My Scary Boss (again) 4

May 02, 2016 23:18

Title : My Scary Boss (Again)

Author: ryofin30

Pairing : YutoYama , ShirotaYama, InooYama, ZakiYama & YamaChi

Rating : PG - 13

Genre : AU, BL, Drama, Comedy & Angst





5 hari sudah berlalu, udara masih terasa sangat dingin. kini di daerah Kanto tepatnya di bukit pemakaman kalangan orang elit, terlihat orang-orang sedang berdiri mengelilingi sebuah makan baru yang di penuhi dengan bunga.

Pendeta terlihat memimpin acara doa pemakaman itu, orang-orang disana terlihat bersedih begitupun dengan sosok Seorang pria tinggi berambut hitam yang mengenakan mantel hitam, Syal dan sarung tangan hitam. Ia terlihat hanya terus menerus terdiam, Setelah beberapa lama kemudian ketika acara doa dan pemakaman selesai satu persatu orang kerumunan itu mulai pergi meninggalkan makam itu.

tapi

Pria tinggi terlihat masih terus menerus terdiam menatap makam itu, sementara dari arah belakang terlihat sosok pria pendek di belakangnya dengan pria tua yang mengenakan dress panjang hitam hanya bisa terdiam memandang pria tinggi yang memunggungi mereka.

" Yuto " Seru kini pria tua dan menyebabkan Ryosuke menoleh ke suara itu.

" ..... " Yuto terlihat masih terdiam dengan wajah dinginnya dan memunggungi Ryosuke dan pria tua itu.

" Gomen Yu-chan " Seru ayahnya kini terlihat menangis dan ingin mendekat dengan Yuto.

Ryosuke ketika melihat itu terlihat sedih, karena ayah Yuto benar-benar menangis dan sedih . Ia tau bahwa mereka berdua pasti benar-benar sangat kehilangan, karena Ryosuke juga pernah merasakan itu melihat kedua orang tuanya atau orang yang kita sayang di makamkan kembali ke bumi.

" Otousan apa kau menyayangi ku ? " Tanya Yuto masih memunggungi Ryosuke dan menyebabkan Ayah Yuto terhenti dari langkahnya.

" ..... " Ayah Yuto terkejut dan terdiam begitupun dengan Ryosuke.

Awal ayah Yuto terdiam, tetapi perlahan ia mulai menatap punggung Yuto dengan serius dan air mata terus menerus mengalir.

" Aku sangat sayang denganmu Yu-chan " Seru Ayahnya terlihat serius dan mulai mendekat dengan Yuto kembali.

" Lalu kenapa kau lebih memilih pria itu ? " Tanya Yuto menyebabkan langkah kaki ayah Yuto terhenti kembali, tapi ayahnya terlihat mengepalkan kedua tangannya dan segera menghampiri Yuto.

" I-itu tidak seperti itu Yu-chan, seperti yang aku bilang sebelumnya,- " Seru ayahnya ingin memegang lengan Yuto tetapi terhenti ketika melihat Yuto menoleh kearahnya dengan wajah menangis dan bercampur marah.

" Nakajima-san? " Ryosuke terkejut ketika melihat ekspresi wajah Yuto yang sedang menangis dan bercampur marah.

" Kau dan perempuan itu sama saja, bersenang-senang ketika anak kalian menderita ! " Teriak Yuto terlihat meledak dari emosinya.

" Aku benci kalian !aku benci kau! " Teriak Yuto kembali dan membuat Ryosuke terdiam karena tidak percaya bahwa Yuto berbicara seperti itu dengan ayahnya.

" Y-yu-chan, chotto ! " Ayah Yuto terlihat menahan Yuto ketika ingin pergi.

Ryosuke dapat melihat Yuto melepas paksa tangan ayahnya hingga terjatuh dan lari pergi meninggalkan mereka berdua, ayah Yuto terlihat jatuh tersungkur di tanah dan menangis.

" Nannde? Aku sangat sayang denganmu Yu-chan " Gumam ayahnya ketika masih menangis.

Ryosuke ketika melihat itu entah kenapa ikut menangis dan menghampiri ayah Yuto untuk memeluknya.

" Daijoubu paman, Nakajima-san juga sangat sayang denganmu " Seru Ryosuke berusaha menenangkan ayah Yuto.

" Ryo-chan, aku benar-benar sayang dengannya " Seru ayahnya berusaha meyakinkan Ryosuke dengan menangis.

" Aku tau paman, aku tau " Balas Ryosuke masih memeluk ayah Yuto.

Ryosuke terlihat terus menerus menenangkan ayah Yuto yang terus menerus menangis, ia sangat tau pasti ayah Yuto sangat merasa sedih ketika mendapatkan perkataan kasar dari anaknya dan mengatakan bahwa ia benci dengannya.

Ia kesal ketika melihat Yuto seperti itu, tapi di satu sisi ia juga tau rasa sakit Yuto. Dimana ketika ia masih membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya, mereka malah asik berpacaran dengan selingkuhannya dan mengabaikannya.

Ryosuke dapat membayangkan Yuto dahulu yang selalu sendiri dan hanya di temani sosok kakeknya.

' Nakajima-san' Pikir Ryosuke merasa khawatir dengan keadaan Yuto.

-------

Di sebuah arena parkir terlihat seorang pria tua berkumis menghampiri Ryosuke dan ayah Yuto, ketika pria itu sudah mendekat. Ryosuke melihat pria itu segera memeriksa keadaan ayah Yuto dan memeluknya, ketika melihat itu Ryosuke berfikir bahwa pria tua berkumis itu pacar ayahnya Yuto.

" Arigatou, aku akan antarkan kau ke hotel " Seru Pria tua berkumis.

Ryosuke ketika mendengar itu terkejut, tetapi ketika ia masih melihat mobil Yuto terparkir di sudut parkiran ia menolak ajakan pria tua itu.

" Ryo-chan arigatou " Seru Ayah Yuto masih dalam keadaan menangis ketika sudah di dalam mobil.

" Haii paman " Jawab Ryosuke terlihat mengangguk dan membungkukan punggung memberi hormat.

" Gomen aku mohon jaga Yuto sekarang, ia sedang bersedih " Tambah ayah Yuto dan Ryosuke terlihat mengangguk menatap ayah Yuto dengan serius.

Mobil terlihat jalan dan Ryosuke hanya terdiam memandang mobil itu, tetapi ketika mobil itu sudah tidak terlihat lagi Ryosuke mulai tersadar dengan keberadaan Yuto yang masih belum bertemu.

Ketika ia menghampiri mobil, ia tidak dapat melihat Yuto disana. Dikarenakan bingung mencari Yuto kemana, Ryosuke terlihat menggunakan handphonenya untuk memanggil Yuto.

Awal Yuto tidak mengangkat panggilannya, tetapi setelah beberapa lama kemudian Yuto mulai mengangkat panggilan Ryosuke.

" Nakajima-san kau dimana sekarang ? " Tanya Ryosuke terlihat khawatir dan mulai jalan menaiki bukit kearah pemakaman kembali.

" ....... " Yuto terdiam .

" Nakajima-san, kau dimana? Aku akan menghampirimu ? " Seru Ryosuke mulai sedikit berlari dengan berputar mencari Yuto di sekitar pemakaman itu.

" ..... " Yuto masih terdiam, Tetapi ketika Ryosuke sedang mencari dengan panik tiba-tiba..

" GYAAA!! "

BRUKK

Ryosuke terlihat terjatuh kedalam lubang galian makam, ketika mengetahui itu Ryosuke dapat mendengar Yuto memanggil namanya dengan khawatir.

" Mouu itaii " Rengek Ryosuke dan keadaan handphone masih tergeletak di tanah.

" YAMADA KAU DIMANA?! " Teriak Yuto dapat terdengar dari arah handphone Ryosuke, ketika mendengar itu Ryosuke mulai mengambil handphonenya dan mendengarkan Yuto.

" OII !" Teriak Yuto terdengar khawatir.

" N-nakajima-san aku jatuh di dalam galian makam " Rengek Ryosuke karena galian ini cukup tinggi dan sepertinya sulit bila Ryosuke memanjatnya.

" Bodoh, hati-hati bila jalan! Tunggu aku akan mencarimu " Decak Yuto dan Ryosuke dapat mendengar suara Yuto yang sedang berlari.

Sekitar 2 menitan, Ryosuke dapat melihat Yuto di atasnya. Sementara Yuto terlihat menatapnya dengan ketus dan segera lompat menghampiri Ryosuke.

' Kowaii ' Decak Ryosuke ketika melihat Yuto terlihat menyeramkan, ya walaupun ia melihat wajah Yuto sayup akibat menangis sebelumnya.

" Kau baik-baik saja ? " Tanya Yuto terlihat khawatir memeriksa keadaan Ryosuke.

Ketika mendengar itu Ryosuke terlihat menatap Yuto, ia dapat melihat Yuto sangat mengkhawatirkannya. Ryosuke merasa bahagia ketika mengetauhi itu, tapi tiba-tiba sebuah ide jahat muncul.

" K-kaki ku terkilir " rengek Ryosuke dan memasang wajah kesakitan, Yuto terlihat mulai semakin menekuk kedua alisnya.

" Tsk, bodoh. Cepat kita keluar dari sini " Decak Yuto dan terlihat mulai menggendong piggy back.

Yuto mulai menaiki galian itu dengan susah payah ketika menggendong Ryosuke, setelah 30 detik Yuto dapat menaiki galian tanah itu dan Ryosuke masih di gendong oleh Yuto.

" Nakajima-san, apa kau tadi menangis lagi ? " Tanya Ryosuke ketika masih berada di gendongan Yuto yang sedang jalan menuruni bukit.

" ..... " Yuto tidak membalas pertanyaan Ryosuke.

" Nakajima-san kenapa kau bersikap seperti itu dengan ayahmu ? " Tanya Ryosuke kembali dan Yuto masih terdiam.

" Nakajima-s-" Seru Ryosuke terhenti ketika Yuto memotong bicaranya.

" Jangan berisik " Seru ketus Yuto dan menyebabkan Ryosuke terdiam.

' Mouu ' Ryosuke terlihat cemberut.

-----

Di sebuah vila bergaya tradisional, terlihat Yuto yang sedang mengkompres kaki Ryosuke dan sedikit memijatnya. Ryosuke ketika melihat itu ia hanya terdiam dan menatap Yuto dengan tersenyum.

" Apa masih sakit ? " Tanya Yuto dan menyebabkan Ryosuke terkejut.

" E-eetoo s-sedikit " Jawab Ryosuke.

" Souka " Yuto terlihat memijitnya dengan kompresan kembali.

" Nakajima-san, gomenasai bila aku ikut campur urusan keluargamu " Seru Ryosuke terlihat menatap Yuto dengan bersedih dan menyebabkan Yuto menatapnya.

" A-aku hanya ingin mengingatkanmu, mau sejelek apapun orang tua kita kau harus tetap selalu menghormatinya " Seru Ryosuke berwajah sedih dan Yuto terlihat hanya menatapnya dengan dingin.

Yuto awal terdiam, tetapi perlahan ia mulai menaruh kompresan itu di dalam wadah dan memunggungi Ryosuke.

" Aku tidak ingin membahas itu " Decak Yuto dan membuat Ryosuke terdiam.

" ....... " Yuto terdiam dan masih memunggungi Ryosuke.

Jujur Ryosuke tidak suka melihat Yuto seperti ini bersikap angkuh dan keras hati untuk memaafkan kedua orang tuanya.

Ketika mengetahui itu Ryosuke terlihat mendekat dan memeluk Yuto dari belakang, Yuto terlihat terkejut dan tetap terdiam.

" Aku mohon berhenti bersikap kasar dengan ayahmu " Pinta Ryosuke masih memeluk Yuto.

" .... " Yuto terdiam.

" Aku selalu iri denganmu, kau pintar, rajin, kaya, Sukses dalam pekerjaan dan hingga kini kau memiliki orang tua yang mengkhawatirkanmu " Seru Ryosuke terlihat tersenyum pahit di punggung Yuto.

" Kau beruntung Nakajim-san, tidak seperti aku yang tidak dapat melihat orang tuaku lagi " Seru Ryosuke entah kenapa ketika mengatakan itu membuatnya merasa sedih dan menangis dan membuat Yuto terkejut.

" Karena aku, mereka meninggal " Tambah Ryosuke dan kini mulai terdiam menangis di punggung Yuto.

....
....

" ... " Yuto masih terdiam tetapi ia terlihat memegang tangan Ryosuke yang melingkar di perutnya.

------- pov Yuto

Di sebuah bukit tinggi cukup jauh di atas deretan Makam terlihat Yuto hanya duduk terdiam di atas batu memandang pemandangan danau besar di kanto dengan terus menerus menangis, Yuto dapat mengingat ketika ia di kantor mendapatkan panggilan dari ibunya yang ingin bertemu dengannya. pada saat itu Yuto menolak dan mengabaikannya, tetapi ia tidak tau bahwa itu adalah terakhirnya ia mendengar suara ibunya.

Yuto dapat mengingat ibunya mengucapkan maaf dan mengatakan bahwa ia sangat sayang dengannya, ya itu adalah apa yang terjadi pada chapter sebelumnya ketika Yuto dapat panggilan dari handphonenya yang mengejutkan dia.

Tapi ia tidak menduga setelah beberapa hari kemudian, ia mendapatkan panggilan lagi dan mengatakan bahwa ibunya sudah meninggal.

Dan kini hari ini ia dapat melihat wajah ibunya lagi dengan keadaan sudah mati atau arwahnya tidak di tubuhnya lagi,

" Nande Okasan ? " Tanya Yuto terlihat melamun dan menangis terhisak-hisak.

Dahulu ia kehilangan kakeknya yang sangat ia sayangi dan sekarang Ibunya yang sangat ia benci juga meninggalkannya. Yuto dapat mengingat semua kenangan manis dirinya dengan ibunya dan juga kakeknya. Tetapi ia juga dapat mengingat beberapa kejadian yang menyedihkan baginya, ibunya yang pergi meninggalkannya untuk ke amerika dan kakeknya yang meninggalkan dirinya dari dunia.

Setelah itu Semua hidup yang ia lalui penuh dengan kelicikan, ia berusaha untuk mendekati saingan kakeknya dan berencana untuk membuat keluarga itu hancur perlahan hingga ia berpacaran dengan Zaki. Segala cara sudah di lakukan Yuto untuk menghancurkan Zaki, bersikap baik dan berakting bahwa ia sangat mencintai Zaki.

Tapi.....

Ketika ia sedang melamun,tiba-tiba Yuto terkejut dengan panggilan handphonenya. Awal ia malas mengangkat karena moodnya kini tidak bagus untuk berbicara, ketika terus menerus mendengar handphonenya berdering. Yuto mulai merasa risih dan mulai mengangkat panggilannya itu.

Ya, dia Ryosuke yang memanggilnya. Ia dapat mendengar Ryosuke mengkhawatirkannya, Yuto merasa entah kenapa perlahan dirinya mulai berubah ketika bertemu dengan Ryosuke. Yuto selalu berkata kasar, menyuruh seenaknya, menjahilinya dan bahkan berniat jahat tetapi ia melihat Ryosuke tetap sabar menghadapinya. Dulu ketika Ryosuke mengatakan Suka dengannya, jujur Yuto masih bermain-main dengannya dan menjadi penasaran dengan Ryosuke. Yuto juga tau bila dengan Ryosuke ia dapat menunjukan semua sifat aslinya dan selama bersama dengannya ia tidak pernah bermain dengan pria-pria di club gay.

Hanya dulu pada saat ia berusaha melupakan Ryosuke, ia mulai bermain kembali di club gay dan entah berapa banyak pria yang ia makan. tapi tetap saja, ujung-ujungnya ia penasaran dengan Ryosuke dan menghampirinya lagi untuk memiliki Ryosuke kembali sekarang.

Ya, walaupun sekarang Ryosuke mengatakan membencinya dan Yuto belum mendengar Ryosuke mengatakan cinta dengannya lagi.

Tapi di balik itu semua, Yuto kadang merasa kesal dengan kebodohan dan kecerobohan Ryosuke. Seperti Ketika ia sangat khawatir menghampiri Ryosuke yang terjatuh di dalam galian makam, Yuto dapat melihat wajah itu. Ia tidak ingin Ryosuke sama seperti kakek ataupun Ibunya yang kini pergi meninggalkannya dan kembali ke dalam bumi.

-----

Yuto terlihat sedang tertidur di atas kasur dengan Ryosuke di pelukannya, Yuto dapat melihat wajah bengkak Ryosuke akibat menangis terus menerus sebelumnya. Ryosuke menceritakan semua kejadian orang tuanya hingga meninggalkannya, Yuto tidak menduga bahwa Ryosuke mengalami kejadian pait seperti itu.

Ryosuke yang bodoh, ceroboh, pembohong dan lemah ini selalu menyalahkan dirinya sendiri perihal kematian kedua orang tuanya. Yuto ketika mengetahui dan mendengar itu kesal, karena tidak seharusnya Ryosuke menyalahkan dirinya sendiri. Semua yang terjadi di diri Ryosuke adalah takdir,

Takdir?

Ketika mengingat kata-kata itu, Yuto mulai merenung. Ya, kejadian pahit yang terjadi dengan Ryosuke dan Yuto ketika dulu adalah takdir. Dan takdir jugalah yang menyebabkan Yuto dapat bertemu dengan Ryosuke sekarang.

" Takdir ? " Tanya Yuto ketika menatap wajah tertidur Ryosuke.

------

Pagi terlihat mulai menyinari jepang, di daerah Kanto terlihat 2 pria masih dalam keadaan tertidur. Tetapi ketika mereka masih dalam keadaan tertidur tiba-tiba terdengar suara dering handphone, Ryosuke terlihat terbangun dan segera mengambil handphonenya di atas meja dalam keadaan masih mengantuk.

Ketika melihat handphonenya, Ryosuke terlihat terkejut dengan panggilan itu. Ya, karena Shirota Yu sedang menghubunginya. Handphonenya masih berbunyi ketika ia sedang berfikir untuk mengangkat panggilan itu atau tidak, Ryosuke masih dalam keadaan bingung dan tiba-tiba terlihat Yuto terbangun mengambil handphonenya dengan paksa.

" Shirota-san ? " Tanya Yuto dan Ryosuke terlihat bingung.

' Kenapa dia masih menghubunginya ' Decak Yuto dan mulai mengangkat panggilan Ryosuke.

" Moshi moshi, ohayou Ryo-chan " Seru Yu terdengar girang.

" .... " Yuto terlihat terdiam mendengarkan dan menatap Ryosuke dengan sinar lasernya.

" Apa kau sudah makan? Aku dari kemarin ke kantormu tapi tidak bertemu denganmu " Seru Yu kini terdengar sedih.

' Grrrrr beraninya ia membututinya ' decak Yuto kembali dengan emosi level yang meningkat.

"Tsk, Dia sibuk " Decak Yuto dan membuat Yu jauh disana terkejut dan terdiam.

" Eeee? Ryosuke? " Tanya Yu terdengar masih terkejut.

" Aku bukan Ryosuke, dia milikku dan kau jangan ganggu dia lagi " Decak Yuto dan menutup panggilannya itu.

Ryosuke terlihat terkejut dan terdiam ketika mendengar perkataan Yuto sebelumnya, ya 'Ryosuke miliknya dan jangan ganggu dirinya lagi'.

Ketika Ryosuke masih terdiam Yuto terlihat menghampirinya dan menarik Ryosuke memasuki kamar mandi, di dalam Yuto memandikan Ryosuke dan dirinya sendiri di dalam bathtub penuh dengan busa.

Ia dapat melihat wajah Ryosuke terus menerus merona karena malu, Yuto perlahan terlihat mencium tengkuk Ryosuke dari belakang.

" N-nakajima-san .. " Rengek Ryosuke berusaha untuk menolak.

" Nande? Kau milikku jadi tidak apa-apa bila aku menyentuhmu " Seru Yuto dan kembali mencium tengkuk Ryosuke untuk memberikan tanda bahwa dirinya itu miliknya.

" ..... " Ryosuke terlihat terdiam ketika merasakan Yuto mencium, mulai menjilat dan menghisap tengkuknya kembali.

ketika ia masih sibuk mencium tengkuk Ryosuke, tangan kanan Yuto terlihat di selipkan di antara pinggang Ryosuke dan mengambil tangan Ryosuke.

Di dalam air itu kita dapat melihat Yuto memasangkan sebuah cincin di jari manis kiri Ryosuke, ketika mengetahui itu Ryosuke terkejut dan membuka kedua kelopak matanya melihat jari yang sebelumnya dipakaikan cincin oleh Yuto.

Ya, itu adalah cincin yang sebelumnya di tinggalkan Ryosuke. Kini Yuto memakaikannya kembali, ia ingin orang lain tau bahwa Ryosuke miliknya.

" N-n-nakajima-san ? " Tanya Ryosuke terlihat menoleh ke belakang.

" Apa? " Tanya Yuto dengan datar.

" C-c-cincin ini ? " Tanya Ryosuke masih menoleh ke belakang dan sedikit mendongak.

" Ya, kau miliku dan awas bila kau melepaskannya lagi " Decak Yuto dan membuat Ryosuke terdiam ketika memandangnya.

ketika Yuto melihat wajah bingung dan merona Ryosuke, ia terlihat menahan tawa.tetapi Yuto perlahan menunduk dan mencuri ciuman di bibir Ryosuke dengan lembut.

Ketika mereka berciuman Yuto dapat merasakan bibir lembut Ryosuke, sementara sosok pria di hadapannya hanya terdiam dan merona tidak melawan ketika Yuto terus menerus menciumnya.

Perlahan Yuto mulai melepas ciumannya dan Ryosuke masih terdiam, ketika mengetahui itu Yuto tersenyum dan mendekat memeluk Ryosuke.

" Bisakah kau tinggal bersama denganku lagi? " Tanya Yuto.

" .... " Ryosuke terlihat mulai tersadar.

" Aku ingin kau tinggal di rumahku lagi " Seru Yuto.

" E-eto g-gomen, a-aku t-tidak b-bisa tinggalkan Kei " Seru Ryosuke berusaha menjelaskan dengan kikuk.

" .... " Yuto terlihat terdiam dan cemberut ketika mendengarkan perkataan Ryosuke sebelumnya.

" ..... " Ryosuke terlihat kikuk dan bingung ketika merasakan Yuto terdiam.

" Tsk, kau tinggalkan saja dia sendirian " decak Yuto mulai terlihat kesal.

" T-t-tidak bisa Nakajima-san d-dia keluargaku " Seru Ryosuke dan entah kenapa membuat mood Yuto berubah melepas pelukan Ryosuke dan bangkit berdiri.

Ryosuke terlihat terkejut ketika melihat Yuto keluar dari bathtub dan membersihkan dirinya di shower lalu memakai handuk dengan wajah di tekuk.

' Menyebalkan ' Decak Yuto dan mulai keluar dari kamar mandi meninggalkan Ryosuke yang terdiam dan terlihat bingung.

------

Di sebuah mobil sedan terlihat Yuto sedang fokus menyetir, sementara di sampinya terlihat Ryosuke yang berwajah khawatir dan ketakutan karena Yuto sedang menyetir dengan keadaan mengebut.

' Tsk, mana yang lebih penting aku atau pria sialan itu ' Decak Yuto ketika mengingat Inoo.

Selama perjalanan mereka terus menerus terdiam, hingga Yuto sudah sampai mengantarkan Ryosuke ia terlihat terdiam dan meninggalkan Ryosuke dengan wajah di tekuk.

Ya, mungkin Yuto sekarang lagi ngambek. Karena tawarannya untuk tinggal bareng di tolak oleh Ryosuke, dan hal itu membuat Yuto sangat kesal.

Ketika ia dalam perjalanan di mobil, tiba-tiba terdengar handphonenya yang berdering. Ketika mengetahui panggilan itu dari Zaki, Yuto terlihat menekuk kedua alisnya dan mengangkat panggilan Zaki dengan menggunakan earphone.

" ... " Yuto terlihat terdiam ketika panggilan itu sudah diangkat.

" Yuto apa kita bisa bertemu " Seru Zaki terdengar khawatir.

" Aku malas " jawab Yuto dengan nada datar.

" ..... " Zaki terdengar terdiam.

" Yuto, aku mohon " Seru Zaki kembali tetapi Yuto terlihat mematikan panggilannya.

" ..... " Yuto terlihat mencoba untuk fokus menyetir kembali walaupun dengan keadaan cemberut.

------

Hari sudah berganti menjadi hari libur, kini Yuto terlihat sedang sibuk mengetik di ruang kerjanya di rumah. Ketika ia mengetik pintu di hadapannya terlihat terbuka dan menyebabkan Yuto terkejut menatap pintu itu.

" O-ohayou Nakajima-san " Sapa Ryosuke memberi hormat.

Yuto terlihat menekuk kedua alisnya ketika melihat Ryosuke di hadapannya, sementara Ryosuke terlihat hanya berdiri terdiam ketakutan menatap Yuto yang terus menerus menatapnya dengan sinis.

Entah kenapa perkataan Ryosuke yang menolak tinggal dirumahnya selalu melekat di otaknya. Ditambah hari ini Yuto menelepon Ryosuke untuk datang kerumahnya, Ryosuke tiba-tiba mengatakan bahwa ia tidak bisa menginap karena kasihan dengan Inoo katanya.

' Menyebalkan ' decak Yuto.

" E-eto N-nakajima-san, a-aku a-akan masak sarapan terlebih dahulu" Ryosuke terlihat membungkuk dan pergi keluar dengan kikuk.

" ..." Yuto terlihat terdiam dan cemberut, tetapi entah kenapa tiba-tiba aura dan ekspresi Yuto berubah menjadi licik dan tanduk keluar dari kepalanya.

" Wakatta " Yuto terlihat mulai tersenyum menyeringai.

----

Di sebuah dapur terlihat Ryosuke yang mengenakan celemek sedang memasak dengan wajah lesuh dan melamun, tanpa di ketahui Ryosuke. Yuto terlihat berjalan santai menghampirinya dari belakang, Ketika Ryosuke masih melamun tiba-tiba Yuto memeluknya dari belakang dan menyebabkan Ryosuke terkejut.

" Uwaaa ! " Teriak Ryosuke ketika Yuto memeluknya dari belakang dan mencium lehernya.

" Kau masak apa? " Tanya Yuto masih memeluk Ryosuke, sementara Ryosuke di depan terlihat panik terdiam merona karena Yuto sedang mencium lehernya.

" Oii kau dengar aku ? " Bisik Yuto menjilat telinganya dan menyebabkan level merona Ryosuke mencapai 100%.

Dikarenakan level merona sudah sampai ke ubun-ubun, Ryosuke terlihat tidak sengaja menyenggol sebuah mangkuk kaca cukup besar wadah tempat soup di sampingnya.

Dan.. Yupp

Dalam gerakan slow motion Yuto dapat melihat mangkuk kaca itu bergerak memutar dan mulai terjatuh, ketika mengetahui itu Yuto dengan segera mengangkat Ryosuke agar kakinya tidak menyentuh lantai dan...

PRANGGG

" ... " Ryosuke terdiam ketika sudah di angkat oleh Yuto cukup tinggi dengan keadaan masih memunggungi Yuto.

" Sial " Decak Yuto merasakan sesuatu di kakinya.

Ryosuke terlihat mulai menunduk dan ia dapat melihat jelas darah mengalir keluar dari pecahan piring cukup besar mengenai sisi telapak kaki Yuto.

" Nakajima-san ! " Teriak Ryosuke dan Yuto mulai menggerakan kedua kakinya dengan perlahan untuk menurunkan Ryosuke ke tempat aman.

" Gomenasai gomenasai!! " Ryosuke terlihat panik melihat keadaan kaki Yuto ketika sudah diturunkan.

" Kau bodoh, aku hanya menggodamu saja. Bisa tidak Reaksimu jangan terlalu berlebihan " Decak Yuto dan menyebabkan Ryosuke bersedih dan merasa bersalah kerika melihat kaki Yuto.

" Mouu Gomenasai " Ryosuke terlihat sedih ketika mendongak melihat Yuto yang menatapnya dengan kesal.

' Sial, wajah apa itu ' Decak Yuto di benaknya karena ia mendapatkan Kyunn wajah memelas Ryosuke.

" Tsk, bawa aku ke kursi " Perintah Yuto dan Ryosuke dengan segera membopong Yuto untuk duduk di kursi makan.

" Sekarang ambil kotak medical di lemari obat-obatan " Perintah Yuto dan Ryosuke dengan segera mencari kotak medical itu.

Setelah dapat Ryosuke mulai mengambil wadah air dan handuk kecil , Ryosuke mulai membersihkan luka Yuto dan mencoba mengeluarkan sisa beling yang memasuki samping telapak kakinya. Setelah selesai ia mulai memberikan betadine dan memakaikan perban untuk menutup luka kaki Yuto.

" A-aku benar-benar minta maaf Nakajima-san " Seru Ryosuke terlihat mendongak menatap Yuto.

Yuto awal hanya menekuk kedua alisnya, tetapi tiba-tiba dari kedua palanya mengeluarkan tanduk kembali dan pikiran jahatnya muncul.

" Aku ingin ke kamar " Pinta Yuto dan Ryosuke mulai bangkit berdiri mencoba membopong Yuto.

"Tsk, Aku ingin kau menggendongku sampai kamar " Seru Yuto dengan santai dan menolak bopongan Ryosuke.

" Eee?!" Ryosuke terlihat terkejut karena ia tau kamar Yuto di lantai 2 dan harus menaiki tangga.

" D-demo Nakajima-san, a-aku tidak mungkin bisa menggendongmu " Ryosuke terlihat panik.

" ...... " Yuto hanya menatapnya dengan tajam dan kesal, ketika melihat ekspresi Yuto. Yuto dapat melihat Ryosuke mulai tidak menolak dan berbalik badan memberikan tanda bahwa Yuto mendekat ke punggungnya.

Yuto terlihat menahan tawanya, dan ia mulai mendekat dengan Ryosuke untuk naik ke punggungnya. Ketika sudah pada posisinya, Ryosuke terlihat berusaha sangat keras untuk bangkit berdiri dan melangkahkan kedua kakinya.

' Rasakan kau ' Pikir Yuto terlihat tersenyum menyeringai.

Setelah melewati ruang keluarga dengan susah payah, Ryosuke mulai terhenti ketika menatap anak tangga yang banyak di hadapannya. Yuto dapat melihat Ryosuke benar-benar berusaha tetap menggendongnya, ketika anak tangga sudah dilalui ia membawa Yuto kedalam kamar. Di dalam Ryosuke segera menggeletakan Yuto di atas kasur.

" ...... " Ryosuke terlihat terdiam dan mengambil nafas ketika sudah meletakan Yuto.

' Kau cape ne? ' Tanya Yuto memiringkan wajahnya dan tersenyum.

' Ini belum selesai ' Yuto terlihat tersenyum menyeringai.

Dan...

" Agh " Yuto terlihat memegang perutnya merasa kesakitan.

" Eeee, nannde Nakajima-san ? " Tanya Ryosuke terlihat panik.

" Perut ku sakit " Seru Yuto terlihat kesakitan.

" Aaaa, ini pasti karena kau belum sarapan " Ryosuke terlihat mulai panik.

" Tsk, kau si Lama masaknya dan sudah menyebabkan kakiku luka " Decak Yuto.

" G-gomenasai, k-kau t-tunggu disini . Aku akan selesaikan masakannya " Seru Ryosuke membungkuk meminta maaf dan lari keluar dengan panik.

Ketika pintu itu sudah tertutup, Yuto yang memegang perutnya terlihat di lepaskan dan mulai tersenyum menyeringai.

" Dasar bodoh, hari ini aku akan membuatmu tak tenang " gumam Yuto terlihat masih tersenyum menyeringai.

------ pov Ryosuke

Ryosuke terlihat bergerak sangat cepat bagaikan koro-sensei, yaitu membersihkan sisa pecahan, memasak dan menyiapkan makanan di atas nampan. Ketika makanan sudah lengkap, Ryosuke dengan segera jalan untuk ke kamar Yuto.

' Mou kenapa aku selalu membuatnya sial " Decak Ryosuke di benaknya ketika sedang menaiki tangga.

Ketika sudah di depan kamar Yuto, Ryosuke terlihat mengetuknya dan mulai memasuki kamar itu. Ia dapat melihat Yuto sedang membaca majalah dengan santai.

" Nakajima-san makanannya aku taruh di meja sampingmu ne " Ryosuke mulai meletakan nampan itu tetapi tiba-tiba Yuto menoleh kearahnya dengan ditekuk.

" Tsk, suapi aku " perintah Yuto dan menyebabkan ia terkejut menoleh kearah Yuto.

" Cepat " Perintah Yuto.

" W-wakatta" Jawab Ryosuke.

Sekitar 30 menit Ryosuke menyuapi Yuto hingga makanannya habis dan meminumkan obat lambungnya, setelah selesai Ryosuke terlihat merapikan sisa makanan Yuto untuk membawanya kedapur tetapi tiba-tiba Yuto memanggilnya.

" Aku ingin jus, cepat bikinkan " perintah Yuto dan Ryosuke mulai menoleh dengan wajah cemberut yang ditahankan.

" Kenapa kau ingin protes? " Tanya Yuto.

' Mouuu, berhenti menyuruhku terus menerus walaupun aku tau bahwa aku sudah membuatmu sial " Decak Ryosuke di benaknya.

" Iee, aku akan buatkan " jawab Ryosuke dan ia mulai keluar dari kamar Yuto.

Ya, hari itu Yuto terus menerus menyuruhnya tanpa henti. Dari meminta jus,meminta cemilan, ingin makan melon, memandikannya, menyukur jenggot tipis Yuto, menggendongnya ke taman, membuat piza, merapihkan kamarnya dan lain-lain hingga sekarang jam 8 malam.

" Hah " Ryosuke terlihat berbaring di sofa ruang keluarga karena merasa lelah setelah menyelesaikan tugas suruhan Yuto dan membersihkan semua rumah Yuto.

" Mouu akhirnya selesai " Seru Ryosuke dan mulai meregangkan badannya.

Ketika ia masih meregangkan badannya, tiba-tiba handphonenya berdering dan mendapatkan bahwa panggilan itu dari Yu.

Ryosuke terlihat terdiam menatap handphonenya, ia dapat mengingat kejadian ketika Yuto mengatakan bahwa dirinya itu miliknya. Entah kenapa ketika mengingat itu telah menyebabkan Ryosuke tersenyum malu karena hal itu menandakan dirinya milik Yuto seutuhnya.

' Gyaaa aku malu ' Ryosuke terlihat sibuk sendiri ketika handphonenya masih berdering.

Ketika panggilan itu berhenti ia mulai tersadar dan melihat handphonenya kembali, ia benar-benar merasa kasihan dengan Yu karena hingga kini mustahil Yu memilikinya karena Ryosuke tau bahwa hatinya itu hanya untuk Yuto.

" Gomenasai " Gumam Ryosuke ketika menatap handphonenya.

Ketika ia masih menatap handphonenya, tiba-tiba terlihat Yuto yang menuruni tangga yang sudah lengkap mengenakan switter tebal. Ryosuke terlihat segera bangkit duduk menatap Yuto.

" Ayo cepat, aku antarkan pulang " Seru Yuto dan menyebabkan Ryosuke tersenyum.

" Haii " Ryosuke terlihat mematikan handphonenya dan dengan segera mengambil tasnya mengikuti Yuto.

Yuto mengantarnya hingga sampai depan apartemen,
Ketika mereka berpisah Ryosuke dapat melihat wajah Yuto terlihat kesal dan menyuruh Ryosuke membuatkan bekal untuknya besok. Ryosuke entah kenapa merasa bahwa Yuto tidak ingin berpisah dengannya, setiap pagi dan pulang kerja Yuto selalu mengantar jemputnya layaknya seorang hime. Ya, walaupun Yuto masih suka bertindak seenaknya dan kadang menyuruh Ryosuke untuk datang kerumahnya hanya untuk beberes atau masak.

" Wakatta, jya " Seru Yuto dan mulai mempersiapkan kemudinya.

" Hai. Hati-hati di jalan " Jawab Ryosuke dan mobil mulai jalan menjauh darinya.

Ryosuke terlihat hanya terdiam ketika menatap mobil Yuto, Yuto sosok mantan bossnya dan juga orang yang ia cintai kini dekat dengannya.

" Arigatou "

---------

Perjalanan mereka mungkin masih dalam proses menuju bahagia, tetapi entah kenapa tiba-tiba suatu masalah hadir di hadapan Ryosuke.

Di sebuah ruang markom terlihat Ryosuke duduk terdiam mendengarkan apa yang dikatakan bossnya yang terlihat berbicara dengan nada tinggi dengannya.

" Kau kira siapa yang akan bayar rugi itu semua? " Tanya Boss di hadapannya.

" .... " Ryosuke terdiam.

" Tsk, kalau bekerja yang benar bodoh! " Decak bossnya mulai memukul meja dan membuat Ryosuke semakin mengepalkan kedua tangannya di kain celana tumit kakinya karena takut.

Kenapa? Kok Mao-san marah-marah dengannya?
Sebelumnya Ryosuke melakukan kesalahan dalam pekerjaanya, Ryosuke membuat sebuah surat kontrak kerja sama dengan perusahaan hotel lain tetapi ketika perjanjian itu sudah di tanda tangani di atas materai. Tiba-tiba pihak team markom melakukan kesalahan perhitungan pembayaran di perjanjian itu, ketika Ryosuke mengecek Surat perjanjian yang ia buat angkanya memang tidak sesuai atau melebihi anggaran kesepakatan unit keuangan Mayoka group.

Ketika Ryosuke menjelaskan by phone untuk dapat mengrevisi surat perjanjian itu, pihak perusahaan kerja sama tidak mau mengrevisi karena menurut mereka perjanjian itu sudah sah di tanda tangani di atas materai oleh pimpinan markom.

" Sial ,Kau tau karena kesalahanmu aku pasti akan terkena marah oleh Yamazaki-san karena tidak teliti " Decak Mao-san kini benar-benar terlihat kesal.

" G-gomenasai" Ryosuke terlihat hanya menundukan kepalanya dan meminta maaf.

" Tsk, wakatta keluar dari ruanganku sekarang!" Decak bossnya dan Ryosuke terkejut ketika mendengar itu.

Ryosuke mulai bangkit berdiri dengan keadaan kikuk dan takut, ketika ia sudah di luar terlihat keito yang menghampirinya dan membantunya untuk duduk di kursi kerjanya.

" Yamachan, apa sebaiknya kau keluar cari udara segar dahulu ? " Tanya Keito terlihat khawatir.

" D-daijoubu " Ryosuke terlihat mulai menatap Keito dengan wajah sedihnya, sebenarnya pada saat itu ia sedang menahan air matanya karena mana mungkin ia menangis sekarang dan terlihat seperti anak kecil yang tidak tanggung jawab dengan kerjaannya.

" Yama-chan.. " Keito terdiam ketika melihat wajah Ryosuke yang tersenyum pahit.

' aku harus mencari solusi lain ' Pikir Ryosuke mencoba untuk berfikir positive.

-----

Di sebuah kamar gedung apartement cukup besar terlihat Ryosuke sedang melamun di atas kasurnya, ia dapat mengingat ketika sebelumnya ia menemui pimpinan perusahaan itu untuk dapat mengrevisi surat perjanjian. Ketika ia mencoba, perusahaan itu tetap tidak ingin melakukan itu.

" Mouu bodoh " rengek Ryosuke dan wajahnya terlihat mulai mengalir air mata dari kedua matanya.

" Kenapa aku tidak teliti " decak Ryosuke kini mulai terlihat kesal dan menyalahkan dirinya sendiri.

Ketika Ryosuke masih menangis tiba-tiba terdengar pintu kamarnya yang terbuka, Ryosuke terkejut ketika mendengar itu dan langsung reflek bersembunyi di dalam selimut dan menghampus air matanya.

' Mouu aku tidak boleh membuat Kei Khawatir' decak Ryosuke ketika masih menghapus air matanya di dalam selimut tebalnya.

Tetapi,

" Oii kenapa kau pulang duluan " decak suara yang membuat Ryosuke terkejut dan bangkit duduk menatap pria di hadapannya.

Yuto awal terlihat berwajah kesal tetapi ketika ia melihat wajah lembab Ryosuke ia mulai menekuk kedua alisnya dan terlihat serius mendekat dengan Ryosuke.

" Kau habis menangis ? " Tanya Yuto kini sudah naik di atas kasurnya dan menatap Ryosuke dengan serius.

" .... " Ryosuke terlihat terdiam menatap Yuto.

" Apa terjadi sesuatu? " Tanya Yuto dan entah kenapa ketika mendengar itu membuat Ryosuke kembali menangis.

" Oii ada apa ? " Tanya Yuto terlihat khawatir dan menekuk kedua alisnya.

" N-nakajima-san " Ryosuke terlihat mendekat dan memeluk Yuto, Yuto ketika mendapatkan itu terlihat terkejut.

" Aku melakukan kesalahan hikss " Tangis Ryosuke kini mengencang.

" Nanni? " Tanya Yuto ketika masih di peluk dengan Ryosuke.

" Aku melakukan kesalahan pembuatan surat perjanjian yang sudah di tanda tangani di atas materai, mereka tidak ingin mengrevisi dan menuntut pembayaran sesuai dengan surat perjanjian yang aku buat lebih mahal dari anggran sebenarnya" rengek Ryosuke semakin jadi menangis di pelukan Yuto.

" Eee ?! " Yuto terlihat terkejut.

" Apa yang harus aku lakukan, aku takut. Aku sudah datang ke mereka tapi mereka mengatakan bahwa pembayaran harus sesuai dengan surat yang aku buat" Ryosuke terdengar bingung dan terus menerus menangis.

Yuto awal terkejut tetapi perlahan ia terlihat tersenyum dan membalas pelukan Ryosuke berusaha untuk menenangkannya.

" Kau itu memang bodoh, terus apa kau di pecat ? " Tanya Yuto dengan nada meremehkan, Ryosuke ketika mendengar itu terlihat terhenti dari tangisnya dan menekuk kedua alisnya karena kesal dengan perkataan Yuto sebelumnya.

' Nanni? ' Ryosuke mulai melepas paksa pelukan Yuto dan menatapnya dengan kesal.

" Kenapa wajahmu berubah menjadi cemberut? " Tanya Yuto dengan tersenyum menyeringai.

" Kau menyebalkan, aku sedang bingung dan kau menanyakan di pecat atau tidaknya " rengek Ryosuke terlihat sangat kesal.

" Memang salah bila aku menanyakan itu ? " Tanya Yuto dengan datar.

" Ya " Jawab Ryosuke terlihat kesal dan Yuto terlihat mulai tertawa.

" Kenapa kau tertawa ! " Ryosuke mulai benar-benar kesal karena Yuto terlihat hanya menertawakan penderitaanya.

" Aku senang bila kau di pecat " Seru Yuto dengan tersenyum lebar.

" Nanni?! " Ryosuke terlihat bertambah terkejut.

" Ya, kau bisa keluar dari perusahaan busuk itu dan bekerja di tempatku " Seru Yuto dengan tersenyum menyeringai, Ryosuke ketika mendengar itu terlihat terkejut dan terdiam. Dia lupa bahwa Yuto memiliki perusahaan dan terlebih mungkin pekerjaannya lebih mudah bila bersama dengan Yuto, tapi sekelibat daya ingatnya muncul kejadian-kejadian lalu ketika Yuto menjadi bossnya dan bayangan masa depan yang akan menampilkan Yuto selalu melakukan hal mesum dengannya di ruang kerja hingga ia mengeluarkan suara erangan yang terdengar oleh karyawan lain.

' Ieee ! ' Ryosuke terlihat menggelengkan kepalanya.

" A-aku tidak mau " Ryosuke terlihat menggelengkan kepalanya dan membuat Yuto menekuk kedua alisnya.

" Tsk, apa kau bilang? " Tanya Yuto terlihat kesal.

" Aku profesional dan tidak ingin mengandalkan orang lain " Seru Ryosuke terlihat menatap Yuto dengan serius.

" Ee?! Kau anggap aku orang lain ? " Tanya Yuto terlihat emosinya meningkat.

" Y-ya " Seru Ryosuke dengan cemberut dan urat marah Yuto mulai bermunculan.

" ...... " Yuto terlihat terdiam dan kesal ketika menatap Ryosuke.

Ryosuke sedikit takut ketika melihat ekspresi Yuto, ia juga mulai tersadar dengan perkataannya tadi yang mungkin membuat Yuto kesal.

" Wakatta " Yuto terlihat bangkit dan memunggungi Ryosuke.

" .... " Ryosuke dapat melihat Yuto mulai menggunakan handphonenya untuk memanggil seseorang.

Ketika Yuto mulai berbicara Ryosuke terlihat hanya terdiam dan takut, Yuto terlihat sedang menyuruh seseorang di handphonenya. Tetapi ketika ia mendengar...

" Wakatta besok harus sudah siap " Seru Yuto.

" Oke jya " Yuto mulai menoleh kearah Ryosuke yang masih terdiam dengan tersenyum menyeringai.

" N-nanni? " Tanya Ryosuke terlihat takut.

" Besok kita menikah " jawab Yuto tersenyum menyeringai dan membuat wajah Ryosuke berubah menjadi seperti Zombie karena terkejut.

' USO?! '

" Bila kita menikah kita menjadi keluarga ne jadi kau bisa tinggal denganku, dan untuk permasalahanmu itu tenang saja. aku akan membantumu " Seru Yuto dan terlihat duduk di hadapan Ryosuke kembali.

' Nanni? '

"Tenang, Kau akan menjadi pendampingku dan orang jahat yang menyakitimu akan aku tumbangkan " Seru Yuto dan mulai mendekat mencium Ryosuke.

" ..... " Ryosuke terlihat hanya terdiam merona dan pasrah ketika mendapatkan ciuman Yuto.

----

Disebuah gereja terlihat seorang wanita tua duduk di kursi seorang diri dengan terus menerus tersenyum dan menatap loove sosok pria tinggi di depan altar itu yang sedang bersama dengan Pastur. ya, pria yang sedang di pandang lovelove itu adalah Nakajima Yuto yang yang sedang berdiri di sebuah altar bersama dengan pastur.

Sementara dari arah pintu luar gereja utama, terlihat Ryosuke yang sudah lengkap mengenakan jas putih, sebuah lingkaran bunga di kepalanya dan 1 ikat bunga mawar putih di tangannya layaknya seorang pengantin wanita.

Lah? Ngapa itu anak orang? Ya, mungkin kalian udah tau jawabannya yang sebelumnya.

Yup, Yuto tiba-tiba mengadakan pernikahan dan hanya mengundang keluarga Ryosuke untuk menyaksikan janji suci pernikahannya. Terlebih Yuto mengundang tante Ryosuke dan Inoo, atau lebih tepatnya Yuto hanya ingin mengadakan dengan keluarga Ryosuke saja.

' AAAAA BAGAIMANA INI?! ' Decak Ryosuke terlihat panik dan mementokan jidatnya ke tembok.

Semalam Yuto mengatakan perihal rencana pernikahan besok, ia dapat mengingat jelas bahwa Ryosuke harus mau di nikahinya besok tanpa penolakan dan masalah Ryosuke akan selesai. Yuto juga segera menyuruh orang untuk menjemput tante Ryosuke di Osaka, tapi Yuto tidak memberitahu Ayahnya yang kini sedang berada di korea dengan pacarnya.

Dan akhirnya terjadilah...

' AAAAAAAA ' Ryosuke terlihat bingung mondar mandir tidak jelas.

Ketika ia terlihat masih bingung, Inoo terlihat menghampirinya dan tersenyum.

" Ryo-chan kau sudah siap ?" Tanya Inoo dan ia terkejut ketika melihat ekspresi wajah Ryosuke yang terlihat takut dan bingung.

" K-k-kei b-b-bagaimana i-ini ?" Tanya Ryosuke terdengar takut.

" Ya, kau harus masuk" jawab Inoo dengan tersenyum.

" T-t-t-tapi i-i-ini t-t-terlalu t-tiba-tiba d-dan pernikahan i-itu b-bukan m-main-main " Ryosuke terlihat kikuk dan terbata-bata gemetar ketakutan.

" Daijoubu entah kenapa aku percaya dengan Nakajima-san " Seru Inoo dengan tersenyum dan menyebabkan Ryosuke mulai termenung.

Ya, Entah kenapa Ryosuke merasa semua akan baik-baik saja. Ia yakin Yuto mencintainya walaupun ia tidak pernah mendengar kata-kata itu, Ryosuke dapat mengingat ketika Yuto menangis di hadapannya dan terlihat lemah.

Hal itu membuat Ryosuke yakin bahwa Yuto hanya menunjukan dan menceritakan semua masalahanya itu dengannya yang membuat Ryosuke merasa dirinya itu spesial untuk Yuto.

" ikou " Inoo terlihat menarik tangan Ryosuke dengan paksa untuk masuk ke dalam lorong gereja.

Ketika sudah di dalam tante Ryosuke terdengar berteriak, sementara Yuto terlihat hanya tersenyum melihat Ryosuke yang memasuki lorong gereja menuju altar.

' Kamisa-sama' Ryosuke terlihat berwajah khawatir dan Inoo terlihat menarik tangan Ryosuke.

" Ryo-chan, kyaaaaa akhirnya keponakanku menjadi uke sejati " Tante Ryosuke terlihat loncat kegirangan.

Ketika sudah di depan altar dan sudah berada di hadapan Yuto, Ryosuke terlihat menutup kedua kelopak matanya dan tidak percaya dengan apa yang terjadi sekarang ini.

' Demo!, tetap ini Tidak mungkin. bagaimana mungkin aku menikah sekarang ?! ' Decak Ryosuke di benaknya terlihat panik.

Pastur terlihat berbicara untuk mereka menoleh kearah salib, tetapi Ryosuke tidak mendengar itu menyebabkan Yuto mulai memegang tangannya dan membimbingnya untuk menoleh ke arah pastur.

Pastur terlihat berbicara perihal untuk mengikat janji suci mereka, ketika usai Yuto mengatakan bersedia dan Ryosuke mengatakannya bersedia juga dengan kikuk.

Ketika selesai mengucap janji, Inoo dan Tante Ryosuke dapat melihat Yuto bertukar cincin dan saling berciuman.

' U-uuwaaa' teriak Ryosuke ketika merasakan bibir Yuto.

" Uwaaaa hiksss Aku terharu " Tante Ryosuke terlihat menangis terharu dan memeluk Inoo, sementara asisten Yuto dan fotografer terlihat memfoto moment tersebut.

" Aku sekarang suamimu, jadi ikuti semua perintahku " Bisik Yuto ketika ciuman itu usai dan tersenyum menyeringai.

' Aaaaaaaaa ' Ryosuke terlihat ketakutan merasakan aura Yuto membesar dan memancarkan sinar kekejaman.

Tante Ryosuke terlihat lari mendekat dengan Ryosuke dan memeluknya, sementara inoo terlihat hanya tersenyum bahagia.

---- pov Yuto

Di sebuah Rumah berbentuk keong, terlihat Yuto sedang duduk di sofa ruang keluarga dengan menekuk kedua alisnya memandang majalah di hadapannya.

' Sial, kenapa dia disini ' Decak Yuto ketika ia merasa risih dengan sosok wanita Tua yang berada di sampingnya.

Siapa dia? Ya, kalian pasti tauu.

" Uwaa ototmu besar sekali " Tante Ryosuke terlihat mengusap-usap lengan Yuto dengan menggunakan kepalanya layaknya seekor kucing.

" ...... " Yuto terlihat terdiam menahan emosinya karena merasa risih.

" Uwaaa Ryosuke pasti sangat senang ne, kau pasti sangat memuaskan Ryo-chan kyaaa " Teriak tantenya dan lebih mengusap otot lengan Yuto.

' TSK! ' Decak Yuto ketika tante Ryosuke semakin memeluk lengannya.

" E-eto, Obachan " Ryosuke terlihat terkejut ketika baru tiba melihat Tantenya menempel dengan Yuto.

" Ryo-chan " Tante Ryosuke terlihat mulai terhenti dan menoleh ke arah Ryosuke.

" G-g-gomen Nakajima-san " Ryosuke terlihat meminta maaf dan segera menghampiri Tantenya.

" Eee nande Ryo-chan aku masih ingin dekat Yu-chan " Tante Ryosuke terlihat bertahan di lengan Yuto, sementara Yuto terlihat memejamkan matanya untuk menahan emosi.

" Mouu obachan, Nakajima-san sedang sibuk jangan ganggu dia " Ryosuke mulai menarik tantenya lagi.

" Aaaaa ieee dia hanya membaca majalah ne Yu-chan" Decak tantenya dan membuat Ryosuke hampir menyerah.

' Sial, cepat singkirkan tantemu bodoh! ' Decak Yuto mulai menoleh kearah Ryosuke dan memancarkan sinar leser kearahnya, Ryosuke terlihat menelan ludah karena ia sangat tau Yuto sedang marah sekarang.

" Obachan ikouu Nakajima-san sedang sibuk " Rengek Ryosuke dan menarik tantenya lagi.

Tantenya terlihat tetap bertahan, ketika Ryosuke terus menerus mencoba tiba-tiba terlihat Inoo tiba membawakan 2 kantung plastik.

" Okachan, mitte mitte aku beli komik terbaru kesukaanmu " Inoo terlihat mengulurkan plastik itu untuk memberi kode bahwa ibunya harus mengambil ini.

Tante Ryosuke terlihat memancarkan sinar silau ketika melihat plastik itu, Ryosuke dapat melihat tantenya menjauh dari Yuto dan lari ala ninja untuk mengambil bungkusan itu.

" KYAAAA EDISI TERBARU ! " Teriak tante Ryosuke kegirangan ketika melihat beberapa komik di plastik itu.

Ya, sebelumnya di dalam plastik itu penuh dengan komik mesum yaoi.

" Ne, Okachan, lebih baik kita baca di apartemenku biar ketika kau menghayal tidak ada yang menganggu " seru Inoo dan Ryosuke terlihat mengangguk setuju.

' Ya, cepat pergi dari sini ! ' Decak Yuto, walaupun ia dalam keadaan diam tetap jiwanya terlihat membesar dan mendorong Tante Ryosuke untuk keluar dari rumah.

" Souka " Gumam tante Ryosuke terlihat berfikir.

" Wakatta ikouu kei-chan ! " Tante Ryosuke terlihat berpamitan dan menarik Inoo untuk pergi dari rumah Yuto dengan ala ninja.

" Huff " Ryosuke terlihat menhela nafas panjang, ketika mengetahui itu Yuto terlihat meletakan majalahnya dan menatap tajam Ryosuke.

" Kau bisakah tidak membawa tantemu " Decak Yuto.

" Eee ? " Tanya Ryosuke ketika menoleh kearah Yuto.

" Sini kau " Yuto terlihat menarik Ryosuke untuk duduk di pangkuannya.

" ...... " Ryosuke terdiam ketika Yuto memeluknya dari belakang.

" Aku hanya ingin waktu berduaan denganmu " Yuto terlihat menyenderkan kepalanya ke punggung Ryosuke, sebelumnya setelah mereka mengikat janji suci tante Ryosuke selalu membututi mereka berdua hingga menginap di rumah Yuto selama 2 hari.

Ketika ia ingin memakan Ryosuke, tantenya selalu mengintip ataupun menguping kejadian di kamar Yuto dan menyebabkan Ryosuke memohon untuk Yuto menahannya.

Ketika mengetahui Yuto bersender di punggungnya, Ryosuke mulai tersenyum dan memegang tangan Yuto.

" Arigatou " Ryosuke terlihat tersenyum, kita dapat melihat kedua tangan kanan mereka terdapat cincin pernikahan mereka sebelumnya.

------

Di kantor cukup besar terlihat Yuto sedang berbicara dengan seseorang di handphonenya, ia terlihat sedang berbicara serius. Ketika panggilan itu usai Yuto terlihat mulai bersender di kursinya dan tersenyum.

" Permasalahannya kelar dan aku mendapatkan untung " Seru Yuto terlihat tersenyum menyeringai.

Ketika selesai berbicara Yuto terlihat memanggil Zaki menggunakan handphonenya dan mengajaknya bertemu.

" Wakatta, kita bertemu disana " Seru Yuto dan mematikan handphonenya, ketika selesai ia mulai menjulurkan tangan kanannya dan melihat cincin yang menyilaukan. Ya cincin pernikahannya dengan Ryosuke.

---

Sore hari di sebuah restaurant mewah yang sepi dari pengunjung terlihat Yuto sedang mnunggu sendirian. Ketika tamu yang ia tunggu datang, Yuto mulai menatapnya dengan tersenyum dan mempersilahkan ia untuk duduk.

" Akhirnya kau mau bertemu denganku " seru pria itu yang kita liat adalah Zaki.

" Ya " Jawab Yuto dan terlihat tersenyum dan mengambil sesuatu sebuah paper bag, Perlahan Yuto memberikan paper bag itu ke Zaki.

" Nanni kore? " Tanya Zaki terlihat terkejut.

" Itu semua barang pemberianmu yang masih tersimpan di kamarku " Seru Yuto dan tersenyum.

Zaki terlihat bingung dan menekuk kedua alisnya, tetapi ketika melihat sebuah cincin di jari manis tangan kanan Yuto. Zaki terlihat terkejut dan menelan ludah.

" Gomenasai untuk selama ini " Yuto terlihat bangkit berdiri dan membungkukan punggungnya.

" N-nanni Yuto? " Tanya Zaki terlihat bingung.

" Aku tau kau masih mencintaiku dan aku selalu jahat denganmu " Seru Yuto kembali dan kini mulai menegakan badannya dan menatap Zaki dengan datar.

" ..... " Zaki terlihat terdiam.

" Aku tau kau hanya berpura-pura menyukai Yamada kan? Dan memanas-manasiku perihal kau akan merebutnya. walaupun aku tau juga, bahwa kau tertarik juga dengan Yamada" Seru Yuto kini dengan khawatir.

" ...... " Zaki terlihat masih terdiam.

" ....... " Yuto juga terdiam, entah kenapa Zaki ketika melihat wajah Yuto.

Awal Zaki terdiam, tetapi entah kenapa tiba-tiba Zaki mulai tertawa.

" Wakatta, kau bisa duduk kembali " Seru Zaki masih tertawa dan Yuto mulai duduk kembali.

" .... " Yuto terlihat terdiam ketika melihat Zaki masih tertawa, tetapi perlahan ia melihat Zaki berhenti tertawa dan menatapnya dingin.

" Kau tau itu, akhirnya kau sadar ne Yuto " Seru Zaki terlihat dingin.

" Kau cinta pertamaku dan kau juga orang pertama yang menghancurkan aku " Seru Zaki kini mulai tersenyum pahit.

" .... " Yuto terlihat hanya terdiam.

" dulu Ketika aku mengetahui alasan kau mendekatiku, aku tetap berusaha berfikir positive. Aku yakin kau akan memaafkan keluargaku dan kau akan mencintaiku dengan tulus" Seru Zaki kembali dan Yuto terdiam hanya membalas tatapan Zaki yang tersenyum pahit.

" ya walaupun Jujur aku memang tertarik juga dengan Ryo-chan, tapi tetap dia tidak bisa mengganti kau Yuto " Seru Zaki kini terlihat bersedih.

" dari dulu Kau selalu menemaniku ketika aku kesepian, sedih dan senang " Zaki kini mulai menangis.

" Tapi sekarang aku tau, memang benar dari dulu kau tidak pernah menyukaiku sampai sekarang. aku tau itu. " Seru Zaki kini masih dalam keadaan menangis.

" ..... " Yuto terlihat terdiam dan Zaki mulai menutup wajahnya dengan menggunakan kedua tangannya.

" Itu benar, dari dulu aku tidak menyukaimu dan aku tidak percaya cinta " Seru Yuto kini dengan datar.

" Demo.. " Seru Yuto dan Zaki terlihat mulai menatap Yuto walaupun masih dalam keadaan menangis.

" Ketika aku bertemu dengan Yamada aku merasakan hal berbeda, awal aku sangat jijik dan benci dengannya. orang bodoh, ceroboh dan pembohong seperti dia sangat menganggu bagiku" Seru Yuto kini terlihat tersenyum tipis.

" Aku selalu Memanfaatkannya dan jahat dengannya, tapi perlahan aku merasa tidak ingin berpisah dengannya " Zaki terlihat terkejut ketika mendengar itu.

" Jadi aku tidak akan pernah meninggalkannya lagi " Seru Yuto dengan serius.

" .... " Zaki terlihat terdiam dan air mata semakin jadi mengalirnya dengan terhisak-hisak.

" ....." Yuto hanya terdiam ketika melihat Zaki menangis, tetapi setelah beberapa lama kemudian ia melihat Zaki mulai tersenyum dengannya walaupun masih dalam keadaan menangis.

" Wakatta aku juga ingin mengatakan, Kita bersaing sehat untuk Menentukan siapa yang paling sukses didunia bisnis " Seru Yuto dan Zaki terkejut kembali.

" Haii " Jawab Zaki mencoba untuk tersenyum.

" Dan aku harap kau tidak mengganggu Yamada lagi " Seru Yuto dengan serius, entah kenapa Zaki mulai tersadar dan terlihat segera melihat jari manis kanan Yuto.

" ...... "

" Wakatta, aku harus pulang jya " Seru Yuto bangkit berdiri membungkukan badan dan meninggalkan Zaki yang sedang duduk terdiam karena masih syok.

Sementara Yuto terlihat menghela nafas panjang dan tersenyum, ya karena ia merasa beban di hatinya mulai mengurang sudah meminta maaf atas perilaku jahat sebelumnya dengan Zaki. Ya, walaupun sekarang ia jahat kembali karena mungkin mematahkan hati Zaki.

------- pov Ryosuke

Hari sudah berganti, Ryosuke masih melakukan pekerjaan Rumah seperti biasa. Setelah menikahpun Yuto masih memperlakukan Ryosuke seperti biasa, antar jemput kemanapun. Ya, layaknya suami yang baik selalu menjaga pasangannya walaupun ujung-ujungnya pasti Yuto selalu menyuruh-nyuruh dirinya dan seenaknya.

Tapi, Ryosuke merasa Yuto tidak pernah menyentuhnya lagi. Terakhir ia melakukan sex dengannya 1 tahun lalu, padahal ia sudah menikah sekarang tetapi Yuto malah tidak menyentuhnya.

" Mouu apa aku sekarang tidak menarik " Gumam Ryosuke ketika sedang menunggu di lobby kantornya.

Yuto masih belum datang, sebelumnya Yuto menyuruh Ryosuke untuk menunggunya di lobby karena 10 menit lagi ia tiba. Tapi sudah 20 menit Yuto belum datang, untung si Ryosuke lagi melamun jadi belum sadar kalo dia udah berdiri lama. tapi tiba-tiba tanpa di sadari Ryosuke, terlihat pria besar menarik tangan Ryosuke dan memaksanya untuk naik motor.

" Eee ? " Ryosuke terlihat bingung dan entah kenapa ia kini sudah menaiki motor itu dan..

Brummmmmmmm

' Eeeeeee!' Teriak Ryosuke ketika merasakan pria di depannya menjalankan motornya dengan cepat.

Ryosuke mencoba mengenali pria itu, setelah ia melihat postur tubuhnya dan motornya sama persis dengan Shirota Yu.

' Shirota-san ! ' Teriak Ryosuke terkejut, tetapi tiba-tiba motor semakin mengebut.

Ryosuke terlihat lebih berpegangan di pinggang Yu karena takut terjatuh, Yu benar-benar sangat ngebut ketika mengendarai motor besarnya.

Setelah beberapa lama kemudian ia tiba memasuki sebuah rumah berukuran besar, ketika di depan rumah itu Ryosuke dapat melihat Yu menuruninya dan menarik tangannya untuk memasuki rumah itu.

" Shirota-san C-choto ma-atte " Seru Ryosuke ketika masih di tarik paksa dengan Yu.

" .... " Yu terlihat terdiam dan tetap menarik Ryosuke, keduanya terlihat melewati lorong besar bangunan romawi dan memasuki sebuah kamar.

Ketika di dalam Yu terlihat melepas Ryosuke dan mengunci pintu, ketika pintu sudah di kunci Yu mulai menoleh kearah Ryosuke dengan wajah ditekuk.

" N-n-nanni? " Tanya Ryosuke terlihat memundur ketakutan.

" Apa kau kembali dengan Yuto ? " Tanya Yu dengan wajah kesal.

" ....... " Ryosuke terlihat terdiam dan bingung ketika mendengar pertanyaan Yu.

" Ryosuke? " Tanya Yu kembali.

" Kenapa kau masih mendekatinya, dia hanya memanfaatkanmu! Dia itu licik dan jahat Ryo " Teriak Yu dan menyebabkan Ryosuke mulai mengepalakan kedua tangannya karena perkataannya itu tidak sepenuhnya benar. Yuto tidak jahat menurutnya, ya walaupun awal Yuto memanfaatkannya.

" Tidak, dia tidak jahat! Dan aku akan selalu bersama dengannya " seru Ryosuke dengan tegas, Yu ketika melihat itu terlihat bertambah kesal dan mulai mendekat dengan Ryosuke.

" N-nanni? " Tanya Ryosuke memundur dan Yu terlihat menarik tangannya dan berusaha untuk menyentuh bagian sensitive Ryosuke.

Ya, Yu berusaha melumpuhkan titik kelemahan Ryosuke.

" Lepas ! " Ryosuke terlihat berontak dan mendorong Yu untuk tidak memegang titik kelemahannya, tetapi Yu terlihat sigap dengan badan besarnya dan mendorong Ryosuke untuk di atas kasurnya.

" Aku tidak akan biarkan itu ?! " Teriak Yu dan mulai melapas paksa semua pakaian Ryosuke hingga bugil, sementara Ryosuke terlihat ketakutan dan terus menerus berontak.

Yu perlahan terlihat memblok kedua tangan Ryosuke dan menciumnya, ketika Yu mencium Ryosuke ia mulai membuka paksa mulut Ryosuke dan menyelipkan lidahnya.

Ketika mendapatkan itu Ryosuke terlihat hanya pasrah dan memejamkan kedua matanya, tubuhnya sudah tidak bisa melawan untuk lepas dari Yu karena kedua tangannya di blok dan kakinya di blok dengan tindihan Yu.

Ketika tangan Yu merasakan jari manis kanan Ryosuke terdapat cincin, Yu mulai menekuk kedua alisnya dan mulai memegang bagian sensitive Ryosuke kembali.

" Ahh c-chotto " erang Ryosuke ketika Yu memompa bagian sensitivenya dengan cepat dan menyebabkan tubuhnya merasakan meleleh walaupun Ryosuke dalam keadaan menangis.

Ia tidak ingin kejadian ini terulang kembali, tubuhnya akan di makan dengan pria lain selain Yuto. Walaupun Yuto kadang sangat kasar dengannya tetap ia hanya ingin melakukan hal ini dan selalu bersama dengan Yuto.

Ketika Yu terus menerus mengintimidasi bagian sensitive Ryosuke, Ryosuke mulai merasakan miliknya akan cum dan..

" Agh ! " Erang Ryosuke ketika miliknya itu menembakan cum tepat mengenai badan Yu.

Ketika mengetahui Ryosuke menembakan Cum, Yu terlihat segera membuka resleting celananya dan mengeluarkan miliknya itu yang sudah mengeras.

' Nakajima-san ' Teriak Ryosuke di benaknya dan gemetar ketakutan ketika melihat Yu mengeluarkan miliknya yang mengeras itu.

Ketika Yu mengangkat kedua kaki Ryosuke tiba-tiba terlihat pintu di dobrak hingga rusak, Ryosuke menoleh ke samping dan melihat sosok pria yang ia tunggu atau Yuto terlihat dengan wajah sangat marahnya.

" SIAL ! " Yuto terlihat lari dan menarik Yu untuk menjauh dari Ryosuke.

" BERANINYA KAU ! " Teriak Yuto dan mulai memukul Yu dengan membabi buta, Yu terlihat terdiam ketika di pukul Yuto.

Ketika Yuto menarik kerah baju Yu, Yu terlihat memegang tangan kanan Yuto yang mengenakan cincin yang sama dengan Ryosuke.

" Apa itu bohong kau menikah dengannya? " Tanya Yu dan mulai meredakan emosi Yuto.

Awal Yuto terdiam ketika mendengar itu, tetapi ia mulai tersadar dan menatp Yu dengan sinis.

" YA, dia miliku sekarang dan kau jangan pernah menyentuhnya lagi. Sial ! " Teriak Yuto dan melemparkan satu tinjuan lagi ke muka Yu.

Ryosuke terlihat hanya terdiam ketika di liliti selimut dengan wajah lembab karena menangis sebelumnya, ia senang bahwa Yuto datang menolongnya. Yuto terlihat menghanpiri Ryosuke dan memeluknya.

" G-g-gomenasai, a-aku akan hati-hati " Ryosuke terlihat memeluk Yuto dengan erat dan menangis.

" Bodoh, gomen aku datang telat " Yuto terlihat mengusap kepala Ryosuke dengan khawatir.

Ketika mereka berpelukan, Yu terlihat bangkit berdiri dan tertawa. Ketika mendengar itu, Yuto dan Ryosuke menoleh kearahnya.

" Menyebalkan kau Yuto, sok tidak suka dan pada akhirnya kau menyukainya " decak Yu dan terlihat memakai celana dengan benar.

" ..... " Yuto terlihat terdiam.

" Cihh " Decak Yu memandang Yuto dengan kesal ketika menghapus darah di sudut bibirnya.

" ...... " Yuto masih terdiam dan menjaga Ryosuke.

" Ne Ryosuke, kau harus tau ini " seru Yu terlihat menatap kesal Yuto.

" Kau ingat kejadian di hotel dulu? " Tanya Yu menyebabkan Yuto menekuk kedua alisnya dan menyebabkan Ryosuke terkejut.

......
.....

" Aku tidak pernah memakan tubuhmu itu " Seru Yu dan membuat Ryosuke bertambah terkejut.

"orang yang memakan tubuhmu dulu itu tepat di hadapanmu " Tambah Yu dan mulai duduk di sofanya dengan wajah cemberut bercamur kesal.

' Eeee ? ' Tanya Ryosuke ketika menatap Yuto di hadapannya dan Yuto terlihat menoleh kearahnya.

' N '

'Nanni ?' Tanya Ryosuke ketika melihat wajah Yuto mulai salah tingkah.

'EEEEEEEEEEEEE!!!!!' Teriak Ryosuke dibenaknya.

" Tsk, cepat pakai pakaianmu " Decak Yuto dan menyuruh Ryosuke untuk bangkit berdiri.

' U-usoo?! '

Yu terlihat menatap jengkel Yuto yang sedang memakaian baju Ryosuke, sementara Ryosuke masih terdiam dan mungkin masih dalam keadaan syok.

" Wakatta, kami pergi dan aku ingatkan kembali bila kau menganggunya aku tidak akan diam " decak Yuto dan mulai menarik Ryosuke dengan paksa.

Ryosuke masih terdiam dan hanya memandang punggung Yuto, di benaknya terlihat berimaginasi bahwa Yuto dulu menyentuh tubuhnya dan memakan tubuhnya pertama kali ketika ia tidak sadar. Awal ia kira Yu yang melakukan itu, tetapi ia tidak menduga bahwa Yuto yang melakukan itu.

" Cepat masuk" Perintah Yuto menyuruh Ryosuke masuk ke dalam mobil, ketika sudah di dalam Yuto segera ke tempat mengemudi dan menjalankan mobil itu.

Selama perjalanan Ryosuke terlihat terdiam, sementara Yuto juga terlihat terdiam dan fokus menyetir.

' M-m-mouuu a-a-apa benar d-d-dia ' Tanya Ryosuke terlihat memejamkan kedua matanya dan wajahnya benar-benar merona sekarang.

Sekitar 30 menit Ryosuke menahan malunya, ketika mereka sampai di rumah. Yuto terlihat jalan meninggalkannya dan masuk ke dalam kamar terlebih dahulu, sementara Ryosuke terlihat menyusul dan masuk ke dalam kamar Yuto.

' Aaa k-k-kenapa a-a-a-aku menjadi m-m-malu ? ' Decak Ryosuke di benaknya dan terlihat kikuk.

Yuto di belakang Ryosuke terlihat membuka kemejanya dan mengambil handuk, tetapi ia mulai menekuk kedua alisnya ketika melihat Ryosuke sedang sibuk dengan dunianya sendiri dengan kikuk.

Yuto awal terdiam, tetapi perlahan ia mulai tersenyum menyeringai dan menghampiri Ryosuke.

" Kau ikut aku " Perintah Yuto dan Ryosuke terlihat merona ketika melihat Yuto menariknya untuk masuk ke dalam kamar mandi.

Di dalam Yuto terlihat membuka pakaian Ryosuke, satu persatu Yuto membuka kemeja Ryosuke dan Ryosuke hanya terdiam dan merona. ketika keduanya sudah membuka pakaiannya , mereka mulai memasuki bathtub.

' M-mou k-kenapa aku terus menerus merona, s-seharusnya a-aku bersyukur bila itu b-benar Nakajima-san ' decak Ryosuke di benaknya.

" Oii apa yang kau pikirkan ? " Tanya Yuto yang berada di hadapannya sedang menggosongkan scrab di Dada Ryosuke.

" I-i-iee " Ryosuke terlihat menundukan kepalanya dan tidak berani menatap Yuto.

' Mouuuu kenapa bayangan imaginasiku muncul hal mesum ' Decak Ryosuke ketika imaginasinya penuh dengan kejadian rekayasa hal mesum apa yang di lakukan oleh Yuto dengannya, ya hayal sotoy mulai menghantuinya karena penasaran dengan apa yang terjadi dulu hingga membuat bokongnya sakit.

" Kau pasti penasaran dengan kejadian dulu ne ? " Tanya Yuto dan mengejutkan Ryosuke menatap wajahnya.

Ryosuke dapat melihat Yuto tersenyum menyeringai, dan hal itu menyebabkan Ryosuke menjadi benar -benar merona dan...

' Glekk '

' Y-y-yabai !! ' Teriak Ryosuke merasakan suatu aneh di tubuh bagian selatnya dan wajahnya benar-benar sangat merona.

" Kau kenapa ? " Tanya Yuto ketika melihat wajah Ryosuke benar -benar memerah, akan tetapi ketika Yuto memaju mendekat dengan Ryosuke tiba-tiba tumitnya tidak sengaja mengenai sesuatu di dalam air busa bathtub itu.

Awal Yuto terkejut, tetapi perlahan Yuto tersenyum menyeringai dan ....

Ya.....

Bersambung....

(A/N) : Hadehh telenopela ahahahaha, maaf kalau gatot ya. Entah kenapa ga mood dan maaf bila lama. dan mereka nikah ~ Arigatou bila masih ikutin fic ini #bow

yamajima, fanfiction, hey!say!jump, bahasa, yutoyama

Previous post Next post
Up