padahal dirinya sendiri banyak memiliki hutang, banyak penagih hutang yang datang ketempatnya. Dan hal itulah yang menyebabkan Ryosuke selalu berlindung dan main ke tempatnya agar tidak bertemu dengan penagih hutang.

Awal Yuto berfikir itu uang dari mana, tapi perlahan ia menyadari bahwa uang itu pasti hasil memenangkan perlombaan sebelumnya. ia tidak menduga bahwa uang itu malah di berikan dengan orang lain dan bukan di pakai dirinya sendiri.

" Yamachan " Keito terlihat berkaca-kaca.

" Awas bila kau memakai uang obachan lagi " Decak Ryosuke.

" Arigatou " Keito terlihat menghampiri Ryosuke dan memeluknya.

Setelah melihat mereka berpelukan, Yuto entah kenapa terlihat tersenyum dan mulai keluar dengan cara perlahan.

Ketika di luar Yuto terlihat tersenyum sangat lebar, menurutnya tidak apa bila hadiah uang itu sudah di ambil Ryosuke terlebih ia mengetahui bahwa uang itu untuk membantu orang lain atau bukan dipakai sendiri.

" Tidak aku sangka ia baik " Gumam Yuto tersenyum, yuto dapat mengingat ketika Ryosuke berbuat kejam dengannya tapi di balik itu ia orang yang baik dengan orang lain ataupun hewan.

Ketika ia sedang tersenyum, tiba-tiba Yuto dapat merasakan seseorang mengintip dari arah tangga. Yuto mulai terlihat panik dan lari masuk ke dalam apartementnya.

" Yamachan, tasukette di luar ada orang aneh yang mengintip aku" Rengek Yuto terlihat ketakutan.

" Nanni?" Tanya heran Ryosuke.

" Aaaa, pasti dia orang yang mengirim surat kaleng itu ?! " Yuto mulai teringat kembali.

" Mungkin, d-dia ingin membunuh kita karena dendam merasuki mereka " Rengek Yuto terlihat ketakutan dan membayangkan ia akan di datangi pembunuh seperti film horor barat.

" Eee, apa itu benar ?" Tanya Keito terlihat bingung.

" Tsk, bukan apa-apa " decak Ryosuke mengabaikan Yuto dan mulai memainkan Kuu, sementara Keito terlihat bingung.

" Apa kau bilang, ini sangat bahaya kita harus lapor polisi! Mereka mungkin iri karena kita menang dan masuk majalah fineboys" Decak Yuto terlihat menggoyangkan badan Ryosuke, sementara Ryosuke terlihat masih mengabaikannya dan bermain dengan Kuu.

" Oii Nannde? Apa maksudnya dengan majalah fineboys ?" Tanya Keito terlihat penasaran, Ryosuke yang mendengar itu mulai menekuk kedua alisnya dan menoleh kearah keduanya.

" IE! " Jawab Ryosuke dengan tegas, tetapi Yuto dengan segera mengambil majalah fineboys dan menunjukan dengan Keito.

" Uwaaa " Keito terlihat terkejut dan kagum karena ia melihat Ryosuke dan Yuto disana.

" EE!! Siapa yang suruh kau memperlihatkan foto bodoh itu! " Decak Ryosuke dan mengambil paksa majalah itu.

" Biar! " Jawab Yuto dan kini mulai fokus menatap Keito dan menunjukan isi majalah.

" Kami memenangkan lomba itu dan masuk majalah, tetapi sepertinya ada seseorang yang tidak menyukai kita dan dia mengirim surat kaleng ini " Yuto terlihat ketakutan ketika menunjukan surat kaleng yang sebelumnya di remek Ryosuke.

" Grrr " Ryosuke terlihat kesal.

" Mereka akan mengeyahkan kami, apa yang harus kami lakukan?! Aku masih ingin hidup dan menjadi model terkenal " Yuto terlihat berbicara sangat cepat dan panik hingga..

DUkkkkk

Ryosuke terlihat menendang Yuto, hingga kini membuat Yuto terdiam tergeletak di lantai dan hidungnya berdarah.

" Tsk, berisik sekali " decak Ryosuke.

" Ikou ketempatku Keito " Ajak Ryosuke dan keluar dari tempat Yuto dengan membawa Kuu.

" Daijoubu ka ? " Tanya Keito terlihat khawatir.

---

Hari sudah berganti, Yuto terlihat sedang berada di tempat kerjanya. Ia hanya berdiri dan terdiam ketika menjaga tempat station game itu, tetapi ketika sedang berdiri terlihat gerombolan anak SMA wanita yang selalu menatap Yuto dan seperti sedang membicarakannya.

" Ee nande mereka melihat ku seperti itu? " Tanya Yuto, ia dapat melihat gerombolan itu tertawa.

Awal Yuto merasa heran, tetapi tiba-tiba gerombolan itu menghampirinya dan membuat Yuto terkejut.

" Eto, apa benar kau yang ada di majalah ini ? " Tanya Salah satu dari mereka.

" E-eto, h-haii " Jawab Yuto terlihat bingung, ia dapat melihat mereka saling menatap dan tertawa.

" Uwaa hontou ? " Tanya mereka kembali.

" Ya " Jawab Yuto kembali dan..

" KYAAAA " Teriak salah satu dari mereka dan mulai memegang tangan Yuto.

" Omedetou ne, kalian sangat keren " Seru salah satu dari mereka.

" Ne, sahabatmu yang bernama Yamada-san dimana? " Tanya Mereka.

" Ya, dia sangat imut sekali ~kyaaa " Tambah Teriak salah satu dari mereka.

" Y-yamachan? " Tanya Yuto dan semuanya terlihat mengangguk.

" D-dia di tempatnya " Jawab Yuto.

" Uwaaa, bisakah kau memberi alamatnya. Dia sangat cantik dan indah bagaikan malaikat"

" Kyaaa, hontouni kawaii " Teriak serempak semuanya.

' Malaikat? ' Tanya Yuto terlihat mulai mengingat hasil fotonya, Yuto mengingat bahwa Ryosuke hanya berdiri terdiam memandang kamera tapi sekarang di bilang bagaikan malaikat. Ya, walaupun Yuto akui Ryosuke memang sangat imut.

" Ne, apa kalian tinggal berdekatan? " Tanya salah satu dari mereka semakin memegang tangan Yuto.

" Eto.." Yuto terlihat ingin berbicara tetapi terhenti ketika tiba-tiba Managernya memanggilnya, ketika mengetahui itu Yuto meminta izin kepada mereka dan pergi meninggalkan mereka.

Sementara mereka yang ditinggal Yuto terlihat bersedih dan mulai pergi meninggalkan game station itu.

' Untung saja '

----

Hari sudah berganti, Yuto kini sedang memandikan Ryosuke di kamar mandi Ryosuke. Sebelumnya Yuto datang ketempatnya memang untuk memandikan dan mengecek tempatnya berantakan atau tidak, ketika memasuki tempat Ryosuke. Yuto menghela nafas karena apa yang ia khawatirkan benar terjadi, tempat Ryosuke berantakan kembali.

Hal tersebut menyebabkan Yuto mulai merapihkan tempat Ryosuke, dan hingga kali ini ia sedang memandikannya.

" Yamachan, kenapa kau tidak mencoba mandi langsung di bathtub? " Tanya Yuto ketika sedang memberi sabun.

" Bila kau mencobanya kau pasti akan ketagihan, apalagi memakai air hangat " Tambah Yuto berusaha meyakinkan Ryosuke.

" Tidak ! " Jawab tegas Ryosuke.

" Bila kau lelah mengelap badanku, kau bisa berhenti " Tambah Ryosuke dengan sinis.

" Mouu, mana mungkin aku tega " Jawab Yuto dengan cemberut.

" Kau kan sudah aku anggap adikku " Tambah Yuto dan masih cemberut.

" Tsk, aku tidak menganggap kau kakak " Jawab Ryosuke dengan sinis.

" Mouuu Yamachan, nande? Kau harus memanggilku Niichan " Rengek Yuto.

" Iee " Jawab Ryosuke.

" Yamachan ! " Rengek Yuto menyebabkan Ryosuke semakin menekuk alisnya dan mengabaikan.

" Yamachan ! " Rengek Yuto kembali.

" Wakatta ! " Jawab Ryosuke dan ketika mendengar itu Yuto segera menatap Ryosuke dengan serius.

" Kau kaka ku dan kau harus memberi aku uang jajan " Ryosuke terlihat menjelaskan dengan tersenyum menyeringai.

' Eeee nanni?! ' Teriak Yuto di benaknya.

" Bagaimana, kau mau? " Tanya Ryosuke kini terlihat tersenyum menyeringai.

" N-nanni, kenapa aku harus memberimu uang jajan? " Tanya Yuto.

" Tsk, pelit " Decak Ryosuke dan membuang muka.

" Wakatta, aku akan berikan tapi ketika aku punya uang. Karena kau tau bukan, untuk makan aku sendiri saja kadang susah " Yuto berusaha menjelaskan.

" Souka " Jawab Ryosuke terlihat mengangguk.

" Wakatta, aku mengerti " Jawab Ryosuke sinis.

" .... " Yuto terdiam dan hanya memandang Ryosuke ketika masih memandikannya.

Setelah selesai memandikannya, Yuto dengan segera memakaikan baju Ryosuke. Ketika pakaian sudah di pakai, Yuto mulai menggunting kuku tangan Ryosuke.

" Yamachan apa kau tidak bekerja? " Tanya Yuto terlihat penasaran.

" Aku kerja " Jawab santai Ryosuke.

" Kau kerja dimana? Selama ini aku tidak pernah melihat kau kerja " Tanya Yuto terlihat semakin penasaran.

" Ya, pekerjaanku random " Jawab Ryosuke mulai memainkan Kuu dengan menggunakan tangan kanannya.

" Nanni? " Tanya Yuto.

" Tsk, bisakah kau tidak banyak bertanya " Decak Ryosuke menoleh kearah Yuto.

" Aku kan hanya ingin tau, kitakan sekarang saudara "

" Tsk, aku tidak perduli. Ikouu Kuuchan " Ryosuke terlihat melepas tangan kirinya, ia bangkit dan keluar dari tempat Yuto dengan Kuu.

------

Hari sudah berganti kini Yuto sedang berada di sebuah supermarket, ia sedang membeli beberapa kebutuhannya. Ketika ia sedang berkeliling, tanpa di duga Yuto terlihat Ryosuke yang sedang berdiri terdiam di depan rak snack.

Awal Yuto ingin memanggilnya, tetapi tiba-tiba ia terkejut ketika melihat Ryosuke mengambil barang itu dan memasukan ke dalam jaketnya.

' Eee, dia seperti itu lagi ' Decak Yuto dibenaknya, karena Ryosuke sedang melakukan kejahatan yaitu mencuri makanan secara diam-diam seperti pada saat dulu di tempat kerja Yuto hingga dirinya di pecat.

Yuto mulai terlihat menekuk kedua alisnya dan jalan menghampiri Ryosuke, ketika sudah di dekatnya Yuto dengan segera menarik tangan Ryosuke.

" Keluarkan itu semua " Yuto terlihat kesal.

" Nanni? " Tanya Ryosuke terlihat seperti tidak terjadi apa-apa.

" Tsk, cepat keluarkan " Yuto terlihat mulai mengeluarkan makanan yang disembunyikan Ryosuke di dalam baju.

" Eee, apa yang kau lakukan ! " Decak Ryosuke Ketika Yuto sudah membuka Paksa jaketnya, dan..

" Apa ini ? " Tanya Yuto ketika sudah memegang barang curian Ryosuke.

" ... " Ryosuke terlihat terdiam.

" Bila kau ingin ini bilang saja denganku dan jangan mencuri seperti ini, aku akan memberimu uang jajan " Yuto terlihat kesal dan Ryosuke terlihat hanya memasang wajah tidak perduli.

" Oii kau dengar aku tidak " Tanya Yuto,

" Tsk, wakatta aku dengar.. "

" Bodoh " Tambah Ryosuke dengan tatapan sinis dan pergi meninggalkan Yuto.

" Oii kau ingin kemana?" Tanya Yuto dan Ryosuke mengabaikannya, awal Yuto hanya menatapnya tetapi ketika melihat gelembungan di celana Ryosuke ia dengan segera lari mengejarnya dan mengecek semua pakaiannya.

" Oiii ! " Teriak Ryosuke kesal karena Yuto benar-benar menjarah semua curiannya.

" Ikut aku ! " Yuto dengan segera menarik Ryosuke dengan Paksa.

" Tsk, lepaskan aku. Kenapa kau menganggu sekali " decak Ryosuke.

-----

Yuto dan Ryosuke kini sedang dalam perjalanan pulang dengan berjalan kaki, Yuto membawa belanjaannya dan mengangdeng tangan kanan Ryosuke.

" Tsk, kau itu. Kenapa kau memperlakukan aku seperti anak kecil. Aku bisa jalan sendiri " Decak Ryosuke berusaha melepas tangan Yuto, tetapi Yuto terlihat menggenggamnya dengan erat.

" Tidak, kau pasti akan kabur dan mencuri ke tempat itu lagi " Jawab Yuto.

" Aku tidak bisa makan bila tidak mengambil makanan itu " Rengek Ryosuke dan menyebabkan Yuto terhenti menatap

" Tsk, kau bisa makan di tempatku bodoh " decak Yuto dan masih menarik Ryosuke.

" Ee Kau mengataiku bodoh ! " Decak Ryosuke.

" Ya, kau memang bodoh ! " Balas Yuto.

Tanpa mereka sadari terlihat 2 sosok pria yang mengenakan pakaian full colour berjalan menghampirinya, langkah demi langkah mereka lalui hingga sudah di depan Ryosuke dan Yuto yang masih sibuk bertengkar.

" Eehmm " Gumam pria yang memiliki tinggi sama dengan Ryosuke, tetapi Ryosuke dan Yuto masih sibuk bertengkar.

" Daichan, sepertinya mereka sedang bertengkar " Kini terlihat sosok pria tinggi dan kurus di samping pria pendek sebelumnya atau kita ketahui Daiki.

" Tsk, wakatta kita tunggu mereka selesai dulu " Jawab Daiki ketika menatap keduanya, jarak hanya 1 meter dari keduanya dan mereka masih belum menyadari kedua orang asing yang terus menerus menatap mereka dengan alis di tekuk.

" Dasar bodoh, kau kira kau pintar! " Teriak Ryosuke dan Yuto masih meladeni.

" Ya, aku pintar dan aku akan membuat mu menjadi pintar " Jawab Yuto.

" Grrr " Ryosuke terlihat emosinya meningkat.

" Kei, kapan mereka selesai bertengkar? " Tanya Daiki memandang keduanya sambil memancarkan sinar laser.

" Wakatta, aku akan menyadarkan mereka " Inoo terlihat mulai lebih mendekat dengan mereka dan..

Braakkk

Ryosuke terlihat jatuh terpental ke aspal, sementara Yuto terlihat terkejut.

" Nanni? " Tanya Ryosuke Syok karena sudah jatuh.

" Tsk, berhenti bertengkar bodoh " Decak sinis sosok suara asing bagi Ryosuke dan Yuto.

Perlahan keduanya menoleh ke arah suara itu dan dapat melihat 2 orang mengenakan pakaian full colours menatapnya dengan kesal dan sinis.

" Tsk, siapa kalian? " Tanya sinis Ryosuke ketika merasa sakit di lengan kanannya yang sedikit luka.

" Ya, yang jelas kita orang yang memiliki talent dan bukan looser seperti kalian " Decak Daiki.

" Betul, kalian orang bodoh yang pasti selalu berbuat curang " Tambah pria kurus atau Kei berbicara dengan ketus.

" Yamachan ! " Yuto terlihat segera membantu Ryosuke untuk bangkit, ia melihat tangan Ryosuke sedikit luka.

" Sial, beraninya kau" Decak Yuto kini mulai menekuk kedua alisnya.

" Kei " Daiki terlihat menoleh ke arah Inoo dan mengangguk, Inoo yang mendapatkan itu juga ikut mengangguk dan ia mengeluarkan sebuah kertas cukup besar. ketika kertas itu sudah di buka dengan lebar, Ia terlihat memberi kertas itu ke Yuto. sementara Yuto yang mendapatkan itu mulai terlihat bingung dan mencoba membaca isi kertas itu dengan keadaan masih kesal.

" Perjanjian sebagai rival " Yuto terlihat membacakan, hal itu membuat Ryosuke dan Yuto terkejut dan semakin menekuk kedua alisnya.

" Kalian kami nyatakan sebagai rival kami, dan kalian harus menanda tangani perjanjian ini " decak Daiki.

" Ya, itu benar. Kita akan mengikuti lomba ini dan kalian harus ikut untuk membuktikan siapa yang paling berbakat memenangkan lomba itu" Tambah Inoo memperlihatkan sebuah poster.

Yuto terlihat sedang berfikir, tetapi setelah beberapa lama kemudian Ryosuke terlihat mengambil kertas di tanga Yuto dan merobeknya.

" NANNI?! " Teriak keduanya terkejut.

" Berhenti bersikap bodoh " Decak Ryosuke dan dengan segera menarik tangan Yuto.

" Yamachan? " Tanya Yuto.

" Tsk, abaikan mereka dan kita pulang " decak Ryosuke.

Sementara di belakang mereka terlihat mereka yang emosinya meningkat dan mulai melemparkan telur dan..

Plaakkkk

Ya, telur kini sudah mengenai kepala Ryosuke. Yuto ketika mengetahui itu dengan segera menoleh ke arah Ryosuke, perlahan Yuto dapat melihat urat marah Ryosuke bermunculan dan Ryosuke mulai menghampiri keduanya.

' Eee ?! ' Yuto terlihat dengan segera menghampiri Ryosuke dan menahannya.

" Tsk, lepaskan aku. mereka sangat menyebalkan dan tidak sopan ! " Teriak Ryosuke.

" Yamachan tenang " Yuto terlihat menahan Ryosuke.

" Tsk, rasakan itu " decak Daiki.

Yuto yang mendengar itu mulai menekuk kedua alisnya, Ryosuke perlahan mulai terhenti dan merasakan aura Yuto sangat menyeramkan.

" Beraninya kalian " Decak Yuto kini emosinya mulai meledak.

" Rasakan, siapa suruh kau memenangkan lomba itu " Decak Daiki dan membuat emosi Yuto sedikit mereda karena kaget dengan perkataan Daiki tadi.

" Seharusnya yang menang itu kami bukan kalian ! " Decak Inoo.

" Kami memiliki foto yang lebih bagus dari pada foto jelek kalian, kami rela mengumpulkan uang dan berfoto di kutub utara karena itu tempat impian kami "

" Tapi, kenapa harus kalian yang menang dengan kecoa menjijikan itu. Pasti kalian bermain curang "

" Nanni? " Tanya Yuto, perlahan Yuto mulai teringat sesuatu dan..

" Massaka, kalian yang mengirimkan kami surat kaleng itu ?" Tanya Yuto.

" Ya, itu kami " Jawab Daiki.

" Kami benci kalian dan kalian rival kami " tambah Daiki.

" Nanni? " Yuto mulai terlihat bingung.

" Kita lihat siapa yang akan menjadi juara dan terkenal " Daiki terlihat tersenyum sinis.

" Ya, betul. Kami yang terbaik dan akan memenangkan lomba ini " Tambah Inoo menunjukan poster lomba.

" Wakatta " Terdengar suara Ryosuke yang menyebabkan Yuto terkejut menoleh kearahnya.

" Kita lihat siapa yang memenangkan lomba itu " Ryosuke terlihat menatap sinis mereka berdua.

" Tsk, sudah jelas kami akan menang. Kemarin kalian hanya beruntung saja " decak Daiki.

" Jika kami menang kali ini, Kalian harus telanjang mengelilingi shibuya " Tambah Daiki.

Yuto dan Ryosuke terkejut ketika mendengar itu, perlahan Ryosuke terlihat mengepalkan kedua tangannya dan Yuto dapat melihat itu.

' Mouu kenapa harus seperti itu ' Tanya Yuto.

" Wakatta deal " Daiki terlihat memberikan tangannya dan membuat Yuto terkejut, tetapi tiba-tiba Ryosuke membalasnya dan..

" Sebagai balasannya, bila kalian kalah. Kalian harus memberikan uang 20.000 Yen ke kami. Bagaimana? " Tanya Ryosuke menantang, Daiki dan Inoo terlihat terkejut ketika mendengar itu.

" ... " Keduanya terdiam.

" Kalian takut, huh? " Tanya sinis Ryosuke.

" Iee, kami tidak takut. Kami setuju " Decak Daiki dan Inoo di belakangnya terlihat khawatir.

" Wakatta deal? " Tanya Ryosuke.

" Ya, deal " Jawab Daiki.

Keduanya terlihat bertatapan dan memancarkan sinar laser, sementara Yuto terlihat hanya terdiam dan khawatir menatap Ryosuke.

------

Di sebuah apartemen bernomor 8 terlihat Yuto dan Ryosuke sedang duduk sembari memakan cemilan di kokatsu. Ryosuke terlihat memakan ceminalan ketika sambil mengeringkan rambutnya, setelah di keramasi oleh Yuto.

" Yamachan, Nannde? Bukannya kau tidak suka dengan pemotretan " Tanya Yuto.

" Tsk, aku tidak perduli. Aku sangat kesal dengan mereka yang sudah meremehkan kita. Ditambah ia melemparku telur busuk " Gerutu Ryosuke.

" Yamachan " Yuto terlihat terdiam menatap wajah Ryosuke yang sedang kesal ketika sedang memakan cemilannya.

" Nanni? " Tanya Ryosuke mulai menoleh ke arah Yuto karena merasa risih Yuto terus menerus manatapnya.

" Bagaimana kursus saxophone mu nanti?" Tanya Yuto terlihat sedih karena ia takut bila audisi ini akan mempengaruhi belajar saxophone Ryosuke.

" Ya, aku tetap mengikutinya" Jawab Ryosuke dengan tegas.

" Hontou? " Tanya Yuto terkejut karena ia tidak menduga bila Ryosuke tetap semangat belajar walaupun ada permasalahan sekarang.

" Ya "

" Wakatta, aku akan melakukan perwatan denganmu terlebih dahulu " Yuto mulai tersenyum lebar.

" Setelah itu kita akan daftar lewat online " Tambah Yuto.

" Souka " jawab Ryosuke.

" Ne aku absen perawat
an hari ini, aku akan daftar punya ku sendiri dirumah jadi jangan buatkan aku " tambah Ryosuke.

" Aku ingin pulang , jya " Ryosuke terlihat bangkit berdiri dan menggendong Kuu.

" Wakatta, aku akan kirimkan alamat webnya ke line mu " Yuto terlihat tertawa ketika mendengar itu, Ia tau Ryosuke cape sehingga ia lelah untuk melakukan perawatan dan akan mendaftar lomba itu ditempatnya.

Yuto yang mengetahui itu, mulai mendekat dengan laptopnya dan membuka link yang ia cari lewat internet sebelunbya yaitu Punkie's Fashion.

------

Hari sudah berganti, kali ini di sebuah gedung besar terlihat sangat ramai. Ikemen terlihat sangat banyak dan mengantri daftar ulang disana, ya hari ini adalah audisi fashion model Punkie's.

Semua terlihat sangat rapih dan sudah lengkap dengan beberapa aksi yang akan di tampilkan, salah satunya Yuto. Kini ia terlihat memikirkan beberapa pose yang akan ditunjukan ke para Juri, kali ini rasa percaya diri Yuto cukup tinggi karena sebelumnya ia pernah memenangkan lomba foto sehingga ia yakin bahwa ia akan menang.

" Oii kau " Panggil sosok di belakangnya dan membuat Yuto menoleh.

" Mouu, kau harus panggil aku Niichan " Rengek Yuto.

" Kenapa kau telat ? " Tanya Yuto.

" Tsk wakatta Gomen, tadi tiba-tiba Keito meneleponku untuk kerumahnya "

" Bagaimana kau sudah siap? " Tanya Ryosuke.

" Aku berdebar Yamachan, coba kau pegang dadaku " Yuto terlihat dengan segera membimbing tangan Ryosuke memegang dadanya.

" Yosh, jangan takut kau pasti bisa " Ryosuke terlihat memberi semangat dan itu membuat Yuto senang, tetapi perlahan Yuto mulai melihat pakaian Ryosuke dan kacamata yang ia kenakan.

" Nanni? " Ryosuke terlihat bingung ketika melihat Yuto menatapnya dari bawah hingga kepalanya.

" Eto, kenapa kau memakai pakaian bola dan.. " Ryosuke ketika mendengar itu mulai memasang senyumnya dengan lebar.

" Aku tidak mengikuti lomba ini " Jawab santai Ryosuke dan tersenyum sangat lebar.

' Ee? ' Tanya Yuto di benaknya.

" N-n-nanni? " Tanya Yuto dengan kikuk ketika dalam keadaan terkejut.

" Kau yang akan memenangkan lomba ini, jadi awas bila kau kalah " Decak Ryosuke dan mengepalkan tangannya untuk mengancam Yuto.

" D-demo, b-bukannya kau j-juga mendaftar" Tanya Yuto terlihat bingung.

" Ya, sebenarnya aku tidak daftar dan langsung tidur semalam" Ryosuke kini terlihat tersenyum menyeringai.

" N-n-nanni? " Tanya Yuto.

" Tsk Sudah, jangan banyak komentar kau harus fokus " Jawab Ryosuke dan mulai mendorong Yuto untuk memasuki ruangan peserta karena sudah selesai mendaftar ulang.

" D-demo Yamachan " Yuto terlihat bingung dan panitia mulai memeriksa kelengkapan Yuto hingga akhirnya Yuto masuk kedalam.

Ryosuke yang berada di luar pintu ruangan mulai terlihat membuka permen lillipopnya dan pergi ke sebuah ruang tunggu.

----

Di dalam sebuah ruang audisi, terlihat Yuto yang sedang di wawancara dan menunjukan aksinya. Awal hal itu berjalan dengan lancar, Tetapi tanpa diduga salah satu juri disana mengetahui Yuto pernah memenangkan lomba foto pakaian dan masuk di dalam majalah Fine Boys. Yuto ketika mendapatkan pujian terlihat hanya mengangguk dan berterimakasih, ia berusaha untuk tetap rendah hati walaupun kemarin ia menang.

Awal Yuto hanya tersenyum saja, tetapi tiba-tiba juri itu menanyakan perihal Ryosuke. Salah satu juri itu mengatakan kenapa Ryosuke tidak mengikuti lomba ini, padahal mungkin bila ia ikut akan menjadi seru.

Yuto yang mendengar itu sedikit merasakan sesuatu aneh di hatinya, entah kenapa ia sedikit kesal ketika juri itu hanya menanyakan Ryosuke.

" Wakatta Silahkan dimulai "

" Haii " Yuto memberi hormat dan mulai mengepalkan kedua tangannya.

Setelah selesai mengikuti sesi audisi, di luar terlihat Ryosuke yang menghampirinya dengan penasaran dan tersenyum.

" Bagaimana? " Tanya Ryosuke terlihat penasaran.

" Ya, aku sudah melakukan yang terbaik " Jawab Yuto terlihat takut.

" Souka " Ryosuke terlihat mengangguk, Yuto terlihat mulai melamun kembali. Ia masih memikirkan perihal juri tadi yang menanyakan Ryosuke.

" Ini untuk kau " Yuto terkejut ketika melihat sebuah ice cream mangkuk di hadapannya, perlahan ia melihat ice cream itu dan melihat Ryosuke yang memberikannya.

" Cepat makan, aku yakin otakmu keram karena ketakutan tadi " jawab Ryosuke dan mulai duduk di samping Yuto.

" Arigatou " Gumam Yuto.

" Ya, sama-sama " Ryosuke terlihat mulai memakan ice creamnya juga.

Ketika keduanya sedang makan ice cream tiba-tiba terlihat 2 orang menyebalkan Yaitu Daiki dan Inoo, Ryosuke dan Yuto terlihat mengabaikannya tetapi ketika melihat Daiki mulai menumpakan air ke celana Yuto. Ryosuke terlihat bangkit dan melemparka ice cream ke kepala Daiki.

" Kau apa yang kau lakukan. Aku belum masuk audisi bodoh ?! " Teriak Daiki merasa kesal.

" Yamachan " Yuto terlihat bangkit berdiri.

" Siapa suruh kau menumpahkan air itu ke Niichan! " Teriak Ryosuke terlihat kesal, Yuto yang mendengar itu terlihat terkejut.

" Kita lihat hasil selanjutnya, siapa yang akan memasuki tahap berikutnya " Ryosuke terlihat sangat kesal.

" Ikouu " Ryosuke terlihat menarik Yuto untuk pergi.

" Sial! " Decak Daiki terlihat memegang rambutnya dan mulai panik karena dirinya sebentar lagi akan masuk.

Yuto terlihat tersenyum ketika melihat Punggung Ryosuke, ia dapat merasakan tangan Ryosuke yang mengenggamnya. Jujur ia tidak menyangka bahwa Ryosuke bisa semarah itu dan terlebih Ryosuke memanggilnya dengan 'Niichan'.

Ketika sudah di sekitar lorong dekat tangga darurat, Ryosuke terlihat duduk di sebuah sofa dan menekuk kedua alisnya.

" Lebih baik kita tunggu disini " Decak Ryosuke.

Yuto ketika mengetahui itu perlahan tersenyum dan mulai menghampiri Ryosuke, ketika sudah di dekatnya Yuto segera duduk di sampingnya dan memeluknya.

" Ee, nanni?! " Decak Ryosuke ketika Yuto memeluknya.

" Arigatou, kau sudah membelaku dan sudah memanggilku 'Niichan' " Yuto terlihat tersenyum sangat lebar, sementara Ryosuke hanya terdiam ketika menoleh kearah Yuto dengan wajah di tekuk.

Ketika Ryosuke tersadar ia dengan segera melepas paksa pelukan itu dan memukul kepala Yuto.

" Kau fokus dengan audisi ini " Decak Ryosuke dan Yuto terlihat tersenyum ketika melihat itu.

Ryosuke terlihat mengeluarkan sebuah majalah, ketika majalah itu di buka Yuto dapat melihat beberapa pose untuk pemotretan.

" Kau bisa meniru cara pose seperti ini, dan aku ingatkan kau jangan memakai pose norakmu sebelumnya " decak Ryosuke.

" Ee ?". Yuto mulai melihat isi majalah itu yang sebelumnya di tandai oleh Ryosuke yang memiliki beberapa pose yang bagus.

" Dan kau wajahmu harus di buat cool seperti ini dan kedua matamu harus menatap tajam lawanmu " Ryosuke menunjukan ekspresi yang harus Yuto contoh.

" Haii, wakatta " Jawab Yuto.

-----

Setelah beberapa lama kemudian panitia terlihat mengumpulkan semua peserta di dalam sebuah ruangan pengumunan, Ryosuke terlihat hanya duduk terdiam diluar ruangan itu.

Wajah Ryosuke terlihat sangat khawatir, karena Yuto di dalam sedang mendengarkan hasil peserta yang berhasil memasuki 100 besar.

Sementara di dalam, Yuto terlihat terkejut ketika ia mendengar apa yang di katakan pria tua di atas panggung.

" Peserta no. 2002 sekali lagi silahkan maju " Yuto masih terdiam, imaginasinya kini terlihat sedang melayang ke sebuah awan dan melihat sebuah matahari terbit disana.

Dan..

" Kami ulang kembali peserta no. 2002, silahkan maju " Tambah pria tua itu dan Yuto mulai bangkit berdiri.

" Haiii " Yuto dengan segera melangkahkan kedua kakinya untuk maju.

" Wakatta, peserta lulus ke tahap berikut selanjutnya "

Yuto kini sudah berdiri di depan, bersama dengan 72 peserta yang lolos ke tahap selanjutnya. Dari kejauhan terlihat Daiki yang menatapnya dengan tajam dan kesal, sementara di belakang Yuto terlihat Inoo Kei yang terus menerus menatap punggung Yuto dengan tatapan kutukan.

Panitia terlihat berbicara dan memberikan intsuksi kepada semua peserta yang lolos tahap selanjutnya, sekitar 30 menit Yuto mendengarkan panita itu.

Setelah selesai ia terlihat keluar dan menghampiri Ryosuke yang dari tadi menunggunya di sofa ruang tunggu. Ryosuke ketika melihat Yuto dengan segera ia bangkit menunggu Yuto tiba di depannya.

Yuto terlihat menangis, ketika melihat itu Ryosuke terkejut dan bingung.

" B-bagaimana? " Tanya Ryosuke terlihat khawatir.

" Hiksss huwaaa " Yuto terlihat semakin jadi menangisnya.

" Oiii, bagaimana?! " Tanya Ryosuke kini mulai menarik kemeja Yuto.

" Aku berhasil " Jawab Yuto dan semakin erat memeluk Ryosuke, Ryosuke awal terkejut tetapi perlahan ia mulai membalas pelukan Yuto.

" Yokatta " Ryosuke terlihat tersenyum dan Yuto masih menangis.

------

Malam hari di apartemen Yuto kini terlihat sedikit berantakan dan makanan seperti pizza dan minuman berakohol tergeletak di atas kokatsu, ya karena kali ini ia sedang merayakan keberhasilan Yuto yang akan lolos ke tahap audisi selanjutnya.

" Uwaa Omedetou ne Nakajima-san " Keito terlihat memeberi selamat dengan Yuto.

" Haii, arigatou " Yuto terlihat membalasnya dan tersenyum.

" Hahaha rasakan pasti si chibi itu sedang menangis " Decak Ryosuke ketika meminum minumannya kembali.

" Oii, Yamachan berhenti kau sudah terlalu banyak minum " Yuto terlihat mengambil minuman Ryosuke.

" Mouuu aku masih ingin minum, ini kan hari perayaanmu " Rengek Ryosuke dan mulai mengambil minumannya kembali.

" Hahaha, biar Nakajima-san. Sebentar lagi dia juga akan tertidur " Keito terlihat memukul pelan kepala Ryosuke.

" Huh, apa yang kau lakukan Keito " Decak Ryosuke ketika merasakan pukulan Keito tadi.

" Gomen gomen, silahkan lanjutkan minumnya " Keito terlihat tersenyum lebar dan memberikan tanda damai di jari tangan kanannya.

" Huh " Ryosuke mulai melanjutkan minumannya kembali dan Yuto terlihat hanya menghela nafas panjang.

Tetapi selang beberapa detik tiba-tiba Ryosuke meletakan minumannya dan kepalanya terlelap tertidur di atas kokatsu.

" Yup, dugaanku tepat kan dia akan tertidur " Tawa Keito ketika memandang wajah tertidur Ryosuke, Yuto yang melihat itu terlihat tertawa karena dugaan Keito memang benar.

" Keito, sebenarnya apa pekerjaan Yamachan selama ini? " Tanya Yuto.

" Dan kemana orang tuannya? Dan apakah benar mereka sudah berpisah? " Tanya Yuto terlihat penasaran.

" Apa segitu besarnya Kau penasaran tentangnya ? " Tanya Keito terlihat tertawa.

" Ya, karena dia sudah aku anggap adikku " jawab Yuto dengan tegas.

" Wakatta " Keito kini terlihat merebahkan dirinya di lantai dan memandang langit-langit tempat Yuto.

" Orang tua Ryosuke memang sudah berpisah " Keito terlihat memandang sedih langit-langit itu.

" Demo, Yamachan tidak pernah melihat wajah ayahnya dan .. " Keito terlihat terhenti.

" Dan apa? " Tanya Yuto mulai penasaran.

" Hahaha iee aku tidak terlalu tau tentang ayahnya, demo Yamachan sangat sayang dengan obachan " keito terlihat bangkit duduk kembali dengan tertawa paksa.

" Sekarang dimana mama Yamachan? " Tanya Yuto, Keito ketika mendengar itu terlihat berfikir.

" Dimana ya sekarang ? " Tanya Keito terlihat sedang berfikir, Yuto yang melihat itu terlihat bingung.

" Oii apa kau tau? " Tanya Yuto semakin penasaran.

" Ya, tapi aku lupa sekarang ia pergi ke negara mana ? " Keito terlihat berfikir dan hal itu mengejutkan Yuto.

" Ee nanni? " Tanya Yuto terlihat bingung ketika mendengar itu.

" Hahaha, obachan memang sugee ne " Tawa Keito dan semakin menyebabkan Yuto penasaran dengan apa yang terjadi sebenarnya.

" Maksudmu apa? " Tanya Yuto.

" Ya, Obachan sedang berkeliling dunia " Jawab Keito dan tertawa.

" Eee Nanni?!!!" Yuto terlihat terkejut.

" Hahaha kau pasti kaget ne " Keito mulai memakan Pizzanya kembali.

" A-apa yang ia lakukan hingga harus berkeliling dunia? " Tanya Yuto.

" Kalau soal itu aku tidak bisa beritahu hahaha " Tawa Keito dan melanjutkan makannya.

Setelah mendengar itu, Yuto terlihat memandang Ryosuke yang kini sudah tertidur.

' Apa yang terjadi dengannya? ' Tanya Yuto ketika memandang wajah tertidur Ryosuke.

---

Pagi sudah menyinari tokyo, di sebuah apartemen sederhana 3 lantai terlihat 2 sosok pria sedang tertidur di atas futon.

Ya, mereka berdua adalah Yuto dan Ryosuke. Yuto terlihat tertidur dengan nyenyak begitupun Ryosuke yang ada di sampingnya.

Keadaan di tempat Yuto sangat berantakan kali ini, beberapa kaleng minuman alkohol dan sisa makanan berserakan disana. Ya, sebelumnya kemarin malam mereka merayakan kemenangan Yuto untuk maju ke babak selanjutnya.

Oiya, Keito kemana? Ya, sebelumnya Keito jam 11 malam kemarin pulang kerumah karena di telepon oleh ibunya. Dan sementara Ryosuke akhirnya menginap di tempat Yuto karena mabuk dan tidak terbangun semalam.

Setelah beberapa jam kemudian, Yuto terlihat mulai terbangun. Ketika sudah terbangun Yuto terlihat melihat keadaan disekitarnya, Yuto cemberut ketika melihat keadaan apartemennya yang kecil ini sudah berantakan.

" Tsk " decak Yuto dan mulai tersadar dengan keberadaan Ryosuke di sampingnya.

" Huh, aku harus membereskan ini semua " Yuto mulai bangkit berdiri dan pergi ke kamar mandi.

Ketika di kamar mandi, Yuto terlihat menatap cermin kecilnya dengan serius. Semua kejadian kemarin terbayang di benaknya, bahwa Yuto telah berhasil memasuki 100 besar. Ini merupakan jalan untuk mencapai impiannya, ia juga tidak ingin mengecewakan Ryosuke dan membiarkan dirinya dengan Ryosuke akan berkeliling tidak mengenakan pakaian.

" Yoshh, kau bisa Yuto " Yuto terlihat bersemangat dan mengobarkan api.

Ya, Yuto sangat bersemangat. Ia bertekad untuk memenangkan Lomba itu. Setelah selesai mengobarkan semangatnya, Yuto dengan segera mandi dan membersihkan tempatnya ketika Ryosuke masih tertidur dengan keadaan berantakan .

Ketika dirasa semuanya sudah rapih, Yuto terlihat tersenyum dan mulai membangunkan Ryosuke. Beberapa menit ia mencoba membangunkan tetapi Ryosuke masih belum bangun juga, ketika mengetahui itu sebuah ide muncul di benak Yuto.

Yuto dengan segera menggendong Ryosuke dan membawanya ke kamar mandi, ketika sudah di dalam Yuto berencana untuk meletakan Ryosuke di sebuah bathtub yang berisi air.

" Wakatta, ia harus mencoba berendam " Pikir Yuto dan mulai membawa Ryosuke kesana.

Yuto mulai membungkukan badannya dan ingin meletakan Ryosuke, tetapi ketika air di bathtub itu mengenai pantatnya tiba-tiba kedua mata Ryosuke terbuka sangat lebar.

Dan..

" EEEE?! NANNI?! " Ryosuke terlihat panik dan segera memaju berpegangan di leher Yuto.

" Eee " Yuto terkejut dan ia reflek mundur kebelakang hingga menyebabkan Ryosuke tidak terjatuh ke dalam bathub itu.

Demo....

Tada tada...

Kita dapat melihat sebuah adegan yang mengguncangkan, apakah itu ? Ya, bibir itu terlihat melekat dengan bibir itu. Maksudnya?

Maksudnya, akibat tarikan Ryosuke yang takut terjatuh menyebabkan Ryosuke memaju dan menyebabkan bibir mereka tidak sengan bersentuhan. Ya, walaupun tidak penuh hanya menempel saja.

Awal mereka terdiam, tetapi perlahan Ryosuke mulai tersadar.

" Apa yang kau lakukan?! " Teriak Ryosuke memundurkan wajahnya dan berontak ingin turun.

" .... " Yuto terlihat terdiam masih syok dengan kejadian tadi.

" Kau mencuri ciumanku ! " Decak Ryosuke dan mulai melemparkan barang-barang yang ada di kamar mandi itu.

" Eeee?! Aku tidak menciummu " Decak Yuto dan mulai menghindari lemparan Ryosuke.

" Ya, dasar kau abnormal !" Teriak Ryosuke kembali dengan wajah sangat kesal.

" Dan teganya kau ingin meletakan aku ke air bodoh itu !" Tambah Ryosuke.

" Nanni, lagian kau susah di bangunkan tadi. Jadi aku berniat untuk memasukan kau disana agar kau bangun" Decak Yuto mulai terpancing emosi.

" Tsk " Decak Ryosuke mulai terdiam.

" Dan untuk kecelakaan tadi aku minta maaf " Yuto kini mulai terlihat tenang begitupun dengan Ryosuke walaupun masih terlihat kesal.

" Lagi pula Kau kan sudah aku anggap adik, jadi hal itu bukan masalah " Tambah Yuto dan mulai membuat Ryosuke kembali menekuk kedua alisnya.

" Tetap saja itu ciuman bodoh " Decak Ryosuke mulai cemberut.

Awal Yuto terdiam dan Ryosuke terdiam dengan cemberut, tetapi perlahan Yuto mulai mendapatkan ide.

" Wakatta, sebagai permintaan maafku kita jalan-jalan hari ini "

" Nanni?! " Decak Ryosuke dan menoleh ke arah Yuto.

" Ya, kita jalan-jalan dan aku sekalian ingin membeli baju untuk audisi besok" Yuto terlihat menjelaskan.

" Tsk, kau kira aku bisa di sogok dengan jalan-jalan " Decak Ryosuke dan membuat Yuto terdiam.

Perlahan Yuto mulai menghela nafas panjang ketika Ryosuke kesal dengannya.

" Wakatta, padahal aku berencana ingin membelikan Kuu chan aksesoris di pet shop " Yuto mulai ingin pergi meninggalkan Ryosuke.

Ryosuke terlihat berfikir, tetapi ketika sudah selesai dengan pikirannya ia segera menarik tangan Yuto.

" Wakatta aku ikut " Yuto ketika mendengar itu terlihat tersenyum lebar memunggungi Ryosuke, sementara Ryosuke terlihat masih menahannya dengan wajah di tekuk.

Mereka berdua terlihat pergi ke shibuya, Ryosuke membantu Yuto untuk mencari pakaian yang cocok untuk Yuto dengan memanfaatkan majalah yang ia bawa sebagai conton style pakaian. Berbagai model pakaian sudah di coba Yuto, akan tetapi ketika Ryosuke membawa pakaian berwana hitam Yuto mulai mencobanya dan cocok ketika sudah di coba.

Ketika pakaian sudah di dapat, Yuto dengan segera membayar pakaian itu. Setelah selesai mereka segera pergi ke pet shop, dan benar Yuto memenuhi janjinya untuk membeli aksesoris untuk Kuu.

Yuto dapat melihat Ryosuke terlihat semangat ketika memilihkan acsesoris yang cocok untuk Kuu, oiya kok Yuto punya uang?

Ya, Yuto masih memiliki uang simpanannya walaupun tidak banyak di tambah kali ini Yuto memiliki kerja paruh tambahan di sebuah restaurant pada siang hari walaupun hari ini ia tidak memiliki shift.

Yuto dan Ryosuke kini berada di sebuah taman dan memakan ice cream cone, Ryosuke terlihat terus menerus menjilat ice creamnya dan menatap dingin pemandangan di depannya. Yuto yang juga memakan ice cream mulai menoleh ke arah Ryosuke.

" Ne Yamachan, apa kau masih marah denganku? " Tanya Yuto dan Ryosuke terdiam mengabaikannya.

" Yamachan ~ " Rengek Yuto dan menyebabkan Ryosuke menoleh kearahnya.

" Tsk, bisakah kau tidak merengek seperti itu " decak Ryosuke.

" Gomen " Yuto terlihat meminta maaf.

" Tsk, kau besok harus lolos masuk ke 50 besar " decak Ryosuke.

" Aku tidak mau berkeliling dengan telanjang " Tambah Ryosuke.

" .... " Yuto terdiam, Yuto berfikir ia juga tidak akan membiarkan dirinya dan Ryosuke mendapatkan kejadian memalukan seperti itu.

" Hai, Arigatou Yamachan "

" Yosh, kau harus banyak belajar dirumah sekarang dan aku harus ke tempat kursus " Ryosuke terlihat bangkit berdiri dan tersenyum sangat lebar, terlebih simbol yen sudah terlihat di kedua matanya.

Perlahan Yuto dapat melihat Ryosuke menoleh kearahnya dan tersenyum.

" Kau pasti bisa " Yuto ketika melihat itu terlihat terdiam, karena baru kali ini Ryosuke tersenyum tulus untuknya.

Yuto mulai menelan ludah dan mengepalkan kedua tangannya.

Dan..

" Huwaa Yamachan " Yuto terlihat bangkit dan memeluk Ryosuke.

" Eee nanni?! "

" Aku bersyukur memilikimu " Tambah Yuto.

" Oii lepaskan aku abnormal "

" Niichan sayang kau "

" Oii lepas Ice cream ku mau jatuh "

Ya, mereka terlihat menjadi sorotan orang-orang disana karena sudah berpelukan dan saling berteriak tidak jelas.

----

Keesokan harinya, Yuto sudah berada di gedung itu lagi. Yuto di giring untuk memasuki ruangan khusus peserta, kali ini mereka di tantang untuk berjalan di atas catwalk.

Yuto yang mengetahui itu mulai menelan ludah karena sebelumnya Yuto tidak pernah melakukan hal itu, Ia hanya tahu dan melakukan pose pemotretan saja.

" Wakatta, silahkan pilih pakaian di ruang ganti dan kami beri waktu 10 menit " seru pria staff dan semua peserta terlihat memasuki ruang ganti.

Ketika di dalam ruang ganti itu , Yuto dapat melihat semua pakaian, sepatu dan aksesoris berjejer dengan tertata rapih disana.

Yuto terlihat bingung ketika melihat semua perlengkapan itu, sementara peserta lain sudah memilih pakaian yang ingin di pakai.

' Mouuu apa yang harus aku lakukan '

Ketika ia sedang bingung, tiba-tiba terlihat Inoo lewat di depannya. Inoo sudah terlihat membawa pakaiannya dan beberapa aksesoris.

" Lebih baik kau menyerah pecundang " decak Inoo dan mulai meninggalkan Yuto.

Yuto yang mendengar itu semakin terlihat bingung, penglihatannya menjadi buyar dan berkeliling. Ia bingung, apa yang harus ia lakukan sekarang, ketika Yuto masih sibuk dengan dunianya tiba-tiba Yuto mendapatkan delusi Ryosuke yang menatapnya dengan kesal.

PlAKKK

" Bergerak bodoh, aku tidak ingin berkeliling shibuya dengan telanjang! " Teriak Ryosuke dengan kesal.

" Eee Yamachan? " Tanya Yuto terlihat bingung dengan bayangan menyerupai Ryosuke.

" Ikuti gaya berpakaian di majalah sebelumnya yang aku tunjukan kepadamu " decak bayangan Ryosuke dan Yuto mulai mengingat beberapa gaya yang ditunjukan dengan Ryosuke.

" Cepat bodoh ! " Teriak Ryosuke dan membuat Yuto tersadar.

Ketika mengingat Yuto dengan segera berlari menghampiri deretan pakaian, ia mulai mengambil beberapa pakaian yang ia ingat yaitu sebuah kemeja putih, vest yang terdapat hiasan pin, celana gombrong seperempat, dan sepatu yang cocok dengan pakaiannya.

Waktu tinggal 1 menit dan Yuto tidak sempat memberi sedikit make up di wajahnya ataupun merapihkan rambutnya, ia segera berlari keluar dari ruang ganti dan mengantri. Yuto sedikit tidak percaya diri dan takut ketika melihat semua saingannya terlihat sangat keren dan berkonsep pakaiannya. Sementara, kali ini ia hanya mengenakan kemeja putih, vest, celana seperempat dan sepatu Oxfoard berwarna putih hitam ( A/N : seperti di acara The music Day)

Satu persatu perserta terlihat keluar naik ke atas panggung, di luar mereka memperlihatkan gaya yang natural dan keren. Yuto menjadi menciut ketika sedikit melihat itu, Setelah beberapa lama kemudian urutannya tiba dan Yuto menelan ludah karena jujur kini dirinya sangat takut.

Yuto mulai memejamkan kedua matanya, tetapi perlahan ia teringat kembali sosok model yang ia lihat dulu yang begitu bersinar dan wajah Ryosuke yang berusaha untuk menyemangatinya. Yuto mengepalkan kedua tangannya, perlahan ia dapat melihat sebuah cahaya. Ketika ia lebih melangkahkan kakinya ia mulai melihat 4 juri yang menatapnya dengan sangat tajam di ujung sana.

Yuto ketika mengetahui itu mulai mencoba untuk fokus dan tetap melangkahkan kedua kakinya dengan santai, ia berjalan dengan senatural mungkin dan merasakan angin yang berhenbus ketika ia berjalan.

Ketika di depan Juri, Yuto mulai berpose dan ia mulai menatap tajam ke-4 juri itu dan sebuah kamera yang memfotonya. Ia masih mengingat beberapa pose pada majalah dan semua yang dikatakan Ryosuke, sekitar 20 detik Yuto berpose ia mulai berjalan kembali untuk kembali ke belakang panggung.

' Aku mohon bantuanmu Kami-sama ' Pikir Yuto ketika sudah berada di belakang panggung, Yuto terlihat menarik nafas panjang karena sudah menyelesaikan tahap ini dengan sangat total dan maksimal.

Yuto masih terdiam, tetapi tiba-tiba Inoo terlihat hadir di hadapan Yuto.

" Tsk, kau pasti akan kalah " decak Inoo.

" Nanni? " Tanya Yuto.

" Lihat saja nanti " Inoo terlihat pergi meninggalkan Yuto.

Yuto hanya menekuk kedua alisnya karena pria itu selalu saja datang tidak jelas dan meremehkannya.

---

Hari kini sudah menjadi malam, setelah proses panjang. Yuto sekarang di kumpulkan kembali ke dalam sebuah ruangan, disana para staff memperlihatkan hasil foto-foto peserta. Yuto ketika melihat foto-foto itu terlihat sangat takjub, karena semua memperlihatkan pose dan ekspresi wajah yang keren.

Yuto terlihat menelan ludah ketika melihat hasil foto Inoo, jujur foto Inoo terlihat seperti peri. Terlebih ia mengenakan pakaian berwarna putih, rambutnya sangat stylist, sebuah hiasan taburan silver di kepalanya dan sebuah logam emas yang terlihat seperti malaikat yang bersinar.

' Hikss aku takut, bagaimana hasil fotoku ' Yuto terlihat sangat takut dan rasa percaya dirinya mulai menciut.

Setelah beberapa lama kemudian ia dapat melihat fotonya terpampang di depan, semua mata terkejut ketika melihat hasil foto itu. Yuto terlihat menelan ludah, karena ia tidak menyangka hasil fotonya seperti itu yaitu ia melihat ekspresinya yang terlihat menatap tajam kamera dengan wajah dinginnya. Walaupun gaya pakaiannya casual perpaduan putih hitam, tetap Gerakan posenya terlihat sangat aneh dengan wajah seperti itu.

" U-uso " Gumam Yuto masih syok dan kaget.

Inoo dari kejauhan terlihat menekuk kedua alisnya, Yuto tidak menyadari itu karena ia masih sibuk dengan pikirannya.

" Wakatta, kami akan mengumumkan 50 peserta yang lolos ke tahap selanjutnya " Seorang pria terlihat menaiki panggung dan berbicara dengan menggunakan mic.

Yuto terlihat menelan ludah, keringat dingin terlihat mengalir di wajahnya dan kedua tangannya terlihat mencengkram kain celana di dengkulnya.

----

Hari sudah berubah menjadi malam yaitu pukul 12 malam, Kita dapat melihat Yuto terlihat mengetuk pintu apartemen no 7. Ketika pintu itu terbuka, Yuto dapat melihat Ryosuke membuka pintu itu.

" Nanni? " Tanya Ryosuke terlihat sedang memakan permen lolipop di mulutnya.

" ..... " Yuto terdiam, perlahan entah kenapa Yuto menangis. Ryosuke yang melihat itu terkejut dan terdiam.

" Yamachan " Yuto terlihat memeluk Ryosuke, Ryosuke menjadi bertambah bingung karena Yuto menangis terhisak-hisak.

" Nannde? Apa kau lolos kembali? " Tanya Ryosuke mulai terlihat khawatir.

Yuto yang mendengar itu semakin erat memeluk Ryosuke dan air matanya menjadi semakin keluar, sementara Ryosuke mulai membalas pelukan Yuto.

" H-haii " Yuto mulai mengangguk.

" ...... " Ryosuke terdiam ketika mengetahui itu.

" Hikssss aku lolos " Jawab Yuto.

Ryosuke perlahan mulai tersadar, ia dengan segera melepas pelukannya itu dan tersenyum memandang wajah Yuto.

" Hontou ? " Tanya Ryosuke terlihat tersenyum sangat lebar karena senang.

" Haii " Yuto mengangguk masih dalam keadaan menangis.

"Gyaa Omedetou " Ryosuke terlihat memeluk Yuto kembali dan tersenyum sangat lebar.

Yuto yang mengetahui itu mulai membalas pelukan Ryosuke, ia tau bahwa Ryosuke juga senang ketika mengetahui dirinya lolos.

Ryosuke ketika masih memeluk Yuto tiba-tiba mulai teringat sesuatu dan dengan segera melepas pelukannya kembali, Yuto mulai terhenti dari tangisnya dan menatap Ryosuke dengan bingung.

" Ada yang ingin aku tunjukan, ikouu " Ryosuke mulai menarik Yuto untuk masuk ke dalam apartemennya.

Ketika di dalam Yuto menekuk kedua alisnya, karena baru berapa hari Yuto tidak mengecek tempat Ryosuke kini sudah sangat terlihat berantakan. Ryosuke terlihat berlari ke arah tas Saxophonenya, ketika sudah di depannya. Yuto dapat melihat Ryosuke mengeluarkan saxophonenya dan tersenyum sangat lebar.

" Nanni Yamachan? " Tanya Yuto terlihat penasaran.

" Kau tau, aku sudah bisa memainkannya " Ryosuke terlihat tersenyum sangat lebar.

" Eee?! Hontou?! " Tanya Yuto terlihat terkejut.

" Ya, kau ingin dengar ? " Tanya Ryosuke dengan semangat.

" Haii, aku ingin dengar! " Yuto terlihat bersemangat.

" Ehmmm " Ryosuke terlihat batuk malu dan mulai dengan posisinya.

Ketika sudah siap meniup, Yuto terlihat terkejut ketika mendengar Suara merdu di saxophone itu. Ya, Ryosuke kini sedang memainkan saxophonenya walaupun masih meraba-raba.

Perlahan Yuto dapat mengetahui lagu apa yang sedang di mainkan Ryosuke ketika sedang menikmati alunan saxophone itu, Ya, sebuah lagu music klasik yaitu 'Canon'.

Yuto terlihat takjub ketika mendengar itu dan melihat Ryosuke sedang fokus meniup dan melihat selebar kertas di hadapannya.

Ia terlihat tersenyum, karena ia senang Ryosuke sudah bisa memainkan alat musik yang ia sukai dan akan terus maju mencapai mimpinya.

Setelah beberapa lama kemudian, Ryosuke terlihat selesai memainkan saxophonenya dan tersenyum sangat lebar. Yuto juga terlihat bertepuk tangan ketika Ryosuke selesai memainkan saxophonenya.

" Bagaimana ? " Tanya Ryosuke terlihat penasaran.

" Keren, kau memainkannya dengan sangat sempurna " Puji Yuto.

Ryosuke yang mendapatkan itu terlihat tersenyum malu karena baru pertama kali ini ia memainkan lagu untuk orang lain.

" Aku ikut senang Yamachan " Yuto terlihat tersenyum sangat lebar.

" Arigatou " Ryosuke terlihat membungkukan badannya, Yuto yang melihat itu terkejut karena baru kali ini Ryosuke bersikap seperti itu.

" Berkat kau aku bisa memainkannya.. " Ryosuke kini terlihat tersipu malu dan mulai menatap Yuto dengan mendalam.

" Niichan " Tambah Ryosuke terlihat malu.

Yuto yang melihat itu masih terdiam, tetapi ketika ia mulai tersadar Yuto terlihat bangkit berdiri dan memeluk Ryosuke.

" Un, douita " Yuto terlihat memeluknya dengan mendalam dan Ryosuke terlihat hanya terdiam di dalam pelukan Yuto.

Sekitar 30 detik mereka berpelukan, kini mereka mulai melepas pelukannya dan saling bertatapan dengan mendalam.

" Mouu aku tidak bisa meninggalkan adik lucuku ini " Rengek Yuto dan memainkan pipi Ryosuke.

Ryosuke yang mengetahui pipinya di tarik-tarik ia mulai terlihat emosi dan memaksa Yuto untuk melepas kedua pipinya.

" Apa maksudmu? " Tanya Ryosuke kini terlihat bingung.

" Aku lolos ke tahap selanjutnya dan harus tinggal di asrama peserta selama 2 minggu untuk di karantina" rengek Yuto.

Ryosuke yang mengetahui itu terlihat terkejut dan terdiam, Sementara Yuto terlihat berwajah sedih karena jujur ia tidak bisa meninggalkan adik angkatnya ini yaitu Ryosuke. Terlebih, Ryosuke. Tipikal orang yang memang harus di perhatikan berbeda dengan adik sungguhannya Raiya.

Setelah mendengar itu, Ryosuke terlihat memukul kedua pipi Yuto dan memajukan wajahnya.

" Kau harus lolos dan menang " Ryosuke terlihat menatapnya dengan tajam.

" Aku akan baik-baik saja disini "

" Yamachan " Yuto terlihat sedih.

" Kau pasti bisa " Jawab Ryosuke.

" .... " Yuto terdiam dan terlihat semakin bersedih.

" Awas kau bila kalah " Decak Ryosuke.

" Wakatta " Yuto mulai tersenyum ketika melihat wajah di tekuk Ryosuke.

Keesokan harinya Yuto terlihat sudah siap membawa tas kopernya, ketika di luar Yuto segera berpamitan dengan Ryosuke.

Tetapi tiba-tiba ia terkejut ketika Ryosuke memberikan sebuah jimat di tangannya yang bertuliskan 'Ganbatte',

" Nanni ? " Tanya Yuto.

" Itu jimat keberuntungan, aku harap kau memenangkan lomba itu "

" Niichan " Tambah Ryosuke dan tersenyum.

" ..... " Yuto terdiam.

" Haii , arigatou " Jawab Yuto dan mencengkram jimat itu.

Setelah selesai berpamitan Yuto dengan segera pergi meninggalkan Ryosuke dan menuruni tangga.

' Yosh, kau bisa Yuto ' Yuto terlihat memancarkan aura semangatnya.

Sementara di atas atau di depan apartemen, terlihat Ryosuke yang memandang Yuto di beranda tempatnya dengan wajah sedih.

" Ganbatte Niichan " Gumam Ryosuke ketika melihat Yuto sudah semakin jauh melangkahkan kedua kakinya.

Bersambung...

(A/N) : Uwaa mengarang bebas, gomen bila bosen~ ya karena ini emang cerita seperti ini hahaha ~arigatou bila masih ikutin ff ini #bow

comedy, yamajima, fanfiction, okayama, drama, yutoyama

Previous post Next post
Up